Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah tipis 0,12 persen (6,37 poin) ke 5.256,45 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (15/12).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,38 persen ke 363,28, indeks LQ45 turun 0,23 persen ke 880,69, JII turun 0,24 persen ke 695,66.
Sektor agri naik 0,98 persen, tambang naik 0,0428 persen, konsumsi naik 0,05 persen, perdagangan naik 0,19 persen.
Sektor industri dasar turun 0,52 persen, properti turun 0,4 persen, infrastruktur turun 0,33 persen, keuangan turun 0,31 persen, manufaktur turun 0,08 persen, aneka industri turun 0,07 persen.
Faisal Maliki Baskoro/FMB
BeritaSatu.com
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah menutup perdagangan sesi I. IHSG terus bergerak di zona merah sejak tadi pagi.
Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 32,252 poin (0,61%) ke 5.230,565. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 8,136 poin (0,92%) ke 874.601.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terkoreksi 44,983 poin (0,88%) ke 5.217,834. Sementara indeks LQ45 dibuka terpangkas 10,352 poin (1,17%) ke 872.733.
Pada perdagangan sesi I, Kamis (15/12/2016), IHSG ditutup melemah 6,372 poin (0,12%) ke 5.256,445. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 2,043 poin (0,23%) ke 880.694.
Enam sektor melemah, sementara 4 sektor lainnya menguat. Sektor industri dasar memimpin pelemahan indeks siang ini sebesar 0,52%. Sementara sektor agrikultur mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,98%.
Sebanyak 125 saham naik, 135 saham turun, dan 101 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 146.525 kali dengan volume perdagangan sebanyak 5,660 miliar saham senilai Rp 2,917 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 580,042 miliar.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya United Tractors (UNTR) naik 350 poin (1,57%) ke Rp 22.675, Astra Agro Lestari (AALI) naik 250 poin (1,48%) ke Rp 17.150, Unilever Indonesia (UNVR) naik 250 poin (0,62%) ke Rp 40.300, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) naik 200 poin (9,09%) ke Rp 2.400.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 550 poin (0,82%) ke Rp 66.475, Prodia Widyahusada (PRDA) turun 350 poin (6,01%) ke Rp 5.475, Indocement Tunggal (INTP) turun 300 poin (1,81%) ke Rp 16.300, dan Semen Indonesia (SMGR) turun 200 poin (2,15%) ke Rp 9.100.
Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS siang ini bergerak di Rp 13.365 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.292.
Berikut kondisi bursa saham Asia siang ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 88,92 poin (0,46%) ke 19.342,53
- Indeks Hang Seng turun 197,88 poin (0,88%) ke 22.258,74
- Indeks SSE Composite turun 15,45 poin (0,49%) ke 3.124,33
- Indeks Straits Times turun 23,96 poin (0,85%) ke 2.929,70
Ekonom UI dan analis PT Samuel Asset MaVnagement Lana Soelistianingsih mengatakan, IHSG berpotensi menguat selama pekan ini. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran 5.250-5.380.
Volatilitas indeks akan cenderung tinggi di awal pekan akibat sentimen dari Federal Open Market Committee (FOMC) meeting. Kenaikan FFR diperkirakan sudah dihitung oleh pelaku pasar, sehingga IHSG bisa terus rally setelah penetapan suku bunga acuan AS tersebut.
“Justru kalau tidak naik akan membuat pelaku pasar khawatir. Sinyal The Fed sudah begitu kuat untuk menaikkan FFR. Kalau tidak dilakukan, kredibilitas The Fed akan dipertanyakan,” ujar Lana kepada Investor Dailydi Jakarta, akhir pekan lalu.
Lana optimistis pelaku pasar banyak melakukan transaksi di pasar saham sebelum pekan liburan Natal dan Tahun Baru 2017. IHSG bisa menyentuh level 5.400 sebelum pekan liburan tersebut. Ini akan mendorong IHSG berpeluang menuju level 5.500 saat tutup tahun 2016.
Selain pengaruh fenomena window dressing, kata Lana, penguatan IHSG akan dipicu apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selama pekan ini, kurs rupiah diperkirakan berada pada kisaran Rp 13.200-13.300 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, rupiah terdepresiasi 0,24% atau 32 poin ke posisi Rp 13.319 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.285–13.351 per dolar AS.
Untuk sementara waktu, menurut Lana Soelistianingsih, investor disarankan menghindari saham-saham yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga acuan, seperti saham perbankan dan properti. Lana merekomendasikan saham-saham di sektor barang konsumsi dan komoditas. (bersambung)
Komentar
Posting Komentar