Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 04 Mei 2017

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Kamis (27/4) menguat 16,5 (0,29 persen) ke level 5.663,9.

Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 3,0 (0,77 persen) mencapai 402,0.

Sedangkan indeks LQ45 naik 4,8 poin (0,52 persen) ke level 941,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) melemah 0,4 (0,06 persen) mencapai 727,2.

Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 4,476 miliar saham senilai Rp 3,053 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 143 saham melemah dan 107 saham stagnan.

Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor keuangan 1,3 persen disusul industri dasar 0,4 persen. Sementara sektor yang melemah di antaranya pertambangan 1,3 persen.



Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

BeritaSatu.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan pada hari ini, Kamis (4/5/2017) akan bergerak bervariasi cenderung tertekan. Dengan range pergerakan di level 5.640-5.683.
"Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya BWTP, JPFA, KLBF, MEDC," kata Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas ke Kompas.com.
Pada Rabu (3/5/2017), IHSG kembali terpuruk dengan ditutup -28.44 poin sebesar -0,50 persen dilevel 5.647,37 dengan volume yang relatif moderate.
Pergerakan IHSG cenderung terlihat tertekan sejak sesi kedua setelah sempat bertahan terkonsolidasi di sesi pertama.
Indeks sektor pertambangan dan infrastruktur menjadi penekan dengan melemah lebih dari 1 persen sedangkan indeks sektor konsumer bertahan pada zona hijau 0,63 persen seiring naiknya harga saham produsen rokok yakni GGRM dan HMSP.
Aksi beli investor pun masih didominasi asing terlihat net buy investor asing cukup besar Rp 317,54 miliar rupiah.
Bursa Eropa dan Asia
Mayoritas bursa Asia terpukul melemah disaat sebagian bursa mengalami hari libur Seperti Jepang dan Hongkong. Indeks saham di shanghai terpuruk 0,4 persen diikuti beberapa indeks saham sekitar. Tutupnya bursa Jepang dan Hongkon menjadi pembatas pergerakan investor dan membatasi perdagangan trasuries.
Bursa Eropa turun dari rekor pergerakan tertinggi dalam 20 bulan terakhir karena investor kembali menelaah berita buruk mengenai kinerja keuangan kuartal I Apple Inc dan penjualan mobil.
Data GDP zona Eropa yang flat dan indeks harga produksi yang melambat -0,3 persen di bulan lalu menjadi faktor.
Obligasi pemerintah dizona Eropa rebound dipimpin oleh negara Italia, Spanyol dan Portugal. Aksi tunggu investor pada komentar pertemuan the Fed dan perubahan stok minyak di AS menjadi salah satu faktor.
👺
Bisnis.com, JAKARTA - Binaartha Securities memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  hari ini akan bergerak berpeluang menuju ke level support di area 5.634 dan 5621

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0.50% di level 5647.368 pada 3 Mei 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5634.186 and 5621.003. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5673.688 and 5700.007.

Berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif, sementara Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Terdapat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks.

"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5634 dan 5621," tulianya dalam riset.

Adapun saham-saham yang harus diperhatikan adalah KBLI, MDRN, ITMG, PGAS, ICBP dan GIAA.

Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Securities memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  hari ini bergerak dalam level menguji support di 5.626 – 5.742

Analis William Surya Jaya mengatakan IHSG saat ini sedang menguji support level nya mash terlihat cukup kuat terlihat sehingga peluang kenaikan IHSG masih terbentang cukup lebar

Dia menjelaskan mengingat kondisi arus dana masuk ke pasar modal masih terus berlanjut sehingga hal ini turut menunjang pola kenaikan iHSG hingga masa yang akan datang, momen koreksi wajar msih dapat digunakan untuk melakukan akumulasi pembelian untuk investor jangkah menengah maupun jangka panjang.

"Hari ni IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset

Adapun saham-saham yang bisa dipertimbangkan adalah

- UNVR

- GGRM

- HMSP

- ICBP

- JSMR

- ASRI

- PWON

- BBNI

- BBCA

- PTPP
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Namun, investor asing masih masuk ke pasar saham Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (3/5/2017), IHSG melemah 22,79 poin atau 0,40 persen ke level 5.653,01. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,29 persen ke level 938,08. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 244 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 93 saham menguat dan 94 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.686,82 dan terendah 5.647,32.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham sekitar 267.434 kali dengan volume perdagangan 9,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun.


Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 291 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.305.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,63 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,01 persen. Sektor saham tambang merosot 2,26 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1,42 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 1,37 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 35 persen ke level Rp 108 per saham, saham MINA melonjak 25 persen ke level Rp 300 per saham, dan saham VINS mendaki 19,59 persen ke level Rp 354 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NAGA melemah 28,74 persen ke level Rp 124 per saham, saham INTA merosot 21,33 persen ke level Rp 354 per saham, dan saham IBST tergelincir 12,66 persen ke level Rp 2.000 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi pada Rabu pekan ini. Indeks saham Shanghai merosot 0,27 persen ke level 3.135,35. Sedangkan indeks saham yang menguat yaitu indeks saham Singapura naik 0,74 persen ke level 3.234 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,14 persen ke level 9.955.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan saat ini cenderung sepi sentimen di pasar saham. Pelaku pasar sudah merespons dari kinerja kuartal I 2017. Selain itu, data ekonomi seperti inflasi April 2017 pun rilis.

"Dalam negeri tidak banyak sentimen. Rilis inflasi sudah lewat. Ekspektasi (kinerja) sudah sesuai. Pasar sudah price in dari rilis kinerja. Bursa global juga bervariasi," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Namun, dari eksternal yaitu ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara, serta hasil pemilihan Presiden Prancis menurut Reza masih dicermati pelaku pasar. "Secara psikologis laju IHSG konsolidasi. Pasar masih wait and see terhadap sentimen yang ada," kata Reza.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒