TEMPO.CO, Jakarta
- Ekspektasi positif pelaku pasar terhadap hasil pemilu presiden
mendorong mereka untuk melakukan akumulasi beli di pasar saham.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2014, menguat 24,058 poin (0,49 persen) ke level 4.909,517. Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan, namun berbalik menguat di akhir sesi. Setelah pembukaan bursa Eropa, cenderung menguat di sore hari.
Saham yang paling banyak diburu, antara lain Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, Telkom Indonesia, dan Semen Indonesia. Adapun transaksi saham hari ini mencapai 3,2 miliar lembar senilai Rp 3,7 triliun dan asing mencatat penjualan bersih Rp 27 miliar. (Baca: Usai Debat Capres, IHSG Dibuka Melemah)
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan pelaku pasar mulai melakukan aksi beli di harga rendah atas saham-saham unggulan. Aksi beli ini didorong oleh ekspektasi hasil pilpres akan mendongkrak harga saham. "Pelaku pasar berburu saham agar tak kehilangan peluang ketika IHSG mengalami rally setelah pilpres." (Baca: Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini)
Investor meyakini bahwa sentimen pemilu bakal berdampak positif pada IHSG. Terbukti, sejak tahun 2004 indeks selalu mengalami penguatan setelah mengalami proses pergantian kepemimpinan. Apalagi, dengan hanya dua calon presiden, hasil pemilu sudah diketahui lebih cepat dan pemerintah terpilih bisa merumuskan kebijakan ekonomi apa yang akan dilakukan.
Di sisi lain, adanya revisi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2 persen turut berdampak pada indeks. Purwoko menduga, perlambatan ekonomi membuat investor global mengalihkan (switching) aset-aset mereka ke pasar yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi seperti di Eropa dan Asia.
Untuk jangka pendek hingga menengah, arah pergerakan indeks masih akan cenderung rangebound atau bolak-balik di kisaran 4.850-5.000 sampai ada sentimen positif baru dari data-data ekonomi dan kepastian hasil pilpres. (Baca: Usai Debat Capres, IHSG Rebound 61 Poin)
PDAT | M. AZHAR
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham Asia Tenggara pada akhir perdagangan Selasa (17/6/2014) ditutup nyaris serentak melemah.
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, yang menguat hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta dan KLCI Index di Kuala Lumpur, masing-masing 0,49% dan 0,16%.
Sementara itu, PSEI Index di Manila, Filipina melemah paling tajam, yakni 0,79%. Singapore Strait Times Index (STI), SET Index di Bangkok, Thailand, dan Vietnam Ho Chi Minh Stock Index (VNINDEX) melemah masing-masing 0,48%, 0,06%, dan 0,02%.
Kinerja Bursa Saham Asia Tenggara
Sumber: Bloomberg, 2014
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 17 Juni 2014, menguat 24,058 poin (0,49 persen) ke level 4.909,517. Indeks bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan, namun berbalik menguat di akhir sesi. Setelah pembukaan bursa Eropa, cenderung menguat di sore hari.
Saham yang paling banyak diburu, antara lain Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BCA, Telkom Indonesia, dan Semen Indonesia. Adapun transaksi saham hari ini mencapai 3,2 miliar lembar senilai Rp 3,7 triliun dan asing mencatat penjualan bersih Rp 27 miliar. (Baca: Usai Debat Capres, IHSG Dibuka Melemah)
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan pelaku pasar mulai melakukan aksi beli di harga rendah atas saham-saham unggulan. Aksi beli ini didorong oleh ekspektasi hasil pilpres akan mendongkrak harga saham. "Pelaku pasar berburu saham agar tak kehilangan peluang ketika IHSG mengalami rally setelah pilpres." (Baca: Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini)
Investor meyakini bahwa sentimen pemilu bakal berdampak positif pada IHSG. Terbukti, sejak tahun 2004 indeks selalu mengalami penguatan setelah mengalami proses pergantian kepemimpinan. Apalagi, dengan hanya dua calon presiden, hasil pemilu sudah diketahui lebih cepat dan pemerintah terpilih bisa merumuskan kebijakan ekonomi apa yang akan dilakukan.
Di sisi lain, adanya revisi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2 persen turut berdampak pada indeks. Purwoko menduga, perlambatan ekonomi membuat investor global mengalihkan (switching) aset-aset mereka ke pasar yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi seperti di Eropa dan Asia.
Untuk jangka pendek hingga menengah, arah pergerakan indeks masih akan cenderung rangebound atau bolak-balik di kisaran 4.850-5.000 sampai ada sentimen positif baru dari data-data ekonomi dan kepastian hasil pilpres. (Baca: Usai Debat Capres, IHSG Rebound 61 Poin)
PDAT | M. AZHAR
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham Asia Tenggara pada akhir perdagangan Selasa (17/6/2014) ditutup nyaris serentak melemah.
Berdasarkan data Bloomberg yang dihimpun Bisnis, dari enam indeks yang dipantau, yang menguat hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta dan KLCI Index di Kuala Lumpur, masing-masing 0,49% dan 0,16%.
Sementara itu, PSEI Index di Manila, Filipina melemah paling tajam, yakni 0,79%. Singapore Strait Times Index (STI), SET Index di Bangkok, Thailand, dan Vietnam Ho Chi Minh Stock Index (VNINDEX) melemah masing-masing 0,48%, 0,06%, dan 0,02%.
Kinerja Bursa Saham Asia Tenggara
Kota | 17/6/2014 | Perubahan (%) |
Jakarta | 4.909,52 | +0,49% |
Kuala Lumpur | 1.874,6 | +0,16% |
Ho Chi Minh | 572,25 | -0,02% |
Bangkok | 1.471,02 | -0,06% |
Singapura | 3.274,44 | -0,48% |
Manila | 6.704,93 | -0,79% |
Editor : Setyardi Widodo
Komentar
Posting Komentar