Bisnis.com, JAKARTA – Kresna Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.880-4.940 pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2014).
Pagi ini, IHSG melanjutkan penguatan, dibuka naik 0,16% ke level 4.920,05. Indeks terus naik hingga pukul 09.07 WIB berada di level 4.922,09. Namun, pada pukul 09.34 WIB, IHSG berbalik turun 0,28% ke level 4.898,37.
Menurut analis Kresna Securities, inflasi Mei yang sesuai dengan ekspektasi yakni 7,3% (yoy) menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks. Selain itu, juga BI Rate diperkirakan dipertahankan di level 7,5% pada Juni 2014.Secara teknikal, resisten IHSG di level 5.250, tren naik sejak Desember 2013 telah patah, dan level 4.725 menjadi basis akumulasi untuk MT tradin, serta LT support di 4.600.
Berikut saham yang mendapatkan rekomendasi hari ini:
- ASII-Potensi trading range di 7.150-8.000
- BBNI-Potensi ST trading range di 4.725-5.300
- TAXI-LT trading range di 1.190-1.790
- AKRA-Trading range di 4.200-5.350 sejak September 2013
- GGRM-Breakdown ST trading range di 53.200-57.500
Editor : Nurbaiti
bisnis IHSG masih melemah 0,15% ke level 4.904,84. Adapun nilai tukar rupiah tetap tertekan 0,31% ke Rp11.803 per dolar AS pada pukul 09.34 WIB.
JAKARTA – Indeks saham Investor33 membukukan kinerja lebih baik dibanding indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks 45 saham paling likuid (LQ45). Selama Januari-Mei 2014 (year to date), indeks Investor33 tumbuh 16,25%, sedangkan IHSG dan indeks LQ45 masing-masing menguat 14,5% dan 15,95%.
Di antara 33 saham yang masuk daftar indeks Investor33, saham emiten properti, konstruksi, dan perbankan mendominasi perolehan hasil investasi (capital gain) tertinggi. Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memimpin dengan kenaikan 60,90%, disusul Pakuwon Jati Tbk (PWON) 51,11%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 40,69%, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 32,33%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 29,62%.
Kalangan analis menilai, saham-saham tersebut memiliki fundamental kuat dan profitabilitas yang tinggi. Pada semester II- 2014, saham sektor properti, perbankan, konstruksi, infrastruktur, dan konsumsi diyakini tetap membukukan kinerja yang solid sehingga layak dikoleksi.
Investor33 adalah indeks saham yang dikeluarkan Beritasatu Media Holdings bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks saham yang terdiri atas 33 saham emiten pilihan itu memiliki kinerja fundamental yang teruji dan kinerja teknikal sangat baik.
Emiten-emiten yang masuk daftar Investor33 juga memengaruhi IHSG secara signifikan. Sejak 2008 hingga diluncurkan pada 21 Maret 2014, indeks Investor33 tumbuh 245%, lebih tinggi dari indeks LQ45 sebesar 201%.
Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 2.403 triliun atau 51,65% dari total kapitalisasi pasar saham di BEI. Indeks Investor33 ditinjau berkala setiap enam bulan, yaitu pada Mei dan November setiap tahun. Dengan demikian, indeks Investor33 diperbarui setiap awal Juni dan Desember.
Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php
INILAHCOM, Jakarta - Apakah anda masih ingat mini crash yang terjadi bulan Juni 2013 lalu. Saat itu IHSG turun lebih dari 10% dari 5.100 sampai ke level 4.400 hanya dalam waktu 2 minggu.
Menurut analis saham Creative Trading System, Argha J Karo Karo, bulan Juni tahun 2014 ini indeks mengawali perdagangan dengan kekhawatiran yang sama. "Koreksi tiba-tiba yang terjadi pada masa pre closing hari Jumat lalu, membuka semua kekhawatiran terjadinya koreksi seperti tahun lalu," katanya, Senin (2/6/2014).
Jika melihat grafik maka bisa melihat kesamaan dari grafik bulan Mei 2013 dengan Grafik bulan Mei 2014 kemarin.
Bulan Mei memiliki kesamaan pertama adalah kenaikan yang terjadi sejak awal tahun dan berakhir pada pertengahan bulan Mei. Indeks setelah itu IHSG mengalami koreksi. Belum lagi berlanjut dengan rebound yang tidak mencapai level tertingginya,
Kesamaan kedua adalah koreksi yang terjadi di hari terakhir perdagangan bulan Mei lalu, sama seperti yang terjadi hari Jumat lalu, IHSG juga mengalami koreksi pada hari terakhir perdagangan bulan Mei 2013.
"Kesamaan ketiga adalah jika menggunakan indicator MACD, kita sudah melihat indikasi terjadi bearish divergen sejak 2 bulan yang lalu, hal yang sama terjadi pada IHSG tahun lalu, sebelum terjadinya koreksi," jelasnya.
Secara technical, IHSG saat ini sangat mirip dengan IHSG tahun lalu, jika anda percaya teori technical analysis yang mengatakan bahwa ‘sejarah akan berulang’ maka kemungkinan IHSG terkoreksi bulan ini cukup besar.
Kecenderungan Investor Asing
Jika secara technical IHSG tahun ini sangat mirip dengan tahun lalu. Secara Foreign Flow kondisinya tidaklah sama. Dalam grafik dapat melihat perbedaan dari kedua grafik foreign flow pada IHSG.Investor Asing Net Sell
Pada bulan Mei 2013 lalu IHSG mengalami kenaikan terbatas, namun di balik kenaikan tersebut asing melakukan net sell sebesar Rp7,8 triliun. Dalam teori Foreign Flow kondisi seperti ini adalah kondisi yang sangat berbahaya karena para investor asing berhasil ‘memanipulasi market’ dengan menjaga kenaikan harga.Namun di saat yang bersamaaan melakukan aksi kual besar-besaran, hal ini langsung dilanjutkan dengan mini crash yang terjadi di bulan Juni 2013. Sesuatu yang sudah bisa diprediksi oleh Foreign Flow Analysis sebulan sebelumnya.
Foreign Flow Mei 2014
Foreign Flow bulan lalu kondisinya bertolak belakang. Meskipun secara technical IHSG sama-sama mengalami penguatan terbatas. Namun dana asing selama bulan lalu mengalami inflow yang besar.Selama bulan Mei lalu dana asing yang masuk sebesar Rp6,6 triliun. Perbedaaan Rp14,4 triliun tersebut jelas bukanlah sesuatu yang bisa dibaikan.
Jika ada persamaan antara tahun ini dengan tahun lalu secara Foreign Flow adalah perdagangan pada hari terakhir minggu lalu. Saat itu, dana asing keluar dalam jumlah yang cukup besar.
Jika outflow kembali berlanjut dalam beberapa hari ked epan maka bukan mustahil IHSG akan mengalami koreksi yang sama seperti yang terjadi bulan Juni lalu.
Banjir Sentimen
Bulan Mei tahun ini adalah bulan yang penuh dengan sentimen. Dari PilPres, Piala Dunia sampai ke awal puasa, secara technical IHSG dibayangi ketakutan mini crash seperti yang terjadi bulan Juni 2013 lalu.Meskipun sebenarnya sejauh ini IHSG masih berada dalam tren naiknya. Secara Foreign Flow kondisi IHSG jauh lebih baik dari tahun lalu. Hal ini mengurangi potensi terjadinya koreksi yang sama seperti tahun lalu.
Perdagangan tiga hari ke depan sangatlah krusial dalam bulan ini, jika IHSG kembali terkoreski lebih dari 3% maka secara technical trend bullish IHSG sudah patah. Jika koreksi tersebut disertai dengan outflow lebih dari Rp2 triliun dalam tiga hari.
"Jadi peluang IHSG turun lebih dalam terbuka lebar. Sejauh ini kita hanya bisa menunggu sambil berjaga-jaga," paparnya.
Pada perdagangan Senin (2/6/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,183 poin (0,37%) ke posisi 4.912. Intraday terendah 4.875,619 dan tertinggi 4.912,091.
William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, laju IHSG pada perdagangan Selasa (3/6/2014) berada dalam kisaran support 4.903 dan resisten 5.011. “Bertahan di atas resistance 4.903 memberikan sinyal cukup bagus dalam pergerakan IHSG,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Kekuatan naik, lanjut dia, kembali meningkat walau masih dalam batasan technical rebound. “Akan tetapi, potensi naik terlihat cukup besar yang ditunjang oleh capital inflow yang lebih besar dibandingkan outflow pada hari terakhir penutupan bulan lalu,” ujarnya.
Hal tersebut, menurut William, turut mendorong peningkatan kekuatan naik dari IHSG. Dia menegaskan, resistance saat ini berada pada 5.011 dan support saat ini berada pada 4.903.
“Resisten tersebut sangat berpotensi untuk ditembus. IHSG masih dalam uptrend channel. Pergunakanlah masa-masa koreksi untuk melakukan akumulasi pembelian,” imbuhnya.
Di atas semua itu, William menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Unilever Indonesia (UNVR);
3. PT Astra Internasional (ASII);
4. PT United Tractors (UNTR);
5. PT Bali Tower (BALI);
6. PT AKR Corporindo (AKRA);
7. PT Indofood Sukses Makmur (INDF);
8. PT Adaro Energy (ADRO);
9. PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS);
10. PT Bank Negara Indonesia (BBNI); dan
11. PT Harum Energy (HRUM). [jin]
Jakarta -Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak lagi yang tertingi di dunia. Penguatan indeks S&P Sensex di Bursa India kemarin berhasil menyalip laju pertumbuhan secara year to date (YTD).
Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/6/2014), dengan penguatan 18,18 poin (0,37%), IHSG sejak awal tahun ini menguat 637,91 poin atau setara 14,92%.
Sayangnya, bursa India ditutup menguat lebih tinggi pada perdagangan kemarin, yaitu sebesar 448,57 poin (1,85%). Dengan demikian bursa India sudah menguat 3.495,23 poin sejak awal tahun, tumbuh 16,51%.
Penguatan tersebut memposisikan India sebagai bursa yang menguat paling tinggi di dunia secara year to date. Berikut kini kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Senin 2 Juni 2014 lalu:
- Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 16,51%
- Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14,92%
- Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 13,93%
- Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 10,92%
- Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,26%
- Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,73%
- Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,70%
- Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,85%
- Bursa Malaysia, Indeks FTSE minus 0,15%
- Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,46%
- Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
- Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
- Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 8,32%
Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2014) bergerak di kisaran support 4.890-4.860, dan resisten 5.020-5.070-5.120.
Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko, dalam risetnya, mengemukakan momentum penurunan mulai mereda.
HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat diprtimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
Buy. PE 2014 6.4x, PBV 1.3x, ROE 20.7%. Trading target Rp920
Koreksi terakhir di emiten perbankan small cap BUMN in dengan valuasi menarik secara PER dan PBV versus bank big cap BUMN lainnya di sektor mikro UKM dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi moderat
Entry (1) Rp865. Entry (2) Rp855. Cut loss point Rp845
PE 2014 12.9x, PBV 2.2x, ROE 17%. Buy. Trading target Rp22.950
Minor pullback dalam formasi medium uptrend baru di emiten penjual alat berat dan tambang batubara melalui unit Pama ini untuk meredakan keadaan jenuh beli harian bisa dilihat sebagai entry buy dalam positioning trading
Entry (1) Rp21.950. Entry (2) Rp21.750. Cut loss point Rp21.250
Buy. PE 2014 7.49x, PBV 2.9x, ROE 38.6x. Trading target Rp31.450
Proses koreksi minor berbentuk bendera turun dalam batasan formasi medium uptrend baru di emitten batubara dengan market cap terbesar di sektornya bisa digunakan sebagai positioning buy untuk antisipasi upswing berikutnya ke Rp29.750
Entry (1) Rp29.550. Entry (2) Rp29.150. Cut loss point Rp28.850
PE 2014 12x, PBV 2.2x, ROE 18.5%. Buy. Trading target Rp4.250
Pola konsolidasi selama sebulan di emitten perbankan small cap BUMN ini mulai menunjukan perkembangan menarik, rekomen akumulasi untuk potensi breakout ke target atas pertama di Rp4.250
Entry (1) Rp4.100. Entry (2) Rp4.025. Cut loss point Rp3.975
Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2014) berada di rentang support 4.870-4.898, dan resisten 4.926-4.938.
Meeting lines bertahan di middle bollinger band (MBB ). MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba naik namun, masih tertahan.
IHSG, ujarnya, sempat berada di target support (4.871-4.888). namun juga sempat berada di target resisten (4.900-4.938) seiring masih rendahnya aksi beli.
Pergerakan IHSG pun diperkirakan masih akan bergerak variatif cenderung naik tipis, dengan asumsi masih adanya aksi beli bertahap.
“Kondisi ini pun hampir sama seperti pergerakan IHSG pada akhir April dan minggu ketiga Mei 2014,” kata Reza dalam risetnya.
Trust Securities mengemukakan ada 7 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- UNTR. 21650-22325. Bullish harami di sekitar MBB. William’s %R & MFI bergerak naik namun, volume sedikit berkurang. Maintained buy slm up 22.125
- UNVR. 29.150-29.875. Bullish harami di bawah MBB. Stochastic & RSI mulai berbalik naik namun, belum diikuti dengan peningkatan volume. Maintained buy slm up 29.700
- INDF. 6.735-6.935. Hammer di atas lower bollinger band (LBB ). William’s %R dan Stochastic melanjutkan kenaikan|Maintained buy slm up 6.850
- ITMG . 28.675-29.875. Bullish harami di bawah upper bollinger band (UBB ). Rendahnya volume diimbangi dengan berbalik naiknya MACD diikuti RSI dan MFI. Maintained buy slm up 29.700
- TAXI. 1.350-1.425. Three white soldier dekati UBB. Stochastic & RSI masih bergerak naik. Maintained buy slm up1.370
- ASII. 7.100-7.375. Bullish harami di atas LBB. MFI mulai berbalik naik diikuti peningkatan RSI dan William’s %R. Maintained buy slm up 7.200
- SSMS. 1.230-1.335. Three inside up bertahan di MBB. Volume meningkat diikuti kenaikan RSI dan stochastic.Maintained buy slm up 1.280
Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA- Asjaya
Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG)
pada perdagangan hari ini, Selasa (3/6/2014) bergerak di kisaran
4.903–5.011.Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan level resisten IHSG berada pada 5.011, support 4.903.
“IHSG masih dalam uptrend channel. Pergunakanlah masa-masa koreksi untuk melakukan akumulasi pembelian,” kata William dalam risetnya.
Asjaya Indosurya Securities mengemukakan ada 10 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini yaitu UNVR, ASII, UNTR, BALI, AKRA, INDF, ADRO, SSMS, BBNI, HRUM.
Editor : Linda Teti Silitonga
kontan JAKARTA. Berikut ini adalah sejumlah rekomendasi teknikal saham-saham dari para analis.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Bollinger band menyempit. Indikator MACD downtrending, stochastic downtrending. Candlestick membentuk doji dengan volume perdagangan di bawah rata-rata satu bulan. Indikator RSI berada di area tengah dan cenderung flat.
Rekomendasi : hold
Support : Rp 10.000
Resistance : Rp 10.450
Parningotan Julio, Batavia Prosperindo Sekuritas
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Candlestick membentuk hammer, namun indikator RSI menuju area oversold. Indikator MACD sudah membentuk deadcross dengan histogram negatif memendek. Bollinger band berada di area middle bollinger band, sementara indikator stochastic oversold dan belum menunjukkan sinyal rebound.
Rekomendasi : buy on weakness
Support : Rp 2.230
Resistance : Rp 2.330
Andri Goklas, OSO Securities
- AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Candlestick membentuk pola bullish harami yang mengindikasikan revearsal. Indikator RSI oversold di sekitar 30, stochastic cederung oversold dan berpotensi menguat.
Rekomendasi : buy
Support : Rp 4.225
Resistance : Rp 4.420
Khrisna D Setiawan, Lautandhana Securindo
Editor: Barratut Taqiyyah
KONTAN JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% ke level 4.912,09 pada Senin (2/6). Net buy asing tercatat Rp 835,5 miliar. Sepanjang tahun ini, asing sudah mencatatkan net buy sebesar Rp 42,22 triliun.
Pergerakan IHSG sejalan dengan bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 142,14.
Analis OSO Securities, Andri Goklas mengatakan investor sempat merespon negatif data-data ekonomi dalam negeri yang baru saja dirilis. "Namun, di sesi 2 IHSG berhasil menguat," kata Andri. Padahal, tingkat inflasi dalam negeri masih berada di kisaran 0,16% dan nereca perdagangan defisit US$ 1,96 juta.
Selain itu, Andri menganggap situasi politik kian tidak pasti. Hal ini setelah Partai Demokrat yang semula netral dikabarkan akan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Padahal, calon Ppresiden yang disukai pasar adalah Joko Widodo," imbuhnya. Andri menduga situasi ini dimanfaatkan investor untuk membeli saham sehingga mengangkat IHSG.
Analis Lautandhana Sekurindo, Khrisna D Setiawan bilang, defisit neraca perdagangan membuat nilai tukar rupiah kian tertekan. Tekanan terhadap rupiah bertambah karena mata uang dollar Amerika juga sedang menguat dari mata uang asing lain. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Secara teknikal, Khrisna mengatakan IHSG berpotensi melemah. "MACD bearish, RSI juga cenderung overbought. Pergerakan harga pun sudah menembus support sehingga seharusnya kembali turun," katanya.
Khrisna menebak IHSG akan melemah dan bergerak pada kisaran 4.865-4.930. Andri menduga IHSG turun dan bergerak pada kisaran 4.860-4.935. Sedangkan Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Parningotan Julio memperkirakan IHSG bergerak flat cederung naik dan bergerak pada kisaran 4.858-4.933.
Editor: Barratut Taqiyyah
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Standard & Poor’s 500 naik mencetak rekor tertinggi setelah Institute for Supply Management dua kali mengkoreksi data indeks manufaktur Mei.
Indeks S&P 500 naik 0,1% ke level 1.924,97 pada penutupan perdagangan Senin (2/6/2014).
Adapun Dow Jones Industrial Average naik 26,46 poin atau 0,2% ke level 16.743,63, yang juga merupakan level tertinggi sepanjang masa.
“Koreksi membuat arah perbaikan terhadap pasar modal. Selanjutnya kita juga berharap adanya perbaikan dari angka data ISM,” papar Stephen Carl, Principal and Head Equity Trader Williams Capital Group LP, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/6/2014).
Saham Broadcom Corp naik 9,3%, American Realty Capital Healthcare Trust Inc menguat 9,7%. Sementara itu saham Dow Jones Internet Composite Index turun 0,6% dan LinkedIn Corp turun 2,9%.
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Standard & Poor’s 500 naik mencetak rekor tertinggi setelah Institute for Supply Management dua kali mengkoreksi data indeks manufaktur Mei.
Indeks S&P 500 naik 0,1% ke level 1.924,97 pada penutupan perdagangan Senin (2/6/2014).
Adapun Dow Jones Industrial Average naik 26,46 poin atau 0,2% ke level 16.743,63, yang juga merupakan level tertinggi sepanjang masa.
“Koreksi membuat arah perbaikan terhadap pasar modal. Selanjutnya kita juga berharap adanya perbaikan dari angka data ISM,” papar Stephen Carl, Principal and Head Equity Trader Williams Capital Group LP, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/6/2014).
Saham Broadcom Corp naik 9,3%, American Realty Capital Healthcare Trust Inc menguat 9,7%. Sementara itu saham Dow Jones Internet Composite Index turun 0,6% dan LinkedIn Corp turun 2,9%.
Source : Bloomberg
Editor : Linda Teti Silitonga
Komentar
Posting Komentar