Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 31 Mar 2016

Jakarta-Pada perdagangan Kamis (31/3/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 28,716 poin (0,60%) ke posisi 4.845,371.

Sepanjang perdagangan Kamis, indeks mencapai level tertinggi di 4.845,371 atau menguat 28,716 poin dan mencapai level terendahya di angka 4.808,264 atau melemah 8,391 poin.

Sebanyak 154 saham ditransaksikan naik, 166 saham turun, 48 saham stagnan, dan 197 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Semua indeks saham kompak mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 4,738 poin (0,567%) ke angka 840,232; IDX30 naik 2,433 poin (0,550%) ke angka 444,929;

MBX naik 6,453 poin (0,466%) ke angka 1.392,577; DBX naik 3,482 poin (0,519%) ke posisi 674,508; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) mencatatkan kenaikan 1,593 poin (0,245%) ke angka 652,266.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp5,3 triliun dan Rp1,38 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi senilai Rp6,7 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp3,65 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,2 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net foreign buy) senilai Rp436,8 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2284872/ihsg-berakhir-mantap-060-ke-posisi-4845




Sumber : INILAH.COM
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju nilai tukar rupiah dan harga bahan bakar minyak (BBM) turun di awal April memberikan sentimen positif untuk IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/3/2016), IHSG naik 28,71 poin atau 0,6 persen ke level 4.845,37. Indeks saham LQ45 menguat 0,58 persen ke level 840,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada Kamis pekan ini.
Ada sebanyak 147 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 159 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 82 saham lainnya diam di tempat.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.845,37 dan terendah 4.808,26. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.175 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun.
 Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,30 persen, sektor saham industri dasar melemah 0,39 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,37 persen.
Sektor saham perkebunan naik 3,28 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 1,91 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,87 persen.
Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.231 per dolar Amerika Serikat. Bursa saham Asia pun cenderung variasi.
Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,13 persen ke level 20.776, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,31 persen ke level 1.995, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,71 persen ke level 16.758, dan indeks saham Singapura merosot 1,12 persen ke level 2.840. Sedangkan indeks saham Shanghai naik 0,11 persen ke level 3.003,92.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SHID naik 10,57 persen ke level Rp 680 per saham, saham BBRI naik 2,47 persen ke level Rp 11.425 per sahamm dan saham ASII melonjak 2,11 persen ke level Rp 7.250, dan saham MEDC menanjak 12,41 persen ke level Rp 1.495 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BRPT susut 6,93 persen ke level Rp 470 per saham, saham WINS melemah 6,93 persen ke level Rp 169 per saham, dan saham PPRO susut 1,79 persen ke level Rp 220 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan penguatan IHSG ditopang apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data inflasi yang diperkirakan masih rendah. Lapora keuangan emiten juga menjadi fokus perhatian pelaku pasar.
"Sentimen domestik lebih mendominasi pergerakan bursa saham. Kalau dari bursa saham global cenderung bervariasi," tutur William. (Ahm/Igw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒