Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 15 Des 2016

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah tipis 0,12 persen (6,37 poin) ke 5.256,45 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (15/12).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,38 persen ke 363,28, indeks LQ45 turun 0,23 persen ke 880,69, JII turun 0,24 persen ke 695,66.
Sektor agri naik 0,98 persen, tambang naik 0,0428 persen, konsumsi naik 0,05 persen, perdagangan naik 0,19 persen.
Sektor industri dasar turun 0,52 persen, properti turun 0,4 persen, infrastruktur turun 0,33 persen, keuangan turun 0,31 persen, manufaktur turun 0,08 persen, aneka industri turun 0,07 persen.


Faisal Maliki Baskoro/FMB

BeritaSatu.com

Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah menutup perdagangan sesi I. IHSG terus bergerak di zona merah sejak tadi pagi.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 32,252 poin (0,61%) ke 5.230,565. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 8,136 poin (0,92%) ke 874.601.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terkoreksi 44,983 poin (0,88%) ke 5.217,834. Sementara indeks LQ45 dibuka terpangkas 10,352 poin (1,17%) ke 872.733.

Pada perdagangan sesi I, Kamis (15/12/2016), IHSG ditutup melemah 6,372 poin (0,12%) ke 5.256,445. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 2,043 poin (0,23%) ke 880.694.

Enam sektor melemah, sementara 4 sektor lainnya menguat. Sektor industri dasar memimpin pelemahan indeks siang ini sebesar 0,52%. Sementara sektor agrikultur mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,98%.

Sebanyak 125 saham naik, 135 saham turun, dan 101 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 146.525 kali dengan volume perdagangan sebanyak 5,660 miliar saham senilai Rp 2,917 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 580,042 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractors (UNTR) naik 350 poin (1,57%) ke Rp 22.675, Astra Agro Lestari (AALI) naik 250 poin (1,48%) ke Rp 17.150, Unilever Indonesia (UNVR) naik 250 poin (0,62%) ke Rp 40.300, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) naik 200 poin (9,09%) ke Rp 2.400.

Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 550 poin (0,82%) ke Rp 66.475, Prodia Widyahusada (PRDA) turun 350 poin (6,01%) ke Rp 5.475, Indocement Tunggal (INTP) turun 300 poin (1,81%) ke Rp 16.300, dan Semen Indonesia (SMGR) turun 200 poin (2,15%) ke Rp 9.100.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini bergerak di Rp 13.365 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.292.

Berikut kondisi bursa saham Asia siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 88,92 poin (0,46%) ke 19.342,53
  • Indeks Hang Seng turun 197,88 poin (0,88%) ke 22.258,74
  • Indeks SSE Composite turun 15,45 poin (0,49%) ke 3.124,33
  • Indeks Straits Times turun 23,96 poin (0,85%) ke 2.929,70
(drk/dna)

Ekonom UI dan analis PT Samuel Asset MaVnagement Lana Soelistianingsih mengatakan, IHSG berpotensi menguat selama pekan ini. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran 5.250-5.380.
Volatilitas indeks akan cenderung tinggi di awal pekan akibat sentimen dari Federal Open Market Committee (FOMC) meeting. Kenaikan FFR diperkirakan sudah dihitung oleh pelaku pasar, sehingga IHSG bisa terus rally setelah penetapan suku bunga acuan AS tersebut.
“Justru kalau tidak naik akan membuat pelaku pasar khawatir. Sinyal The Fed sudah begitu kuat untuk menaikkan FFR. Kalau tidak dilakukan, kredibilitas The Fed akan dipertanyakan,” ujar Lana kepada Investor Dailydi Jakarta, akhir pekan lalu.
Lana optimistis pelaku pasar banyak melakukan transaksi di pasar saham sebelum pekan liburan Natal dan Tahun Baru 2017. IHSG bisa menyentuh level 5.400 sebelum pekan liburan tersebut. Ini akan mendorong IHSG berpeluang menuju level 5.500 saat tutup tahun 2016.
Selain pengaruh fenomena window dressing, kata Lana, penguatan IHSG akan dipicu apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selama pekan ini, kurs rupiah diperkirakan berada pada kisaran Rp 13.200-13.300 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, rupiah terdepresiasi 0,24% atau 32 poin ke posisi Rp 13.319 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.285–13.351 per dolar AS.
Untuk sementara waktu, menurut Lana Soelistianingsih, investor disarankan menghindari saham-saham yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga acuan, seperti saham perbankan dan properti. Lana merekomendasikan saham-saham di sektor barang konsumsi dan komoditas. (bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒