Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 06 Desember 2016

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat 0,43% atau 22,35 poin ke 5,.268,31 pada perdagangan Senin (5/12/2016).
Indeks sempat dibuka melemah dan bergerak fluktuatif di awal dagang, tetapi sejak pukul 09.16 WIB indeks mulai konsisten bergerak di zona hijau.

Sepanjang perdagangan kemarin indeks bergerak pada kisaran 5.239,89-5.280,32.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 165 saham menguat, 136 saham melemah, dan 237 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dipimpin kenaikan sektor tambang 2,29%.
Adapun sektor lainnya melemah dengan pelemahan terbesar dialami sektor properti dan finansial.
Penguatan IHSG berbanding terbalik dengan pergerakan bursa Asia yang cenderung melemah sejak awal perdagangan hari ini.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menilai secara teknikal, target 5.200-5.330 menutup gap telah terpenuhi seiring indeks berakhir naik pada akhir pekan lalu, sehingga IHSG selanjutnya akan menguji resistance MA25 yang kemudian akan berlanjut mendekati resistance MA50 di level 5.330.
" IHSG masih akan bergerak positif pekan ini dengan range pergerakan ," katanya dalam riset.
Adapun  Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya melihat penguatan IHSG hari ini ditopang oleh kondisi stabilnya perekonomian dalam negeri.
Dia mengatakan rilis data perekonomian terlansir di awal bulan masih menunjukkan berada dalam kondisi terkendali, hal ini tentunya merupakan salah satu faktor yang menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masih masih terus bertumbuh dengan baik dan berada dlam tahap wajar.
"Selain itu,  IHSG bergerak konsolidasi di tengah penguatan komoditas," ungkapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒