Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 22 Sep 2016 (pasca BUNGA TETAP the fed fund)

Bisnis.com, JAKARTA-- Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG)  pada perdagangan Kamis (21/9/2016) mencoba menguat.
Lanjar Nafi,  analis Reliance Securities mengatakan secara teknikal IHSG menguji resistance bearish trend setelah mampu kembali diatas MA50 sebagai resistance terdekat sebelumnya. Indikator Stochastic menguat dan mencapai area overbought menandakan pergerakan IHSG mulai mencapai resistance terkuat yakni bearish trend line sebagai konfirmasi pembalikan arah trend.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan mencoba menguat dan menguji resistance bearish trend jangka menengah dengan range pergerakan 5.315-5.420,"katanya dalam riset.
Kemarin,  IHSG ditutup menguat 40,10 poin sebesar 0,76% pada level 5.342,59 setelah dibuka pada zona negatif mewaspadai hasil pertemuan BOJ. BOJ masih bersikap defensif untuk tidak terburu-buru kembali menurunkan tingkat suku bunga negatifnya.
Aksi tunggu investor pada pertemuan BOJ dan The Fed pada tengah pekan ini menjadi tekanan tersendiri bagi investor terlihat setelah pertemuan BOJ dan hasilnya cukup pro market investor asing yang sebelumnya terus melakukan aksi jual bersih.
broker laeN: Erdhika Elit Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak pada kisaran 5300-5400. Stoploss IHSG hari ini pada level 5324.

Saham yang menarik untuk diperhatikan adalah ADHI, ANTM, BBTN, CTRA, PGAS, UNVR dan WIKA.

IHSG kemarin ditutup menguat di level 5,342.59, naik sebanyak 40,10 poin atau 0,76% menembus level resistan terdekatnya, hal ini mengindikasikan pergerakan pullback menuju 5.436 berlanjut.

Stokastik mulai memasuki fase overbought, hati-hati akan ruang penguatan yang semakin terbatas. Bill William masih pada fase akselerasi dengan momentum terus naik walau masih berada pada fase negatif.

Rainbow chart, IHSG kembali bergerak di sisi atas rainbow, menunjukkan sinyal potensi untuk bullish reversal.

Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak dihttp://www.investor.co.id/pages/investordailyku/paidsubscription.php

Jakarta- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan mengalami penguata setelah kemarin bertambah 40 poin.
"Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat," kata riset PT Bahana Securities yang dipublikasikan, Kamis (22/9).
Riset Bahana menyatakan, pergerakan IHSG hari ini berada di kisaran 5.325-5.375.
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hanson International Tbk (MYRX), dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Sementara rupiah kemarin (21/9) ditutup menguat ke level Rp 13.137 per dolar Amerika Serikat (AS) dan hari ini (22/9) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 13.050-13.200 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.
IHSG Kamis (22/9) mencatat kenaikan 40,10 poin (0,75 persen) ke 5.342,59. Indeks Investor33 menguat sebesar 2,91 poin (0,76 persen) ke 385,87. Sedangkan, indeks LQ45 naik 5,62 poin (0,61 persen) ke 921,34.


Whisnu Bagus Prasetyo/WBP
BeritaSatu.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒