Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan
(IHSG) saat penutupan perdagangan Selasa (22/7/2014) tercatat terkoreksi
tajam 43,6 poin atau 0,85 ke level 5.083,52.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.104,01 hingga 5.155,03. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 70 saham menguat, 243 saham melemah, dan 189 saham stagnan.
Dari 9 sektor yang ada, semuanya melemah. Koreksi paling tajam terjadi pada sektor pertambangan, yakni sebesar 1,72%. Sementara itu, sektor barang konsumsi pelemahannya paling rendah yakni 0,16%.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga terjerembap 1,02% atau 4,61 poin ke level 448,02. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,29% ke level Rp11.606/US$.
Saham-saham penekan indeks:
Saham-saham pendorong indeks:
Sumber: Bloomberg, 2014
TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menolak proses pelaksanaan pemilihan presiden membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. Akibatnya, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia terjun bebas hingga 1,5 persen. Indeks tertekan setelah Prabowo menyampaikan pidatonya bahwa ia menolak penghitungan pilpres oleh KPU karena dinilai penuh kecurangan dan tidak demokratis.
Analis dari PT First Asia Capital, David Nathanael, menilai IHSG yang telah mengalami reli cukup signifikan memang sudah saatnya terkoreksi. Harga-harga saham yang semakin mahal kini mencoba kembali ke harga wajar. "Pernyataan negatif dari Prabowo dimanfaatkan pelaku pasar sebagai momentum untuk merealisasikan keuntungan."
Menurut David, kenaikan indeks saham hingga level 5.100 dipicu oleh faktor sentimen pilpres. Dengan demikian, ketika ada faktor sentimen negatif dari hasil pilpres tersebut, indeks akan kembali melemah.
Di sisi lain, investor asing yang selama ini selalu mencatat pembelian bersih hari ini justru menjual saham. Pernyataan Prabowo membuat risiko ketidakpastian di pasar meningkat. "Asing khawatir situasi politik semakin memanas sehingga memilih untuk menjual sahamnya."
Situasi pemilihan presiden yang cukup kondusif telah mendorong investor ramai-ramai membeli portofolio saham. Dengan demikian adalah hal yang wajar mereka menjual saham bila risiko meningkat.
PDAT | M. AZHAR
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 40,11 poin (0,79%), hari ini (21/7). Indeks ditutup di level 5.127,12, rekor dalam tahun ini, dan tertinggi sejak 30 Mei 2013.
Penguatan IHSG hari ini ditopang penguatan 10 sektor. Saham sektor konstruksi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,57%. Sedangkan saham agrikultur yang paling tipis menguat, mengalami kenaikan 0,15%.
Sebanyak 216 saham menguat, mengalahkan 84 emiten yang turun. Sedangkan 87 saham lainnya tak bergerak. Ada 6,03 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp 6,16 triliun.
Saham yang menikmati kenaikan hari ini antara lain PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) yang naik 5,86% ke Rp 1.265 per saham, PT Wijaya Karya (WIKA) sebesar 5,66% ke Rp 2.800, dan PT Sentul City Tbk (BKSL) yang naik 4,62% ke Rp 136 per saham.
Sedangkan saham yang paling merosot hari ini antara lain PT visi Media Asia Tbk (VIVA) turun 6,45% ke Rp 203, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun 3,23% ke Rp 3.895, dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) yang merosot 0,94% ke Rp 7.925 per saham.
Sekadar informasi, IHSG berada di 5.129,65 pada 30 Mei 2013, dan menyentuh all time high pada 20 Mei, di level 5.214,98
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.104,01 hingga 5.155,03. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 70 saham menguat, 243 saham melemah, dan 189 saham stagnan.
Dari 9 sektor yang ada, semuanya melemah. Koreksi paling tajam terjadi pada sektor pertambangan, yakni sebesar 1,72%. Sementara itu, sektor barang konsumsi pelemahannya paling rendah yakni 0,16%.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga terjerembap 1,02% atau 4,61 poin ke level 448,02. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,29% ke level Rp11.606/US$.
Saham-saham penekan indeks:
BBRI | -2,35% | |
TLKM | -1,67% | |
BMRI | -1,41% | |
BBNI | -3,01% |
Saham-saham pendorong indeks:
PGAS | +1,24% | |
ASII | +0,32% | |
BBCA | +0,21% | |
BDMN | +1,28% |
Editor : Ismail Fahmi
TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menolak proses pelaksanaan pemilihan presiden membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. Akibatnya, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia terjun bebas hingga 1,5 persen. Indeks tertekan setelah Prabowo menyampaikan pidatonya bahwa ia menolak penghitungan pilpres oleh KPU karena dinilai penuh kecurangan dan tidak demokratis.
Analis dari PT First Asia Capital, David Nathanael, menilai IHSG yang telah mengalami reli cukup signifikan memang sudah saatnya terkoreksi. Harga-harga saham yang semakin mahal kini mencoba kembali ke harga wajar. "Pernyataan negatif dari Prabowo dimanfaatkan pelaku pasar sebagai momentum untuk merealisasikan keuntungan."
Menurut David, kenaikan indeks saham hingga level 5.100 dipicu oleh faktor sentimen pilpres. Dengan demikian, ketika ada faktor sentimen negatif dari hasil pilpres tersebut, indeks akan kembali melemah.
Di sisi lain, investor asing yang selama ini selalu mencatat pembelian bersih hari ini justru menjual saham. Pernyataan Prabowo membuat risiko ketidakpastian di pasar meningkat. "Asing khawatir situasi politik semakin memanas sehingga memilih untuk menjual sahamnya."
Situasi pemilihan presiden yang cukup kondusif telah mendorong investor ramai-ramai membeli portofolio saham. Dengan demikian adalah hal yang wajar mereka menjual saham bila risiko meningkat.
PDAT | M. AZHAR
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 40,11 poin (0,79%), hari ini (21/7). Indeks ditutup di level 5.127,12, rekor dalam tahun ini, dan tertinggi sejak 30 Mei 2013.
Penguatan IHSG hari ini ditopang penguatan 10 sektor. Saham sektor konstruksi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,57%. Sedangkan saham agrikultur yang paling tipis menguat, mengalami kenaikan 0,15%.
Sebanyak 216 saham menguat, mengalahkan 84 emiten yang turun. Sedangkan 87 saham lainnya tak bergerak. Ada 6,03 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp 6,16 triliun.
Saham yang menikmati kenaikan hari ini antara lain PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) yang naik 5,86% ke Rp 1.265 per saham, PT Wijaya Karya (WIKA) sebesar 5,66% ke Rp 2.800, dan PT Sentul City Tbk (BKSL) yang naik 4,62% ke Rp 136 per saham.
Sedangkan saham yang paling merosot hari ini antara lain PT visi Media Asia Tbk (VIVA) turun 6,45% ke Rp 203, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun 3,23% ke Rp 3.895, dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) yang merosot 0,94% ke Rp 7.925 per saham.
Sekadar informasi, IHSG berada di 5.129,65 pada 30 Mei 2013, dan menyentuh all time high pada 20 Mei, di level 5.214,98
Editor: Sanny Cicilia
Komentar
Posting Komentar