Langsung ke konten utama

ekspektasi positif PASCA PILPRES 2014 @ihsg




dalam bulan PUASA, apa BERKAH slalu DATANG @ ihsg, well, ini faktanya: 



JAKARTA. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 akan mencapai 5,2 persen, berada di kisaran batas bawah perkiraan BI sebelumnya.

 "Terkait pertumbuhan ekonomi 2017, ada di kisaran 5,1-5,5 persen. BI melihat untuk titik untuk pertumbuhan ekonomi 2017 tumbuh lebih rendah dari yang semula, yaitu 5,2 persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam rapat kerja asumsi makro RAPBN 2017 dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu (7/9/2016)malam.

 Proyeksi BI itu sendiri sejalan dengan proyeksi Kementerian Keuangan yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 di kisaran 5,1-5,2 persen.

 Anggota Komisi XI DPR justru lebih pesimistis dalam memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan di mana asumsi pertumbuhan ekonomi diproyeksikan hanya mencapai 5,05 persen.

 "Itu (proyeksi 5,2 persen) sudah memperhitungkan risiko global dan terbatasnya ruang untuk stimulus fiskal," ujar Agus.

 Pada 2017, dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan, konstruksi, pengangkutan dan komunikasi, diperkirakan akan menjadi sektor utama pendorong ekonomi.

 Menurut Agus, industri pengolahan akan meningkat sejalan dengan peningkatan domestik yang membaik, yang tercermin dengan akan beroperasinya pabrik baru pada tahun depan seperti pabrik Indocement dan Mitsubishi, serta perusahaan lainnya.

 Sedangkan untuk sektor pengangkutan dan komunikasi juga akan semakin terdorong dengan beroperasinya Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta dan pelabuhan baru Tanjung Priok.

 "Jika DPR melihat mengarah ke 5,05 persen, kami melihat mungkin (pertumbuhan ekonomi) bisa lebih baik dari itu," ujar Agus.

http://finansial.bisnis.com/read/20160908/9/582262/gubernur-bi-tahun-2017-pertumbuhan-ekonomi-52




Sumber : BISNIS.COM




JAKARTA - Pemerintah dan Komisi XI DPR RI akhirnya sepakat mengenai targetpertumbuhan ekonomi Indonesia dalam RAPBN 2017 sebesar 5,1%. Angka ini disepakati setelah mengalami serangkaian perdebatan dan perbedaan pandangan antara pemerintah, Bank Indonesia dengan Komisi XI DPR.

Dalam rapat membahas asumsi makro RAPBN 2017 tersebut, Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng mengetuk palu untuk mengesahkan angka tersebut.

"Jadi, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia disepakati bersama di angka 5,1%" kata dia seraya mengetuk palu sidang di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis dinihari (8/9/2016).

Sebelum pengambilan keputusan tersebut, seperti diberitakan sebelumnya, sempat terjadi perbedaan pandangan antara anggota Komisi XI dengan pemerintah. Dalam keputusan rapat internal asumsi pertumbuhan ekonomi adalah 5,05-5,2%. Sedangkan yang diajukan pemerintah yakni 5,3%. Namun dengan adanya perdebatan tersebut, akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan asumsi yakni 5,1-5,2%

Dengan berbagai drama perdebatan, akhirnya rapat tersebut menyepakati untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam RAPBN 2017 sebesar 5,1%.

Adapun sejumlah asumsi makro dalam RAPBN 2017 yang disepakati lainnya yakni:
- Pertumbuhan Ekonomi 5,1%
- Inflasi 4%
- Nilai tukar rupiah Rp 13.300/USD
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan adalah 5,3%
- Tingkat pengangguran 5,6%
- Kemiskinan 10,5%
- Gini Ratio 0,39
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,1


(ven)
Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asjaya Indosurya Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (1/8/2016) berpeluang mengalami teknikal rebound.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan capital inflow masih terus berlanjut ke dalam pasar modal di tengah fase konsolidasi yang terjadi.
Support 5.202 terlihat akan diuji dan bila mampu bertahan maka potensi kenaikan menuju resistance level 5.358 masih akan terbuka cukup lebar.
Menurutnya, awal pekan yang sekaligus awal bulan akan memberikan semangat baru jika rilis beberapa data perekonomian akan menunjukan kondisi perekonomian yang stabil.
"Hari ini IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound," katanya dalam riset yang dikutip, Senin (1/8/2016).
Adapun, menu saham pilihan hari ini a.l TBIG, HMSP, LSIP, PGAS, BBNI, UNVR, ASII, TLKM, dan BBCA.



JAKARTA kontan. Pasar menyambut positif langkah kocok ulang kabinet (reshuffle) jilid II pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla. Buktinya, kemarin Rabu (27/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus level 5.300, namun akhirnya ditutup pada level 5.274,4.
Kapitalis pasar modal pun kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. "Nilai kapitalisasi pasar modal kita (27/7) sebesar Rp 5.676,6 triliun, menembus rekor sebelumnya pada 20 Juli 2016 yang sebesar Rp 5.639,4 triliun," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio.
Yang paling menarik perhatian pasar pada reshuffle kali ini adalah pulang kampungnya sang veteran, Sri Mulyani Indrawati. Presiden Jokowi memasukkan nama mantan Managing Director World Bank itu dalam daftar kabinet kerjanya.
“Pasar dikejutkan oleh kembalinya Sri Mulyani Indrawati yang ditunjuk sebagai Menkeu dalam reshuffle kabinet pemerintahan kemarin,” kata Hadiyansyah, analis Mandiri Securities.
Sri Mulyani dipercaya untuk kembali menempati posisi Menteri Keuangan I (Menkeu), menggantikan posisi Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Posisi menteri yang setelah enam tahun dirinya tinggalkan.
Melalui media sosial Linkedln, Sri Mulyani mengumumkan posisi baru dan menyampaikan kegembiraannya. Selaku Menkeu, ia akan mendedikasikan untuk bisa mempercepat agenda pembangunan.
Di mata Hadiyansyah, Sri Mulyani adalah sosok yang mampu memicu kebangkitan yang kuat pada belanja investasi pemodal, dan mendorong prospek laba emiten secara substansial.
Kehadiran Sri Mulyani sebagai MenKeu memberikan optimisme di pasar karena rekam jejak yang dianggap berhasil melakukan reformasi keuangan Indonesia.

"Pasar berharap pemerintah terus fokus kepada program amnesti pajak untuk dapat mendongkrak masuknya investasi ke Indonesia," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dariAntara.
Akhir tahun, IHSG bisa tembus level 5.450 ?
Katalis penopang
Tak heran jika kemudian, Hadiyansyah meningkatkan rekomendasi pada pasar saham Indonesia menjadi overweigh dan meningkatkan prediksi IHSG akhir tahun dari 5.000 menjadi 5.450. “Kami juga menetapkan prediksi IHSG untuk akhir tahun 2017 menjadi 6.050,” katanya.
Lalu apa saja faktor global dan domestik yang bakal menjadi penunjang pasar tanah air di semester II 2016.
Faktor Global
a. Sikap dovish bank sentral dunia: Ini tidak terlepas dari hasil referendum Brexit yang mengubah sikap bank sentral dunia. "Meningkatknya ketidakpastian global membuat The Fed mengambil sikap dovish," kata Alvin Pattisahusiwa, Director of Investment Manulife Aset Manajemen Indonesia.
The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan 26 Juli 2016 - 27 Juli 2016. Sehingga ia menimbang, rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed niscaya baru dapat direalisasikan pada kuartal kedua tahun 2017.
Memang beberapa waktu lalu Gubernur The Fed Janet Yellen menuturkan, AS akan mengerek suku bunga acuan setidaknya satu kali pada tahun ini. Namun, berdasarkan konsensus, peluang kenaikan suku bunga The Fed pada Desember 2016 hanya mencapai 8,6%.
Pada paruh pertama tahun 2016, The Fed memang urung merealisasikan rencananya karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia, termasuk China. Namun, sikap dovish kian menguat pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.
b. Peningkatan daya tarik ASEAN; Daya tarik Asia kembali meningkat bagi investor asing yang mencari kawasan investasi dengan ekposur rendah terhadap UK dan UE. Asia - terutama ASEAN - juga diuntungkan dari kondisi domestik yang tengah berada di siklus pelonggaran fiskal & memiliki monetary space yang longgar.
Faktor Domestik
Alvin menyebut ada tiga faktor yang menunjang pasar yakni, perbaikan postur fiskal, kebijakan moneter akomodatif, dan peningkatan aktivitas ekonomi.
a. Membaiknya postur fiskal di tandai dengan upaya pemerintah mengatasi defisit fiskal dan pembiayaan infrastruktur. Melalui UU Tax Amnesty di mana pemerintah memperkirakan tambahan pendapatan Rp 165 triliun.
Selanjutnya, pinjaman lunak Islamic Development Bank Rp 11,5 triliun untuk menata kawasan kumuh, program pengembangan perguruan tinggi, dan perluasan jaringan listrik.
Penyertaan Modal Negara (PMN), di APBNP 2016, di mana DPR menyetujui PMN ke 20 BUMN Rp 44,4 triliun. PMN ini diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, energi, pangan & kredit UMKM.
B. Kebijakan moneter akomodatif. Di mana pemerintah akan fokus menjaga perekonomian domestik lewat pelonggaran moneter. Pelonggaran moneter terjadi didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga, stabilitas rupiah, dan sikap dovish The Fed.
C. Peningkatan aktivitas domestik. Berdasarkan perusahaan konsultan AT Kearney, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia sebagai pasar ritel yang paling menarik.
Alvin menyebut perusahaan ritel asing dan domestik telah menata rencana besar untuk perkembangan sektor ritel Indonesia. Pertama, Perusahaan ritel asal Dubai, Lulu, membuka outlet hypermarket pertama di bulan Juni dan telah menyiapkan biaya ekspansi US$ 500 juta untuk membuka 9 outlet di Indonesia.
Kedua, Courts Singapura, Lotte Korea Selatan, IKEA dan H&M Swedia juga berencana melakukan ekspansi. Ketiga, Dari domestik, Indomaret dan Alfamart berencana melakukan ekspansi (tambahan 1,200-1,600 outlet).
Meski demikian, ada sejumlah katalis negatif yang berpotensi menyeret pasar domestik. Pertama, resiko datang dari shortfall pendapatan pemerintah yang bisa berdampak pada belanja infrastruktur. Kedua, dampak pertumbuhan global yang lambat akan berdampak pada ekspor.
Ketiga, intervensi pemerintah pada BUMN dianggap sebagai risiko bagi profitabilitas perusahaan & sentimen investor asing di Indonesia.
Nah, ini menjadi tantang besar bagi pemerintahan Jokowi-JK. Tidak ada masa bulan madu terutama menteri-menteri yang baru saja masuk dalam daftar kabinet.
Untuk itu Hadiyansyah merekomendasikan pilihan saham lainnya yang likuid dan memiliki potensi bisnis bagus ke depan di tengah euforia ini adalah ASII, UNVR, BMRI, BBCA, LPPF.
“Kami fokus pada saham-saham yang harganya lebih murah, seperti BEST, DMAS, MNCN, yang menawarkan pengembalian investasi besar dalam jangka panjang,” paparnya.

Presiden Joko Widodo akhirnya melantik sejumlah menteri dalam reshuffle kabinet jilid II, Rabu (27/7) di Istana Negara, setelah beredar rumor sejak beberapa bulan terakhir.
Paket perombakan kabinet kali ini dianggap relatif lebih baik dibandingkan dengan reshufflekabinet tahun lalu. Bahkan reaksi publik, pelaku bisnis, pelaku pasar utamanya menyambut baik komposisi tim ekonomi, yang terdiri dari DarminNasution selaku Menko Perekonomian, Sri MulyaniIndrawati selaku Menteri Keuangan dan Bambang P.S Brodjonegoro selaku Kepala Bappenas/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Masuknya kembali Sri Mulyani ke kabinet langsung disambut dengan reaksi pasar yang positif, terlihat dari kenaikan indeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah. Apalagi sejumlah posisi lain juga dianggap diisi oleh orang yang tepat, baik dari sisi latar belakang profesional maupun kepentingan pembenahan ke depan.
Hal ini menyulut harapan baru, bahwa Kabinet Kerja akan mampu bertugas secara lebih efektif. Terlebih, beberapa menteri baru langsung bersiap tancap gas, mengingat waktu yang tersisa tinggal 3 tahun.
Tentu, harian ini menyambut baik perkembangan tersebut, terutama dengan munculnya harapan baru yang membuncah terkait dengan masuknya kembali Sri Mulyani ke dalam tim ekonomi inti. Ini mengingat perekonomian nasional saat ini menghadapi tantangan kelanjutan reformasi struktural, termasuk reformasi perpajakan dan reformasi fiskal, yang akan menentukan sustainabilitas pembiayaan pembangunan dalam jangka menengah dan panjang.
Kita tahu, pemerintah telah berupaya keras untuk mengatasi kebuntuan perekonomian (de-bottlenecking) dengan melakukan deregulasi di berbagai bidang, menggenjot pembangunan infrastruktur untuk menopang reformasi sistem logistik nasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja dan menyebarluaskan kesejahteraan lebih baik bagi seluruh rakyat.
Sedikitnya 12 paket kebijakan ekonomi sudah dikeluarkan, ditambah kebijakan mengenai amnesti pajak yang baru bergulir. Tujuannya adalah memberikan kemudahan berusaha, mendorong investasi dan meningkatkan produktivitas domestik.
Namun, salah satu kendala yang kini dihadapi adalah profil anggaran yang masih labil. Ini terutama terkait dengan rasio perpajakan yang rendah, potensi perpajakan yang masih terpendam dan belum sepenuhnya tergali, serta daya saing bisnis yang belum sepenunnya unggul bahkan di dalam kawasan Asia Tenggara sendiri.
Oleh karena itu, masuknya Sri Mulyani dalam jajaran tim ekonomi diharapkan akan memberi kontribusi lebih besar bagi upaya perbaikan struktural tersebut, termasuk dalam memperbaiki kerangka kebijakan fiskal, yang akan menopang pembiayaan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara lebih sustainable.
Apalagi, sebagai salah satu Menkeu terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, semenjak 6 tahun terakhir Sri Mulyani bertugas sebagai Managing Director Bank Dunia yang melakukan supervisi terhadap pelaksanaan reformasi struktural di 180 negara anggota bank itu.
Tentu, pengalaman, wawasan kebijakan, dan benchmarking atas best practices menjadi semakin kaya, yang akan memperkuat kerangka kebijakan fiskal dan refiormasi struktural yang akan ditempuh pemerintah Indonesia dalam sisa waktu pemerintahan Presiden Jokowi yang akan berakhir 2019 mendatang.
Lebih dari itu, trust dan confidence terhadap Kabinet Kerja dan pemerintahan Presiden Jokowi diharapkan akan terus meningkat pasca reshuffle kabinet ini, sehingga kepercayaan investor kian membaik.
Ini tentu saja akan memperbesar peluang percepatan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Kita berharap, Presiden Jokowi beserta jajaran Kabinet Kerja yang baru dapat mengkapitalisasitrust dan keyakinan pasca perombakan kabinet ini.
Caranya, dengan mempertegas konsistensi implementasi kebijakan, mengurai kebuntuan di sektor riil, mempercepat industrialisasi demi kenaikan produktivitas nasional, membenahi konektivitas antarwilayah sehingga memperkuat efisiensi dan daya saing nasional.
Ini dapat dilakukan apabila Kabinet Kerja berada dalam gerbong yang menuju tujuan yang sama dan tidak terbelah karena interest politik yang berbeda-beda.
Manakala kondisi tersebut dapat dipenuhi, niscaya kinerja perekonomian akan terus membaik, sehingga perombakan kabinet benar-benar memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, bukan sekadar ritul politik apalagi bagi-bagi kekuasaan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG ini usai mengalami konsolidasi.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung menunjukkan kalau potensi penguatan IHSG masih cukup besar.
Akan tetapi, William menilai, IHSG perlu dapat menembus level di atas resistance 5.288 untuk dapat kembali memperkuat penguatan. Sedangkan IHSG akan terlihat cukup kuat di level 5.174.


Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan pihaknya melihat pola kenaikan IHSG ke level 5.270-5.300 mulai terlihat dengan aksi beli di saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua. Hal itu menahan aksi jual dan realisasikan keuntungan, Yuganur pun merekomendasikan membangun posisi untuk jangka panjang.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.150-5.080-4.980 dan resistance 5.300-5.370-5.420," kata Yuganur.
Sedangkan Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.179 dan resistance 5.250-5.268.
"Pasar menanti hasil pertemuan FOMC (federal open market commitee) tapi suku bunga the Fed masih tetap. Sedangkan dari dalam negeri masih soal tax amnesty. Pelaku pasar menunggu kira-kira berapa dana yang masuk," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.
Saat ditanya mengenai dampak isu reshuffle ke bursa saham, Hans menuturkan hal itu merupakan hak presiden. "Reshuffle agak berbau politik. Saya pikir pasar positif dengan kinerja tim ekonomi saat ini. Tapi kalau ada pergantian pasar akan mencermati sosok yang terpilih apakah bisa cepat adaptasi dan bekerja," tambah dia.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk yang dapat dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan dalam jangka pendek dan menengah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk cukup menarik untuk diakumulasi.

Ia memprediksi, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menuju resistance psikologis di Rp 5.500-Rp 5.700.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 5.175, level kedua Rp 5.085, dan cut loss point Rp 5.025. (Ahm/Ndw)

TOP BISNIS okezone: Update {Reshuffle} hingga Kondisi Bursa Saham Pasca {Tax Amnesty}
JAKARTA - Isu perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II kembali menyeruak. Terlebih Presiden Joko Widodo melarang para menteri untuk keluar dari Jakarta pekan ini.
Kemudian, program pengampunan pajak telah resmi berjalan sejak awal pekan lalu. Program ini pun cukup memberikan pengaruh terhadap pasar modal.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merayakan hari ulang tahun (HUT) Kementerian Koordinator Perekonomian dengan tetap fokus pada program tax amnesty.
Ketiga berita tersebut, menjadi berita-berita yang banyak menarik minat para pembaca di kanal bisnis Okezone.com. Untuk itu, kembali disajikan berita-berita tersebut secara lengkap.
Dikabarkan Reshuffle, Ini Tanggapan Menko Darmin

Isu perombakan kabinet atau reshuffle akhir-akhir ini kembali mencuat. Beberapa Menteri dalam Kabinet Kerja pun dikabarkan akan dirombak, tidak terkecuali menteri-menteri pada bidang ekonomi. Lantas, apakah isu reshuffle ini mengganggu kinerja para Menteri dalam bidang ekonomi?
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin, isu reshufflebukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan. Mengenai dampaknya terhadap kinerja, Darmin menyerahkan sepenuhnya kepada menteri yang bersangkutan.
"Tanya menterinya dong jangan tanya saya," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta.
Mengenai kinerja, Darmin pun enggan berkomentar lebih lanjut. Hanya saja, jelasnya, hal ini sepenuhnya akan tergantung kepada Presiden Joko Widodo. "Nanya kinerja ekonomi jangan nanya saya, tanya presiden," imbuh Darmin.
Darmin pun enggan mengaitkan serapan anggaran Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang baru mencapai 31,8 persen dengan isu reshuffle. Menurutnya, saat ini yang terpenting adalah fokus untuk melaksanakan berbagai program yang baru ditetapkan, terutama tax amnesty atau pengampunan pajak.
"Kantor Kemenko cuma segini (kecil, sambil tunjuk ujung jari), jadi enggak usah terlalu. Nanti juga bergerak dengan cepat," tutupnya.
Begini Kondisi Pasar Modal Pasca-Tax Amnesty Bergulir

Sejak resmi bergulirnya program pengampunan pajak atau tax amnestypada awal pekan kemarin, pasar modal Indonesia semakin bergairah. Bahkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin memperpanjang rally penguatannya.
Seperti pada Senin (18/7/2016), IHSG menguat 17 poin ke level 5.127. Kenaikan tertinggi terjadi pada Rabu (20/7/2016), di mana IHSG naik 69 poin atau 1,35 persen ke level 5.172 yang juga diiringi masuknya dana asing dengan catatan net buy sebesar Rp862 miliar.
Namun pada Kamis (21/7/2016), IHSG berbalik arah menuju zona merah. Pada hari itu IHSG ditutup turun 25,85 poin ke level 5.216. Pelemahan pun berlanjut hingga akhir pekan. Pada Jumat (22/7/2016) IHSG turun 19,722 poin ke level 5.197. Investor asing juga terlihat melakukan profit taking dengan catatan net buy sebesar Rp230 miliar.
Rayakan HUT Kemenko Perekonomian, Menko Darmin Fokus ke Tax Amnesty
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution pagi ini kembali menggelar acara peringatan ulang tahun ke-50 Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. Acara pada hari ini difokuskan kepada seminar yang membahas mengenai tantangan dan peluang dari ekonomi Indonesia.
"Bahwa acara ini adalah terutama dalam rangka ulang tahun kantor Menko Perekonomian ulang tahun ke-50. Oleh karena itu kami dari kemarin telah melakukan acara peringatan ulang tahun. Sebagai kantor yang tidak besar kami melakukannya dengan sederhana," kata Darmin di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta.
Menurut Darmin, dalam ulang tahun Kemenko Perekonomian yang ke-50, diharapkan ekonomi Indonesia dapat semakin stabil. Fokus pemerintah pada tahun ini pun juga tidak terlepas dari program pengampunan pajak atau tax amnesty yang diyakini dapat berdampak pada kestabilan ekonomi Indonesia.
"Saya tidak ingin menyimpulkan apa-apa. Biarkan para pembicara yang menarik kesimpulan. Apalagi hari-hari terakhir ini kita sedang menggerakkan progres dari tax amnesty," jelas Darmin.
Untuk itu, kata Darmin, pemerintah perlu bekerja sama dengan para peneliti untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Kalangan peneliti ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam membangun ekonomi Indonesia jangka panjang.
"Kita perlu mendengar para periset yang melakukan ini (penelitian dalam bidang ekonomi) secara sistemik dan secara terus menerus," tutupnya.(dng)
(rhs)

INILAHCOM, Jakarta - Capital inflow masih terus menerjang masuk ke dalam pasar modal. Saatnya akumulasi pembelian saham.

William Surya Wijaya, Research Department PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, akumulasi disarankan jangka panjang.
"Dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target time frame jangka menengah panjang," ucap Surya di Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Selain itu, fundamental ekonomi semakin stabil karena didorong juga oleh rilis BI rate tanpa ada perubahan 6,5%.

"BI rate sudah ditetapkan tanpa perubahan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam keadaan stabil sehingga dapat kembali mendorong kepercayaan investor yang dapat mendorong kenaikan IHSG," kata dia.
Ia menyebutkan, support saat ini terlihat akan terjaga pada level 5174 dengan target resistance level pada 5.288 yang perlu ditembus untuk mengkonfirmasi pola kenaikan lanjutan dari IHSG. Namun tetap diingatkan bahwa di sela sela perjalanan uptrend pada umumnya akan terselip fase koreksi sehat yang hari ini IHSG berpotensi menguat.
David menyodorkan akumulasi saham antara lain, WTON, LSIP, BBCA, ASRI, PWON, INDF, PGAS, ADHI, WIKA. [hid]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2311615/derasnya-dana-masuk-saatnya-akumulasi-saham#sthash.jR8QNy2f.dpuf


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavianmemastikan satu dari dua terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Senin (18/7/2016) kemarin, adalah Santoso Abu Wardah.

Kepastian itu didapatkan dari proses identifikasi melalui pencocokan sidik jari.
"Informasi yang baru saya dapat, sidik jarinya identik dengan sidik jari dia (Santoso) yang kami punya. Sudah bisa kami simpulkan 100 persen yang bersangkutan Santoso," ujar Tito, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Selain berdasarkan pencocokan sidik jari, kepastian itu juga didapat dari identifikasi melalui pengenalan tanda fisik oleh keluarga dan teman dekat.
Hasilnya juga sama, jenazah itu adalah Santoso.
Adapun, satu jenazah lainnya dipastikan bernama Muhtar. Proses identifikasi Muhtar juga menggunakan metode yang sama seperti identifikasi Santoso.
Diberitakan, baku tembak terjadi antara lima anggota kelompok Santoso dan Satgas Tinombala.

Kejadian ini menewaskan dua orang, Santoso dan Muhtar. Keduanya merupakan terduga teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang Polri.


Jakarta -Dana asing yang masuk pasar ke modal dalam sehari perdagangan di bursa saham tercatat sangat tinggi mencapai Rp 1,712 triliun. Biasanya, rata-rata dana asing masuk atau nett foreign buy hanya di kisaran Rp 500 miliar.

Hal ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat hingga 2,01% (97,934 poin) ke 4.980,105.

Tak hanya aliran dana asing yang mengalir deras ke pasar saham, nilai transaksi bursa saham hari ini juga melonjak tinggi.

Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/6/2016), frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 253.614 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 8,446 miliar saham senilai Rp 14,412 triliun. 

Tingginya nilai transaksi saham ini didorong adanya crossing saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai total Rp 6,7 triliun. Crossing saham Telkom ini merupakan penjualan saham treasury stock di pasar negosiasi.

Transaksi crossing saham Telkom difasilitasi oleh 8 broker yaitu Bahana Securities (DX), Credit Suisse (CS), Mandiri Sekuritas (CC), Danareksa Sekuritas (OD), Deutsche Securities (DB), Morgan Stanley (MS), Nomura Indonesia (FG), dan JP Morgan Securities (BK).

(drk/hns) 

Bisnis.com, JAKARTA - Lantai bursa euforia. Indeks harga saham gabungan meroket, dan rupiah melejit tertinggi di Asia. Saham apa saja yang bakal diuntungkan oleh pengesahan Tax Amnesty?
Pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) diproyeksi bakal mendorong sektor properti dan mengerek IHSG melambung. Sentimen negatif hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit) mampu ditepis secara langsung.
Franky Riyandi Rivan, Research Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia, menilai sentimen negatif Brexit langsung sirna lantaran hanya berpengaruh minim bagi Indonesia. Pengesahan UU Tax Amnesty oleh DPR dinilai lebih berdampak langsung pada sistem moneter Tanah Air.
"Tax Amnesty jalurnya jelas, langsung ke sistem moneter Indonesia. Dampak ke perusahaan dan saham properti akan langsung," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (28/6/2016).
Penutupan perdagangan Selasa (28/6/2016), saham sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, terkoreksi 0,68%. Lonjakan justru terjadi pada saham sektor aneka industri hingga 4,38%.
IHSG ditutup menguat 0,95% sebesar 46,12 poin ke level 4.882,17 dengan kapitalisasi pasar Rp5.240 triliun. Di Asia, lonjakan IHSG dikalahkan oleh bursa Shenzhen China 1,22% dan FTSE Strait Times Singapura 0,98%.
Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp691,14 miliar mempertebal capaian net buysepanjang tahun berjalan menjadi Rp9,55 triliun. Guyuran transaksi investor asing mencapai Rp307 triliun year-to-date.
Franky menilai, emiten properti yang bakal diuntungkan dengan pengesahan UU Tax Amnestyadalah PT Sumarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), dan PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS). Alasannya, ketiga emiten itu memiliki eksposure yang tinggi terhadap penjualan properti dibandingkan dengan recurring income.
Dampak positif terhadap penjualan properti secara langsung dinilai bakal besar seiring dengan penerbitan reksadana pendapatan tetap (RDPT) dan dana investasi real estate (DIRE). Kedua instrumen investasi itu diperkirakan bakal menampung dana repatriasi dari pengampunan pajak.
"Belum lagi suku bunga turun, kalau ada dana masuk, tidak mungkin ke time deposit," tuturnya.
Dampak positif terbesar diproyeksi akan menguntungkan CTRS sebagai emiten pemilik eksposure yang besar terhadap penjualan properti langsung. Pemilik modal diproyeksi akan memburu properti komersial dan residensial menengah atas.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo secara terpisah menilai pengesahan UUTax Amnesty diproyeksi akan membuat dana dari luar negeri masuk ke Indonesia. Pemerintah akan mengantongi pajak demi menutup defisit APBN.
"Manfaatnya untuk pasar modal akan besar. Untuk membeli reksadana, untuk membeli surat utang BUMN, akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Pengesahan UU Tax Amnesty diproyeksi akan membuat IHSG menembus level resistancetertinggi tahun ini 4.925. Diperkirakan, IHSG tengah berjalan menuju level 5.000-5.200 dalam jangka pendek.
Sementara itu, kurs rupiah melonjak tertinggi di kawasan Asia dengan kenaikan 1,23% ke level Rp13.188 per dolar AS. Penguatan rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia sebesar 1,77% ke level Rp13.256 per dolar AS.
Satrio memerkirakan, pengesahan UU Tax Amnesty bakal membuat nilai tukar rupiah terus menguat. Dana repatriasi diperkirakan akan dimanfaatkan untuk membeli aset berdenominasi rupiah.

"Rupiah akan berada di bawah level psikologis Rp13.000 per dolar AS atau Rp12.800 per dolar AS," jelasnya.

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia akhirnya disepakati sebesar 5,2 persen oleh Badan Anggaran. Pertumbuhan ekonomi ini jauh lebih rendah dibanding target dalam APBN 2016 sebesar 5,3 persen.
Namun, pemerintah perlu kerja ekstra keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ini. Pasalnya, pada kuartal I-2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,92 persen. Artinya, butuh pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada kuartal berikutnya untuk menutupi rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2016.
Lantas, kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih tinggi?
Menurut Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, secara perlahan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik pada semester kedua tahun 2016. Namun, Bambang tak merinci hitungan per kuartal karena masih melihat hitungan secara per semester.
"Semester dua. Kita pakai semesteran kuliahnya (bukan kuartal)," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Sebelumnya, saat ditemui usia rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Bambang mengaku tetap optimis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Bambang mengungkapkan, pada kuartal II-2016 pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5 persen.
Target ini pun optimis untuk dicapai karena harga komoditas global telah membaik. Selain itu, harga minyak dunia telah beranjak naik dan nilai tukar Rupiah yang juga mulai membaik.
"Triwulan dua bisa lima persen," kata Bambang secara singkat saat ditemui di Gedung DPR RI, 7 Juni lalu.
(rai)


Jakarta, berita jokowi – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan presentasi di hadapan para CEO dan pengusaha Korea Selatan (Korsel) pagi tadi di Seoul. Presiden menjelaskan kalau Indonesia melakukan perbaikan iklim investasi.
Dalam presentasinya, Presiden mengungkapkan usahanya dalam menstabilkan perekonomian yaitu dengan pemerataan pembangunan infrastruktur. Ia pun menjelaskan tentang target-target pembangunan infrastruktur yang akan dicapai Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
“Pemerintahan kami melakukan program pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah. Anda bisa tanyakan ke duta besar atau para jurnalis di Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam pertemuan bertajuk “Special Forum with President Jokowi” di Ballroom Lotte Hotel, Seoul, Senin (16/5/2016).
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan antara lain 

  • pengembangan pembangkit listrik 35 Mega Watt, 
  • 163 pelabuhan, 
  • 1.646,6 mil jalan, 
  • 621,3 mil jalan tol, 
  • 2.024,42 mil rel kereta api, 
  • 15 bandara, 
  • 49 bendungan, dan 
  • sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan.
Presiden juga menjelaskan deregulasi aturan-aturan yang menghambat investasi di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga berusaha memotong waktu yang dibutuhkan untuk mengurus berbagai perizinan.
“Kami telah mengeluarkan 12 paket kebijakan yang mencakup port clearance yang lebih cepat, biaya listrik lebih rendah untuk industri, penerbitan daftar negatif investasi, dan banyak lagi reformasi lainnya,” tandasnya.
Dalam mempersingkat perizinan, Jokowi menampilkan beberapa izin yang dipersingkat pengurusannya antara lain NPWP/TDP yang awalnya 8 hari menjadi 5 hari, kemudian RUPTL dari 169 hari jadi 125 hari. Lalu ada juga IPPKH yang awalnya 164 hari dan Amdal yang 219 hari dipersingkat jadi 59 hari. Pengurusan izin-izin lain juga dipersingkat agar tidak menghambat investasi.
Presiden juga memaparkan perkembangan Indonesia yang saat ini sudah siap menghadapi tantangan dan persaingan. Menurutnya, selama ini persaingan membuat lebih maju, dicontohkan dengan berkembangnya dunia perbankan Indonesia oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk, penerbangan oleh PT Garuda Indonesia Tbk, dan juga berkembang PT Pertamina (Persero).
Seperti diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan pejabat lainnya.

Kim Eng Securites: Siap-siap Beli Saham dari Sekarang


Jakarta - Penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi tidak akan berlanjut dalam jangka panjang. Indeks akan menguat kembali (rebound) pada tahun depan.
“Tahun 2016 kita ada harapan yang besar, sebagai broker saya sarankan ke klien untuk siap-siap beli sekarang," kata CEO PT Maybank Kim Eng Securities Wilianto dalam media visit ke kantor Berita Satu Media Holdings di Berita Satu Plaza, Jakarta, Kamis
(1/10).
Menurutnya, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi diramalkan mencapai 4,7 persen, tahun 2016 sebesar 5,1 persen, dan 2017 akan lebih baik lagi bisa 5,5 persen. Percepatan pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur yang sempat tertunda, akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Head of Research PT Maybank Kim Eng Securities Isnaputra Iskandar menambahkan, pada semester II-2015 sektor riil mulai kembali bergairah. Pada Agustus 2015, penjualan semen naik sekitar 15 persen menjadi 6 juta ton. "Artinya, belanja pemerintah di bidang infrastruktur sudah dimulai," kata dia.
Isnaputra menilai, saat ini adalah periode tepat untuk membeli saham. Namun investor tetap perlu mencermati laporan keuangan kuartal tiga. “Bad news ada di akhir Oktober ketika kuartal tiga keluar, banyak yang memprediksi jelek karena forex loss, tapi investor ingin tahu sejelek apa,” katanya.
Isnaputra memprediksi IHSG akhir tahun ini akan berada tak jauh dari posisi sekarang yakni sekitar 4.300. Sementara, pada kuartal tiga atau kuartal empat tahun depan dia memperkirakan, indeks akan mengejar posisi tertingginya kembali di 5.523,9 yang pernah dicapai 7 April tahun ini. “Tahun depan kuartal tiga dan kuartal empat IHSG bisa kembali ke posisi 7 April,” sebutnya.
Lona Olavia/WBP
Suara Pembaruan



BOOM kita @ EKONOMI Indonesia 2015


TAKUT MENJADI INVESTOR, well, gw UDA BUKTIKAN KECEMASAN ITU MENGUNTUNGKAN seh @investasi keuangan/portofolio
BELAJAR MENJADI calon TRADER SAHAM
ilmu MAEN SAHAM sederhana BAGI CALON TRADER saham cius
... fakta bahwa KEBIJAKAN THE FED AS berimbas ke IHSG sbb:
... perbandingan tren IHSG n Indeks bursa amrik (DOW Jones Industrial Average): jelas fluktuasi lebe dahsyat pada bursa saham kita ... namun secara jangka panjang, kenaekan indeks amrik akan MENGANGKAT tingkat indeks saham kita juga :)
tren ihsg secara TEKNIKAL maseh MUNGKIN K 6K 2015 ini

Bisnis.com, JAKARTA -- Belanja pemerintah naik, ekonomi Indonesia pada semester II/2015 diperkirakan membaik.
Alvin Pattisahusiwa, Director of Investment Manulife Asset Management, memproyeksi kondisi ekonomi pada paruh kedua tahun ini lebih baik dibandingkan dengan paruh pertama. Dasar optimisme ini yakni meningkatnya konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah.
Optimisme atas perbaikan ekonomi pada semester II tahun ini tercermin dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pda Juni di level 111,3, di atas level 107,4 pada awal kuartal II/2015.
"Hal ini menggambarkan penilaian dan keyakinan yang lebih positif terhadap keadaan ekonomi beberapa periode ke depan," kata Alvin dalam siaran pers, Rabu, (22/7/2015).
Menurutnya, infrastruktur merupakan syarat utama bagi Indonesia untuk dapat lepas dari Negara berbasis agrarian dan produk tambang dasar untuk menjadi Negara industry berbasis ekspor. Meski hasil infrastruktur lama, multiplier effect ke ekonomi akan sangat dahsyat.
"Harapan kami, setelah periode transisi ini sinergi antarlembaga pemerintah akan lebih baik dan otomatis pengembangan infrastruktur akan meningkat," ucap Alvin.

Jakarta investor daily - Sejumlah investor dari seluruh dunia datang ke Jakarta untuk mengetahui kondisi terbaru di Indonesia pasca-Pilpres. Mereka ditemani oleh para pelaku usaha nasional, serta pejabat pemerintah. Investor yang tergabung dalam 20-20 Investment Association, ingin mengetahui bagaimana iklim investasi di Indonesia setelah pilpres dan terbentuknya pemerintahan baru.
“Kalangan investor menilai kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lebih baik daripada pemerintahan sebelumnya. Kami menilai Jokowi merupakan sosok presiden yang tahu permasalahan dan bekerja secara praktis,” ujar seorang investor dari Quvat Management, Tom Lembong, dalam keterangannya, hari ini.
Dia juga menyampaikan itu saat diskusi panel 20-20 Investment Association di Jakarta, Senin (3/11).
Tom menuturkan keyakinan tersebut didukung oleh sikap yang ditunjukkan pemerintah saat ini yang dianggap propembangunan. Dirinya optimistis karena kesan yang didapat sebagai investor sejauh ini, Jokowi tahu permasalahan, peduli dan praktis dalam mengambil tindakan.
“Jadi itu sebenarnya yang mau dilihat investor," sambung Tom.
Tom mengatakan para investor jangka panjang yang telah lama berinvestasi di Indonesia, akan lebih percaya untuk kembali menambah dananya. Menurut dia, para investor siap untuk menaruh dananya pada sektor infrastruktur.
"Mereka sudah investasi ke Indonesia puluhan tahun dan akan investasi lagi selama puluhan tahun mendatang. Kami sadar untuk bangun sarana butuh waktu," ucapnya.
Ada pun sektor yang dilirik, sebut Tom meliputi pariwisata, infrastruktur kelistrikan, bandara, dan berbagai sektor infrastruktur lain.
"Saya melihat para investor mendukung program Jokowi yaitu akselerasi pembangunan nasional, antara lain bidang pariwisata, perhotelan, ekonomi kreatif, dan infrastruktur. Investor sadar peluangnya banyak sekali di infrastruktur," ujarnya.
Hari ini, 20-20 Investment Association bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan komunitas pelaku usaha menyelenggarakan diskusi panel untuk memperkenalkan iklim investasi di Indonesia kepada para penanam modal dari seluruh dunia yang mementingkan dampak sosial dari kegiatan investasi mereka.
Tujuan acara itu adalah untuk membantu menghubungkan atau mempertemukan secara langsung antara pemerintah dengan investor untuk mendorong kemajuan kesejahteraan Indonesia ke depan lewat modal yang dikelola 20-20 Investment Association ini.
Penulis: Markus Junianto Sihaloho/JAS

Metrotvnews.com, Jakarta: Kegaduhan politik yang terjadi beberapa waktu terakhir karena penguasa parlemen yang tak harmonis dengan penguasa eksekutif membuat sektor ekonomi terkena imbasnya. Pengusaha dan investor menjadi khawatir, ujung-ujungnya mereka ogah menanamkan investasinya karena kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang tak menentu.

 Pengusaha yang sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal dan Logistik Natsir Mansyur mengaku prihatin dengan kondisi ini.

 "Beban ekonomi yang masih menghambat selama 10 tahun dan belum terselesaikan seperti impor pangan, bahan baku industri manufaktur, impor migas, kenaikan tarif dasar listrik (TDL), penyebaran industri yang belum merata ke luar Jawa untuk pemerataan ekonomi, birokrasi dan egoisme kementerian juga membuat Indonesia lebih morat-marit," ujarnya saat dihubungi Metrotvnews.com di Jakarta, Senin (6/10/2014).

 Hal ini bisa membuat negara Indonesia jauh tertinggal dari negara kecil di ASEAN, seperti Laos. Negara yang beribukota Viantiane ini masih bisa mengekspor listrik.

 "Sedangkan Indonesia yang memiliki potensi besar di bidang gas, batubara, dan air masih saja kekurangan listrik. Ini kan ironis buat negara ini," tuturnya.

 APBN sebagai penggerak ekonomi juga tidak bisa diharapkan karena tergganjal di parlemen. Indonesia hanya bisa berharap dari sektor swasta ataupun kerjasama swasta-pemerintah untuk menggerakkan ekonomi.

 "Keterlibatan sektor swasta yang lebih besar akan membuat pembiayaan negara tertutupi. Pemerintah diharapkan segera merangkul pihak pengusaha dan investor. Selain itu, kami berharap pemerintah cepat merekonstruksi dan mengharmonisasi kebijakan pembiayaan nasional," pungkasnya.
 WID



http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/10/06/301161/hati-hati-indonesia-bisa-tertinggal-dari-laos-kalau-dpr-masih-gaduh




Sumber : METROTVNEWS.COM



JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang PS Brodjonegoro menilai melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perdagangan dua hari ini, merupakan  bentuk sentimen pasar. Untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah dan parlemen mendatang diharapkan saling support.

“Ya, itu kan cuma masalah sentimen,” kata Bambang kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Menurut pandangan Bambang, saat ini investor melihat apakah ada keyakinan pemerintah berikutnya bisa melakukan reformasi kebijakan. Jika kemudian hubungan pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak mulus, maka reformasi kebijakan akan susah dijalankan. “Misalnya, kalau mengubah Undang-undang kan harus dengan DPR. Itu saja,” ujar dia.

Atas dasar itu, lanjut Bambang, solusinya adalah pemerintah dan DPR harus saling mendukung. Namun, kondisi tersebut juga perlu didorong sentimen positif pasar global, sehingga bisa mengangkat kembali IHSG.

Sementara itu, menanggapi kondisi domestik di tengah belum pastinya pasar keuangan global, Bambang mengatakan pemerintah khususnya yang bertanggungjawab soal makro akan fokus menjaga kestabilan makro. “Itu yang penting. Current account deficit harus dijaga. Kemudian, semuanya reformasi ekonomi harus dijalankan,” tandas dia.

Kekhawatiran pasar bahwa program-program Joko Widodo tidak bakal efektif, ditengarai kuat menjadi faktor utama terbenamnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari ini.

TEMPO.CO, Jakarta - Senior analis dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, menyebutkan ada enam saham yang layak dibeli jelang pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo. Keenam saham ini, kata dia, adalah yang dianggap cukup transparan dan likuid. (Baca: H-10 Pelantikan Jokowi, Saat Tepat Berinvestasi)

Keenam saham tersebut adalah untuk industri manufaktur, PT Astra International Tbk (ASII) masih menjadi saham yang layak beli. Sedangkan dari sektor industri kima dasar, ada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), dan Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Dari sektor perbankan, bank milik pemerintah seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) layak menjadi incaran. Sedangkan bank swastanya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

"Ada tiga sektor yang masih harus diperhatikan, infrastruktur, industri dasar, dan finance," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 4 Oktober 2014. Karena, kata dia ketiga sektor tersebut memiliki dampak langsung terhadap dinamika politik.

Lucky mengatakan saat ini pelaku pasar cenderung menghindari investasi. Kondisi ekonomi yang kurang stabil beberapa waktu belakangan ini membuat para investor berhitung lebih cermat. Sentimen pasar cenderung negatif karena faktor eksternal dan internal yang kurang bersahabat. Faktor eksternal datang dari kondisi global yang belum juga membaik. Dari dalam negeri, perdebatan politik menjadi pertimbangan tersendiri untuk para pelaku pasar. (Baca: Sesi Pembukaan, Indeks Saham Terjun Bebas)

Ia memberi beberapa tips untuk berinvestasi di masa transisi politik. Yaitu, pertama investasi sebaiknya dilakukan 10 atau 5 hari jelang pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Selanjutnya, investasikan hanya 30 persen dana yang dimiliki. Terakhir, sisa dana 70 persen yang Anda miliki, boleh diinvestasikan setelah 100 hari masa kerja pemerintahan baru.

TRI ARTINING PUTRI


... per tgl 24 September 2014, gw simak tren harga saham2 gw n indeks Dow Jones Industrial Average jelang Pelantikan Presiden Oktober 2014 n pencabutan stimulus amrik 2015 : 




TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin optimistis ekonomi Indonesia akan terus bertahan di tengah tekanan ekonomi. Ia mengatakan kondisi perekonomian Indonesia setelah Pemilihan Umum 2014 ini lebih stabil dibandingkan sebelumnya. (Baca: SBY Klaim Cetak Prestasi Ekonomi Tertinggi)

"Padahal Indonesia beberapa kali mengalami hantaman krisis ekonomi, tapi hingga saat ini ekonomi Indonesia tetap tumbuh," kata Budi dalam workshop "Economic Outlook Pasca-Pemilihan Umum" di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Risiko Meningkat, Indeks Saham di Posisi Rawan)

Menurut Budi, tak ada negara yang terkena krisis sesering Indonesia tapi tetap bisa bangkit. Pada 2013 lalu, krisis di Indonesia terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah yang merosot.

Dalam paparannya, Budi menampilkan data krisis pada 2002, 2005, 2008, 2009, dan 2013. Dari semua indikator, perekonomian pada 2013 jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini tercermin dari nilai tukar rupiah, inflasi, dan kondisi perbankan. "Tahun 2008, rupiah di atas Rp 13 ribu. Pada tahun yang sama, ada dua bank yang bermasalah," katanya.

Budi mengatakan, sebelum dan sesudah pemilu, IHSG umumnya membaik. "Saya optimistis setelah pemilu akan terus membaik. Tapi, kalau untuk perbankan, tidak terasa efek pemilu," ujarnya.

TRI ARTINING PUTRI

JAKARTA – Menyambut kemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini diperkirakan ‘terbang’ menguji level tertinggi baru 5.300. Euforia akan langsung melanda bursa saham domestik begitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014, besok Selasa (22/7).

Berdasarkan data yang dihimpun Beritasatu. com pada Minggu (20/7) di 33 provinsi dan luar negeri yang telah menyelesaikan rekapitulasi suara, Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) unggul dengan selisih suara 8.494.893 atau 6,36% suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Meski telah diekspektasikan, kemenangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden RI yang diumumkan oleh KPU bakal tetap disambut antusiasme pelaku pasar. Itu karena pasar membutuhkan legitimasi hasil pilpres dari lembaga berwenang. Sentimen positif akan semakin kuat berembus di lantai bursa jika capres-cawapres yang kalah tidak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, pasar menghendaki segera terbentuknya zaken kabinet (kabinet yang diisi para ahli di bidangnya). Pasar juga menginginkan presiden terpilih langsung menyiapkan strategi untuk mengantisipasi gejolak eksternal baru, khususnya yang terkait dengan rencana bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga lebih cepat sejalan dengan habisnya stimulus moneter (quantitative easing/QE) sebelum akhir tahun ini.

Hal itu terungkap dalam wawancara Investor Daily dengan para analis saham dan ekonom yang dihubungi secara terpisah di Jakarta, akhir pekan lalu. Mereka adalah Kepala Riset Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Kepala Riset Bosowa Sekuritas Firdaus, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti, dan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati.

http://www.investor.co.id/marketandcorporatenews/pasar-sambut-jokowi/90224




Sumber : INVESTOR DAILY



investor daily JAKARTA – Kalangan analis asing optimistis pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memenangi pemilu presiden dan wakil presiden periode 2014-2019. Karena itu, sejumlah analis asing merevisi naik target indeks harga saham gabungan (IHSG) tahun ini, bahkan hingga level 5.750 dari sebelumnya 5.200-5.300.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/7), IHSG ditutup menguat 49,76 poin (0,99%) ke level 5.070. Pemodal asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) saham senilai Rp 260,3 miliar. Dengan demikian, sejak awal tahun ini (year to date), net buy asing mencapai Rp 54,26 triliun.

Credit Suisse optimistis IHSG tahun ini mencapai level 5.750. Level baru tersebut mencerminkan kenaikan 10,5% dari target semula 5.200. Adapun price to book value (PBV) IHSG diproyeksikan naik menjadi 3,8 kali dari saat ini 3,4 kali.

“Ketidakpastian politik yang sudah berlangsung sejak April sebentar lagi akan berakhir. Enam lembaga survei melaporkan hasil perhitungan cepat (quick count) yang memenangkan Jokowi-JK atas Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dengan rata-rata selisih 5,2%,” kata analis Credit Suisse Jahanzeb Naseer dalam laporan terbaru bertajuk Indonesia Market Strategy; The End of Uncertainty.

Enam lembaga survei tersebut adalah CSIS, Indikator Politik Indonesia, Litbang Kompas, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Saiful Mujani Research Center (SMRC). Menurut Jahanzeb, jika Jokowi-JK menang, setidaknya terdapat dua hal yang bisa memberikan sentimen positif bagi pasar. Pertama, kemungkinan upaya mengonsolidasi kekuatan di parlemen dengan membujuk Partai Golkar agar bergabung dengan koalisi PDI-P yang mengusung Jokowi-JK.

Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php



Detik Jakarta -Euforia Pemilu Presiden (Pilpres) juga terasa hingga ke pasar keuangan, hingga muncul istilah Jokowi Effect. Efek yang ditimbulkan oleh calon presiden (capres) nomor urut dua ini sudah dua kali menggegerkan pasar keuangan Indonesia.

Bagaimana tanggapan Gubernur Jakarta yang sedang cuti ini terhadap efek yang ditimbulkannya di pasar keuangan?

"Ya itu sentiment pasar selalu seperti itu, mereka punya pendapat sendiri mengenai seseorang," kata Jokowi saat berkunjung ke kantor detikcom akhir pekan lalu, Sabtu (12/9/2014).

Menurut Jokowi, pasar pelaku pasar itu sudah punya hitung-hitungan sendiri. Kalkulasinya tersebut, kata Jokowi, tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat politis.

"Mereka punya hitung-hitungan sendiri. mereka punya kalkulasi sendiri yang tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat politik dan lain-lain. Pasar selalu bebas melihat itu," ujarnya.

"Kalkulasinya tanyakan ke sana kenapa seperti itu," ucapnya.

Seperti diketahui, pasar sudah dua kali mengalami Jokowi Effect. Pertama, saat Jokowi menyatakan siap maju dalam bursa capres pada 14 Maret 2014, dan kedua efek ini terjadi satu hari setelah Pilpres saat quick count menyatakan Jokowi-JK unggul.

Pada 14 Maret lalu, IHSG ditutup melompat 152,476 poin (3,23%) ke level 4.878,643. Sedangkan dolar AS bisa ditekan hingga Rp 11.255. Dana asing masuk Rp 1,45 triliun pada hari itu.

Sementara pada waktu Jokowi Effect jilid dua, atau sehari setelah pilpres, IHSG ditutup melompat 73,298 poin (1,46%) ke level 5.098,010 diguyur dan asing sebanyak Rp 4 triliun.

Nilai tukar rupiah menguat di posisi Rp 11.565 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelum pilpres di Rp 11.620 per dolar AS.
(ang/ang)

detik JAKARTA –Ekspektasi tinggi terhadap hasil pemilihan presiden (pilpres) mendorong rally indeks harga saham gabungan (IHSG) dan apresiasi rupiah terus berlanjut. Asing makin agresif memborong saham.

Aliran dana asing yang masuk (capital inflow) ke portofolio tahun ini berpotensi menembus Rp 200 triliun. Dengan skenario pasar yang terus bullish, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menembus level 5.400-5.500 pada akhir tahun ini.

IHSG menguat tiga hari berturut-turut dan menembus level psikologis 5.000 pada perdagangan Selasa (8/7), atau meningkat 35,681 poin (0,72%) ke level 5.024,7. Asing mencatat net buying sebesar Rp 1,58 triliun.

Sejak awal tahun (year to date), IHSG melonjak 17,6% dan total net buying asing di pasar saham mencapai Rp 46,5 triliun serta net inflow di surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 76,5 triliun. Sementara itu, nilai tukar rupiah ikut menguat ke level Rp 11.630 per dolar AS.

Senior Economist and Head Government Relations Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan memperkirakan capital inflow ke Indonesia tahun ini bisa menembus Rp 200 triliun, naik dari posisi saat ini yang mencapai sekitar Rp 130 triliun. Dana asing itu akan memburu berbagai instrumen investasi, baik surat utang negara (SUN), saham, maupun valas. Menurut dia, dana asing bakal deras masuk apabila pilpres berlangsung aman dan terpilih presiden baru yang sesuai ekspektasi investor.



http://www.investor.co.id/marketandcorporatenews/capital-inflow-bisa-capai-rp-200-triliun/89343




Sumber : INVESTOR DAILY


JAKARTA- Menteri Keuangan M Chatib Basri mengharapkan pemilihan presiden (pilpres) yang berlangsung hari Rabu ini berjalan lancar, sehingga sentimen positif di pasar keuangan tetap terjaga.
“Saya percaya, kalau pemilu berjalan lancar, akan menimbulkan confidence yang baik. Selama ini kannervousnya karena takut terjadi konflik, kemudian terjadi sesuatu. Semua pihak tampak berusaha menjaga,” tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Saat ini, lanjut dia, sentimen positif di pasar keuangan terlihat pada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal itu tak lepas dari pengaruh kampanye pilpres yang berlangsung aman. Ia mengakui selama ini yang menjadi ketakutan pasar adalah terjadi konflik akibat kompetisi pemilunya berjalan ketat. Namun, ternyata hingga akhir masa kampanye tidak ada kericuhan.
“Alhamdulillah, kampanye selesai, ribut-ribut suara musik, tidak ada ribut apa-apa. Confidence-nya juga balik, rupiah menguat dari Rp 11.900 menjadi Rp 11.700-Rp 11.600 per dolar AS dalam satu dua hari,’’jelasnya. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), kemarin, nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp 11.695 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin lalu Rp 11.787 per dolar AS.
Bersifat Sementara
Dia menyatakan pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh faktor domestik, yakni penyelenggaraan pilpres. Tekanan di pasar keuangan itu hanya bersifat sementara. “Pemilu itu temporer, sesudah pilpres beres, rupiahnya kembali (menguat),” tegasnya. Namun, dia mengingatkan yang perlu diwaspadai adalah dampak penarikan stimulus bank sentral AS, The Fed.
Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasinya. Chatib menyebutkan faktor pilpres yang menjadi tekanan bagi pergerakan rupiah ketika hari pencoblosan bisa terjadi. Namun, karena volatilitasnya hanya sementara, tak perlu ada intervensi.
“Tidak perlu. Lebih baik uang dipakai untuk yang lain. Pada sesuatu yang temporer jangan ambil keputusan,” ujarnya. Dia menilai situasi pilpres yang temporer berbeda dengan situasi tapering off atau penarikan stimulus di AS oleh The Fed, misalnya, yang bersifat permanen. ‘’Namun jika situasinya permanen, tentu pemerintah membuat langkah-langkah khusus,’’ tandasnya. (J10-29)


Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (8/7/2014) euforia, menembus level 5.000 yang menjadi angka psikologis bagi pasar untuk menentukan langkah indeks selanjutnya.
Sekarang muncul sejumlah pertanyaan. Bertahan berapa lamakan level 5.000 tersebut bagi IHSG, dan apa yang dilakukan dengan level baru tersebut?
Berikut pandangan sejumlah analis:
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus:
Skenario jangka menengah kami, hanya gagal jika IHSG break level 5.300.
Beberapa poin yang menjadi alasan kuat kami bahwa IHSG masih berada di corrective wave ABC (X) adalah :
1. Gerakan IHSG sejak akhir Agustus tahun lalu masih membentuk 3 gerakan besar (ABC).
2. Tiga gerakan itu masih berada di dalam channel area. Hal ini menjadi ciri atau karakter khusus dari corrective wave. Syarat utama dari impulse wave adalah puncak asumsi wave/gerakan ketiga harus menyentuh upper channel line (kecuali pada pola diagonal).
3. Belum ada alasan fundamental ekonomi untuk menyokong kenaikan IHSG, seperti indeks yang masih dibayangi pelemahan rupiah, neraca transaksi berjalan, defisit, ancaman inflasi Juli-Agustus, kenaikan harga minyak yang menambah beban subsidi BBM, penurunan pertumbuhan di sektor properti, pemangkasan anggaran pada APBN.
4. Sociomoods para pelaku pasar yang cenderung masih optimistis terhadap IHSG, dan cenderung berlebihan. Hal ini dapat terlihat pada tingginya frekuensi dan trading value dari investor/trader retail (non-institusi), dan masih ramainya rekomendasi beli serta topik pembicaraan saham pada komunitas investor/trader retail (mailist, group BBM, media sosial).
5. Banyak institusi lokal yang masih punya posisi di harga atas, dan kami yakin kenaikan IHSG, akan menyebabkan institusi ini ingin melakukan penjualan dan memperbanyak cash. Dengan kata lain, semakin tinggi IHSG, semakin besar tekanan jual dari institusi.
Perlu perubahan mendasar, terutama dari faktor fundamental ekonomi untuk menjadikan skenario jangka menengah ini gagal, mengingat banyak faktor yang menjadikan skenario ini menjadi skenario yang paling mungkin.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, euforia sebelum pengumuman resmi (pemilu saja belum terjadi), biasanya hanya bersifat sementara.
Tiga gerakan turun sejak 19 Mei—27 Juni 2014 menyebabkan IHSG memiliki 2 skenario.
Skenario pertama adalah leading diagonal dari wave A, di mana pada pola ini, wave 1 hingga wave 5 diperbolehkan membentuk 3 gerakan saja. Sehingga, jika ini benar, IHSG saat ini sedang membentuk wave 2, dengan target ideal di 5.000—5.040.  Skenario ini masih ontrack selama IHSG tidak menembus level 5.091,32.
Skenario pertama yang berupa leading diagonal mempunyai arti bahwa tekanan beli dan optimisme masih besar pada IHSG, sehingga tidak mengherankan jika IHSG dapat menguat di atas level 50% dari fibonacci retracement.
Jika pada skenario pertama, kami berikan label wave 1 pada bottom 27 Juni lalu, skenario kedua kami berikan label wave . Ini cukup valid, mengingat wave juga dapat berupa 3 gerakan.
Karena wave tiga gerakan, pola koreksi yang mungkin terjadi adalah flat correction dan triangle correction. Skenario kedua ini kami asumsikan sebagai flat correction, sehingga wave nantinya akan berada di kisaran 61,8% hingga 161,8% dari panjang wave , yang artinya IHSG dapat menguat hingga 5.254 (skenario terbaik, di mana wave sepanjang 161,8%), dan idealnya di 5.040—5.230.
Kesimpulannya, kami masih rekomendasikan untuk SoS, dan mengurangi posisi portofolio serta trading cepat hingga ada konfirmasi lanjutan bahwa IHSG memang gagal membentuk corrective wave.
Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono
Euforia IHSG diprediksi berlangsung dalam jangka pendek, yaitu dalam kurun waktu 1—2 minggu.
Penguatan indeks seiiring derasnya aliran dana asing yang masuk ke bursa. Kemarin saja terjadi net buy Rp750 miliar.
Untuk investor yang mau masuk (saat IHSG ada di level 5.000) bisa melakukan selektif beli.


Editor : Linda Teti Silitonga


detik Jakarta -Belum juga pemilu presiden (pilpres) dimulai, sudah ada sekuritas asing yang membuat prediksi atas saham-saham yang layak dibeli jika calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi presiden.

Sekuritas tersebut adalah Maybank-Kim Eng (ZP) yang mengeluarkan rekomendasi tersebut. Sekuritas asing itu beralasan sampai posisi survei terakhir, Joko Widodo dan Jusuf Kalla masih unggul terhadap Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

"Pengembangan ekonomi Jokowi akan mengedepankan infrastruktur, kesehatan, dan menumbuhkan tingkat konsumsi masyarakat," kata Maybank-Kim Eng dalam risetnya, Selasa (8/7/2014).

Dengan memperhatikan sektor-sektor tersebut, Maybank-Kim Eng merekomendasikan investor untuk mengkoleksi saham-saham di bawah ini:


  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
  • PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
  • PT PP Tbk (PTPP)
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
  • PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
  • PT Indocement Tbk (INTP)
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
  • PT Mayora Tbk (MYOR)
  • PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
  • PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE)
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
  • PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
Namun demikian, ada juga saham-saham yang justru akan terkena aksi ambil untung alias profit taking kata Maybank-Kim Eng. Saham-saham tersebut berada di sektor perbankan, otomotif, dan properti.

(ang/dnl)

 detik Jakarta -Hari ini, pasar keuangan Indonesi melanjutkan penguatannya. Sentimen positif jelang pemilihan presiden (pilpres) menjadi bahan bakar optimisme pelaku pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di posisi 5.036,992, naik 47,418 poin (0,95%). Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.670 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.695 per dolar AS.

Menurut Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, faktor non fundamental menjadi penggerak utama pasar. "Ini terkait psikologis, di mana berbagai ketakutan yang sebelumnya muncul sepertinya tidak terealisasi," katanya kala berbincang dengan detikFinance, Selasa (8/7/2014).

Saat ini, lanjut Destry, faktor non fundamental utama di pasar adalah perkembangan politik terkait pilpres. Sejauh ini, perkembangannya masih sesuai dengan harapan pelaku pasar yang sepertinya lebih nyaman dengan pasangan nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Ada kabar hasil exit poll di luar negeri yang membuat pasar bergairah. Market memang lebih condong ke calon tertentu, dan mereka cukup yakin calon yang favorable itu will win the election," tutur Destry.

Hasil survei elektabilitas dari berbagai lembaga menunjukkan Jokowi-JK lebih unggul dari pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Jusuf Kalla. Misalnya survei dari Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) kemarin menyebutkan, pasangan Jokowi-JK lebih banyak dipilih responden (51%), jauh di atas Prabowo-Hatta (43,4%).

Survei ini dilakukan pada 21 Juni-5 Juli 2014 dengan mewawancarai responden via telepon. Jumlah responden ada 1.250 orang dari 10 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Bali, Medan, Makassar, Semarang, Palembang, dan Yogyakarta. Tingkat keyakinan survei ini 95%, dan sampling error penelitian kurang lebih 2,78%.

"Market memang punya confidence tinggi, mereka tentunya tidak ingin ketinggalan kapal. Investor pun mulai melakukan aksi beli, terutama asing yang kemarin net buy mencapai lebih dari Rp 700 miliar," kata Destry.
(hds/dnl)


detik Jakarta -Hari ini pasar modal Indonesia kembali diguyur dana asing. Pada penutupan perdagangan hari ini, investor asing menempatkan dananya melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 1,584 triliun.

Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, Selasa (8/7/2014), sejak awal tahun sampai penutupan perdagangan kemarin dana asing yang parkir di bursa efek mencapai Rp 44,91 triliun.

Jika ditambah dengan tambahan dana baru per hari ini maka totalnya mencapai Rp 46,494 triliun. Investor asing mulai berani berburu saham di awal pekan ini setelah pekan sebelumnya banyak menarik dana keluar lantai bursa.

Sekretaris Umum Forum Komunikasi Certified Securities Analyst (FK CSA), Reza Priyambada, mengatakan dana asing masih akan mengalir masuk ke lantai bursa karena respons pasar terhadap pilpres besok positif.

"Arah IHSG masih akan melanjutkan kenaikan," katanya kepada detikFinance.

Siapa pun yang unggul dalam pilpres, baik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atau Joko Widodo-Jusuf Kalla, Reza beranggapan pasar sudah bisa menerima.

"Mau Jokowi atau Prabowo yang menang, market akan melihat langkah nyata apa yang akan dilakukan," katanya.

(ang/dnl)
Bisnis.com, JAKARTA--Meski Indonesia sedang merayakan pemilihan presiden, pengamat ekonomi menilai investor tetap melihat peluang untuk melakukan investasi di Tanah Air.

Hal tersebut terbukti melalui aliran modal asing (capital inflows) yang masuk.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengungkapkan sejak awal pekan lalu hingga Rabu (2/7/2014) ada capital inflows hingga Rp1,2 triliun.

Namun, pada Kamis dan Jumat (4/7/2014) terjadi capital outflows hingga Rp750 miliar.
"Meski ada aliran modal keluar, yang masuk itu tetap ada yakni sekitar Rp450 miliar selama sepekan ini," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (5/7/2014).

Sedangkan secara year to date, aliran dana yang masuk ke pasar modal saja mencapai Rp38,9 triliun. William mengungkapkan investor masih percaya dengan pasar Indonesia, terbukti dengan aliran dana masuk selama sepekan menjelang  pemilu.

Ekonom PT Bank Internasional Indonesia Tbk Juniman mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir,  terjadi penarikan dana dari investor, akan tetapi hal itu tidak mengkhawatirkan sebab investor saat ini masih wait and see.

Selain itu, pemerintah juga berhasil menerbitkan euro  bonds dan mencatatkan oversubscribed (permintaan yang lebih tinggi) hingga tujuh kali lipat dan ini penerbitan perdana surat utang dalam euro. Adapun permintaan investor mencapai 6,7 miliar euro atau 6,7 kali lipat dari penawaran pemerintah senilai 1 miliar euro.

"Oversubsribed ini mengindikasikan investor asing masih merasa nyaman dan aman dengan kondisi ekonomi Indonesia," ungkapnya.


Editor : Ismail Fahmi

inilah.com: Jika Nomor 1 atau 2 Menang Pilpres


Akan tetapi, hasil Pilpres nanti akan sangat berpengaruh. Jika yang terpilih pasangan nomor urut 2, IHSG bisa tembus 5.000. Di sisi lain, jika yang terpilih nomor 1, pelaku pasar akan memilih untuk menghindari risiko terlebih dahulu, karena potensi penurunan lebih lanjut. Meskipun, penurunan itu sifatnya sementara. Jika nomor 1 terpilih, bisa saja IHSG menembus support 4.720.
Lalu, setiap hari minggu ada debat Capres, termasuk Minggu (22/6/2014). Masyarakat dan para pelaku pasar juga akan menyoroti debat tersebut. Pasar akan menimbang kebijakan para Capres nantinya termasuk peta kekuatannya.


Cermati Faktor Eksternal dan Puasa


Dalam sepekan ke depan, support IHSG berada di 4.800 dan resistance 4.975. Sementara itu, faktor eksternal seperti suku bunga AS dan konflik Irak yang berpengaruh pada rupiah memang berpengaruh pada IHSG. Akan tetapi, pengaruh tersebut tidak langsung. Artinya, pergerakan IHSG sekarang cenderung sideways karena faktor market yang masih wait and see atas hasil Pilpres.
Konflik Irak memang bisa memberi ruang untuk saham-saham atau sektor-sektor tertentu yang berhubungan dengan minyak. Dari sentimen internal, sepekan ke depan sudah mulai puasa di mana ada sektor-sektor tertentu yang diuntungkan. Ini juga harus dicermati semua investor.

Pikirkan Jika Prabowo Menang


Selama ini pasar menginginkan Jokowi memenangkan Pilpres. Sekarang, investor harus mulai memikirkan jika Prabowo yang menang, sektor atau saham apa yang diuntungkan. Jika investor tidak terlalu agresif atau model menghindari risiko, lebih baik keluar dulu dari pasar saham. Dana yang ditaruh di saham jangan terlalu banyak, 50% saja sudah cukup.
Jika Jokowi yang menang, pasar melihat Jokowi masih bisa meneruskan kebijakan pemerintahan sebelumnya, berkesinambungan tanpa perlu perubahan ekstrem atau frontal. Secara rata-rata, semua saham masih bisa jadi pilihan. Hampir semua sektor di IHSG akan terkena efek positifnya.

Saham Pilihan hingga 9 April


Saham-saham pilihan hingga Pilpres 9 April 2014, adalah saham-saham infrastruktur. Di sektor minyak, PT Elnusa (ELSA), PT Medco Energy (MEDC), PT Wintermar Offshore Marine (WINS), PT MNC Investama (BHIT).
PT Adhi Karya (ADHI), PT Matahari Putra Prima (MPPA), PT Matahari Departement Store (LPPF), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang diuntungkan lebaran. Beberapa saham batu bara juga bagus masih bisa seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA).

Saham Pilihan Jika Prabowo Menang


Jika Prabowo yang menang, saya lebih melihat, Prabowo menyebutkan masalah energi dan sumber daya alam. Meski penerapan ke depannya kita belum tahu, kita bisa melihat itu sebagai acuannya. Jika Prabowo jadi presiden, manajemennya bisa lebih bagus atau birokrasi untuk sektor komoditas menjadi lebih bagus.
Saya juga melihat saham-saham grup MNC bisa dimanfaatkan untuk hedging meskipun sifatnya spekulatif. Dari grup MNC yang potensial adalah saham PT MNC Investama (BHIT). Apalagi, di emiten ini terdapat segmen oil and gas. PT MNC Land (KPIG), jika Prabowo menang, proyek-proyek infrastrukturnya bisa menjadi lebih gampang.
Di sektor perkebunan, Prabowo akan bangun bioetanol, meskipun konsepnya belum jelas. Perkebunan Crude Palm Oil (CPO) sendiri saya melihat beberapa sahamnya masih bagus. Ada beberapa faktor yang bisa membuat harga CPO masih naik.


INILAHCOM, Jakarta – Risiko IHSG dinilai lebih tinggi dibandingkan potensi reward-nya seiring sikap wait and see pasar atas Pilpres dan rilis kinerja emiten kuartal II-2014. Seperti apa?
Praktisi pasar modal Jimmy Dimas Wahyu mengatakan hal itu kepada INILAHCOM. Karena itu, untuk investor dia menyarankan untuk rebalancing portofolio terlebih dahulu. Apalagi, kenaikan IHSG sudah cukup tinggi. Investor boleh melakukan profit taking terlebih dahulu, kalau dirasa saham-sahamnya sudah jenuh beli (overbought).
Sedangkan untuk trader (investor jangka pendek), kata dia, harus benar-benar menentukan market timing. Kapan beli dan kapan jual harus dilakukan dengan tepat. “Sebab, IHSG saat ini menurut saya, memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reward-nya,” ujarnya.
Pada perdagangan Jumat (6/6/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 1,612 poin (0,03%) ke posisi 4.937,176. Intraday terendah 4.928,896 dan tertinggi 4.958,432.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG hanya menguat tipis 0,03%. Apa yang terjadi?
Saya pikir, IHSG saat ini masih bergerak relatif sideways dengan potensi atau kecenderungan menurun terlebih dahulu dalam sepekan ke depan. Sebab, mendekati Pilpres, otomatis investor lebih bersikap wait and see.
Selain Pilpres, investor juga sedang mencermati laporan keuangan kuartal II-2014 yang biasanya selesai Juni ini. Meskipun, bocorannya hingga saat ini belum ada. Hanya saja, secara umum, rilis kinerja kuartal II tidak sebagus kuartal I.
Akan tetapi, sideways-nya indeks saat ini bukan karena faktor laporan keuangan itu karena kinerja emiten belum dirilis. Sidways-nya indeks lebih karena faktor wait and see pasar atas Pilpres dan kinerja emiten. Jadi, karena faktor wait and see-nya saja.
Lantas, bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Dalam sepekan ke depan, resistance yang akan diuji IHSG adalah 4.950-4.960. Sementara itu, support indeks berada di 4.880-4.900. Batas toleransi penurunan IHSG di 4.900 sebenarnya sudah merupakan batas toleransi terdekat. Jika tembus, kita lihat koreksi IHSG ke 4.750 terlebih dahulu. Jadi, faktor wait and see yang utama menentukan arah IHSG.
Bagaimana teropongan Anda atas arah IHSG pasca-Pilpres?
Untuk jangka panjang, siapapun presiden terpilih, arah IHSG masih naik. Untuk saat ini, bukan IHSG yang galau tapi investor ingin adanya suatu kepastian tentang siapa presiden yang akan terpilih dan seperti apa program-program pemerintahan yang akan datang.
Kondisi eksternal sendiri bagaimana?
Dari eksternal, memang ada yang dicermati pasar seperti kondisi perekonomian Eropa dan China. Tapi, untuk saat ini yang mendominasi pasar, lebih banyak faktor internal dibandingkan faktor eksternal. Proses recovery Eropa masih jauh dari kata akhir. Salah satu respons European Central Bank (ECB) adalah menurunkan suku bunga hingga ke level 0,15%. Begitu juga dengan perlambatan ekonomi China.
Apa saran Anda untuk para pemodal di bursa saham?
Untuk investor, saya sarankan melakukan rebalancing portofolio terlebih dahulu. Apalagi, kenaikan IHSG sudah cukup tinggi. Investor boleh melakukan profit taking terlebih dahulu, kalau dirasa saham-sahamnya sudah jenuh beli (overbought).
Sedangkan untuk trader (investor jangka pendek), harus benar-benar menentukan market timing. Kapan beli dan kapan jual harus dilakukan dengan tepat. Sebab, IHSG saat ini menurut saya, memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan reward-nya.
Saya sudah mulai punya ekspektasi, IHSG seharusnya wajar untuk mengalami koreksi. Dalam sepekan ke depan, IHSG cenderung mengarah ke support daripada menuju resistance.
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham-saham pilihan, sektor pertambangan perlu diperhatikan. Sebab, sektor ini yang kemungkinan bisa memberikan return yang cukup optimal. Di sektor tambang, saya menjagokan saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan PT Adaro Energy (ADRO).
Kemudian, perhatikan juga, saham-saham yang berada di sektor keuangan yakni trio saham perbankan seperti PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). Tapi, dari tiga saham tersebut saya lebih memfavoritkan saham BBRI.
Lalu, sektor properti dengan idola saya adalah PT Pakuwon Jati (PWON). Dari sektor consumer goods saya pilihkan saham PT Mitra Adiperkasa (MAPI) yang sudah turun cukup rendah.
Bagaimana strategi pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut. [jin]

per tgl 17 Juni 2014: tren IHSG MEMASUKI MINI BULLISH AREA (aka jelang NEGATIVE BULLISH AREA)... 4900 jadi MOMOK PSIKOLOGIS LAH ... well, BULAN JUDI (masa piala dunia 2014) berimpitan dengan AREA BEARISH (jika ambles di bawah 4900)

 secara teknikal, stochastic menunjukkan tanda2 JENUH JUAL, namun momentum beli sudah lemah di ROC, MA50 sudah agak tembus @4900 per tgl 16 Juni 2014 sehingga era Bullish jangka pendek sudah reda ... well, tunggu ampe 2 hal ini USAI: PIala Dunia bola 2014 dan PIlpres 2014 (yang kemungkinan 2 putaran tuh...)

... per tgl 29-31 Oktober 2014, ekspektasi tren ihsg s/d akhir taon 2014 sbb:








.. h-45: 45 hari jelang penutupan akhir taon @ BEI 2014 ... secara kasar rerata kenaekan ihsg= +4.35 per hari bursa
... sisa 45 hari = 45 X 4.35= 196 ... per tgl 27 Oktober 2014 @ 5024.29, pada akhir taon = 5024.29 + 196 = 5220.32 ... jadi, menurut itung2an kasar, ihsg GAGAL MENCAPAI 5300, apalagi 5500, 5750 ... well, semoga 5220 uda cukup meraup LABA GEDE ya :)
CATATAN: untuk mencapai 5500, maka setiap hari secara rerata ihsg harus naek + 11 poin = 495; yaitu di akhir taon @ 5519 ... well, BERAT ya :p

... sebagai pembanding, maka gw sajikan data tren IHSG saat pasca pilpres 2004, 2009, 2014, ternyata ada signifikansi tertentu, yaitu GEJOLAK TREN MIRIP PADA 2009 n 2014 ... berita baiknya: ihsg akhir 2009 TETAP NAEK POSITIF seh :
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii .... per tgl 08 Januari 2015, tampaknya tren indeks saham Indonesia maseh mengikuti pola indeks saham India seh, tapi kekuatan belinya lebe tinggi di India :
... gw berekspektasi setidaknya +30% dari titik zero (5K) seperti yang terjadi di India... well, gw ga bisa memprediksi kapan akan terjadi ... namun setidaknya 5500 adalah ekspektasi per kuartal 3 taon 2015 ini ... sebuah perjalanan penuh gangguan secara arus modal yang masuk Indonesia n bursa saham/obligasi ... liat aza ya :)
hhhhhhhhhhhhhhhhhhIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNmmmmmmm
Money flow index: 

Conclusions

The Money Flow Index is a rather unique indicator that combines momentum and volume with an RSI formula. RSI momentum generally favors the bulls when the indicator is above 50 and the bears when below 50. Even though MFI is considered a volume-weighted RSI, using the centerline to determine a bullish or bearish bias does not work as well. Instead, MFI is better suited to identify potential reversals with overbought/oversold levels, bullish/bearish divergences and bullish/bearish failure swings. As with all indicators, MFI should not be used by itself. A pure momentum oscillator, such as RSI, or pattern analysis can be combined with MFI to increase signal robustness.
momentum MFI menuju 90an seperti taon 2009/2010 saat IHSG terbang tinggi SEHINGGA +80% DALAM nyaris 2 taon itu dari TERENDAH @1111 (2008) ... EKSPEKTASI menuju 5500 - 6K maseh TAMPAK seh 
per tgl 26 Februari 2015, well, ternyata ihsg MENCETAK REKOR TERTINGGI sepanjang sejarah @5451, sementara Money Flow Index (MFI) semakin dekat 90-an (tertinggi lage sepanjang sejarah ihsg): 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒