Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 28 Nov 2016



Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif dengan kecenderungan tertekan selama sepekan ke depan. Laju IHSG dipengaruhi rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) terkait kenaikan suku bunga.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pelaku pasar masih mengantisipasi rencana kenaikan tingkat suku bunga AS. Hal itu menyebabkan nilai tukar rupiah cenderung tertekan dan terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow).

"Antisipasi investor asing di akhir tahun menjelang kenaikan tingkat suku bunga di AS masih akan membuat rupiah tergerus dan capital out flow terus mengalir," kata dia dia di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Dia menambahkan, pada awal bulan, data ekonomi menjadi fokus pelaku pasar antara lain tingkat inflasi yang dirilis di hampir semua negara. Investor memperhatikan kinerja manufaktur dan jasa di AS dan China.
"Menjelang awal bulan data ekonomi yang menjadi sentimen pasar cukup banyak di mana di antaranya data tingkat inflasi di seluruh dunia dan indeks kinerja sektor manufaktur dan jasa di AS dan China akan menjadi fokus.
Lanjar memperkirakan IHSG bergerak di support5.060 dan resistance 5.230. Beberapa saham yang menjadi perhatian pada pekan ini antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sepekan lalu (21-25 November) IHSG mengalami penurunan sebesar 0,93 persen dari pekan sebelumnya 5.170,11 menjadi 5.122,10. Begitu juga dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan perubahan dari Rp 5.589,16 triliun menjadi Rp 5.543,92 triliun.

Pada pekan kemarin, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 2,71 triliun. Namun dalam setahun masih tercatat aksi beli bersih sebanyak Rp 22,56 triliun. 

Rata-rata volume transaksi perdagangan saham meningkat 15,26 persen dari 10,70 miliar saham menjadi 12,33 miliar saham.
Sementara rata-rata nilai transaksi turun 15,48 persen dari Rp 8,26 triliun menjadi Rp 6,98 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan saham turun 8,37 persen dari 335,36 ribu kali transaksi menjadi 307,29 ribu kali transaksi.(Amd/Nrm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk