JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tenggelam pada akhir transaksi perdagangan sesi I. Data RTI menunjukkan, pada pukul 11.30 WIB, indeks tercatat melorot 1,08% menjadi 4.849,96.
Seluruh sektor mencatatkan penurunan. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor industri lain-lain turun 2,64%, sektor agrikultur turun 1,86%, dan sektor manufaktur turun 1,57%.
Sepanjang sesi I tadi, ada 173 saham yang tergerus. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 59 saham dan 71 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 2,052 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,157 triliun.
Sejumlah saham indeks LQ 45 yang mengalami penurunan terdalam (top losers) adalah: PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 4,68% menjadi Rp 3.160, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 4,20% menjadi Rp 570, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 3,79% menjadi Rp 6.350.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers siang ini antara lain: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 3,23% menjadi Rp 1.915, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 2,69% menjadi Rp 1.145, dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 1,73% menjadi Rp 5.875.
Editor: Barratut Taqiyyah
JAKARTA kontan. Tekanan bisa datang lagi ke pasar
saham pada hari ini (24/7). Selain aktivitas pasar belum sepenuhnya
normal usai libur Lebaran, efek pelemahan rupiah terus menghantui pasar.Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset 0,08% menjadi 4.902,84. Investor asing kembali mencatatkan net sell senilai Rp 137,94 miliar. "Pasar baru normal paling cepat awal pekan depan," kata Analis Minna Padi Investama, Andre Setiawan, Kamis (23/7).
Fadli, analis Net Sekuritas, menilai terjerembabnya rupiah di hadapan dollar AS berandil menekan IHSG. Di pasar spot, kemarin, rupiah di posisi Rp 13.420 per dollar AS. Ini adalah level terendah rupiah terhadap dollar AS sejak 17 tahun terakhir. Namun, Andre memprediksikan, IHSG hari ini bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.
Krisis utang Yunani yang perlahan mereda dan isu kenaikan suku bunga The Fed tahun ini tak lagi mengejutkan pasar. Prediksinya, hari IHSG bergerak dalam rentang 4.854-4.927. Fadli juga melihat IHSG berpeluang naik tipis lantaran minim sentimen dari dalam negeri. Aksi The Fed masih menjadi perhatian pasar.
Menurut Fadli, hari ini IHSG bergerak dalam rentang 4.850-4.950 dengan kecenderungan menguat.
Editor: Uji Agung Santosa
TIME2BUY AS ALWAY$
TIME2BUY AS ALWAY$
Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat kembali mencetak level terendah dalam lima tahun perdagangan.
Saat dibuka pada perdagangan hari ini, Jumat (24/7/2015), rupiah melemah 0,15% ke Rp13.440/US$.
Pada pk. 08:16 WIB, rupiah jadi melemah 0,22% atau 29 poin ke Rp13.449/US$, dan bergerak di kisaran 13.433—13.449.
Level terendah baru tercipta lagi, setelah kemarin (Kamis), rupiah loyo 0,34% ke Rp13.420/US$.
“Rupiah capai level terlemah, BI masih jaga volatilitas,” Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (24/7/2015).
Pergerakan rupiah/US$
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2015
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB melemah.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Kamis (23/7/2015) turun 0,43% ke level 22,97.
Posisi EIDO sejalan dengan bursa AS yang melemah. Indeks S&P500 turun 0,57% ke 2.102,15. Dow Jones Industrial Average melemah 0,67% ke 17.731,92.
Indeks EIDO tercatat sudah melemah dalam lima hari perdagangan, terhitung sejak Jumat (17/7/2015).
Saham penekan indeks berdasarkan %:
Saham pendorong indeks berdasarkan %:
Sumber: Bloomberg, 2015
... well, sejak 1998 tren IHSG per JULI lebe banyak mengalami PENURUNAN, cuma NAEK pada 2003, 2006, 2009, 2010, 2014 aza ... jadi ekspektasi tren ihsg akan NEGATIF pada Juli 2015 ... well, semoga tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaK YA ... :)
Saat dibuka pada perdagangan hari ini, Jumat (24/7/2015), rupiah melemah 0,15% ke Rp13.440/US$.
Pada pk. 08:16 WIB, rupiah jadi melemah 0,22% atau 29 poin ke Rp13.449/US$, dan bergerak di kisaran 13.433—13.449.
Level terendah baru tercipta lagi, setelah kemarin (Kamis), rupiah loyo 0,34% ke Rp13.420/US$.
“Rupiah capai level terlemah, BI masih jaga volatilitas,” Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (24/7/2015).
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 08:16 WIB (24 Juli) | 13.449 (-0,22%) |
Buka (24 Juli) | 13.440 (-0,15%) |
23 Juli | 13.420 (-0,34%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2015
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB melemah.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Kamis (23/7/2015) turun 0,43% ke level 22,97.
Posisi EIDO sejalan dengan bursa AS yang melemah. Indeks S&P500 turun 0,57% ke 2.102,15. Dow Jones Industrial Average melemah 0,67% ke 17.731,92.
Indeks EIDO tercatat sudah melemah dalam lima hari perdagangan, terhitung sejak Jumat (17/7/2015).
Saham penekan indeks berdasarkan %:
ICBP | -4,41% |
SCMA | -4,15% |
ADHI | -3,44% |
BMRI | -2,88% |
Saham pendorong indeks berdasarkan %:
SRIL | +12,47% |
BUMI | +5,77% |
SILO | +4,98% |
LPCK | +4,66% |
Sumber: Bloomberg, 2015
... well, sejak 1998 tren IHSG per JULI lebe banyak mengalami PENURUNAN, cuma NAEK pada 2003, 2006, 2009, 2010, 2014 aza ... jadi ekspektasi tren ihsg akan NEGATIF pada Juli 2015 ... well, semoga tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaK YA ... :)
Komentar
Posting Komentar