Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 10 Des 2015

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (10/12/2015) berhasil finish di zona hijau, meski hampir sepanjang perdagangan berkutat di zona merah.

IHSG ditutup naik tipis 2 poin (0,045 persen) pada 4.466,21. Tercatat 99 saham naik, 167 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Adapun nilai transaksi mencapai Rp 5 triliun dengan volume 5,9 miliar lot saham. Sementara net sell asing mencapai Rp 480,2 miliar.

Sektor basic industry memimpin penyelamatan dengan naik 1,14 persen, disusul sektor finance yang menguat 0,71 persen. Sementara sektor yang memberati indeks dipimpin oleh sektormining dan agri masing-masing turun 1,82 persen dan 1,29 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot hari ini juga berhasil menguat, setelah kemarin terpuruk di atas level 14.000.

Data Bloomberg menunjukkan, mata uang garuda sore ini berada di posisi RP 13.953 per dollar AS, naik 0,45 persen dibanding penutupan kemarin pada 14.016.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia hari ini melemah 0,73 persen menjadi Rp 13.954 per dollar AS, dibandingkan sebelumnya pada 13.853.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒