Langsung ke konten utama

IHSG PENUTUPAN per tgl 22 Agustus 2014


Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Jumat (22/8/2014) tercatat melemah 7,24 poin atau 0,14% ke level 5.198,9.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.186,56 hingga 5.223,97. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 117 saham menguat, 174 saham melemah, dan 211 saham stagnan.
Dari 10 sektor yang ada, tiga diantaranya menguat, dan sisanya melemah. Sektor aneka industri melemah tertajam yakni 0,64%, sedangkan sektor industri dasar dan bahan kimia yang menguat 0,63% mencatatkan kenaikan tertinggi.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 juga melemah 0,19% atau 0,85 poin ke level 455,28. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,17% ke level Rp11.673/US$.
Saham-saham penekan indeks:
ASII-0,96%
TLKM-1,1%
UNTR-3%
BBNI-1,85%
 Saham-saham pendorong indeks:
BBRI+0,67%
INTP+1,61%
SCMA+2,43%
SMGR+0,75%
Sumber: Bloomberg, 2014
Editor : Martin Sihombing

detik Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal Pilpres 2014. Aksi ambil untung membuat indeks turun tipis 7 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat ke level 11.680 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.700 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 9,695 poin (0,19%) ke level 5.215,831 melanjutkan penguatan kemarin dan semakin mendekati rekor tertingginya sepanjang masa.

Indeks hanya menanjak di awal perdagangan saja. Aksi ambil untung muncul setelah indeks sampai di titik tertingginya hari ini di 5.223,975.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG berkurang 18,486 poin (0,36%) ke level 5.187,650. Indeks sudah hampir menembus rekor baru, sayang terhambat aksi ambil untung.

Indeks gagal menyentuh rekor intraday tertingginya sepanjang masa gara-gara aksi ambil untung ini. Rekor intraday IHSG sebelumnya diraih pada pertengahan perdagangan Selasa 21 mei 2013 di level 5.251,296 sebelum akhirnya ditutup terkoreksi.

Aksi jual ini dimulai oleh pelaku pasar domestik, tapi akhirnya asing juga ikut-ikutan. Saham-saham yang sudah naik tinggi sejak awal pekan kini dilepas
 Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (22/8/2014), IHSG ditutup menipis 7,240 poin (0,14%) ke level 5.198,896. Sementara Indeks LQ45 ditutup berkurang 2,836 poin (0,32%) ke level 886,828.

Indeks bergerak dalam rentang yang tidak terlalu lebar. Pelaku pasar sudah mengantisipasi putusan MK dengan membeli saham sejak awal pekan. Setelah ada kejelasan soal Presiden baru RI, investor langsung ambil untung.

Aksi jual banyak dilakukan investor domestik. Sementara transaksi investor asing terpantau melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 62,33 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 191.124 kali dengan volume 5,231 miliar lembar saham senilai Rp 5,55 triliun. Sebanyak 120 saham naik, 164 turun, dan 107 saham stagnan.

Hanya bursa Jepang yang gagal menutup perdagangan di zona hijau, bursa-bursa Asia lainnya mampu ditutup menguat. Momentum rekor Wall Street dimanfaatkan pelaku pasar untuk membeli saham.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:


  • Indeks Nikkei 225 turun 47,01 poin (0,30%) ke level 15.539,19.
  • Indeks Hang Seng naik ke 118,13 poin (0,47%) level 25.112,23.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 10,35 poin (0,46%) ke level 2.240,81.
  • Indeks Straits Times tumbuh 4,45 poin (0,13%) ke level 3.328,54.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 25.350, Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 30.400, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 225 ke Rp 13.625, dan First Media (KBLV) naik Rp 200 ke Rp 2.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Taisho (SQBI) turun Rp 10.000 ke Rp 270.000, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 1.175 ke Rp 14.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 27.750, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 23.525

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk