Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 28 Sep 2016

JAKARTA  okezone- Pasar saham Indonesia siang ini didera aksi ambil untung, setelah beberapa hari kemarin kerap mengalami penguatan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 28 poin atau 0,5 persen ke 5.390.
Siang ini, IHSG mengambil jeda dengan transaksi sebesar Rp2,94 triliun dari 3,87 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 7 poin atau 0,8 persen ke 932, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3 poin atau 0,5 persen ke 748, indeks IDX30 turun 4 poin atau 0,8 persen ke 504 dan indeks MNC36 turun 3 poin atau 0,9 persen ke 308.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan pelemahan terdalam di sektor keuangan turun 1,8 persen. Sementara sektor industri dasar, konsumsi, manufaktur dan tambang masih bergerak di zona hijau.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) naik Rp720 ke Rp3.620, saham PT Indofood CBP Tbk (ICBP) naik Rp200 ke Rp9.500, dan saham PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) naik Rp175 ke Rp5.925.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp525 ke Rp15.475, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp525 ke Rp11.225, dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp525 ke Rp18.500.
(mrt)

Jakarta berita1- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Rabu (28/9) melemah 28,8 (0,53 persen) ke level 5.390,7.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 tergerus 4,2 (1,08 persen) mencapai 389,8.
Sedangkan indeks LQ45 turun 7,6 poin (0,81 persen) ke level 932,9. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) melemah 3,7 (0,50 persen) mencapai 748,7.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,879 miliar saham senilai Rp 2,940 triliun. Sebanyak 118 saham naik, 162 saham melemah dan 98 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor keuangan 1,8 persen disusul infrastruktur 0,6 persen. Sementara sektor saham yang menguat adalah konsumsi 0,5 persen.


Whisnu Bagus Prasetyo/WBP

BeritaSatu.com

Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka turun sebesar 28,84 poin seiring aksi ambil untung oleh sebagian investor.

IHSG BEI dibuka melemah 28,84 poin atau 0,53 persen menjadi 5.390,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 7,26 poin (0,77 persen) menjadi 933,36.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa kenaikan IHSG yang dirasa cukup tinggi pada perdagangan kemarin (27/9), memancing pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung.

"Sinyal positif pada IHSG yang muncul kemarin, sebenarnya sudah cukup bagus karena membuka potensi kenaikan IHSG. Namun, sentimen aksi ambil untung menahan laju kenaikan, di tengah kondisi seperti itu pemodal sebaiknya terus melakukan akumulasi dengan strategi buy on weakness," katanya.

Ia memproyeksikan bahwa IHSG pada Rabu ini (28/9) bakal bergerak bervariasi di kisaran 5.375-5.475 poin. Hanya penutupan di bawah level batas bawah 5.375 poin yang bisa mengubah tren naik jangka pendek IHSG menjadi mendatar.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa aksi lepas oleh pelaku pasar asing masih membayangi laju indeks BEI, pelaku pasar diharapkan selektif dalam melakukan akumulasi.

Ia mengharapkan bahwa sentimen mengenai meningkatnya harta yang dilaporkan dalam program amnesti pajak dapat mendorong optimisme investor terhadap perekonomian domestik sehingga mendukung kinerja pasar saham di dalam negeri.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 106,39 poin (0,45 persen) ke level 23.465,51, indeks Nikkei turun 243,22 poin (1,46 persen) ke level 16.442,79, dan Straits Times menguat 2,51 poin (0,09 persen) posisi 2.862,74. 
Editor: Fitri Supratiwi

NEW YORK kontan. Wall Street berhasil ditutup naik pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah debat pertama calon presiden AS antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 133,47 poin atau 0,74 % menjadi ditutup pada 18.228,30. Indeks S&P 500 naik 13,83 poin atau 0,64 % menjadi berakhir di 2.159,93, dan indeks komposit Nasdaq naik 48,22 poin atau 0,92 % menjadi 5.305,71.
Clinton dan Trump berhadapan untuk pertama kalinya dalam putaran pemilu presiden 2016 yang kisruh pada Senin malam, dengan Clinton menyebut Trump tidak merilis laporan pembayaran pajaknya dan berbohong, sementara Trump memberi label Clinton sebagai politikus tradisional.
"Debat pertama calon presiden 2016 telah berakhir dan Bloomberg Newsmengklaim pasar menilai Clinton sebagai pemenang, menunjuk ke sebuah reli pasca-debat. Jajak pendapat substantif akan memakan waktu beberapa hari," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Debat pada Senin malam merupakan yang pertama dari tiga debat calon presiden dan satu debat calon wakil presiden yang akan berlangsung sebelum hari pemilihan umum pada 8 November.
Kinerja masing-masing kandidat dalam debat bisa menjadi sangat penting untuk merebut kursi kepresidenan, berbagai jajak pendapat telah menunjukkan persaingan yang semakin ketat di banyak negara-negara bagian yang belum menentukan pilihan dalam beberapa pekan terakhir.
Di sisi ekonomi, indeks komposit S&P CoreLogic Case-Shiller 20-Kota naik 5,0 % secara tahun ke tahun, sedikit di bawah konsensus pasar 5,1 %.
Indeks Keyakinan Konsumen dari Conference Board datang di 104,1 pada September, naik dari 101,8 pada Agustus dan mengalahkan perkiraan pasar 98,8.
Harga minyak juga dalam fokus, yang menderita kerugian besar pada Selasa karena Iran mengatakan tidak bersedia untuk membekukan produksi minyaknya pada level saat ini, mengandaskan ekspektasi pasar untuk kesepakatan pembekuan produksi di antara anggota OPEC.




Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (27/9) dengan rangepergerakan
5.336 – 5.461.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan pola pergerakan IHSG masih terlihat betah di fase konsolidasi.Target resistance yang perlu ditembus adalah 5.461 dan perlu bertahan di atas level tersebut untuk menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih tinggi.
"Sedangkan support teruji 5.336 terlihat cukup kuat menahan tekanan dalam pergerakan IHSG," kata William dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (27/9).
Adapun saham-saham yang menjadi pilihan William pada perdagangan besok diantaranya ADHI, SCMA, JSMR, PGAS, BBNI, TBIG, UNVR, WIKA, TLKM, PTPP dan EXCL.
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 67.46 poin atau 1.26% dilevel 5,419.61 setelah pada sesi pertama tertekan hingga berada pada zona negatif. Sektor pertambangan dan sektor industri dasar memimpin penguatan.
Sementara Investor asing pun masih tercatat net sell Rp 503.01 miliar pada perdagangan hari ini memperlebar capital out flow pada bulan September.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒