Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 16 Desember 2015

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 74 poin berkat penguatan saham-saham unggulan. Investor asing mencatat pembelian bersih hingga lebih dari Rp 350 miliar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di Rp 14.065 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 14.055.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menanjak 41,546 poin (0,94%) ke level 4.450,718 mengekor penguatan pasar saham Asia. Bursa global yang semalam positif juga memberi dorongan.

Aksi beli saham sudah marak sejak pembukaan perdagangan. Indeks terus menanjak tanpa menyentuh zona merah sama sekali.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melonjak 45,283 poin (1,03%) ke level 4.454,455 berkat aksi beli di saham-saham unggulan. Investor domestik semangat berburu saham.

Saham-saham komoditas malah jadi sasaran aksi jual. Sedangkan saham perbankan justru diincar investor asing.

Menutup perdagangan, Rabu (16/12/2015), IHSG melesat 74,281 poin (1,68%) ke level 4.483,453. Sementara Indeks LQ45 menguat 16,678 poin (2,21%) ke level 773,048.

Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 353,112 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 232.434 kali dengan volume 7,007 miliar lembar saham senilai Rp 5,4 triliun. Sebanyak 190 saham naik, 81 turun, dan 71 saham stagnan.

Bursa-bursa regional kompak menguat sejak pembukaan sampai penutupan perdagangan sore ini. Pelaku pasar saham Asia masih memantau hasil pertemuan The Fed besok pagi.

Berikut situasi dan kondisi bursa regional sorehari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melesat 484,01 poin (2,61%) ke level 19,049.91.
  • Indeks Hang Seng menanjak 426,84 poin (2,01%) ke level 21.701,21.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 5,83 poin (0,17%) ke level 3.516,19.
  • Indeks Straits Times menguat 25,56 poin (0,91%) ke level 2.841,08.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.650 ke Rp 50.900, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.625 ke Rp 96.625, BRI (BBRI) naik Rp 600 ke Rp 11.350, dan BCA (BBCA) naik Rp 375 ke Rp 13.475.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 16.200, Delta Djakarta (DLTA) turun Rp 220 ke Rp 4.955, Bumi Teknologi (BTEK) turun Rp 140 ke Rp 1.400, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 100 ke Rp 6.000.

(ang/dnl) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒