Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 27 Okt 2016 (H-1 rebounding BIG)

JAKARTA. Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (27/10/2016).

IHSG hari ini dibuka naik 0,11% atau 6,02 poin di level 5.405,70 dan menguat 0,16% atau 8,88 poin ke level 5.408,56 pada pukul 09.05 WIB.

Pada perdagangan Rabu (26/10/2016), IHSG ditutup naik tipis 0,03% atau 1,86 poin ke level 5.399,68.

Sebanyak 17 saham bergerak menguat, 5 saham bergerak melemah, dan 516 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang menguat 1,58% dan sektor infrastruktur yang naik 0,44%.

Adapun dua sektor lainnya bergerak negatif dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 0,50%.   

Dalam risetnya, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh kinerja keuangan emiten kuartal III pada perdagangan hari ini.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan indeks AS semalam ditutup mixed. Dow Jones juga sempat tertekan meskipun ditutup menguat ditengah berlanjutnya kekhawatiran terhadap laporan earnings season kuartal III/2016.

Dorongan kenaikan Dow Jones disebabkan oleh rilisnya laporan Indeks PMI October 2016 yang melonjak ke 54,8 dari 52,3 dan new home sales yang mengalami pertumbuhan 3,1%. Sementara itu indeks Eropa tercatat melemah ditengah koreksi harga minyak dunia. Dari sektor komoditas, harga emas naik dan harga minyak tercatat turun.

“Sementara itu, pasar Asia Pasifik pagi ini cenderung bergerak melemah sedangkan IHSG kami perkirakan masih akan dipengaruhi oleh laporan kinerja keuangan kuartal ketiga emiten domestik,” paparnya dalam riset.

Sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis27 juga naik 0,21% atau 0,99 poin ke 478,59, setelah dibuka menguat 0,25% atau 1,20 poin di posisi 478,80.

Sementara itu, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,16% atau 21 poin ke Rp13.025 per dolar AS pada pukul 09.05 WIB.

 

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

TLKM

+0,72%


ADRO

+2,25%


UNTR

+0,71%


PGAS

+0,78%


 

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

SCMA

-2,25%


UNVR

-0,11%


SILO

-2,08%


AKRA

-0,36%


Sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20161027/7/596431/indeks-bei-27-oktober-laporan-keuangan-masih-jadi-sentimen-ihsg-lanjut-naik-di-awal-dagang




Sumber : BISNIS.COM
JAKARTA. Bursa saham Indonesia mulai meningkatkan kenaikannya pada pagi ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 6,02 poin atau 0,1% ke 5.405,7.

Mengawali perdagangan Kamis, IHSG mencatat transaksi sebesar Rp16,8 miliar dari 5,72 juta lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 2,21 poin atau 0,2% ke 924,9, Jakarta Islamic Index (JII) menguat 1,54 poin atau 0,2% menjadi 741,38, indeks IDX30 0,83 poin atau 0,2% ke 499,9 dan indeks MNC36 naik 0,47 poin atau 0,2% menjadi 306,44.

Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan penguatan tertinggi di sektor pertambangan yang naik hingga 1%. Namun, sektor aneka industri turun hingga 0,3% disusul sektor perdagangan, manufaktur dan konsumer.

Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp500 atau 3,5% ke Rp14.900, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp225 atau 0,3% ke Rp65.475, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp225 atau 1,8% ke Rp12.900.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (LPPF) turun Rp250 atau 0,6% ke Rp44.250, saham PT Matahari Dept. Store Tbk (LPPF) turun Rp75 atau 0,4% ke Rp17.600, dan saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) turun Rp60 atau 1,8% ke Rp3.270.

http://economy.okezone.com/read/2016/10/27/278/1525631/ihsg-5-405-mulai-menguat-didorong-saham-itmg-dan-ggrm





Sumber : OKEZONE.COM

IHSG (5.400)Range: 5.370 -5.430---Indeks dengan volume di atas VMA5 membentuk pola small bullish candle,stochastic bergerak pada area netral sedangkan MACD positif. Target kenaikanindeks pada level 5.430 kemudian 5.460 dengan support di 5.370 dan 5.340. 



Sumber : IPS RESEARCH

Jakarta detik - Mixed-nya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan. IHSG hanya menguat tipis dan terlihat masih bertahan di sekitar level psikologis 5.400 kemarin. Namun, cukup tingginya sentimen jual asing dapat menghambat pelang penguatan. 

Sehingga, kami (KIWOOM) memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini. (wdl/wdl)

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan berfluktuasi terbatas pada perdagangan Kamis (27/10/2016).
Tim Riset Reliance Securities memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang 5377-5445.
"IHSG masih bergerak terkonsolidasi secara teknikal pada support moving average 50 hari. IHSG diperkirakan masih akan bergerak mixed cenderung tertahan," paparnya dalam riset.
Adapun sejumlah saham yang masih dapat dicermati a.l BMRI, INTP, JSMR, TLKM, PBRX, UNVR, ASII.
Sebelumnya, IHSG mampu berbalik dan ditutup menguat walaupun hanya 0,03% atau 1,86 poin di level 5.399,68 pada perdagangan Rabu (26/10/2016).
Indeks akhirnya berbalik menguat tipis setelah berfluktuasi pada kisaran 5.381,70 - 5.406,58.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 139 saham menguat, 192 saham melemah, dan 207 saham stagnan.

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (27/10/2016).
William Surya wijaya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang 5372 – 5488.
Dia mengatakan IHSG masih bergelut dalam rentang konsolidasi wajar, sambil menanti rilis data perekonomian pekan depan yang merupakan awal bulan November.
"Support saat ini berada pada level 5372 yang sedang diuji, sedangkan target resistance saat ini berada pada level 5488 yang wajib ditembus untuk dapat menggeser naik rentang konsolidasi," paparnya dalam riset.

Adapun sejumlah saham yang dapat dicermati a.l: BBNI, PWON, TOTL, SMRA, ADHI, PGAS, HMSP, BBCA, BBTN.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan konsolidasi dengan kecenderungan naik tipis pada Kamis pekan ini. Laporan kinerja keuangan masih akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG akan bergerak di kisaran 5.372-5.488 pada perdagangan Kamis pekan ini. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi harga komoditas dan laporan keuangan emiten kuartal III 2016.

William melihat, laporan keuangan perusahaan kuartal III 2016 masih sesuai harapan meski ada juga yang tertekan. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah dinilai turut pengaruhi laju IHSG. "Belum ada sentimen dominan yang pengaruhi IHSG," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (27/10/2016).
Lebih lanjut ia menuturkan, emiten bank yang masih mencatatkan pertumbuhan positif yaitu PT Bank Central Asia Tbk juga akan pengaruhi laju IHSG. Hal itu mengingat kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk termasuk terbesar di pasar modal Indonesia.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG masih akan bervariasi. IBSG akan bergerak di kisaran 5.377-5.455.

"IHSG masih bergerak konsolidasi secara teknikal pada support moving average 50 hari. Indikator stochastic juga masih bergerak dekati area jenuh jual," kata dia.

Untuk saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), JSMR, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.377 dan resistance 5.445.

Perdagangan saham kemarin IHSG menguat 1,86 poin atau sebesar 0,03 persen ke level 5.399,68. Gerak IHSG dipengaruhi oleh sikap investor yang menunggu laporan keuangan kuartal III 2016.

"Saham-saham Grub Bakrie memimpin pergerakan di saat seluruh saham cenderung terkonsolidasi menanti kinerja keuangan kuartal III tahun ini," ujar dia, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Sementara, Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan. Laju Bursa Asia dipengaruhi oleh penurunan harga minyak dunia.

"Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan seiring merosotnya harga minyak sebesar 1,1 persen menjadi US$ 49,40 per barel," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan sejumlah saham untuk diperhatikan pelaku pasar antara lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variasi. Adapun gerak IHSG diproyeksi di level support 5.371 dan resistance 5.420.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS tertekan pada akhir transaksi Rabu (26/10). Mengutip data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 3,73 poin atau 0,17% menjadi 2.139,43. Sektor real estate mencatatkan penurunan terdalam di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor finansial menjadi sektor dengan kenaikan terbesar.
Indeks Nasdaq juga turun 33,13 poin atau 0,63% menjadi 5.250,27.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,06 poin atau 0,17% menjadi 18.199,33. Saham Boeing menghuni posisi top gainers. Sedangkan saham Apple bertengger di jajaran top losers.
Dalam setiap sembilan saham yang tertekan, ada lima saham yang naik di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan malam tadi melibatkan 866,15 juta saham dan volume transaksi gabungan mencapai 3,681 miliar pada penutupan transaksi.
Tekanan pada bursa AS masih berlanjut seiring dengan masih berlangsungnya rilis kinerja emiten. Di sisi lain, data ekonomi AS yang solid membantu mendorong sektor finansial. Di sisi lain, penurunan harga minyak juga tetap memberikan sentimen negatif atas market.
Sekadar informasi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,56% menjadi US$ 49,18 per barel.
"Di luar semua retorika yang datang dari OPEC, faktanya adalah pasar minyak menyeimbangkan kondisinya sendiri," jelas Peter Cardillo, chief market economist First Standard Financial.
Data ekonomi juga menjadi fokus pelaku pasar menjelang pertemuan The Federal Reserve pada pekan depan. Market meramal, The Fed belum akan mengerek suku bunga acuannya pekan depan, melainkan pada pertemuan Desember.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒