Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 27 Juli 2015

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Senin (27/7/2015) menguat tipis.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (27/7/2015) dibuka menguat 0,01% ke 97,252.
Pada pk. 06:50 WIB, indeks jadi naik 0,05% ke 97,293, dan bergerak di kisaran 97,238—97,302.
Penguatan indeks dikaitkan dengan pertemuan bank sentral AS federal Reserve pada 28—29 Juli 2015, yang kemungkinan akan memberikan petunjuk jadual kenaikan Fed Rate.
Gubernur Fed Janet Yellen menegaskan di awal bulan,dia mengharapkan untuk menaikkan biaya pinjaman tahun ini setelah tidak pernah dinaikkan sejak tahun 2006.
"Fed mulai proses normalisasi,," kata Sam Tuck, Ahli Strategi Mata Uang Senior ANZ Bank New Zealand Ltd seperti dikutip Bloomberg, Senin (27/7/2015).

Posisi indeks dolar AS

Pk.06:50 WIB
(27 Juli)
 97,293
(+0,05%)
Buka
(27 Juli)
97,252
(+0,01%)
24 Juli
 97,244
(+0,13%)







Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2015

JAKARTA kontan. Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bakal jadi momok bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/7). Jumat (24/7) IHSG terkoreksi 0,94% ke level 4.856,59.

David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital menilai bursa domestik terpapar sentimen negatif dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Jumat (24/7) di pasar spot pasangan USD/IDR anjlok 0,20% ke level 13.447, ini merupakan level terendah sejak 17 tahun lalu. “Anjloknya nilai tukar rupiah akan menjadi fokus utama pasar,” ujar David.

Apalagi pada Senin (27/7) David memperkirakan aktivitas pasar sudah kembali normal pasca libur panjang lebaran. Walhasil, dugaannya tekanan jual akan semakin besar mendera bursa domestik.

Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani menilai anjloknya nilai tukar rupiah bisa jadi cerminan bagi rilis laporan keuangan semester I 2015. Dugaannya, laporan keuangan emiten yang akan dirilis pada Senin (27/7) bakal kurang memuaskan, apalagi emiten yang pembukuannya menggunakan dollar AS.

Yaki pun memprediksi penguatan dollar AS di hadapan rupiah masih akan berlanjut pada Senin (27/7) dan menghantui pergerakan IHSG. “Secara teknikal IHSG akan cenderung koreksi, semua indikator teknikal mendukung hal tersebut,” tambah Yaki.

Yaki memprediksi pada Senin (27/7) IHSG akan kembali tertekan dengan rentang pergerakan 4.855 – 4.950. David senada, perhitungannya IHSG akan bergerak dalam rentang 4.800 – 4.890.
Editor: Uji Agung Santosa

Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan indeks harga saham gabngan (IHSG) pada perdagangan pekan depan bergerak di kisaran support 4.825-4835, dan resisten 4.900-4.934.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan inverted hammer bertahan di atas area lower bollinger band (LBB ). MACD masih turun dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung mendatar.
Laju IHSG, ujarnya, di atas area target support (4.825-4.844), dan sempat berada di area target resisten (4.900-4.934).
“Mulai adanya sentimen negatif, terutama dari rilis kondisi makro global yang dibarengi rilis kinerja para emiten yang di bawah estimasi, tampaknya tidak memberikan peluang IHSG untuk dapat mengalami pembalikan arah menguat,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Minggu (26/7/2015).
Pergerakan variatif cenderung melemah dimungkinkan dapat terjadi. Laju IHSG pun dapat berpeluang melemah jika di pekan depan terdapat sentimen negatif dari global, dan terdapat rilis kinerja emiten lokal yang mengalami perlambatan.
“Kami berharap pekan depan masih ada sentimen yang dapat positif, sehingga pelemahan lanjutan dapat diimbangi. Namun demikian, tetap antisipasi sentimen yang akan datang,” kata Reza.
NHKSI mengemukakan saham yang dapat dicermati pada perdagangan pekan depan adalah:
SRAJ. 200-260. Trd buy slm bertahan di atas 230. SL 225
BHIT. 260-310. Trd buy slm bertahan di atas 290. SL 288
LTLS. 730-825. Trd buy slm bertahan di atas 790. SL 780
MYOR. 25.450-27.375. Trd buy slm bertahan di atas 27.100. SL 27.050
AKRA. 5550-6025. Trd buy slm bertahan di atas 5.800. SL 5.775
JPFA. 490-535. Trd sell jika 510 gagal bertahan
SILO. 14.200-16.225. Trd buy slm bertahan di atas 15.825. SL 15.800

Bisnis,com, JAKARTA- HD Capital optimistis memasuki Agustus 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali menembus level 5.000.
“IHSG sideways optimis breakout ke 5.050 di bulan Agustus,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dia mengemukakan momentum turun indeks sudah berlalu, IHSG tinggal menunggu masa untuk naik.
Yuganur mengatakan dari segi pergerakan harga selama seminggu setelah libur Lebaran, IHSG masih dapat bertahan diatas low 4.825. Walaupun ada aksi jual pelaku pasar akibat swing down regional, dan penurunan minyak mentah dari $52 hingga US$48/barel.
“Sehingga dapat disimpulkan momentum turun sudah mulai hilang, untuk skenario ke 4.700-4.600. Keadaan sudah berubah ke arah lebih positif untuk potensi breakout dari trading range 4.825-4.925 ke 5.050-5.100 di bulan Agustus,” kata Yuganur.
Secara teknikal untuk bulan Juli, ujarnya, IHSG cukup bertahan di atas level 4.825 untuk konfirmasi tren turun medium term sudah mereda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒