Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 03 Juni 2014

kontan JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat. Pada Selasa (3/6), indeks bursa lokal ditutup sebesar 0,61% ke level 4.942,15.

Sebanyak 164 saham menguat. Sisanya 125 saham melemah dan 91 saham stagnan.

Penguatan indeks ditopang oleh sektor perdagangan. Indeks sektor perdagangan menguat sebesar 1,18%. Lalu diikuti oleh sektor barang-barang konsumsi yang menguat 0,73%.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers diantaranya PT Indonesia Paradise Tbk (INPP) yang menguat 34,29% ke level Rp 235 per saham. Selanjutnya ada saham PT Link Net Tbk (LINK) yang menguat 25% ke level Rp 3.000 per saham, PT HD Finance Tbk (HDFA) yang menguat 21,74% dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) ke level 18,75% ke level Rp 3.800 per saham.

Sementara saham yang masuk kelompok top losers diantaranya, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) yang melemah 9,7% ke level Rp 1.350 per saham, PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang turun 9,09% ke level 350 per saham, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang turun 7,29% ke level Rp 2.225 per saham.

Total perdagangan hingga penutupan mencapai Rp 5,4 triliun. Sebanyak 5,29 miliar saham diperdagangan.
Editor: Edy Can


Bisnis.com, JAKARTA --PSEI Index di Manila, Filipina memimpin penguatan di bursa Asia Tenggara pada akhir perdagangan Selasa (3/6/2014).
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, yang melemah hanya Singapore Strait Times Index (STI), yakni 0,17%.
Sementara itu, PSEI Index melejit 1,35%, diikuti oleh SET Index di Bangkok, Thailand yang naik 0,92%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, KLCI Index di Kuala Lumpur, dan Vietnam Ho Chi Minh Stock Index (VNINDEX) naik masing-masing 0,61%, 0,45%, dan 0,35%.
 Kinerja Bursa Saham Asia Tenggara
Kota3/6/2014Perubahan (%)
Manila 6.800,84+1,35%
Bangkok 1.454,24+0,92%
Jakarta 4.942,16+0,61%
Kuala Lumpur 1.872,55+0,45%
Ho Chi Minh 558,76+0,35%
Singapura3.296,67-0,17%
Sumber: Bloomberg, 2014

Editor : Ismail Fahmi

detik Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 30 poin setelah muncul aksi borong saham jelang penutupan perdagangan. Investor yang seharian lakukan aksi tunggu (wait and see) langsung bergerak di penghujung perdagangan.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.795 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.770 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 7,95 poin menjadi 4.920,045. Pelaku pasar masih cenderung wait and see pasca rilis data ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Indeks bergerak mixed di awal perdagangan, sempat naik di zona hijau namun tak lama jatuh ke teritori positif hingga ke titik terendahnya di 4.896,949.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 22,619 poin (0,46%) ke level 4.934,710 berkat aksi beli selektif investor asing di saham-saham unggulan dan lapis dua. Penguatan Indeks tak sejalan dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Jelang penutupan perdagangan, aksi borong saham mulai marak. Indeks langsung melesat tinggi tepat sesaat sebelum perdagangan ditutup.

Menutup perdagangan, Selasa (3/6/2014), IHSG melaju 30,066 poin (0,61%) ke level 4.942,157. Sementara Indeks LQ45 menanjak 6,222 poin (0,75%) ke level 835,300
 Akhirnya hanya satu sektor yang ketinggalan di zona merah, yaitu sektor agrikultur. Investor asing mendominasi aksi beli saham jelang penutupan perdagangan tersebut.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 136,5 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 199.466 kali pada volume 5,368 miliar lembar saham senilai Rp 5,469 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 125 turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa di Asia menutup perdagangan dengan mix, sentimen rekor Wall Street semalam kurang diserap dengan baik oleh pelaku pasar di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hari ini:


  • Indeks Nikkei 225 naik 98,33 poin (0,66%) ke level 15.034,25.
  • Indeks Hang Seng menguat 209,39 poin (0,91%) ke level 23.291,04.
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,91 poin (0,04%) ke level 2.038,31.
  • Indeks Straits Times turun 6,69 poin (0,20%) ke level 3.295,55.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.500 ke Rp 53.500, Link Net (LINK) naik Rp 600 ke Rp 3.000, Inti Bangun (IBST) naik Rp 600 ke Rp 3.800, dan Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 14.325.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 18.000 ke Rp 1,1 juta, Fastfood (FAST) turun Rp 150 ke Rp 2.250, Bayan (BYAN) turun Rp 150 ke Rp 7.850, dan SMART (SMAR) turun Rp 150 ke Rp 6.325.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒