Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 10 10 2016

JAKARTA. Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Senin (10/10/2016).

IHSG ditutup melemah 0,30% atau 16,32 poin di level 5.360,83 pada perdagangan hari ini setelah sebelumnya juga dibuka melemah 0,11% atau 6,15 poin di 5.371,00 dan bergerak pada kisaran 5.352,82 - 5.397,15.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 135 saham menguat, 164 saham melemah, dan 239 saham stagnan.

Sebanyak 6 dari 9 indeks sektoral IHSG ditutup melemah dengan tekanan utama dari sektor konsumer yang merosot 0,76% dan sektor finansial yang melemah 0,44%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 0,44% atau 2,11 poin ke 473,52.

Analis Danareksa Lucky Bayu  Purnomo menuturkan IHSG menunjukkan sinyal negatif mengikuti pelemahan indeks regional Asia dan global.

Adapun riset Samuel Sekuritas Indonesia menilai pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi sentimen pasar yang menantikan laporan keuangan kuartal III.

Sementara itu, pergerakan bursa saham Asia Tenggara mayoritas melemah. Indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,24%, indeks FTSE KLCI Malaysia stagnan, indeks SE Thailand merosot 3,05%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 0,58%.

Â

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)


HMSP

-1,71


TLKM

-0,95


BBRI

-1,04


BBCA

-0,63


Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)


ASII

+0,91


TPIA

+3,81


PPRO

+7,33


MIKA

+2,54


 Sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20161010/7/591114/indeks-bei-10-oktober-ihsg-ditutup-melemah-1632-poin
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada awal pekan ini. Pelaku pasar pun merealisasikan keuntungannya terutama investor asing di pasar reguler.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (10/10/2016), IHSG merosot 16,32 poin atau 0,30 persen ke level 5.360,82. Indeks saham LQ45 susut 0,59 persen ke level 919,37. Sebagian besar indeks saham tertekan.

Ada sebanyak 165 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 135 saham menguat dan 93 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.397,14 dan terendah 5.352,81. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 211.243 kali dengan volume perdagangan 12,1 miliar saham.
Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,3 triliun. Investor asing catatkan investor jual sekitar Rp 140,76 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 12.978.


Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri naik 1,08 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi merosot 0,76 persen, dan membukukan pelemahan terbesar, disusul sektor saham infrastruktur turun 0,53 persen dan sektor saham keuangan turun 0,44 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham TRAM naik 34,33 persen ke level Rp 90 per saham, saham BUMI menguat 12,5 persen ke level Rp 81 per saham, dan saham BMAS menanjak 12,43 persen ke level Rp 380 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham HEXA tergelincir 10 persen ke level Rp 2.790 per saham, saham SDMU turun 4,95 persen ke level Rp 384 per saham, dan saham SMMT merosot 5,83 persen ke level Rp 113 per saham.

Di bursa Asia, indeks saham bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,15 persen ke level 2.056,82. Indeks saham Shanghai menguat 1,45 persen ke level 3.048,14, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,17 persen ke level 2.870,24.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan saat ini sepi sentimen untuk IHSG. Ia menilai, pergerakan harga komoditas yang cenderung mempengaruhi laju IHSG. "Pemilu AS juga pengaruhi. Pelaku pasar juga realisasikan keuntungannya," ujar dia. (Ahm/Ndw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒