JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona positif hingga akhir sesi I hari ini (17/3). Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks berada di level 4.876,89 atau naik 0,32%.
Ada 197 saham yang bergerak positif. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 93 saham dan 80 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi siang ini melibatkan 4,473 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,672 triliun.
Secara sektoral, ada delapan sektor yang mendaki. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 2,39%, sektor industri lain-lain naik 1,49%, dan sektor perdagangan naik 0,56%.
Saham-saham indeks LQ 45 dengan kenaikan terbesar (top gainers) di antaranya: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 7,09% menjadi Rp 6.800, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 5,45% menjadi Rp 1.935, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,75% menjadi Rp 1.865.
Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 1,2% menjadi Rp 1.650, PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) turun 1,02% menjadi Rp 1.940, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 0,98% menjadi Rp 10.075.
Hari ini, sejumlah indeks acuan di kawasan regional memang menghijau. Pada pukul 13.04 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melompat 2,1%.
Kondisi ini disebabkan oleh pernyataan The Federal Reserve mengenai suku bunga acuan. Nilai tengah proyeksi anggota the Fed menunjukkan tingkat suku bunga acuan akan berada di posisi 0,875% pada akhir 2016 dan 1,9% pada akhir 2017
Dengan proyeksi tersebut, kemungkinan kenaikan suku bunga akan dilakukan sebanyak dua kali lagi pada tahun ini. Prediksi itu turun dari proyeksi Desember lalu sebanyak empat kali.
pra pembukaan ihsg 17 Mar 2016:JAKARTA kontan. Daewoo Securities memiliki pandangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada perdagangan hari ini (17/3).
Menurut Heldy Arifien, analis Daewoo Sekutitas, indikator teknikal IHSG menunjukkan sinyal positif. Dijelaskan lebih lanjut, IHSG membentuk formasiside by side bullish pada titik 81,42 overbought stochastic. Pada kondisi ini, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya menguji resistensi 4.890-4.895.
"Namun, waspadai tekanan pelemahan yang akan mengembalikan arah pergerakan melengkapi target menutup celah support 4.814-4.835, apabila IHSG gagal melakukan penetrasi level 4.850," kata Heldy dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (17/3).
Menu saham santapan Daewoo hari ini adalah ADRO, PTBA dan UNTR. Heldy merekomendasikan buy untuk ketiga saham tersebut lantaran secara teknikal masih berpeluang menguat.
Heldy menerangkan, secara teknikal saham ADRO bullish harami di pengujung minor downtrend yang muncul pada titik 30.00 oversold trading stochastic. Ini mencerminkan adanya ruang penguatan untuk kemudian menguji penetrasi resistensi harga Rp 760-Rp 765.
Sementara PTBA membentuk trusting dengan bullish signal pada titik 33,33oversold trading stochastic yang menunjukkan adanya peluang penguatan dan menguji kembali resistensi di Rp 6.475 di tengah kondisi tekanan pelemahan juga membayangi pergerakan harga.
"Setidaknya kami melihat peluang PTBA untuk bergerak positif dalam rentang Rp 6.300-Rp 6.450," ungkap Heldy.
Adapun saham UNTR secara teknikal membentuk formasi yang serupa denganrising three method didukung adanya bullish signal pada titik 50,00 overbought trading stochastic. Heldy bilang, ini telah membuka ruang bagi UNTR menguji resistensi terdekatnya di Rp 15.600-15.650.
Perkiraan Heldy, UNTR pada perdagangan kali ini akan kembali bergerak positif dalam rentang harga Rp 15.300-Rp 15.750.
Saham-saham yang patut di cermati dan diwaspadai, menurut Heldy, hari ini adalah trading buy saham BBRI, BBCA, BMRI, KAEF dan KLBF serta special mention saham BSDE dan WTON.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini. Pasalnya, indikator teknikal menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas mengatakan IHSG cenderung bergerak konsolidasi pada support Ma7 setelah pola candlestick dark cloud cover. Indikatorstochastic mencapai area overbought dengan momentum RSI yang masih tertekan pada osilator yang cukup tinggi.
"Kami memperkirakan peluang IHSG tertekan masih cukup besar dengan range 4.815-4.885," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (17/3).
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya masih tertuju pada keputusan suku bunga Indonesia yang diekspetasikan kembali dipangkas 25 basis poin di level 6,75%, data neraca perdagangan, tingkat inflasi di Eropa, dan tingkat penganguran di As.
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) labil menentukan arah perdagangan pada Rabu (16/3). Setelah cenderung melemah sepanjang perdagangan, indeks akhirnya ditutup menguat 0,24% ke level 4.861,44.
Analis menilai, indeks kembali akan melanjutkan penguatan pada hari ini. Sisi teknikal maupun fundamental, masih mendukung adanya penguatan indeks.
Muhammad Ikhsan, analis NH Korindo Securities menjelaskan, secara teknikal, candlestick’s hammer after black candlestick mengindikasikan bullish reversal dan membentuk gap in 4.814 - 4.839. Stochastic %K(58) %D(46) berpeluang menguat.
MACD berada pada area positif. IHSG juga mampu bertahan di atas area target support 4.860-4.870 dan diharapkan mampu melewati area resistance pada level 4.982-4.992.
Tutupnya indeks di zona hijau secara intraday kemarin, membuat laju IHSG pada hari ini berpeluang melanjutkan penguatan.
"Ini seiring pelaku pasar yang akan fokus pada pidato Jannet Yellen, data-data ekonomi Eropa, serta RDG BI," jelas Ikhsan.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, indeks masih berada dalam fase konsolidasi, sembari menantikan rilis data pasti perekonomian, baik data dalam negeri maupun luar negeri.
"Kondisi perekonomian sejauh ini juga lebih stabil," kata William. William memperkirakan, indeks akan menguat dengan rentang pergerakan 4.801-4.915 pada hari ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (15/3/2016) sedang berusaha melepaskan diri dari fase konsolidasi.
Menurut William, laju indeks masih menunjukkan pola uptren jangka pendek, dimana pergerakannya akan diwarnai oleh penantian rilis data perekonomian suku bunga acuan (BI Rate) yang ditopang dengan rilis perdagangan serta masih masuknya dana asing ke pasar modal.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat, target resistance berada pada level 4.915 dengan support di level 4.798," ucap William.
Adapun menu saham yang dapat dijadikan pilihan, William merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Komentar
Posting Komentar