Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 11 April 2016

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Senin (11/4/2015) diperkirakan kembali bergerak tertekan mencoba tutup gap dengan kisaran pergerakan 4.786-4.865.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan secara teknikal IHSG terkonsolidasi melemahbreak out 2 support moving average yakni MA7 dan MA25 sehingga terlihat mendekati bullish trend line sebagai support selanjutnya.
Indikator Stochastic bergerak bearish dengan momentum RSI yang pulled back pada MA15 momentum di osilator cukup tinggi.
Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya pada pekan depan akan disambut oleh tingkat inflasi, pertumbuhan GDP, dan indeks harga produksi di China dengan ekspektasi cukup positif.
"Dari dalam negeri akan ada tingkat penjualan eceran dan neraca perdagangan pada tengah minggu," kata Lanjar dalam riset pada Jumat, (8/4/2016).
Pada perdagangan Jumat, (8/4/2016), IHSG ditutup turun 0,42% ke posisi 4.846,70. Paling banyak terjadi aksi jual pada sektor perbankan di saat investor melihat tekanan negatif pada bank-bank di Indonesia dari regulasi.
Investor asing melakukan aksi jual pada perdagangan Jumat sebesar Rp47,06 miliar. Total capital flow investor asing pada pekan ini tercatat net buy Rp1,29 triliun.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒