kontan JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
dibuka di zona merah pada akhir pekan (13/6). Data RTI menunjukkan, pada
pukul 09.13 WIB, indeks tercatat turun 0,13% menjadi 4.927,85.
Ada 75 saham yang ditransaksikan menurun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 62 saham dan 57 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi pagi ini melibatkan 308,256 juta saham dengan nilai transaksi Rp 352,121 miliar.
Secara sektoral, ada enam sektor yang melorot. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor industri dasar yang turun 0,42%, sektor perdagangan yang turun 0,39%, dan sektor barang konsumen yang turun 0,4%.
Saham-saham LQ 45 yang mencatatkan penurunan terbesar di antaranya: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 2,05% menjadi Rp 2.150, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,52% menjadi Rp 22.650, dan PT Express Transindo Tbk (TAXI) turun 1,16% menjadi Rp 1.280.
Sementara, sejumlah saham LQ 45 yang mencatatkan kenaikan paling tinggi di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,18% menjadi Rp 1.285, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,25% menjadi Rp 2.435, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 0,95% menjadi Rp 26.650.
Ada 75 saham yang ditransaksikan menurun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 62 saham dan 57 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi pagi ini melibatkan 308,256 juta saham dengan nilai transaksi Rp 352,121 miliar.
Secara sektoral, ada enam sektor yang melorot. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor industri dasar yang turun 0,42%, sektor perdagangan yang turun 0,39%, dan sektor barang konsumen yang turun 0,4%.
Saham-saham LQ 45 yang mencatatkan penurunan terbesar di antaranya: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 2,05% menjadi Rp 2.150, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 1,52% menjadi Rp 22.650, dan PT Express Transindo Tbk (TAXI) turun 1,16% menjadi Rp 1.280.
Sementara, sejumlah saham LQ 45 yang mencatatkan kenaikan paling tinggi di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,18% menjadi Rp 1.285, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,25% menjadi Rp 2.435, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 0,95% menjadi Rp 26.650.
Editor: Barratut Taqiyyah
JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14% ke level 4.927,37 pada perdagangan Jumat (13/6/2014).
Selanjutnya, indeks semakin melemah 0,21% ke 4.924,2 pada pukul 09.09 WIB. Dari 496 saham yang diperdagangkan, sebanyak 6 saham menguat, 26 saham melemah, dan 464 saham stagnan.
Tujuh dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor konsumer 0,69%. Adapun tiga sektor lainnya menguat dengan kenaikan terbesar dialami sektor infrastruktur 0,09%.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka turun 0,21% ke level 472,52. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,08% ke Rp11.780 per dolar AS
Saham-saham yang melemah pagi ini:
PGAS
-1,36%
BMRI
-0,76%
UNTR
-1,96%
ASII
-0,34%
Saham-saham yang menguat pagi ini:
TLKM
+1,87%
BBCA
+0,22%
JSMR
+0,42%
BBNI
+0,1%
Sumber: Bloomberg.
http://market.bisnis.com/read/20140613/7/235662/indeks-bei-1362014-ihsg-melemah-021-pagi-ini
Sumber : BISNIS.COM
INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG Jumat (13/6/2014) diprediksi alami technical rebound dalam kisaran 4.920-4.971. Delapan saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan.
Purwoko Sartono, analis riset PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin ditutup melemah menyusul penurunan proyeksi ekonomi dunia oleh World Bank. “Proyeksi tersebut cukup mengejutkan pelaku pasar, mengingat koreksi cukup besar yakni dari 3,2% secara tahunan, proyeksi Januari 2014, menjadi 2,8%,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Akibatnya, lanjut dia, bursa seluruh dunia turun dimulai oleh Wall Street dan kini Asia. Selain itu dari dalam negeri pergerakan indeks juga masih dibayangi oleh nilai tukar rupiah.
Jumat (13/6/2014) ini, Purwoko memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas. “Kisaran support-resistance 4.915-4.955,” tuturnya.
Sementara itu, William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, laju IHSG Jumat (13/6/2014) berada pada kisaran support 4.920 dan resisten 4.971. “Berhasil menutup perdagangan di atas level support 4.920, yang sempat diuji kekuatannya, menunjukkan bahwa IHSG belum beranjak dari pola konsolidasinya,” tuturnya.
Dia menegaskan, kekuatan naik masih terlihat cukup besar di tengah terjadinya sedikit outflow dan rilis data BI rate yang diumumkan tetap. “Belum terlihat tekanan yang cukup berarti,” tandas dia.
Menurut William, potensi penguatan IHSG cenderung masih terbatas untuk mencoba menembus kembali level resistance 4.971 sebagai usaha untuk keluar dari fase konsolidasi. “Potensi pergerakan untuk Jumat ini, IHSG akan mengalami technical rebound,” imbuhnya.
Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Bank Tabungan Negara (BBTN);
2. PT Dharma Satya Nusantara (DSNG);
3. PT Matahari Putra Prima (MPPA);
4. PT Astra Internasional (ASII);
5. PT Mitra Adiperkasa (MAPI);
6. PT Wintermar Offshore Marine (WINS);
7. PT Astra Graphia (ASGR); dan
8. PT Harum Energy (HRUM). [jin]
Rekomendasi Untuk Anda
Bisnis.com, JAKARTA- HD Capital memprediksi indeks
harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (13/6/2014)
berada di kisaran support 4.866-4.820, dan resiten 5.020-5.070.“Koreksi regional tidak banyak pengaruhi IHSG,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan adanya aksi beli minor oleh pelaku pasar, membuat IHSG tidak banyak terpengaruh oleh koreksi regional.
Indeks pada akhirnya masih dapat bertahan diatas support low mingguan di level 4.866.
“Secara teknikal ini sangat berarti untuk mempertahkan momentum penguatan ke 5.020-5.070,” kata Yuganur.
HD Capital mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- Bank Jabar (BJBR)
Rebound setelah koreksi di emiten perbankan small cap BUMN in dengan valuasi murah versus pemain besar bank BUMN lainnya masih dapat berlanjut hingga Rp875-Rp895, dapat digunakan sebagai kesempatan trading jangke pendek dalam proses perbaikan tren short dan medium term trend
Entry (1) Rp840. Entry (2) Rp820. Cut loss point Rp810
PE 2014 16.5x, PBV 4.7x, ROE 26.8%. Buy. Trading target Rp5.600
Momentum dalam tren naik pendek atau upward retracement di emiten distributor gas BUMN dan operator pipa sudah cukup memperbaiki overal tren ke arah yang lebih positif untuk membuat skenario kenaikan hingga resisten
Entry (1) Rp5.450. Entry (2) Rp5.410. Cut loss point Rp5.375
BUY. PE 2014 35.29x, PBV 4.2x, ROE 12x. Trading target Rp1.910
Sentimen negatif untuk sektor konstruksi akibat pemotongan anggaran, sudah terdiskon dalam harga. Pasar sekarang melihat setelah pillpres, BBM akan naik dan anggaran yang digunakan sebelumnya untuk subsidi BBM bisa bertambah kembali
Entry (1) Rp1.800. Entry (2) Rp1.785. Cut loss point Rp1.765
PE 2014 11x, PBV 1.5x, ROE 14%. Buy. Trading target Rp7.050
Penetrasi diatas high Rp6.900 merupakan tanda bahwa reli dari low end trading range di emiten consumer big cap holding ini mulai dengan target jangka pendek di Rp7.050
Entry (1) Rp6.825. Entry (2) Rp6.775, cut loss point Rp6.700
Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA— Tinggal menunggu hitungan jam, acara seremoni pembukaan Piala Dunia 2014 akan digelar di Sao Paulo.
Apakah
dengan berlangsungnya Piala Dunia 2014 otomatis ikut meramaikan
transaksi di pasar modal? Bagaimana pengaruh Piala Dunia terhadap
pergerakan bursa dunia?
Analis
MNC Securities Reza Gunawan menilai meriahnya Piala Dunia tidak berarti
ikut mendorong semaraknya transaksi di pasar modal. Bahkan, lanjut dia,
dengan berlangsungnya Piala Dunia, transaksi diprediksi lebih sepi dari
biasanya.
“Jika
dilihat dari sejarah Piala Dunia tahun-tahun sebelumnya, transaksi
pasar modal relatif sepi di AS, dan akan berdampak kepada pergerakan
bursa saham lainnya yang kurang bergairah,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (12/6/2014).
Dia
mengatakan hal tersebut terjadi seiring dengan potensi dana yang akan
keluar dari pasar modal dan difokuskan untuk Piala Dunia.
Selain
itu, dia juga memperkirakan banyak perusahaan besar yang memanfaatkan
momentum ini untuk melepaskan saham dan mengambil keuntungan dari
portofolio yang mereka miliki.
“Akan
banyak bandar-bandar yang mengalihkan dananya dari pasar modal. Dalam
3-4 hari terakhir ini saja, volume transaksi di AS sudah berkurang
menjadi 5,75 miliar per hari dari 5,2 miliar ,” tambahnya.
Editor : Rustam Agus
Komentar
Posting Komentar