JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada akhir pekan (2/9). Aksi beli asing rupanya menjadi salah satu faktor yang mengerek kinerja indeks.
Data RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,35% menjadi 5.353,46.
BACA JUGA :
Di seluruh market dan pasar reguler, investor asing membukukan pembelian bersih (nett buy) dengan nilai masing-masing Rp 49,6 miliar dan Rp 52,1 miliar.
Sementara itu, ada 169 saham yang naik. Sedangkan jumlah saham yang tertekan mencapai 128 saham dan 76 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan sore ini melibatkan 5,966 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,659 triliun.
Secara sektoral, ada sembilan sektor yang melaju. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor konstruksi naik 1,34%, sektor industri lain-lain naik 0,93%, dan sektor industri dasar naik 0,67%.
Saham-saham indeks LQ 45 dengan kenaikan terbesar antara lain: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 7,02% menjadi Rp 610, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 2,91% menjadi Rp 2.120, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 2,37% menjadi Rp 1.940.
Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, dihuni oleh saham-saham: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 3% menjadi Rp 9.700, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 2,42% menjadi Rp 3.630, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,95% menjadi Rp 1.760.
Analis teknikal Daewoo Securities Tasrul menilai, dari hasil optimalisasi indikatorMoney Flow Index (MFI) dan indikator W%R, IHSG saat ini cenderung naik dari support trendline.
"Namun volume transaksi masih berada di bawah rata-rata. Dengan demikian, diperkirakan potensi kenaikan IHSG masih terlihat namun akan terbatas di kisaran resistance di atas (limited upside)," jelas Tasrul.
Dia memprediksi, trading range IHSG untuk hari Senin (5/9) akan berkisar antara level 5.311-5.391.
Bisnis.com, JAKARTA— Mengakhiri perdagangan hari ini, Kamis (1/9/2016), indeks harga saham gabungan ditutup turun 0,96% atau 51,54 poin ke level 5.334,55.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.320,08-5.376,64.
Dalam beberapa hari perdagangan, IHSG didera aksi jual bersih investor asing, setelah aliran dana masuk dalam kurun waktu cukup lama sehingga mendorong IHSG untuk melompat lebar.
Data BPS yang merilis terjadi deflasi pada Agustus 2016, juga tidak mampu menghijaukan IHSG hingga akhir perdagangan.
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (1/9/2016) berakhir memerah. IHSG ditutup jatuh 51,54 poin atau 0,96% ke level 5.334,55.
Saat pembukaan pagi tadi, IHSG dibuka jeblok 17,57 poin atau 0,33% ke level IHSG dibuka turun 17,57 poin atau 0,33% ke level 5.368,52 pada pukul 08.55 WIB.
Data inflasi BPS yang melansir bahwa Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,02%, yang tertinggi sepanjang 15 tahun terakhir, ternyata belum mampu menarik indeks keluar dari zona merah.
Sentimen global tampaknya masih membebani laju IHSG, dimana Pemerintah AS pada esok hari akan mengumumkan data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan sesuai ekspektasi.
Sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan penurunan terbesar dari sektor saham infrastruktur yang negatif -1,66% dan properti -1,54%.
Komentar hawkish The Fed dan rencana pengumuman data ketenagakerjaan Amerika, membuat investor melakukan profit taking dengan aksi jual bersih asing yang mendera IHSG bak roller coaster. Dimana sebelumnya, aliran dana masuk dalam kurun waktu cukup lama mendorong IHSG untuk naik tinggi.
Hal yang sama juga terjadi di pasar Asia yang ditutup rendah pada hari pertama bulan September. Melansir CNBC, Kamis (1/9), pasar Asia tergelincir kendati data manufaktur China menunjukkan hasil positif. Lemahnya bursa Asia akibat sentimen harga minyak dan para investor yang melihat kepada data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan besok.
Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di zona merah.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di teritori negatif. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 17,566 poin (0,33%) ke 5.368,516. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 4,407 poin (0,48%) ke 920.548.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 20,222 poin (0,38%) ke 5.365,860. Sementara indeks LQ45 dibuka terkoreksi 4,867 poin (0,53%) ke 920.088.
Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup melemah 50,401 poin (0,94%) ke 5.335,680. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 9,062 poin (0,98%) ke 915.893.
Mengakhiri perdagangan Kamis (1/9/2016), IHSG ditutup terkoreksi 51,535 poin (0,96%) ke 5.334,547. Sementara indeks LQ45 ditutup terpangkas 9,182 poin (0,99%) ke 915.773.
Seluruh sektor melemah. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan indeks hari ini sebesar 1,66% disusul sektor konstruksi sebesar 1,54%.
Sebanyak 89 saham naik, 219 saham turun, dan 79 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 255.433 kali dengan volume perdagangan sebanyak 6,620 miliar saham senilai Rp 5,614 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 354,689 miliar.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Bank Mayapada (MAYA) naik 220 poin (9,91%) ke Rp 2.440, Delta Djakarta (DLTA) naik 125 poin (2,21%) ke Rp 5.775, Indal Alumunium Industry (INAI) naik 80 poin (16,33%) ke Rp 570, dan Malindo Feedmil (MAIN) naik 80 poin (4,40%) ke Rp 1.900.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 1.900 poin (2,95%) ke Rp 62.500, Matahari Department Store (LPPF) turun 800 poin (4,00%) ke Rp 19.200, Solusi Tunas Pratama (SUPR) turun 800 poin (10,00%) ke Rp 7.200, dan Siloam International (SILO) turun 750 poin (6,64%) ke Rp 10.550.
Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.268 dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.276.
Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
(drk/hns)
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (1/9/2016) berakhir memerah. IHSG ditutup jatuh 51,54 poin atau 0,96% ke level 5.334,55.
Saat pembukaan pagi tadi, IHSG dibuka jeblok 17,57 poin atau 0,33% ke level IHSG dibuka turun 17,57 poin atau 0,33% ke level 5.368,52 pada pukul 08.55 WIB.
Data inflasi BPS yang melansir bahwa Agustus 2016 terjadi deflasi sebesar 0,02%, yang tertinggi sepanjang 15 tahun terakhir, ternyata belum mampu menarik indeks keluar dari zona merah.
Sentimen global tampaknya masih membebani laju IHSG, dimana Pemerintah AS pada esok hari akan mengumumkan data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan sesuai ekspektasi.
Sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan penurunan terbesar dari sektor saham infrastruktur yang negatif -1,66% dan properti -1,54%.
Komentar hawkish The Fed dan rencana pengumuman data ketenagakerjaan Amerika, membuat investor melakukan profit taking dengan aksi jual bersih asing yang mendera IHSG bak roller coaster. Dimana sebelumnya, aliran dana masuk dalam kurun waktu cukup lama mendorong IHSG untuk naik tinggi.
Hal yang sama juga terjadi di pasar Asia yang ditutup rendah pada hari pertama bulan September. Melansir CNBC, Kamis (1/9), pasar Asia tergelincir kendati data manufaktur China menunjukkan hasil positif. Lemahnya bursa Asia akibat sentimen harga minyak dan para investor yang melihat kepada data ketenagakerjaan AS yang akan diumumkan besok.
Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di zona merah.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di teritori negatif. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 17,566 poin (0,33%) ke 5.368,516. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 4,407 poin (0,48%) ke 920.548.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka terpangkas 20,222 poin (0,38%) ke 5.365,860. Sementara indeks LQ45 dibuka terkoreksi 4,867 poin (0,53%) ke 920.088.
Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup melemah 50,401 poin (0,94%) ke 5.335,680. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 9,062 poin (0,98%) ke 915.893.
Mengakhiri perdagangan Kamis (1/9/2016), IHSG ditutup terkoreksi 51,535 poin (0,96%) ke 5.334,547. Sementara indeks LQ45 ditutup terpangkas 9,182 poin (0,99%) ke 915.773.
Seluruh sektor melemah. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan indeks hari ini sebesar 1,66% disusul sektor konstruksi sebesar 1,54%.
Sebanyak 89 saham naik, 219 saham turun, dan 79 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 255.433 kali dengan volume perdagangan sebanyak 6,620 miliar saham senilai Rp 5,614 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 354,689 miliar.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Bank Mayapada (MAYA) naik 220 poin (9,91%) ke Rp 2.440, Delta Djakarta (DLTA) naik 125 poin (2,21%) ke Rp 5.775, Indal Alumunium Industry (INAI) naik 80 poin (16,33%) ke Rp 570, dan Malindo Feedmil (MAIN) naik 80 poin (4,40%) ke Rp 1.900.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun 1.900 poin (2,95%) ke Rp 62.500, Matahari Department Store (LPPF) turun 800 poin (4,00%) ke Rp 19.200, Solusi Tunas Pratama (SUPR) turun 800 poin (10,00%) ke Rp 7.200, dan Siloam International (SILO) turun 750 poin (6,64%) ke Rp 10.550.
Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.268 dibandingkan dengan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.276.
Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 39,44 poin (0,23%) ke 16.926,84
- Indeks Hang Seng turun 101,00 poin (0,44%) ke 22.875,88
- Indeks SSE Composite turun 22,19 poin (0,72%) ke 3.063,31
- Indeks Straits Times turun 3,15 poin (0,13%) ke 2.815,68
Komentar
Posting Komentar