Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 04 Desember 2015


ikon gejolak


Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 28 poin di akhir pekan. Maraknya sentimen negatif dari pasar global dan regional membuat IHSG tertekan.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat tipis. Dolar AS berada di Rp 13.835 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.840.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 23,816 poin (0,52%) ke level 4.513,566 akibat sentimen negatif dari pasar global. Investor ramai-ramai melepas saham.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Posisi terendah yang disinggahi IHSG ada di 4.501,453

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG berkurang 29,671 poin (0,65%) ke level 4.507,711 akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. IHSG sudah hampir tinggalkan level 4.500.

Saham-saham aneka industri dan perdagangan masih bisa menguat meski delapan sektor lainnya terkena koreksi. Aksi jual sudah ramai sejak pembukaan perdagangan.

Mengakhiri perdagangan, Jumat (4/12/2015), IHSG ditutup terkoreksi 28,930 poin (0,64%) ke level 4.508,452. Sementara Indeks LQ45 ditutup terpangkas 6,354 poin (0,81%) ke level 777,484.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 142,449 miliar di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler ada net sell (jual bersih) Rp 255,13 miliar.

Investor asing mencatat jual bersih karena ada investor asing melepas saham PT MNC Land Tbk (KPIG) senilai Rp 509,9 miliar di pasar negosiasi.

Perdagangan hari ini moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 199,942 kali dengan volume 5,588 miliar lembar saham senilai Rp 5,01 triliun. Sebanyak 77 saham naik, 173 turun, dan 95 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan sore ini dengan kompak melemah. Sentimen negatif datang dari pasar saham global yang terkoreksi tadi malam.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore ini:

  • Indeks Nikkei 225 jatuh 435,42 poin (2,18%) ke level 19.504,48.
  • Indeks Hang Seng melemah 181,12 poin (0,81%) ke level 22.235,89.
  • Indeks Komposit anjlok 59,83 poin (1,67%) ke level 3.524,99.
  • Indeks Straits Times turun 10,84 poin (0,38%) ke level 2.873,05.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 600 ke Rp 10.500, Matahari (LPPF) naik Rp 425 ke Rp 16.375, Indocement (INTP) naik Rp 300 ke Rp 20.225, dan Delta Djakarta (DLTA) naik Rp 190 ke Rp 5.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 36.175, Mayora (MYOR) turun Rp 475 ke Rp 25.600, United Tractor (UNTR) turun Rp 425 ke Rp 15.675, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 97.200.

(ang/rrd) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒