Bisnis.com, JAKARTA — Siang ini, indeks harga saham gabungan melemah 0,28% ke level 4.895,97 pada perdagangan sesi I, Rabu (18/6/2015).
Sepanjang
hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.893,26-4.906,67. Kepala Riset
Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai koreksi yang
terjadi merupakan hal yang wajar.
Meskipun demikian, indeks masih berupaya untuk menguat dan dia menyebutkan dana masuk (capital inflow) pada sesi I tercatat di atas Rp1 triliun.
“Ini
koreksi wajar dalam perjalanan naiknya. Support berada di level 4.884
dan target resisten yang bisa dicapai pada sesi II adalah 4.921,”
ujarnya kepada Bisnis, Rabu (18/6/2014).
Adapun sejumlah saham yang layak dicermati untuk sesi II hari ini adalah BBNI, BBTN, PGAS, LSIP, ADRO, INCO, ASGR.
INILAHCOM, Jakarta - Meski sempat mengalami pelemahan, namun IHSG akhirnya mampu menembus zona positif. Suhu politik yang menekan indeks akhirnya mulai berkurang.
Indeks saham menguat 0,49% ke 4.909,52 pada penutupan perdagangan hari ini. Investor asing mengalami net buy sebesar Rp49,85 miliar. Volume perdagangan mencapai 3,19 miliar senilai Rp3,53 triliun.
"Intermarket masih dalam kategori koreksi konsolidasi wajar. Sensi politik terhadap IHSG biasanya hanya berlangsung satu hari," kata praktisi pasar modal, Sem Susilo, Selasa (17/6/2014).
Indeks bergerak fluktuatif dan sempat melewati level resisten di 4.900 dibandingkan level pembukaan di 4.889,72. Namun, penguatan indeks terbatasi setelah menyentuh level 4.909.
Indeks pun berhasil mengakhiri perdagangan dengan naik 24,06 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, level tertinggi indeks di 4.909,52 dan level terendah di 4.878,32.
Sementara, untuk indeks saham untuk perdagangan Rabu besok, mulai hanya merespon isu-isu fundamental bursa saja. Dengan demikian indeks bisa terancam melemah. Apalagi indeks Dow Jones di Wall Street berada di level tertinggi.
"Jadi, besok IHSG diprediksi akan bergerak korelatif lagi dengan intermarket. Note, jangan borong saham-saham di harga puncak, karena posisi indeks Dow Jones juga sudah cukup tinggi," jelasnya.
Untuk potensi perdagangan besok, lanjut Susilo, akan sangat tergantung pada perkembangan malam ini. Bila bursa AS positif maka berpotensi membawa IHSG bergerak positif.
"Pola closing belum terlalu baik, tapi besok IHSG diprediksi mulai bergerak korelatif dengan intermarket. Kita berharap intermarket malam ini dan besok pagi strong," paparnya.
Sementara data ekonomi AS pada Selasa dini hari tadi tentang produksi industri bulan Mei naik 0,6%. Untuk sentimen pembangunan rumah naik di bulan Juni. Sedangkan indeks Empire State dari The Fed New York tentang kondisi bisnis naik di bulan Juni ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Pada pertemuan Fed mulai hari ini waktu AS, investor banyak yang mengharapkan dapat memangkas stimulus moneter US$10 miliar lagi. Jadi program pembelian aset menjadi US$35 miliar dari US$45 miliar.
Sedangkan dari dunia politik menjelang pilpres 2014 sudah memasuki debat capres putaran kedua. Dari visi misi ekonomi calon presiden pada debat tentang ekonomi. Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang nomor urut 1 bertekad meningkatkan anggaran desa dan kabupaten. Caranya dengan mencegah kebocoran pada hasil penerimaan negera.
Sedangkan pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla mengedepankan pemberdayaan daerah dan ekonomi rakyat kecil. Namun tidak spesifik memperjuangkan pajak sebagai sumber utama pembiayaan negara.
detikJakarta -Debat calon presiden masih akan digelar tiga kali lagi. Kedua capres juga akan melangsungkan kampanye terbuka menjelang pemilu 9 Juli mendatang.
Dalam masa kampanye ini, para investor lokal dan asing akan memperhatikan betul situasi politik dan ekonomi, serta pernyataan para capres baik itu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Menurut Ekonom Senior Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, sepanjang masa debat dan kampanye pilpres, pergerakan nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan sangat fluktuatif.
"Debat capres itu kan sifatnya kampanye, masih serba belum pasti. Ini akan membuat ketidakpastian juga di pasar," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Selasa (17/6/2014).
Namun ketidakpastian ini juga akan menghilang dengan sendirinya setelah ekonomi menemukan titik keseimbangan baru. Saat ini pergerakan IHSG dan rupiah memang sedang fluktuatif.
"Karena kalau rupiah terus melemah ini bisa-bisa BI (Bank Indonesia) didorong untuk menaikkan suku bunga lagi," ujarnya.
Hari ini, dolar AS mampu menekuk rupiah hingga ke kisaran Rp 11.875. Pelemahan rupiah ini dipengaruhi hasil debat capres yang digelar pekan lalu.
Fauzi mengatakan investor asing melihat adanya sedikit pernyataan anti asing dalam debat capres yang berlangsung pekan lalu. Meski kedua capres tidak menyatakan secara langsung.
Pagi tadi nilai tukar rupiah dibuka melemah di posisi Rp 11.840 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.815 per dolar AS. Hingga siang hari ini dolar AS masih berada di kisaran Rp 11.865.
Sementara IHSG sudah dua hari ini bergerak fluktuatif cenderung fluktuatif dan berakhir melemah. Dana asing kemarin keluar Rp 245,4 miliar dari lantai bursa. Tapi jumlah total dana asing yang masuk ke lantai bursa sejak awal tahun ini masih tinggi, jumlahnya Rp 42,122 triliun per kemarin.
(ang/hds)
Komentar
Posting Komentar