JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berhasil menambah 51,44 poin di sesi I. Alhasil, posisi terakhir indeks
saat ini adalah 4.961,74.
Aksi beli sejumlah saham big cap menjadi pemicunya. Tiga di antaranya yakni:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham BBRI yang naik 2,86% menjadi Rp 10.775 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 7,9 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: UBS Securities senilai Rp 38,587 miliar, Macquarie Capital Securities senilai Rp 26,835 miliar, dan Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 17,633 miliar.
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Saham TLKM yang naik 2,22% menjadi Rp 2.535 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 5,9 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: Credit Suisse Securities senilai Rp 31,026 miliar, UBS Securities senilai Rp 21,358 miliar, dan UBS Securities Indonesia senilai Rp 10,160 miliar.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI yang naik 1,72% menjadi Rp 10.325 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 4,3 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: UBS Securities senilai Rp 26,862 miliar, Macquarie Capital Securities senilai Rp 20,159 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 14,893 miliar.
Aksi beli sejumlah saham big cap menjadi pemicunya. Tiga di antaranya yakni:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
Saham BBRI yang naik 2,86% menjadi Rp 10.775 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 7,9 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: UBS Securities senilai Rp 38,587 miliar, Macquarie Capital Securities senilai Rp 26,835 miliar, dan Morgan Stanley Indonesia senilai Rp 17,633 miliar.
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Saham TLKM yang naik 2,22% menjadi Rp 2.535 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 5,9 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: Credit Suisse Securities senilai Rp 31,026 miliar, UBS Securities senilai Rp 21,358 miliar, dan UBS Securities Indonesia senilai Rp 10,160 miliar.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham BMRI yang naik 1,72% menjadi Rp 10.325 menyumbang kenaikan bagi IHSG sesi I sebesar 4,3 poin. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: UBS Securities senilai Rp 26,862 miliar, Macquarie Capital Securities senilai Rp 20,159 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 14,893 miliar.
Editor: Barratut Taqiyyah
detik Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat 51 poin berkat ramainya aksi beli yang dilakukan investor domestik dan asing. Dana asing masih terus masuk ke lantai bursa.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 21,069 poin (0,43%) ke level 4.931,361. Indeks belum berhenti menguat sejak jatuh cukup dalam di awal pekan.
Indeks berhasil menghindari teritori negatif sejak pembukaan perdagangan. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini ada di level 4.967,090.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (22/5/2014), IHSG melompat 51,445 poin (1,05%) ke level 4.961,737. Sementara Indeks LQ45 melonjak 10,373 poin (1,24%) ke level 845,651.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa berhasil menguat, rata-rata dengan penguatan lebih dari satu persen. Saham-saham unggulan di sektor komoditas dan perbankan diburu pelaku pasar.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 112.335 kali pada volume 2,479 miliar lembar saham senilai Rp 3,04 triliun. Sebanyak 202 saham naik, 71 turun, dan 67 saham stagnan.
Bursa Asia kompak menguat hingga siang hari ini didorong data manufaktur Tiongkok yang naik tajam awal bulan ini. Menguatnya Wall Street semalam juga memberi sentimen positif.
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melonjak 302,84 poin (2,16%) ke level 14.345,01.
- Indeks Hang Seng menguat 168,75 poin (0,74%) ke level 23.005,27.
- Indeks Komposit Shanghai naik 8,30 poin (0,41%) ke level 2.033,25.
- Indeks Straits Times tumbuh 6,37 poin (0,20%) ke level 3.268,15.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 9.950 ke Rp 175.000, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 1.000 ke Rp 3.200, Taisho (SQBI) turun Rp 1.000 ke Rp 304.000, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 68.100.(ang/dnl)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
kembali rebound saat perdagangan kemarin. Analis yakin, rebound tersebut
masih akan berlanjut pada transaksi hari ini, (21/5).
"IHSG bertahan tinggal rebound lagi", tandas Senior zresearch HD Capital Yuganur Wijanarko.
Soalnya, dia melihat IHSG tahan akan gempuran aksi jual dari penurunan regional Dow sebelumnya dan sentimen negatif politik. Tidak adanya new low IHSG di bawah level 4.868 merupakan sinyal bawah IHSG dapat rebound kembai menuju resistance di 4.997-5.020.
Sementara, untuk level support, dia memprediksi IHSG akan berada di kisaran 4.868-4.810. "Koleksi saham PTBA, BJTM, TLKM, dan AISA," tambah Yuganur.
Analis First Asia Capital David Sutyanto sependapat. Indeks masih akan menguat meski sifatnya masih terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak menguji resisten di 4.930 sedangkan tahanan bawah di 4.870.
Pelaku pasar tampaknya cenderung wait and see pasca penetapan dua pasangan capres dan cawapres yang akan maju dalam pilpres Juli mendatang.
Dari eksternal, sentimen pasar akan digerakkan oleh data aktivitas manufaktur China, yakni HSBC Flash Manufacturing, yang diperkirakan naik menjadi 48,5 dari bulan sebelumnya 48,1," jelas David.
Untuk hari ini, menu saham darinya adalah ASII, TLKM, CTRA, ADRO, BBTN, LPKR, dan JPFA.
"IHSG bertahan tinggal rebound lagi", tandas Senior zresearch HD Capital Yuganur Wijanarko.
Soalnya, dia melihat IHSG tahan akan gempuran aksi jual dari penurunan regional Dow sebelumnya dan sentimen negatif politik. Tidak adanya new low IHSG di bawah level 4.868 merupakan sinyal bawah IHSG dapat rebound kembai menuju resistance di 4.997-5.020.
Sementara, untuk level support, dia memprediksi IHSG akan berada di kisaran 4.868-4.810. "Koleksi saham PTBA, BJTM, TLKM, dan AISA," tambah Yuganur.
Analis First Asia Capital David Sutyanto sependapat. Indeks masih akan menguat meski sifatnya masih terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak menguji resisten di 4.930 sedangkan tahanan bawah di 4.870.
Pelaku pasar tampaknya cenderung wait and see pasca penetapan dua pasangan capres dan cawapres yang akan maju dalam pilpres Juli mendatang.
Dari eksternal, sentimen pasar akan digerakkan oleh data aktivitas manufaktur China, yakni HSBC Flash Manufacturing, yang diperkirakan naik menjadi 48,5 dari bulan sebelumnya 48,1," jelas David.
Untuk hari ini, menu saham darinya adalah ASII, TLKM, CTRA, ADRO, BBTN, LPKR, dan JPFA.
Editor: Barratut Taqiyyah
Komentar
Posting Komentar