Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat 0,26% atau 1,8 poin ke level 685,95 pada perdagangan akhir sesi I Rabu (23/11/2016).
Sepanjang hari ini indeks konsisten bergerak menguat pada kisaran 684,91-687,84.
Pergerakan ini tidak sejalan dengan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang melemah 0,23% ke 5.192,54.
Dari 30 saham yang diperdagangkan, sebanyak 15 saham menguat, 10 saham melemah, dan 5 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat siang ini:
LPPF
|
+5,82%
|
UNVR
|
+0,57%
|
UNTR
|
+2,1%
|
INCO
|
+4,36%
|
Saham-saham yang menguat siang ini:
TLKM
|
-0,51%
|
ICBP
|
-0,86%
|
WIKA
|
-2%
|
AKRA
|
-1,12%
|
Sumber: Bloomberg.
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (23/11) dibuka di zona merah. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,19% menjadi 5.194,92.
Tiga sektor yang menggerus kinerja indeks paling dalam di antaranya: sektor barang konsumen turun 0,89%, sektor manufaktur turun 0,58%, dan sektor industri lain-lain turun 0,23%.
Saham-saham yang berada di jajaran top losers pagi ini antara lain: PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) turun 10% menjadi Rp 270, PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) turun 9,89% menjadi Rp 820, dan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) turun 9,09% menjadi Rp 200.
Sedangkan di posisi top gainers, terdapat saham-saham: PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) naik 17,54% menjadi Rp 185, PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) naik 12,22% menjadi Rp 101, dan PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) naik 10,38% menjadi Rp 585.
Sebelumnya, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG pada hari ini berpotensi menguat namun tengah bergerak dalam rentang konsolidasi wajar denga support level berada pada 5078 dengan target resistance pada level 5267.
"Fluktuasi komoditas masih memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Potensi kenaikan IHSG msih terlihat cukup kuat," ujarnya.
William memilih saham BBNI, TLKM, WIKA, ADHI, ASRI, ASII, BBCA, UNVR, KLBF untuk ditransaksikan hari ini.
Asia menghijau
Kondisi berbeda tampak di pasar saham Asia yang menghijau. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 08.33 waktu Singapura, indeks ASX 200 Australia melaju 0,51% di awal perdagangan. Kenaikan indeks acuan ASX 200 mendapatkan tenaga dari lompatan sektor finansial sebesar 0,51%. Sementara, sektor energi tertekan 0,22% akibat melorotnya harga minyak dunia.
Di Selandia Baru, indeks NZX 50 juga dibuka naik 0,35%. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,06% di awal perdagangan.
Hari ini, pasar saham Jepang tak beroperasi karena libur nasional merayakan Labor Thanksgiving.
Analis menilai, pergerakan positif pasar Asia dipengaruhi oleh lompatan tiga indeks acuan AS ke level rekor. Analis juga memprediksi momentum positif di pasar saham Asia dalam jangka pendek.
"Saat ini yang bermain adalah kelompok bullish dan sepertinya pasar saham AS dan sejumlah market negara berkembang akan terus melaju, setidaknya dalam jangka pendek," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/tak-sejalan-dengan-asia-ihsg-dibuka-melemah
Sumber : KONTAN.CO.ID
Bisnis.com, JAKARTA— Sektor konsumer menjadi penekan utama pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (23/11/2016).
Empat dari sembilan indeks sektoral melemah dipimpin oleh sektor konsumer yang turun 0,9%.
Adapun lima indeks sektor lainnya menguat dipimpin oleh sektor pertambangan 1,57%.
IHSG hari ini dibuka melemah 0,24% atau 12,33 poin ke level 5.192,35 dan selanjutnya melemah 0,21% atau 10,86 poin ke level 5.193,81 pukul 09.17 WIB.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.17 WIB
Sektor
|
(%)
|
Konsumer
|
-0,9
|
Properti
|
-0,32
|
Finansial
|
-0,24
|
Infrastruktur
|
-0,22
|
Aneka industri
|
+0,01
|
Industri dasar dan kimia
|
+0,05
|
Perdagangan dan jasa
|
+0,28
|
Agribisnis
|
+0,61
|
Pertambangan
|
+1,57
|
Sumber: Bloomberg
Bisnis.com, JAKARTA- Bursa saham Amerika Serikat menutup perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB ke level tertinggi, dan Dow Jones Industrial Average untuk pertama kalinya menembus level 19.000.
Dow Jones Industrial Average menguat 67,18 poin atau 0,35% ke 19.023,87.
Indeks S&P 500 naik 4,76 poin atau 0,22% ke 2.022,94.
Bursa saham menguat di saat harga logam melesat, sementara itu minyak bergerak sideways.
Pasar nampaknya semakin siap dengan kemungkinan Federal Reserve menaikkan suku bunganya pada pertemuan 14 Desember 2016.
"Indeks akhirnya menembus rekor baru. Ada tanda-tanda kuat jika ekonomi AS berada dalam kondisi yang baik, yang menjadi pertanda bagus bagi pendapatan perusahaan," kata Heinz-Gerd Sonnenschein, Ahli Strategi Ekuitas Deutsche Postbank AG seperti dikutip Bloomberg, Rabu (23/11/2016).
Data penjualan rumah AS Oktober secara tak terduga naik ke level tertinggi sejak Februari 2007, merupakan momentum di pasar hunian sebelum lonjakan biaya pinjaman, seperti dirilis National Association of Realtors pada Selasa.
Bisnis.com, JAKARTA- PT. KGI Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (23/11/2016) bergerak di kisaran support 5.120-5.040-4.975, dan resisten 5.270-5.370-5.410-5.525-5.620.
“Tren IHSG akhirnya pulih,” kata Periset Senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko dalam risetnya.
Dikemukakan gagalnya aksi jual kaum beruang yang tidak tahan dengan volatilitas regional untuk menurunkan IHSG dibawah support 5.120, merupakan tanda tren jangka pendek IHSG sudah mulai pulih.
“Dari downtrend ke sideways, dengan potensi menjadi short term uptrend baru,” kata Yuganur.
Dia merekomendasikan untuk akumulasi secara lebih intensif di saham big cap index driver dan lapis dua untuk kontinuasi kenaikan berikutnya.
KGI Sekuritas merekomendasikan saham:
- Bank BRI (BBRI) (Trading target: Rp.12.100)
Secara teknikal pattern perbaikan short dan medium term trend di emiten big cap perbankan ini membuatnya menarik untuk di akumulasi melihat kinerja expektasi earnings kedepan di 2016-2017 dengan skenario kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di Rp.12.100
Entry (1) Rp.11.450, Entry (2) Rp.10.950, Cut loss point: Rp.10.750
- Aneka Tambang (ANTM) (Trading target Rp.940-960)
Harga komoditas yang mulai bottoming di low 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama membuat emiten tambang ini menarik untuk di akumulasi jangka medium term, rekomen akumulasi untuk potensi kenaikan berikutnya ke Rp.940-960
Entry (1) Rp.895, Entry (2) Rp.875, Cut loss point: Rp.845
- Astra International (ASII) (Trading target Rp.8.050-8.250)
Secara teknikal perbaikan short dan medium term emiten big cap conglomerate auto ini dapat digunakan sebagai akumulasi untuk kontinuasi kenaikan short dan medium term berikutnya ke Rp.8.050-8.250.
Entry (1) Rp.7.750, Entry (2) Rp.7.675, Cut loss point: Rp.7.500
- Bumi Serpong Damai (BSDE) (BUY) (Trading Target Rp.1.910-2.100)
Pattern perbaikan momentum dalam short dan medium term emitten properti ini dapat digunakan sebagai trading opportunity mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya ke resistance psikologis Rp.1.910-2.100.
Entry (1) Rp.1.805, Entry (2) Rp.1.790, cut loss point: Rp.1.765
Komentar
Posting Komentar