Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 03 Oktober 2016

Bisnis.com, JAKARTA– Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Senin (3/10/2016).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih investor asing hari ini tercatat mencapai Rp492,38 miliar.
Dalam data tersebut terlihat investor asing tercatat melakukan penjualan sebanyak 526,79 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,50 triliun.
Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat sebanyak 586,72 juta lembar saham dengan nilai sekitar Rp1,99  triliun.
Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp6,15 triliun dengan volume sekitar 7,07 miliar lembar saham.
Sementara itu, IHSG ditutup rebound tajam 1,85% atau 99,11 poin di level 5.463,91 pada perdagangan hari ini setelah sebelumnya dibuka menguat 0,73% atau 39,06 poin di 5.4403,86 dan bergerak pada kisaran 5.403,86 - 5.463,91.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 203 saham menguat, 109 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
10 Oktober
Rp492,38 miliar
Net buy
30 September
Rp384,68 miliar
Net buy
29 September
Rp937,97 miliar
Net buy
28 September
Rp668,61 miliar
Net sell
27 September
Rp503,01 miliar
Net sell
26 September
Rp335,91 miliar
Net sell
 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri mengawali perdagangan Oktober, Senin (3/10). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 1,85% atau 99,111 poin ke level 5.463,915.
Indeks mendekati level tertingginya sejak April 2015. Perdagangan hari ini melibatkan 7,10 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,15 triliun. Ada 203 saham bergerak naik, 104 saham bergerak turun, dan 77 saham stagnan.
Seluruh indeks sektoral menghijau, di mana sektor industri dasar mimpin 10 sektor lainnya 3,13%. Selanjutnya diikuti sektor pertambangan naik 2,81%, dan manufaktur naik 2,73%.
Masuk dana asing turut menopang laju IHSG. Di pasar reguler, net buy asing Rp 474,249 miliar dan Rp 492,389 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 8,29% ke Rp 3.790, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 7,88% ke Rp 1.300, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,10% ke Rp 3.130.
Sedangkan saham-saham yang top losers LQ45 antara lain; PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun 1,83% ke Rp 805, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 0,32% ke Rp 1.550.
Sumringahnya pasar turut terkena sentimen positif data domestik. Di mana tingkat laju inflasi September masih sesuai harapan. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju inflasi September 2016 tercatat sebesar 0,22%.  
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut pola laju inflais masih sama dengan beberapa bulan terakhir, yaitu masih di level yang rendah. Dengan kondisi itu, maka ruang untuk pelonggaran moneter masih terbuka.
Kecemasan mereda
Semantara itu, pasar saham Asia melaju di zona hijau mengawali perdagangan Oktober, Senin (3/10). Indeks acuan ini rebound didorong menipisnya kekhawatiran atas kesehatan bank-bank Eropa dan perusahaan kasino mengangkat  pasar Hong Kong.
Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7 % menjadi 140,68 pada 16:11 waktu Hong Kong. Sedangkan, indeks Topix Jepang naik 0,6 % karena yen diperdagangkan di 101,41 terhadap dollar AS, melemah untuk sesi kelima. 
Rasa lega menyapu pasar saham setelah Agence France-Presse pada Jumat laluDeutsche Bank AG mendekati kesepakatan untuk membayar denda Departemen Kehakiman AS US$ 5,4 miliar. Atau kurang dari setengah dari jumlah awal yang diminta, untuk menyelesaikan penyelidikan yang berkaitan dengan hipotek yang buruk.


JAKARTA. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Senin (3/10/2016).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih investor asing hari ini tercatat mencapai Rp492,38 miliar.

Dalam data tersebut terlihat investor asing tercatat melakukan penjualan sebanyak 526,79 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,50 triliun.

Sementara itu, aksi beli investor asing tercatat sebanyak 586,72 juta lembar saham dengan nilai sekitar Rp1,99 Â triliun.

Adapun, total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp6,15 triliun dengan volume sekitar 7,07 miliar lembar saham.

Sementara itu, IHSG ditutup rebound tajam 1,85% atau 99,11 poin di level 5.463,91 pada perdagangan hari ini setelah sebelumnya dibuka menguat 0,73% atau 39,06 poin di 5.4403,86 dan bergerak pada kisaran 5.403,86 - 5.463,91.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 203 saham menguat, 109 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Â

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:

10 Oktober

Rp492,38 miliar

Net buy


30 September

Rp384,68 miliar

Net buy


29 September

Rp937,97 miliar

Net buy


28 September

Rp668,61 miliar

Net sell


27 September

Rp503,01 miliar

Net sell


26 September

Rp335,91 miliar

Net sell


 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2016

http://market.bisnis.com/read/20161003/7/589054/transaksi-saham-3-oktober-ihsg-rebound-asing-catat-net-buy-rp49238-miliar




Sumber : BISNIS.COM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒