Jakarta-Pada sesi pertama perdagangan Kamis (10/3/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 19,35 poin (0,40%) ke posisi 4.791,684.
Sebanyak 18 saham ditransaksikan naik, 19 saham turun, 2 saham stagnan, dan 526 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Mayoritas indeks saham mendukung pelemahan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang turun 10,948 poin (1,306%) ke posisi 827,612; IDX30 naik 5,068 poin (1,149%) ke angka 436,179;
MBX turun 14,757 poin (1,064%) ke posisi 1.371,949; DBX naik 1,915 poin (0,290%) ke angka 663,082; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) mencatatkan turun 6,768 poin (1,044%) ke angka 641,592.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp70,4 miliar dan belum ada transaksi di pasar negosiasi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp39,6 miliar dan penjualan saham senilai Rp51,4 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp11,7 miliar.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2279935/buka-sesi-i-ihsg-merosot-193-poin-ke-4791
Sumber : INILAH.COM
IMQ, Jakarta — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis (10/3) dibuka turun 18,95 poin seiring aksi wait and see yang dilakukan investor.
"IHSG mengikuti pergerakan bursa regional yang bergerak bervariasi," ungkap Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia di Jakarta.
Pada pembukaan perdagangan Kami ini, IHSG turun 18,95 poin (0,4%) ke posisi 4.792,09. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 terkoreksi 4,05 poin (0,4%) menjadi 834,51.
Untuk kondisi global, indeks AS mencatatkan kenaikan pada perdagangan semalam.
Kenaikan tersebut lebih didorong penguatan saham–saham berbasis energi seiring kembali naiknya harga minyak dunia, menyusul rilis data persediaan petroleum mingguan dari Departemen Sumber Daya Energi AS.
Adapun mayoritas bursa Eropa juga ditutup naik dengan optimisme pelaku pasar bahwa Bank Sentral Eropa akan mengumumkan kebijakan stimulus ekonomi kembali pada hari Kamis ini, menyusul rata–rata inflasi Eropa yang negatif dan prospek ekonomi yang masih relatif kurang bagus.
Sementara itu mayoritas bursa Asia pagi ini dibuka bervariasi.
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung tertekan pada perdagangan Kamis (10/3). Pasalnya, sejumlah indikator teknikal indeks menunjukkan sinyal negatif.
IMQ, Jakarta — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Kamis (10/3) dibuka turun 18,95 poin seiring aksi wait and see yang dilakukan investor.
"IHSG mengikuti pergerakan bursa regional yang bergerak bervariasi," ungkap Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia di Jakarta.
Pada pembukaan perdagangan Kami ini, IHSG turun 18,95 poin (0,4%) ke posisi 4.792,09. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 terkoreksi 4,05 poin (0,4%) menjadi 834,51.
Untuk kondisi global, indeks AS mencatatkan kenaikan pada perdagangan semalam.
Kenaikan tersebut lebih didorong penguatan saham–saham berbasis energi seiring kembali naiknya harga minyak dunia, menyusul rilis data persediaan petroleum mingguan dari Departemen Sumber Daya Energi AS.
Adapun mayoritas bursa Eropa juga ditutup naik dengan optimisme pelaku pasar bahwa Bank Sentral Eropa akan mengumumkan kebijakan stimulus ekonomi kembali pada hari Kamis ini, menyusul rata–rata inflasi Eropa yang negatif dan prospek ekonomi yang masih relatif kurang bagus.
Sementara itu mayoritas bursa Asia pagi ini dibuka bervariasi.
Author: Irwen Azhari
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung tertekan pada perdagangan Kamis (10/3). Pasalnya, sejumlah indikator teknikal indeks menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securitas mengatakan, secara teknikal IHSG menutup gap yang terbentuk pada level 4781 dengan break out support MA7.
Indikator stochastic terlihat tertekan aksi jual dengan momentum RSI yang bearish hingga dibawah rata-rata momentum 15 harinya.
IHSG masih berpeluang menguji support MA25 hingga bullish trend jangka menengah dikarenakan signal reversal masih belum terlihat.
"Diperkirakan IHSG masih akan bergerak tertekan dengan range pergerakan 4735-4805." Kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (8/3).
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup tertekan sejak awal sesi -20.53 poin sebesar -0.43% dilevel 4811 dengan volume yang relatif moderate.
Hanya sektor pertambangan yang menguat hingga 1.3% setelah beberapa harga komoditas melonjak seperti timah, gold dan nikel. Meskipun demikian, rata-rata saham melemah didorong kekhawatiran atas data ekonomi di China dan Jepang.
Lanjar bilang, menjelang libur bursa di hari rabu investor asing terlihat berhati-hati dalam melakukan aksi beli dimana tercatat net buy hanya sebesar Rp 43.95 miliar pada perdagangan hari ini.
Bursa Asia ditutup mayoritas terkoreksi searah dengan AS dan Indeks berjangka di Eropa. Sebagian data menunjukkan pelemahan diantaranya data eksport China dan Jepang yang kembali terjatuh. Jatuhnya ekspor di China merupakan yang terbesar dalam hampir enam tahun terakhir.
Sementara Bursa Eropa dibuka gap down terkoreksi mengikuti bursa Asia yang ditutup tertekan akibat perlambatan eksport.
Produsen komoditas terkoreksi paling dalam setelah memimpin rebound sejak akhir pekan lalu. Investor masih menunggu pertemuan ECB sebagai isyarat untuk kebijakan moneter lanjutan.
Menurut Lanjar, sentimen pada hari rabu tidak begitu ramai sedangkan sentimen pada hari kamis diantaranya Indeks harga barang produksi dan tingkat inflasi di China.
Neraca perdagangan dan aktivitas ekpor di Jerman dengan ekspektasi cukup baik. Dan, yang terakhir hasil pertemuan ECB mengenai kebijakan moneter, yang menurut survey ECB akan memotong bunga deposito hingga 10 basis poin.
Neraca perdagangan dan aktivitas ekpor di Jerman dengan ekspektasi cukup baik. Dan, yang terakhir hasil pertemuan ECB mengenai kebijakan moneter, yang menurut survey ECB akan memotong bunga deposito hingga 10 basis poin.
Reporter Dina Mirayanti Hutauruk
Editor Dikky Setiawan
Editor Dikky Setiawan
Komentar
Posting Komentar