JAKARTA. Menjelang penutupan sesi I hari ini (7/3), tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah. Pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,09% menjadi 4.846,6.
Ada 88 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 175 saham dan 91 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,946 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,725 triliun.
Secara sektoral, ada enam sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain sektor industri lain-lain yang turun 1,05%, sektor barang konsumen turun 0,87%, dan sektor manufaktur turun 0,84%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang mencatatkan penurunan terdalam (top losers) antara lain PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 3,11% menjadi Rp 935, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,89% menjadi Rp 16.775, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,95% menjadi Rp 106.825.
Sedangkan posisi top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 8,43% menjadi Rp 1.930, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 4,72% menjadi Rp 266, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 4,41% menjadi Rp 710.
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,19% atau 9,33 poin ke level 4.860,21 pada perdagangan Senin (7/3/2016), meneruskan reli di akhir pekan.
Sebelumnya indeks ditutup menguat 0,14% atau 6,84 poin ke level 4.850,88 pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (4/3/2016).
Penguatan terjadi setelah berfluktuasi antara level 4.802,38—4.860,64. Reli 8 hari IHSG mendorong valuasi saham di Bursa Efek Indonesia ke level termahal dalam 5 tahun terakhir. IHSG menguat terbatas ketika sentimen positif global mulai reda.
TOKYO kontan. Pagi ini (7/3), bursa Asia bergerak liar. Data yang dihimpun Bloombergmenunjukkan, pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mengalami perubahan di posisi 126,31. Sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat naik 0,3% dan turun 0,1%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang turun 0,7%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,9%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%.
Ada sejumlah faktor yang membuat bursa Asia bergerak liar. Pertama, China memangkas target pertumbuhan ekonomi mereka pada Kongres Nasional Partai Komunis Sabtu (5/3) lalu di kisaran 6,5%-7% untuk tahun ini. Pemerintah China juga mengabaikan target perdagangan mereka yang menggarisbawahi tingkat ketidakpastian mengenai outlook pertumbuhan global.
Faktor lainnya adalah kenaikan data tenaga kerja AS non pertanian. Hal ini meningkatkan optimisme mengenai outlook ekonomi Negeri Paman Sam itu.
"Sepertinya, ekonomi dunia tidak akan jatuh ke jurang resesi. Pemulihan ekonomi AS masih berjalan dan kita tidak akan mengalami resesi jika ekonomi AS tidak mengalaminya," jelas Matthew Sherwood, head of investment strategy Perpetual Ltd di Sydney.
Dia menambahkan, meski pemulihan ekonomi tampak solid dalam tiga pekan terakhir, namun, return investasi akan tumbuh moderat di 2016.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (4/3) menguat tipis 0,14% ke level 4.850,88. Dalam sepekan, indeks menguat signifikan, yakni 2,47%.
Christian Saortua, analis Minna Padi Investama, mengungkapkan kenaikan indeks karena sentimen global dan domestik positif. "Kestabilan harga minyak meredakan kekhawatiran investor asing dan global," ungkapnya kepada KONTAN, kemarin. Dari dalam negeri, laporan keuangan emiten membaik.
Muhammad Al-Amin, analis Millenium Danatama Sekuritas mengatakan penurunan harga minyak non-subsidi dan tarif dasar listrik menumbuhkan optimisme perbaikan ekonomi. "Rupiah menguat juga karena itu," katanya.
Sepekan ke depan indeks di support 4.781–4.799 dan resistance di 4.930-4.966. Chris juga melihat pergerakan indeks akan konsolidasi. Prediksinya, pekan depan indeks di support 4.798–4.775 dan resistance 4.880–4.900.
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak penguatan 2,49% sepanjang pekan ini, 29 Februari-4 Maret 2016.
Berdasarkan data BEI yang dikutip Bisnis, Minggu (6/3/2016), indeks ditutup pada level 4.850,88 meningkat dibandingkan dengan penutupan pada pekan sebelumnya di level 4.733,149.
Adapun pada Jumat (4/3/2016) IHSG ditutup menguat 0,14% dan membuat kapitalisasi pasar berada ke level Rp5.150 triliun.
Kenaikan IHSG juga diiringi dengan aksi beli bersih oleh pemodal asing sebesar Rp2,26 triliun, sehingga secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp3,79 triliun.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini mengalami kenaikan 5,5% menjadi Rp5,72 triliun dari Rp5,42 triliun di akhir pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian di pekan ini memang mengalami koreksi 18,74%, meski demikian rata-rata frekuensi harian naik 8,23%.
Komentar
Posting Komentar