Bisnis.com, JAKARTA— Investa Saran Mandiri memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (14/12/2016) berpeluang konsolidasi melemah.
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan kemarin IHSG melemah 14 point membentuk candle dengan body tipis dan shadow di bawah indikasi perlawanan atas tekanan turun.
“IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5.260 sampai 5.229 dan resistance di level 5.308 sampai 5.350,” katanya dalam riset.
Adapun saham yang direkomendasikan hari ini:
Kode
|
Rekomendasi
|
Harga (Rp)
|
ADHI
|
SELL
|
2280 - 2120
|
BMRI
|
SELL
|
11000 - 10800
|
EXCL
|
SELL
|
2400 - 2380
|
INDF
|
SELL
|
8125 - 8000
|
Sumber: Investa Saran Mandiri
JAKARTA ID – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi melanjutkan penguatan pekan ini. Ekspektasi penaikan suku bunga fed funds rate (FFR) oleh The Fed dan optimisme terhadap ekonomi domestik tahun depan siap mengangkat IHSG.
Pada perdagangan saham akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat tipis 0,08% ke posisi 5.308,13. Selama sepekan, IHSG telah bertambah 1,19%. Investor asing membukukan jual bersih (net sell) Rp 54,2 miliar pada perdagangan Jumat (9/12), sehingga total modal keluar (capital outflow) selama sepekan mencapai Rp 2,27 triliun.
Bersamaan dengan itu, bursa saham Asia ditutup bervariasi akhir pekan lalu. Penguatan indeks harga saham tertinggi dialami bursa Jepang Nikkei 225 yang positif 1,23% ke posisi 18.996,37, disusul SSE Comp Tiongkok yang bertambah 0,54% ke level 3.232,88, PSE Index Filipina naik 0,30% ke le vel 7.043,16, dan S&P Sensex India menguat 0,29% ke posisi 26.771,07.
Di sisi lain, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,44% ke level 22.760,98, Kospi Korea Selatan tergelincir 0,31% ke posisi 2.024,69, FTSE BM Malaysia turun 0,14% ke level 1.641,42, FTSE ST Singapura melemah 0,09% ke posisi 2.956,13, dan SET Index Thailand negatif 0,03% ke level 1.524,89.
Di Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street terus menguat selama lima hari berturut-turut pekan lalu. Pada perdagangan Jumat waktu setempat, tiga indeks utama mencatat rekor tertinggi menyusul positifnya data ekonomi AS. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,72% menjadi 19.756,85.
Sedangkan indeks S&P 500 berakhir naik 0,59% menjadi 2.259,53 dan indeks komposit Nasdaq bertambah 0,50% menjadi 5.444,50. Selama pekan lalu, ketiga indeks naik tajam. Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing melonjak 3,1%, 3,1%, dan 3,6%.
Sementara itu, pada perdagangan saham hingga Senin (12/12) pukul 10.14 waktu AS atau Senin (12/12) pukul 22.24 waktu Indonesia barat (WIB), Dow Jones Industrial Average naik 0,22% menjadi 19.799,89. (bersambung)
Komentar
Posting Komentar