Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 12 Mei 2014


Bisnis.com, JAKARTA — Siang ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,48% ke level 4.921,83 pada akhir sesi I siang ini, Senin (12/5/2014).
Kenaikan juga dialami oleh indeks Bisnis 27 sebesar 0,77% ke 426,59. Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Berikut ini harga saham emiten yang termasuk di Indeks Bisnis 27 untuk Sesi I:
No
Kode
Nama Perusahaan
Harga (Rp)
1
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
1.185
2
ANTM
PT Aneka Tambang Tbk
1.280 
3
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
29.150 
4
ASII
PT Astra International
7.525 
5
BBCA
PT Bank Central Asia Tbk
11.150 
6
BDMN
PT Bank Danamin Indonesia Tbk
4.220 
7
BMRI
PT Bank Mandiri Tbk
10.025 
8
BBNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk
4.860 
9
BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
10.175
10
BORN
PT Borneo Lumbung Energi&Metal Tbk
110 
11
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
1.585 
12
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
3.980 
13
GGRM
PT Gudang Garam Tbk
56.475 
14
HRUM
PT Harum Energy Tbk
2.275 
15
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
25.80 
16
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
22.775 
17
INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
7.100 
18
JSMR
PT Jasa Marga Tbk
5.975
19
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
1.580 
20
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
2.695 
21
PGAS
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
5.425 
22
SMGR
PT Semen Indonesia Tbk
15.400
23
PTBA
PT Bukit Asam Tbk
10.000 
24
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
2.345
25
UNTR
PT United Tractors Tbk
22.375 
26
INCO
PT Vale Indonesia Tbk
4.195 
27
EXCL
PT XL Axiata Tbk
5.050 
Sumber: Bloomberg

Editor : Nurbaiti
INILAHCOM, Jakarta - Analis memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bullish dalam sepekan ke depan. Seperti apa?
IHSG selama sepekan terakhir mengalami penguatan 59,38 poin (1,23%) atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang melemah 58,88 poin (-1,20%). Semua indeks utama mayoritas menguat yang dipimpin indeks ISSI (1,57%) diikuti indeks JII (1,50%), indeks IDX30 (1,46%), dan indeks utama lainnya.
Sementara indeks sektoral bergerak menguat di mana indeks pertambangan naik +3,42%; diikuti indeks industri dasar (+2,86%) dan indeks properti (+2,18%). Sementara pelemahan hanya dialami oleh indeks aneka perdagangan (-0,22%).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, Williams Surya Wijaya mengatakan hal itu. Dalam sepekan ke depan, indeks berpeluang melaju dalam kisaran support 4.871 dan resistance 4.933 dengan kecenderungan menguat.
"Bahkan, untuk sepekan ke depan secara keseluruhan, indeks bisa menuju arah 5.032. Sebab, tren IHSG sudah menuju bullish," kata Wiliams kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (11/5/2014).
Namun demikian, Wiliams mengingatkan, pelaku pasar saham tetap harus memiliki strategi meskipun menghadapi tren IHSG yang bullish. “Strareginya adalah keep calm and still buying, kekuatan naik belum berkurang," tandas dia dengan nada optimistis.
Di sisi lain, bila prediksinya meleset dan indeks mengalami koreksi, dia berkeyakinan, itu tetap pada kisaran yang positif. "Pola uptrend masih terjaga dengan baik, dan jika terdapat koreksi, sifatnya masih akan wajar sementara ini," imbuhnya. [jin]


INILAHCOM, Jakarta -Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi potensial untuk memecahkan angka 5.000. Inilah prioritas pembelian sektor-sektor sahamnya.
Pada perdagangan Jumat (9/5/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE) ditutup menguat 37,249 poin (0,77%) ke posisi 4.898,138. Intraday terendah 4.863,490 dan tertinggi 4.898,138.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, penguatan IHSG masih dipengaruhi spekulasi pasar atas suhu politik yang sedang berkembang di Indonesia. Pasar menanti pengumuman Capres-Cawapres.
Menurut dia, pasar berspekulasi, pencalonan Capres-Cawapres akan pro-pasar sehingga otomatis akan menjadi poin tersendiri bagi laju IHSG. “Investor yang merasa yakin bahwa pencalonan tersebut dinilai masuk kategori propasar, mereka melakukan akumulasi beli. Ini juga yang terjadi pada detik-detik terakhir Jumat,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Untuk Senin (12/5/2014), menurut Willy, pasar tetap akan melihat angka 4.950 sebagai resistance dan support di 4.825. “Dalam sepekan ke depan, IHSG potensial untuk memecahkan angka 5.000. Ini terbuka lebar dengan support tetap di 4.825,” tuturnya.
Dia menegaskan, 4.825 menjadi support yang sangat kuat. Kecuali, suhu politik berbalik arah menjadi negatif yang tidak disangka-sangka oleh pasar. “Pasar masih menanti siapa yang akan mendampingi Jokowi, Prabowo, dan Aburizal Bakrie,” imbuhnya. Berikut ini tahapan prioritas pembelian saham yang direkomendasikan oleh Willy:


Akumulasi Beli Saham Tambang


Dalam situasi ini, sudah saatnya investor melakukan akumulasi beli pada saham-saham pertambangan. Potential gain pada saham-saham pertambangan terbuka lebar untuk 2014 ini setelah mengalami tidur panjang di 2013 karena berbagai tekanan negatif. Pada 2014, saham-saham tambang mulai menunjukkan giginya.
Saham yang tertinggal paling jauh di sektor tambang adalah PT Aneka Tambang (ANTM). Jumat (9/5/2014), saham ANTM naik signifikan di atas 5% seiring kenaikan harga nikel dunia sebesar 4%.
Salah satu emiten tambang dunia, juga ditutup hari ini karena alami kebocoran sehingga mendongkrak harga komoditasnya. Ini juga bakal mendongkrak harga nikel lebih jauh. ANTM, PT Timah (TINS), dan PT Vale Indonesia (INCO) tetap akan menjadi trigger bagi penguatan saham-saham pertambangan.
Setelah saham-saham metal, penguatan akan disusul oleh saham-saham di sektor batu bara. Saham pilihannya, PT Adaro Energy (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dan PT Bumi Resources (BUMI). Saham BUMI masih bisa diakumulasi karena rights issue-nya sudah diketahui di Rp250-an.
Untuk saham-saham tambang, saya rekomendasikan hajar di harga atas. Tak masalah. Soalnya, saya melihat pertambangan dunia untuk 2014 cemerlang. Apalagi, harga saham-saham pertambangan Indonesia telah jauh cukup dalam pada 2013.
INCO sudah bergerak dari Rp1.000-an sekarang sudah di atas Rp4.000. TINS juga seharusnya sudah di atas Rp2.000 dengan saham bonus yang masuk. Saham ANTM yang paling tertinggal jauh. ANTM akan menjadi trigger untuk menuju Rp1.800.


Kejar Saham-saham Bank


Jika pencalonan Capres-Cawapres sudah diumumkan, kita akan mengejar saham-saham perbankan terutama saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang harganya sudah tertinggal, PT Bank Jabar-Banten (BJBR) yang membagikan dividen cukup besar. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI) juga akan menjadi trigger. PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) juga akan menjadi trigger apabila calon presiden dan wakil presiden dari partai pengusung sudah resmi diumumkan.


Saham-saham Infrastruktur


Jadi, dahulukan saham-saham tambang, setelah itu perbankan, semen dan saham-saham infrastruktur lainnya. Sebab, kenaikan sebelumnya, sektor infrastrukturnya sudah memimpin lebih dulu. Kalau cari aman, pilih saham-saham tambang karena komoditas tambanya pun di dunia terus alami kenaikan. [jin]


INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi menembus level psikologis 5.000 seiring banyaknya katalis positif. Dua saham disodorkan.
Pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, support IHSG berada di level Rp4.800 dengan soft resistance di Rp4.900 dalam sepekan ke depan. Sedangkan strong resistance di Rp5.000.
Dia menegaskan, dengan melihat kondisi pasar saat ini, kemungkinan besar IHSG mencapai 5.000 dalam sepekan ke depan. Kemungkinan besar, IHSG lolos 5.000 sepekan ke depan seiring sentimen intermarket muali dari China, komentar Janet Yellen, dan rekapitulasi Pileg yang sesuai jadwal. “Belum lagi dengan pengumuman Cawapres dari Capres Jokowi,” katanya kepada INILAHCOM.
Pada perdagangan Jumat (9/5/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 37,249 poin (0,77%) ke posisi 4.898,138. Intraday terendah 4.863,490 dan tertinggi 4.898,138.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG menguat dan naik lebih tinggi pada detik-detik terakhir 0,77%. Apa yang terjadi?
Kenaikan IHSG yang terjadi pada menit terakhir, menunjukkan bahwa, para pelaku pasar mau mengakumulasi saham, tapi mereka tahu ini adalah Jumat. Karena itu, mereka menunggu hingga di akhir sesi, baru mereka masuk rebutan. Pada sesi-sesi awal, setiap penjualan dibeli sehingga masih berimbang.
Penguatan IHSG pada detik-detik terakhir, karena memang intermarket cukup baik. Sebab, komentar Gubernur The Fed Janet Yellen, pengurangan stimulus moneter dan kenaikan suku bunga The Fed tetap memperhatikan kemampuan penerimaan pasar.
Terakhir, data ekonomi China cukup bagus sehingga membuat kondisi intermarket agak tenang. Sebab, laporan ekonomi China sudah beberapa kali kurang bagus. Dan kemarin, ternyata sangat bagus. Ini menciptakan harapan, bahwa ketakutan pasar atas penurunan pasar bulan Mei, yang menghasilkan adagium Sell on May and Go Away, sudah mereda.
Bagaimana dengan sentimen dalam negeri?
Dari sentimen dalam negeri, Jumat (9/5/2014) ini ada sentimen positif bahwa rekapitulasi hasil pemilu legislatif yang dikhawatirkan akan molor, selesai. Ini on schedule. Market melihat bahwa tahapan pemilu tetap sesuai jadwal.
Kalu begitu, bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Dalam sepekan ke depan, terus terang, ada lagi sentimen pengumuman Capres-Cawapres. Pasar sangat berharap, PDIP mengumumkan Cawapres yang sesuai harapan pasar. Jika pro-pasar, saham-saham konstruksi dan properti akan kembali naik. Khususnya, saham-saham konstruksi BUMN. Kita melihat bahwa dalam sepekan ke depan, IHSG masih sangat optimistis.
Level support dan resistance IHSG?
Sepekan ke depan, support IHSG berada di level Rp4.800 dengan soft resistance di Rp4.900. Sedangkan strong resistance di Rp5.000. Dengan melihat kondisi pasar saat ini, kemungkinan besar IHSG mencapai 5.000 dalam sepekan ke depan. Kemungkinan besar, IHSG lolos 5.000 sepekan ke depan seiring sentimen intermarket muali dari China, komentar Janet Yellen, dan rekapitulasi Pileg yang sesuai jadwal. Belum lagi dengan pengumuman Cawapres dari Capres Jokowi.
Bagaimana dengan faktor negatif?
Di sisi lain, faktor negatif dari Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2014 yang kurang bagus, pasar bisa memahami. Sebab, tidak semua sektor tumbuh negatif. Penurunan pertumbuhan, terutama yang paling besar terjadi pada industri yang terkena larangan ekspor mineral mentah. Sektor-sektor lain, oke-oke saja, berjalan dengan baik.
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham pilihan, coba perhatikan saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Dengan catatan, kalau harga gandum turun signifikan, saham ini akan lebih cepat bergerak. Jika harga gandum masih tetap di tempat, kemungkinan, INDF masih berkonsolidasi.
Jadi, cara masuknya, jika harga gandum turun signifikan, bisa langsung beli di harga penutupan Jumat di Rp7.050. Selama harga gandum masih cukup tinggi, disarankan beli dengan pola buy on weakness di Rp6.900. Target harga dalam sepekan ke depan di Rp8.000. Risikonya sudah terbatas. Laporan keuangannya bagus, sekarang tergantung harga gandum.
Tingginya harga gandum dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina yang merupakan sentra produksi gandum. Jika Rusia-Ukraian mulai damai dan harga gandum turun signifikan, harga saham INDF akan lebih cepat melambung. Saham lainnya, seperti PT Wijaya Karya (WIKA) adan PT Adhi Karya (ADHI) sudah naik cukup tinggi.
Selain INDF?
Untuk akumulasi bertahap, saya rekomendasikan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). Support PTBA di Rp9.500 dengan target jual di resistance Rp11.000-12.000. Untuk sepekan ke depan, di Rp11.000 saja. Akumulasi pelan-pelan untuk saham PTBA. [jin]


Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (12/5/2014) berada di support 4.850, 4.800, dan resisten 4.900-4.917.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan dari tarikan beberapa fibonacci yang dikombinasikan, diperoleh resisten fibonacci cluster pada 5.050.
Dia mengatakan beberapa minggu terakhir, terlihat IHSG konsolidasi membentuk triangle correction, dengan target (jika break resisten) ada di 5.100.
“Level 5.050—5.100 akan menjadi target baru, jika IHSG break 4.933,” ujar Wijen dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (12/5/2014).
Wijen mengatakan yang perlu diperhatikan adalah munculnya 3 gerakan dua kali berturut-turut, sejak IHSG koreksi dari all-time high (5.250) hingga saat ini.
Pola seperti ini, ujarnya, dalam Elliott Wave mencerminkan dua kemungkinan pola correction wave, yaitu flat correction dan triangle correction.
Dikemukakan Wave A terdiri dari 3 gerakan, wave B terdiri dari 3 gerakan, dan wave C terdiri dari 5 gerakan. IHSG memiliki pola sama dengan flat correction pada umumnya, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan adanya 5 gerakan turun dari wave C.
“Apalagi setelah IHSG mencapai resisten 5.050—5.100. Meskipun skenario kecil dan labelling pada daily chart bisa berubah, tetapi kami optimistis skenario pada weekly chart akan sulit untuk diubah,” kata Wijen.
Terlebih, tambahnya, jika IHSG terus membentuk divergence dengan Elliott Wave Oscillator. Meskipun IHSG mencetak new high sejak 19 September 2013, tetapi Elliott Wave Oscillator tidak membentuk new high lagi.
“Ini indikasi bahwa market sudah mulai lelah naik, dan menjadi salah satu ciri khas IHSG masih berada di correction wave,” kata Wine.
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
  • ASRI
Buy on weakness
ASRI kemarin Jumat menguat dengan volume besar, dan ini mengkonfirmasi bahwa ASRI sudah selesai membentuk wave dari c. Oleh karena itu, setelah beberapa kali kami SoS ASRI, hari ini kami rekomendasikan untuk BoW kembali
Buy area ideal: 520—530
Stop loss level: Di bawah 500
Target profit: 560, 595
  • HRUM
Buy on weakness
HRUM kemarin Jumat membentuk doji dengan volume meningkat, ini menunjukkan bahwa buying pressure HRUM sudah kembali. Wave (c) dari wave X juga tampaknya akan segera selesai, dan membawa HRUM untuk kembali naik di atas 2.300 lagi
Buy area ideal: 2.150—2.180
Stop loss level: Di bawah 2.100
Target profit: 2.350—2.380
  • TINS
SoS
TINS saat ini sedang berada di wave b dengan estimasi kami, berakhir di kisaran 1525-1570, karena pola yang mungkin terjadi adalah flat correction. Kami sarankan untuk SoS dulu, mengingat resiko TINS sudah membesar
Range sell ideal: 1.515—1.530
Target turun terdekat: 1.400
  • INCO
SoS
Dengan keluarnya banyak rekomendasi beli dan berita bagus mengenai INCO serta harga nikel dunia, ini mengkonfirmasi bahwa INCO sudah berada di akhir wave dari wave 3. Kami melihat peluang INCO untuk koreksi ke bawah 3.800 terbuka cukup lebar, oleh karena itu, kami sarankan SoS dulu untuk INCO
Range sell ideal: 4.110—4.130
Target turun terdekat: Di bawah 3.800


Editor : Linda Teti Silitonga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk