Langsung ke konten utama

IHSG PER TGL 25 Agustus 2014

JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,08% ke 5.194,47 pada perdagangan  Senin (25/8/2014).

Selanjutnya pada pukul 09.09 WIB, IHSG semakin tertekan 0,29% ke 5.183,72. Dari 502 saham yang diperdagangkan, sebanyak 14 saham menguat, 13 saham melemah, dan 475 saham stagnan.

Sepuluh sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor agribisnis 0,61%.

Indeks Bisnis 27 juga dibuka melemah 0,18% ke 454,42. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,42% ke Rp11.722 per dolar AS.

Saham-saham yang melemah pagi ini:

ASII

    -0,65%

   
SCMA

    -2,62%

   
PGAS

    -0,84%

   
MNCN

    -1,37%

   
Saham-saham yang menguat pagi ini:

EXCL

    +1,33%

   
SMGR

    +0,6%

   
INTP

    +0,59%

   
TBIG

    +1,28%

   
Sumber: Bloomberg

http://market.bisnis.com/read/20140825/7/252221/indeks-bei-2582014-ihsg-tertekan-029-awali-pekan-ini




Sumber : BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (25/8/2014) berada di level support 5.150, 5.050, dan resisten 5.250.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan koreksi IHSG pada Jumat masih wajar, mengingat indeks masih berada di atas support MA-5 (5.180).
Selama IHSG masih tertahan di atas MA-5 ini, ujarnya, peluang IHSG untuk menguat dan menguji resisten 5.250 masih terbuka lebar.
“Meskipun begitu, kami tetap rekomendasi SoS ketika IHSG sudah berada di level 5.200—5.250,” kata Wijen dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (25/8/2014).
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
Buy on Weakness
INCO kemarin terkoreksi dengan volume mengecil, ini indikasi bahwa koreksi INCO masih normal. Melihat INCO yang melayang cukup jauh di atas MA-5, kami menduga bahwa INCO masih akan turun terbatas mengejar support MA-5. Manfaatkan koreksi untuk BoW
Buy area ideal: 4.030—4.050
Stop loss level: Di bawah 4.000
Target profit: 4.200
  • TKIM
Buy on Weakness
ROTI pernah kami rekomendasikan accumulate buy, dan saat ini ROTI sudah komplit membentuk wave (c). Seharusnya dalam waktu kurang lebih 1 minggu, ROTI akan naik kembali ke atas 1.300. Manfaatkan kesempatan ini untuk BoW
Buy area ideal: 1.210—1.220
Stop loss level: Di bawah 1.180
Target profit: 1.300
  • LSIP
SoS
LSIP kemarin terkoreksi dengan volume cukup besar, jika LSIP turun di bawah 2.005, LSIP mengkonfirmasi terbentuknya wave v dari wave (c). Trading sell jika 2.005 tertembus, mengingat downside dari wave v masih di bawah 1950.
Range sell ideal: 2.040—2.050
Target turun terdekat: 1.950
  • ITMG
SoS
ITMG kemarin turun dengan volume besar, ini menunjukan ITMG sudah selesai membentuk wave (i). Harusnya, ITMG dalam waktu dekat akan menguat lagi (ke atas 28.000), lalu akan kembali turun ke 27.000-an, manfaatkan rebound ini untuk SoS dulu, mengingat wave (ii) masih jauh dari selesai
Range sell ideal: 28.000—28.500
Target turun terdekat: Di bawah 27.000


Editor : Linda Teti Silitonga
Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Senin (25/8/2014). Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini: EXCL Incar Bisnis Trafik Data Tumbuh 158% EXCL berniat mengali peluang bisnis layanan data. EXCL kembali melihat adanya peningkatan penggunaan layanan data yang mendorong peningkatan trafik data secara signifikan hingga 158%. (kontan.co.id) BUMI: Jatuh Tempo Obligasi Konversi Diperpanjang Hingga 2018 Dalam hasil Rapat Pemegang Obligasi yang diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2014 di Singapura , BUMI menegaskan bahwa secara bulat menyetujui usulan perpanjang jatuh tempo Obligasi Konversi hingga April 2017. (iqplus) BJTM Meraih Laba Bersih Rp612,588 Miliar Hingga Juli 2014 BJTM meraih laba besih sebesar Rp612,588 miliar hingga periode Juli 2014 sementara pada periode Juni 2014 laba perseroan masih rp543,28 miliar. Laba per Juli 2014 itu naik 25,18 persen dibandingkan laba periode Juli 2013 yang Rp489,376 miliar. (iqplus) AALI Kembangkan Sawit Seluas 18.000 ha di Kalimantan Barat AALI mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 18.000 hektar (ha) di provinsi Kalimantan sejak tiga tahun terakhir. Saat ini AALI telah menanam sekitar 3.700 ha, sekitar 10 ribu hektar sudah selesai pembebasan lahan, sisanya masih tahap pembebasan lahan. (iqplus) DAJK Mengincar Pendapatan Rp1,2 Triliun di 2015 DAJK mengincar pendaparan Rp1,2 triliun di 2015, angka tersebut tumbuh sekitar 33,3% jika dibandingkan dengan target pendapatan hingga akhir tahun 2014 sebesar Rp 900 miliar. DAJK optimis dengan target tersebut karena didukung oleh peningkatan kapasitas produksi kemasan. (iqplus) PTBA Meraih Laba Bersih Semester I/2014 Sebesar Rp1,16 triliun PTBA berhasil meraih laba bersih pada semester I/2014 sebesar Rp 1,16 triliun, meningkat 33% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 870 miliar. Sedangkan pendapatan PTBA semester I/2014 adalah sebesar Rp 6,43 triliun, naik 18% dari tahun lalu sebesar Rp 5,43 triliun. (investor daily) Jiwasraya Memilih IPO Daripada Diakuisisi BBRI Jiwasraya memilih untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) ketimbang diakuisisi oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Namum rencana IPO tersebut belum ditentukan, karena perseroan tengah melakukan persiapan untuk merealisasikan. (iqplus) Editor : Nurbaiti Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 5.158-5.243. Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memprediksi IHSG akan melemah seiring minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Selain itu, valuasi IHSG sudah relatif mahal, sehingga penerapan pola short term trading bahkan day trade sangat direkomendasikan. "Pola Black Candle diarea Overbought terbentuk atas IDX mengindikasikan lanjutan profit taking dalam perdagangan Senin," ujarnya dalam riset Senin (25/8/2014). Adapun sejumlah saham yang layak diperhatikan pada hari ini adalah: BBRI 1175-11400 (TP 2014F:11500) Pola Three White Soldiers terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 11250 INTP 24900-25800 (TP 2014F:25800) Pola Two White Soldiers terbentuk atas INTP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 25325 SMGR 16675-16950 (TP 2014F:18000) Pola Four Price Doji terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 16775 PGAS 5900-6050 (TP 2014F:6300) Pola Hammer terbentuk atas PGAS mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 5950 KLBF 1660-1730 (TP 2014F:1750) Pola Hammer terbentuk atas KLBF mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 1685 PTBA 13450-13875 (TP 2014F:14550) Pola Bullish Harami terbentuk atas PTBA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 13600 AKRA 4950-5175 (TP 2014F:5400) Pola Two White Soldiers terbentuk atas AKRA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 5040. JSMR 6275-6450 (TP 2014F:6675) Pola Four Price Doji terbentuk atas JSMR mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 6325 ASII 7600-7800 (TP 2014F:8100) Pola Bearish Harami terbentuk atas ASII mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 7675 WIKA 2880-3010 (TP 2014F:3050) Pola Black Closing Marubozu diarea Overbought terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 2910 INCO 4025-4200 (TP 2014F:4500) Pola Black Candle terbentuk atas INCO mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 4075 CTRA 1190-1245 (TP 2014F:1350) Pola Black Marubozu terbentuk atas CTRA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 1210 BBCA 11650-11875 (TP 2014F:12750) Pola Evening Doji Star terbentuk atas BBCA mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 11775 PTPP 2380-2530 (TP 2014F:2610) Pola Black Marubozu terbentuk atas PTPP mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 2415. Editor : Linda Teti Silitonga Bisnis.com, JAKARTA - Menyusul penguatan indeks harga saham gabungan belakangan ini, analis merekomendasikan pelaku pasar untuk mulai melepas sahamnya.
Kiswoyo Adi Joe, analis PT Investa Saran Mandiri mengatakan paling tidak 50% dari keseluruhan saham sebaiknya mulai dicairkan dalam bentuk uang.
"Sudah mahal IHSG-nya, nggak usah beli dulu," katanya kepada Bisnis.com, Sabtu (23/8).
Langkah melepas saham, paparnya, dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya koreksi harga di akhir bulan ini atau awal pekan depan akibat IHSG yang melemah sejenak. Dia memprediksi arah IHSG akan ke kisaran 6.000-an.
Pada penutupan pasar akhir pekan ini , IHSG ditutup di level 5.198,90.

Editor : Yusran Yunus
... well, koreksi DAHSYAT atawa ras10nal, tergantung banyak sentimen ya ... ekspektasi angka pertumbuhan ekonomi global khususnya China n amrik emang maseh lom meyakinkan, kecuali data baru bulan Juli 2014 melebihi ekspektasi analis ... koreksi turun ihsg bisa n biasa terjadi pada bulan Agustus karena perubahan aksi ekonomi negara n bisnis yang lebe mendorong pengendalian biaya guna mendorong penjualan pada kuartal terakhir, khususnya November n Desember ... gw mah siap beli seandainya terjadi koreksi turun harga saham, khususnya saham2 yang gw uda inves ... :)


<a href='http://ads.bisnis.com/www/delivery/ck.php?n=afedfa7a&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.bisnis.com/www/delivery/avw.php?zoneid=286&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=afedfa7a' border='0' alt='' /></a>

Bisnis.com, JAKARTA--Pekan depan, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan ditantang oleh sentimen rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve (the Fed).
Analis pasar modal dari PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan IHSG akan bergerak tak jauh berbeda dibanding pekan-pekan sebelumnya.
"Antara 5.000--5.200," ucapnya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (23/8/2014).
Dalam pidatonya di pertemuan ekonom Jackson Hole, AS, Gubernur the Fed Janet Yellen mengutarakan rencana kenaikan suku bunga fed fund rate.
Sementara selama ini kenaikan fed fund rate, yang kini ada di kisaran 0%-0,25%, menjadi momok bagi emerging market, termasuk Indonesia.
Kiswoyo menambahkan, selain sentimen eksternal the Fed, pasar juga akan mencermati sinyal-sinyal susunan kabinet Jokowi-JK.
"Pasar ingin kabinet yang profesional, kerja keras dan cepat," katanya. (ara)

Editor : Rustam Agus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒