Langsung ke konten utama

ihsg MEMASUKI MASA LIBURAN PARA INVESTOR/trader per tgl 04 Desember 2015

ikon gejolak

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum 'move on' hingga akhir pekan ini, Jumat (4/12/2015).

Indeks masih terus didera pelemahan, meskipun investor asing sudah mencatatkan net buy sebesar Rp 172,1 miliar. Selebihnya, pemodal domestik yang justru melakukan aksi jual di lantai bursa.

Rencana The Fed menaikkan suku bunga acuannya juga masih menjadi isu utama bagi pelaku bursa. 

Hal ini juga turut dipicu oleh sentimen eksternal, di mana bursa di kawasan Asia pasifik seluruhnya ditutup memerah menyusul melemahnya Wall Street pada penutupan dini hari tadi.

Bahkan, rencana pemerintah yang akan merilis paket kebijakan ekonomi ke VII ditanggapi dingin oleh pemodal.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 28,93 poin atau 0,64 persen di posisi 4.508,45. Hanya 77 saham yang diperdagangkan menguat, selebihnya 173 saham melemah dan 94 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 4,86 miliar saham senilai Rp 4,66 triliun.

Saham-saham yang membebani laju IHSG adalah TLKM (Rp 3.000), BBNI (Rp 4.955), BMRI (Rp 8.750), BBCA (Rp 13.125) dan SSMS (Rp 1.570).

Sementara itu, saham-saham yang menahan pelemahan indeks yaitu BBRI (Rp 11.300), dan ASII (Rp 6.400).

Dari 10 indeks sektoral saham, hanya dua sektor yang menguat dan selebihnya melemah. Sektor yang menguat yakni aneka industri (1,3 persen) dan perdagangan (0,34 persen).

Sementara itu sektor saham yang melemah adalah agribisnis (-0,61 persen), pertambangan (-0,48 persen), industri dasar (-1,33 persen), konsumer (-1,13 persen), properti (-0,91 persen), infrastruktur (-0,97 persen), keuangan (-0,79 persen) dan manufaktur (-0,69 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik kompak melemah pada penutupan akhir pekan ini. Beberapa isu yang mempengaruhi antara lain keputusan stimulus dari bank sentral Eropa yang tidak sesuai ekspektasi pasar.

Indeks Nikkei225 Tokyo Jepang ditutup melemah 2,18 persen menjadi 19.504,48. Sementara itu indeks Hang Seng juga ditutup turun 0,81 persen menjadi 22.235,89.

Adapun bursa Shanghai ditutup turun 1,67 persen di level 3.524,99 dan bursa Seoul berakhir di teritori negatif, yakni turun 0,99 persen menjadi 1.974,4.

Nilai tukar rupiah pada sore hari ini melemah sebesar 0,43 persen dan ditransaksikan di Rp 13.801 per dollar AS.
Editor: Bambang Priyo Jatmiko
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama turun 29,67 poin atau 0,65%. Indeks berada di level 4.507,71. 
Investor asing masih meninggalkan bursa saham Indonesia. Terlihat net sell asing di pasar reguler siang ini sekitar Rp 189 miliar.
Sebanyak 155 saham melandai, dibanding 73 saham yang turun. Sedangkan 64 saham lainnya tak bergerak. 
Sektor barang konsumer merosot 1,04% dan finansial kehilangan 0,89%. Sembilan dari sepuluh grup saham yang dicatat RTI, mengalami penurunan. 
Selama sesi pertama, 1,98 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 1,94 triliun. 
Saham-saham top loser di LQ45 antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang turun 2,9%, diikuti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebesar 2,66% menjadi Rp 1.830, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 2,26% menjadi Rp 2.810 per saham. 

Sedangkan saham top gainers antara lain PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,89% menjadi Rp 1.335, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 2,82% menjadi Rp 16.400, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang menguat 2,4% menjadi Rp 5.325 per saham.

Bisnis.com, JAKARTA— IHSG semakin melemah pada sesi I Jumat (4/12/2015) di saat aksi jual terus menggerogoti indeks acuan bursa di Asia.
IHSG turun 0,65% atau 29,67 poin ke level 4.507,71 di jeda siang. Indeks terus tertekan sepanjang sesi I antara level 4.506,73—4.531,31 setelah dibuka melemah 0,52% ke level 4.513,57.
Aksi jual berlangsung di seluruh pasar saham Asia. Indeks Nikkei 225 tergelincir 2,19%, Hang Seng merosot 1,12%, sedangkan Straits Times melemah 0,47%.
Tim Riset NH Korindo Securities memperkirakan pelemahan IHSG hari ini akan bergerak antara level support di kisaran 4.497—4.504 dan level resistance di kisaran 4.561–4.568. “Keputusan ECB malam tadi mengecewakan investor karena tidak memberikan stimulus tambahan."
Presiden European Central Bank Mario Draghi kemarin mengumumkan pemangkasan suku bunga deposito dari -0,2% menjadi -0,3%. 
ECB juga menambahkan dana agar program quantitative easeing senilai 60 miliar euro per bulan bisa diperpanjang 6 bulan ke Maret 2017.
Namun, langkah Draghi jauh dari harapan pasar yang mengharapkan langkah lebih signifikan dari ECB untuk mengangkat ekonomi Eropa dari kelesuan.
Sebanyak 154 saham melemah dari 521 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Adapun 65 saham menguat dan 302 saham stagnan.
Saham-saham big cap mendominasi pergerakan IHSG. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,13% dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang melemah 0,99% memimpin pelemahan.
Beberapa saham yang melawan arus adalah PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang naik 1,88% dan PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 0,4%.

Indeks Bisnis27 turun 0,71% atau 2,77 poin ke level 389,47 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 388,02—392,13 setelah dibuka melemah 0,89%.

Jakarta Pada sesi pertama perdagangan Jumat (4/12/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 23,816 poin (0,52%) ke posisi 4.513,566.

Hanya 1 saham dibuka menguat, 37 saham turun, 3 saham stagnan, dan 519 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2257261/buka-sesi-i-ihsg-longsor-238-poin-ke-4513





Sumber : INILAH.COM
Mandiri Sekuritas - detikfinance
Jumat, 04/12/2015 08:32 WIB
Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi di tengah pelemahan bursa saham regional Asia. Indeks turun sebesar -8 poin (-0,19%) ke 4.537.

Pergerakan IHSG pada hari ini kami estimasi akan mengalami penurunan seiring dengan pelemahan indeks bursa global yang ditutup turun signifikan. IHSG akan menguji support jangka pendek di 4.500.

Indeks bursa AS ditutup turun signifikan. DJIA -1,42%, S&P500 -1,44% dan Nasdaq -1,67%. Indeks saham di Eropa ditutup turun seiring dengan indeks AS. Indeks FTSE100 di Inggris -2,27%, sedangkan indeks DAX di Jerman -3,58 % dan CAC di Perancis -3,58%. Dari Asia, Indeks Hang Seng di Hong Kong -0,28 % , indeks Nikkei225 di Jepang 0,01%.

Emas ditutup di US$ 1.061 per troy ounce atau -0,80%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di US$ 41,27 per barel atau -2,92%.



(ang/ang) 
JAKARTA. Bursa Asia mengekor Amerika Serikat yang merosot dipicu kabar perpanjangan stimulus bank sentral Uni Eropa. Pagi ini, Jumat (4/12), MSCI ASia Pacific Index merosot 0,7% pada pukul 10:01 waktu Tokyo. 

Indeks Topix di Jepang merosot sampai 1,6% dan menuju pelemahan pekan kedua. Penurunan saham teknologi dan perbankan menyeret bursa Australia S&P/ASX 200 Index turun 1,8%, sementara bursa Selandia Baru S&P/NZX 50 Index kehilangan 1,1%. 

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,7%. Pasar futures saham di Hong Kong serta China juga menunjukkan sinyal yang sama. 

"Pasar terkejut dengan langkah Draghi. Saya juga mengira dengan pemulihan ekonomi Eropa, stimulus akan dikurangi. Tapi, karena Draghi tampaknya memilih penurunan ringan, pembalikan arah mungkin membutuhkan waktu lebih lama," kata Mitsuo Shimizu, Deputy General Manager pada Japan Asia Securities Group Ltd. di Tokyo.

Kemarin Presiden ECB Mario Draghi memutuskan mempertahankan stimulus € 60 miliar per bulan, untuk program pembelian obligasi hingga Maret 2017. Bank sentral Eropa ini juga akan memangkas bunga acuan ke rekor terendah dunia, -0,3%, dari posisi sekarang -0,2%.

Bursa Amerika Serikat dalam perdagangan Kamis mengalami penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir dipicu kekecewaan kabar dari Eropa. 

Indeks Standard & Poor's jatuh 1,4% menjadi 2.1049,62 pada pukul 4 sore waktu New York, setelah hari sebelumnya merosot 1,1%. 

Dow Jones Industrial Average kehilangan 251,01 poin atau 1,4% menjadi 17.477,67. Sedangkan Nasdaq Composite Index turun 1,7%. 

Investor berbondong-bondong melakukan aksi jual, terlihat dari transaksi 8 miliar yang dilakukan di bursa AS kemarin, 13% lebih tinggi dibanding rata-rata harian dalam tiga bulan terakhir. 

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-mengekor-kekecewaan-pasar-as




Sumber : KONTAN.CO.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒