Langsung ke konten utama

ihsg pra koreksi besar per tgl 12 /15-16 / 22 Agustus 2016 / 09-19 09 2016





jika disimak pada grafik tren ihsg per 5 taon s/d sekira 11 Agustus 2016, maka ada kemiripan gejala pada batas atas Bollinger Band (dilingkari warna oranye), yaitu tren kenaekan ihsg melampaui batas tersebut secara berturut-turut dalam 1 pekan walo tlah terjadi koreksi penurunan ihsg berturut-turut dalam 3 hari terakhir ... gejala ini memberikan indikasi bahwa stelah terjadi kenaekan lebe lanjut, ada ekspektasi terjadi penurunan secara terknikal yang cukup dalam ... namun faktor fundamental yang lebe berperan tuk menjaga kestabilan kondisi ihsg ... secara musiman Agustus s/d Oktober merupakan bulan2 ketidakpastian tinggi @ bursa saham global n kita ... Brexit n suku bunga the Fed Funds akan memberikan sinyal koreksi, namun pasca pengumuman resminya malah akan terjadi tren kenaekan ihsg lage, karna tren bullish jangka panjang maseh ada dan kuat @ ihsg ... well, liat aza :)

per tgl 19 Sep 2016: JAKARTA. Investor asing masih menjual saham dari lantai bursa dengan capaian Rp13,34 triliun dalam sepekan. Capital outflow itu membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,27% pekan ini.

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan Jumat (16/9/2016), IHSG ditutup menguat 0,04% sebesar 1,95 poin ke level 5.267,77. Sehari sebelumnya, IHSG melesat tertinggi dalam enam pekan 2,33% sebesar 119,78 poin ke level 5.265,82.

Lonjakan IHSG dalam dua hari lalu menahan tekanan yang terus terjadi selama beberapa waktu terakhir. Namun, IHSG masih membukukan pelemahan dalam pekan ini 0,27% sebesar 14,14 poin.

Pekan ini, hampir seluruh lantai bursa di Asia Pasifik ditutup tertekan dengan koreksi tertinggi dari bursa Taiwan 3,89%. IHSG tercatat masih menguat 14,69% year-to-date.

Pekan ini investor asing terus melepas portofolio dengan mencatatkan net sell Rp1,88 triliun. Capaian itu membuat perolehan net buy investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp34,68 triliun dengan total transaksi Rp480,7 triliun.

Berikut rekapitulasi transaksi investor asing dalam sepekan:Â

Tanggal

Nilai (Rp miliar)

Keterangan


13 September

378,21

Net sell


14 September

840,96

Net sell


15 September

527,82

Net sell


16 September

140,33

Net sell


Total

1.887,32

Net sell


Sumber: PT Bursa Efek Indonesia, diolah.

http://market.bisnis.com/read/20160917/7/584637/indeks-bei-sepekan-ihsg-merosot-investor-asing-jual-saham-rp1334-triliun




Sumber : BISNIS.COM

 JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih dalam tren bearish pada perdagangan pekan depan. Indikator teknikal relative strength Index(RSI) masih belum mengkonfirmasi sinyal reversal meskipun pada penutupan pekan ini IHSG bergerak naik.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal, IHSG sedang menguji kembali level MA50 pada hari ini. Indikator stocasthic masih bergerak positif meskipun indikator RSI masih belum mengkonfirmasi sinyal reversal.
Secara tren, IHSG masih belum berhasil keluar dari tren bearish selama masih berada dibawah level 5.360 sebagai resistance bearish trend line. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan terus menguji level MA50 dan resistance bearish trend dengan range pergerakan 5.210-5.360." kata Lanjar dalam riset, Jumat (16/9).
Pada akhir pekan ini, IHSG ditutup naik 1,95 poin atau 0,04% ke level 5.267,77 dengan volume perdagangan yang cenderung moderat. Capital out flow investor asing pada minggu ini cukup tinggi. Di mana pada hari ini tercatat net sell Rp 140,37 miliar, sehingga total capital out flow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp 1.89 triliun.
Mayoritas bursa Asia ditutup menguat mengakhiri pekan ini. Prospek naiknya suku bunga AS tahun ini berkurang setelah beberapa data penjualan ritel di AS mengecewakan menjadi faktor pendorong penguatan bursa Asia. Investor pun berspekulasi positif pada pada keputusan Bank of Japan (BoJ) memperluas pelongaran pada minggu depan.
Sedangkan bursa Eropa dibuka dengan pelemahan seiring penurunan harga minyak setelah pasokan minyak di AS meningkat. Data ekonomi yang akan menjadi sentimen di awal pekan depan di antaranya output sektor konstruksi dan neraca pembayaran di Eropa, sedangkan data ekonomi di Asia cenderung sepi menanti keputusan BoJ mengenai pelonggaran kebijakan.
per tgl 16 Sep 2016: JAKARTA. Analis Recapital Securities Liga Maradona memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal melemah menutup perdagangan pekan ini, Jumat (16/9) besok. Setelah menorehkan kenaikan tinggi 2,32% ke level 5.265,81 perdagangan, Kamis (15/9) hari ini.
Liga menyebut pada sesi pertama perdagangan besok indeks masih akan menguat. “Para investor akan merealisasikan profit dulu sehingga besok indeks akan melemah. Dengan rentan pergerakan 5.215-5.300,” katanya kepada KONTAN.
Menurut Liga belum ada sentimen positif atau berita terbaru sehingga penguatan indeks hanya berupa teknikal. Naiknya IHSG juga ditopang oleh seluruh sektor terutama aneka industri, manufaktur, dan properti.
Ada pun saham-saham yang bisa dicermati perdagangan besok antara lain; saham WTON, PGAS, JSMR, dan BBNI.
Di sisi lain, pandangan berbeda datang dari M. Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas yang memprediksi indeks akan melanjutkan kenaikannya dengan rentang 5.128-5.324. Di tengah pelaku pasar yang masih menunggu sentimen global yakni rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) dan harga minyak.
Senada, Deky Rahmat Sani, analis NH Korindo Securities juga memprediksi IHSGmasih akan reli di perdagangan besok dengan rentang support di 5.229 – 5.180 dan resistance di 5.297 – 5.325. "Tetap waspada mengingat esok akhir pekan yang rawan akan aksi taking profit," ujar Deky.


JAKARTA kontan. Setelah terkoreksi dalam pada perdagangan Rabu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membalikkan arah dan menanjak 2,32% ke level 5.265,81 pada Kamis (15/9). Meski indeks naik, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 527 miliar.
Lonjakan indeks kemarin pun ditopang nilai dan volume transaksi yang tebal. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 9,98 triliun dan volume perdagangan 7,48 miliar saham.
Melihat penguatan indeks yang tinggi, Liga Maradona analis Recapital Securities memprediksi, indeks akan melemah terbatas dengan rentang 5.215 - 5.300 pada hari ini.
Menurut Liga, pada sesi pertama perdagangan hari ini indeks masih akan menguat. "Para investor akan merealisasikan profit dulu sehingga indeks akan melemah," kata Liga kepada KONTAN.
Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin membentuk pola bullish engulfing, sehingga indeks hari ini diprediksi akan naik dengan rentang 5.128 - 5.324. Investor masih akan menunggu sentimen dari global yaitu rilis data penjualan ritel Amerika Serikat dan harga minyak.
Liga memilih saham WTON, PGAS, JSMR, dan BBNI yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini.
Bisnis.com, JAKARTA - Kendati berhasil rebound 2,33% ke level 5.265,819 pada penutupan perdagangan Kamis (15/9/2016), Indeks Harga Saham Gabungan masih dibayangi oleh tiga risiko yang dapat memicu sentimen negatif.

Analis Daewoo Securities Indonesia Taye Shim dan Giovanni Dustin menuturkan dalam jangka pendek kinerja IHSG akan menghadapi sejumlah tantangan.
Tiga tantangan tersebut, yakni spekulasi kenaikan Fed Fund Rate, pendapatan uang tebusan program amnesti pajak yang mengecewakan, dan keputusan Bank Sentral Eropa yang mengecewakan.
Sentimen negatif tersebut menjadi alasan yang bagus bagi investor untuk mengunci keuntungan mereka. Sejak Jumat (9/9) hingga Rabu (14/9), investor asing membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp1,8 triliun.

Dalam riset yang dikutip Kamis (15/9), Shim dan Giovanni memaparkan banyak investor yang menganggap pertemuan The Fed pada 20-21 September 2016 sebagai momentum yang penting. Kekhawatiran berlebihan membuat investor menahan diri.  "Terkait amnesti pajak, banyak yang khawatir target pemerintah tidak tercapai," ujarnya.

Namun dalam beberapa terakhir, nilai deklarasi dan repatriasi telah berlari cukup cepat. Setidaknya nilai dana amnesti pajak telah bertambah Rp120 triliun dalam empat hari terakhir. Pada Kamis, nilai harta yang dilaporkan mencapai Rp539 triliun dengan nilai tebusan Rp21,3 triliun.

Risiko lainnya adalah kebijakan moneter ECB yang diambil oleh Mario Draghi. Keputusan ECB untuk tidak mengubah program stimulus yang bergulir membuat investor bertanya-tanya tentang efektivitas kebijakan tersebut. Bahkan ECB diduga kehabisan amunisi untuk mendongkrak perekonominan negara-negara di Benua Biru.

"Kami menyarankan taktik underweight. Kami rekomendasikan investor untuk mengambil pendekatan konservatif dalam jangkan pendek. Kami proyeksikan investor asing akan melanjutkan aksi profit taking," tuturnya.

per tgl 15 Sep 2016: Bisnis.com, JAKARTA-- NH Korindo Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (15/9/2016) memiliki kecenderungan melemah ke level support 5.053.
Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada mengatakan secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren pelemahannya tanpa ada konfirmasi pembalikan arah naik. Utang gap juga muncul dari level 5.358-5.364, kemudian 5.268-5.281, dan 5.189-5.211 serta berhasil menutup utang gap lama di level 5.131-5.133 di mana IHSG berhasil menyentuh low level di 5.128.
Jika tidak adanya perlawanan maka IHSG mempunyai kecenderungan untuk melemah dengan support terdekat di level 5.053. 
"Meski kami berharap akan adanya rebound namun, tetap mewaspadai adanya potensi pelemahan lanjutan. Cermati sentimen yang ada," katanya dalam riset.
Dia memprediksi, hari ini indeks ada di level support 5.204-5.243 dan resisten 5.329-5.382
Pertimbangan saham hari ini a.l:
BBRI 11675-12000 | White candlestick after doji forming bullish piercing line and indicating bullish reversal. RSI trying to hikes from oversold area | Trd buy slm bertahan di atas 11650. SL 11625
LPCK 6200-6450 | hammer indicating bullish reversal. Price traded at LBB and stochastic already in oversold area | Trd buy slm bertahan di atas 6200. SL 6150
ADHI 2550-2700 | Longshadowed candlestick indicating bullish reversal. Price traded below LBB| Trd buy slm bertahan di atas 2550. SL 2530
INTP 17400-17900 | Inverted hammer indicating bullish reversal. Price traded at LBB with volume still flat | Trd buy slm bertahan di atas 17400. SL 17300 
PTPP 4150-4350 | Doji indicating bullish reversal possibility. Price traded at LBB. Volume has increased | BoW selama bertahan di atas 4150. SL 4100
LPKR 1040-1125 | Spinning candlestick indicating bullish reversal. Stochastic and RSI indicator trying to bounced back from oversold area. | Trd buy slm bertahan di atas 1040. SL 1025
NIKL 650-750 | Hammer after longblack candlestick indicating bullish hammer. Price trying to bounced back from LBB. | Speculative buy slm bertahan di atas 650. SL 640

per tgl 14 Sep 2016:
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 11.29 waktu JATS, IHSG anjlok 79,852 poin (1,53%) ke 5.135.373.

Merosotnya bursa saham ini terimbas dari ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan tingkat suku bunganya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebutkan, jika ketidakpastian ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin IHSG bisa terus melemah hingga menyentuh level 5.000.

"The Fed sejauh ini masih bikin ketakutan investor. Hari ini sih perkiraannya, IHSG bergerak di 5.120-5.180. Kalau 5.120 bisa ditembus, IHSG bisa turun lagi 5.085," ujar dia kepada detikFinance, Rabu (14/9/2016).

Satrio menjelaskan, sejauh ini investor di pasar saham masih menunggu kepastian kebijakan bank sentral AS dalam memutuskan tingkat suku bunganya. Pergerakan IHSG juga mengacu pada pergerakan Indeks Dow Jones.

"Tapi net sell asing nggak terlalu agresif, masih di bawah Rp 500 miliar. Pasar juga ini menunggu Dow Jones bottom-nya berapa, perkiraan sih di 17.900, itu tidak lama lagi, kalau Dow Jones turun, kita pasti juga turun," tandasnya. (drk/dna)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tenggelam dan sekaligus memimpin penurunan terdalam di bursa regional, Rabu (14/9). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 1,33% atau 69,529 poin ke level 5.146,038.

Tercatat 230 saham bergerak turun, 78 saham bergerak naik, dan 76 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 7,17 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,77 triliun.

Seluruh indeks sektoral memerah. Sektor aneka industri jatuh 2,48% dan sekaligus memimpin penurunan dari 10 indeks sektoral.

Hari ini, asing melakukan aksi jual yang relatif besar. Di pasar reguler, net sell asing mencapai Rp 1,010 triliun dan Rp 840,961 miliar untuk keseluruhan perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Wijaya Karya (WIKA) turun 6,60% ke Rp 2.690, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 5,68% ke Rp 432 ke Rp 432, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,07% ke Rp 2.620.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 3,59% ke Rp 462, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 3,10% ke Rp 6.650, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 3,01% ke 137.

Memasuki hari kelima

Di sisi lain, wajah bursa Asia masih memerah, menuju penurunan terpanjang dalam empat bulan di tengah ketidakpastian stimulus bank sentral global.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/9), indeks MSCI Asia Pacific tenggelam 0,7 % menjadi 136,21 pada 17:10 di Tokyo, dengan pasar saham Indonesia dan Malaysia memimpin kejatuhan.

Indeks acuan ini jatuh untuk hari kelima setelah valuasi bulan ini mencapai level tertinggi lebih dari satu tahun dan investor tengah menyesuaikan portofolio yang mencerminkan prospek stimulus moneter.

Indeks Topix kehilangan 0,6 % setelah surat kabar Nikkei mengatakan Bank of Japan sedang mempertimbangkan menggali lebih dalam suku bunga negatif, sebuah langkah yang menyakiti saham-saham perbankan awal tahun ini.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1 % dan indeks komposit Shanghai merosot 0,7 % sebelum pasar ditutup untuk sisa minggu untuk liburan.

http://investasi.kontan.co.id/news/jatuh-133-ihsg-memimpin-pelemahan-bursa-asia




Sumber : KONTAN.CO.ID

 JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam pada transaksi perdagangan siang ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan sebesar 1,46% menjadi 5.139,18.
Ada 257 saham yang melorot. Sedangkan jumlah saham yang naik hanya sebanyak 45 saham dan 51 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,706 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,323 triliun.
Secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang berhasil naik. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor pertambangan turun 2,68%, sektor konstruksi turun 2,07%, dan sektor agrikultur turun 1,71%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang mencatatkan penurunan terdalam yakni: PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 6,11% menjadi Rp 430, PT PP Tbk (PTPP) turun 5,88% menjadi Rp 4.000, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,07% menjadi Rp 2.620.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 5,26% menjadi Rp 140, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 0,78% menjadi Rp 6.500, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 0,44% menjadi Rp 17.100.
Siang ini, nilai penjualan saham oleh investor asing terbilang besar. Di seluruh market, net sell asing mencapai Rp 534,6 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net sell asing mencapai Rp 414,5 miliar.
Sejalan dengan emerging market
Penurunan IHSG sejalan dengan kondisi pasar saham emerging market. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 12.10 waktu Hong Kong, MSCI Emerging Markets Index turun 0,2% menjadi 883,87.
Seluruh 11 sektor industri menunjukkan pelemahan. Sektor properti melorot selama lima hari beruntun.
Penurunan pasar saham regional terjadi karena investor mulai menerka-nerka mengenai kebijakan akomodatif oleh bank sentral global di tengah membludaknya pasokan minyak dunia.


 JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa (13/9) ditutup menurun 1,25% atau 66 poin menjadi 5.215,56. Penurunan IHSG ini sudah dirasakan dari perdagangan beberapa hari yang lalu.
Analis Recapital Securities Liga Maradona mengatakan penurunan IHSG hari ini merupakan lanjutan dari perdagangan akhir pekan lalu.
Penurunan ini sudah cukup signifikan, makanya kemungkinan Rabu (14/9) besok akan terjadi technical rebound terhadap sektor-sektor yang menarik seperti perbankan, infrastruktur, konstruksi maupun industri dasar.
”Pelemahan hari ini masih merefleksikan pasar akhir pekan lalu, karena spekulasi global terkait peluan peningkatan interest rate The Fed dalam waktu dekat,” kata Liga kepada KONTAN, Rabu (13/9).
Sentimen domestik datang dari neraca perdagangan Indonesia yang diprediksi akan surplus serta rencana penurunan suku bunga 7 days reverse repo rate pada pekan mendatang.
Analis Daewoo Tasrul mengatakan penurunan IHSG hari ini masih diwarnai net sell foreign lebih kurang Rp 374 miliar. Tercatat 66 saham mengalami peningkatan dan 267 saham mengalami penurunan. ”Hampir semua sektor menjadi penekan laju IHSG,” kata Tasrul kepada Kontan, Rabu (13/9).
Seperti pertambangan yang menurun 4%, aneka industri turun 3,06%, properti turun 2,17%, industri dasar turun 1,76 %, agri turun 1,65%. Saham yang menjadi penekan HMSP, BBCA, ASII, BBRI, dan BMR. Sementara itu tidak ada sector yang menjadi penahan koreksi IHSG.




Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (13/9/2016).
Di akhir sesi I, IHSG melorot 0,76% atau 40,10 poin ke level 5.241,81, setelah dibuka melemah 0,30% atau 15,81 poin di posisi 5.266,11.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak pada kisaran 5.223,32 – 5.268,54.
Sebanyak 58 saham menguat, 218 saham melemah, dan 259 saham stagnan dari 535 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang merosot 3,06% dan sektor tambang yang melemah 2,12%.
Sementara itu, hanya sektor infrastruktur yang menguat 0,13%.
Dalam risetnya, Mandiri Sekuritas menilai IHSG rentan mengalami tekanan jual yang signifikan hari ini.
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan akhir pekan lalu indeks ditutup turun signifikan -89 poin (-1,66%) ke 5.281. IHSG ditutup di bawah garis support (5.300) setelah dalam dua bulan terakhir bergerak sideways.
Menurutnya, semua ini memberikan konfirmasi dan sinyal serta menguatkan bahwa IHSG berada dalam tren bearish untuk jangka pendek-menengah. Adapun, support selanjutnya berada di area 5.170. 
“Pergerakan IHSG kami estimasi mengalami tekanan jual yang signifikan, seiring dengan turunnya indeks bursa global pada akhir pekan kemarin,” katanya dalam riset.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,49% atau 65 poin ke  Rp13.171 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB. 


Jakarta Ellen May Detik -Bursa Amerika bergerak melemah pada jumat lalu. Indeks Dow Jones di tutup pada level 18.085,45 poin atau melemah 394,46 poin (-2,13%).

Kemudian pada senin kemarin bergerak menghijau. Indeks Dow Jones di tutup menguat 239,62 poin (+1,32%) di level 18.325,07 .

Penguatan itu terjadi setelah petinggi The Fed menyarankan sikap hati-hati terkait suku bunga acuan. Meski sedang dilakukannya perbaikan pada perekonomian Amerika, akan sangat bijaksana jika The Fed mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.

Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 89,16 poin (-1,66%) di level 5.281,92. Artinya IHSG menjebol support di level 5.300 dan menuju support selanjutnya di 5.150-5.165.

Penurunan tersebut mendapat dorongan dari sektor Finance, sektor Properti, dan sektor Infrastruktur. 

Hari ini saya lebih memilih untuk waspada terhadap koreksi lanjutan sektor perbankan terutama saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI, BMRI. Sebaliknya, beberapa saham second liner dari sektor perbankan seperti BJBR dan BJTM layak untuk diperhatikan.

Ngomong-ngomong soal infrastruktur, sektor ini masih menjadi perhatian utama pemerintah dan dibuktikan pada RAPBN 2017, pemerintah pun mengizinkan dan tetap akan menambah permodalan emiten konstruksi (melalui Rights Issue). Dengan meningkatnya modal emiten infrastruktur, mereka lebih leluasa dan berpeluang besar untuk mendapatkan proyek tersebut. 

Selain itu, beberapa emiten akan meng-IPO-kan anak perusahaannya dimana dana tersebut pun dapat menyehatkan neraca dengan tujuan untuk meningkatkan peluang mendapatkan proyek infrastruktur.
(wdl/wdl) 



Jakarta detik -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini bergerak di zona merah.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 15,808 poin (0,30%) ke 5.266,109.

Mengawali perdagangan Selasa (13/9/2016), IHSG dibuka terpangkas 17,270 poin (0,33%) ke 5.264,647.

Mengakhiri perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup anjlok 89,161 poin (1,66%) ke 5.281,917. Sementara indeks LQ45 ditutup merosot 18,387 poin (1,99%) ke 906.475.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka di Rp 13.097 dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 13.104.

Berikut kondisi bursa saham Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik 47,65 poin (0,29%) ke 16.720,57
  • Indeks Hang Seng naik 320,90 poin (1,38%) ke 23.611,50
  • Indeks SSE Composite naik 3,34 poin (0,14%) ke 3.026,25
  • Indeks Straits Times turun 30,18 poin (1,06%) ke 2.842,77
(drk/drk) 

INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren konsolidasi. Tidak sedikit investor wait and see. Akan tetapi, mengoleksi saham-saham turun bisa menjadi pilihan dengan berbagai risikonya.
Pada perdagangan Kamis (8/9/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 10,276 poin (0,19%) ke angka 5.371,078.
Sepanjang perdagangan Kamis, indeks mencapai level tertinggi di 5.383,536 atau menguat 2,182 poin dan mencapai level terendahya di angka 5.364,610 atau melemah 16,744 poin.
Analis Minna Padi Investama, Christian Saortua berpendapat, investor wait and see karena belum nampak sentimen positif yang dapat menggairahkan pasar. Sentimen The Fed dan tax amnesty, dua faktor yang belum hilang menjadi perhatian investor.
"Selama seminggu ini indeks terlihat stagnan dan tidak bertenaga. Minimnya sentimen positif membuat investor cenderung wait and see. Ada beberapa hal yang sedang dicermati oleh pasar. misalnya saja, keberhasilan tax amnesty di bulan September ini. Selain itu, ada juga isu Fed interest rate yang akan dirilis tanggal 20 September 2016," kata dia di Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Ia menyebutkan, untuk saat ini saja, pasar sedang menanti hasil pertemuan European Central Bank (ECB). Secara fundamental, IHSG juga sudah tergolong mahal. Namun memang pergerakan indeks saat ini dimotivasi oleh ekspektasi pertumbuhan di semester kedua ini.
Rata rata Price Earning Ratio (PER) mendekati 14x sedangkan Price to Book Value (PBV) sudah berada di atas 2x.
"Secara teknikal saya melihat indeks masih bergerak konsolidasi. Saat ini indeks mencoba untuk menembus MA 20 namun masih tertahan, mengindikasikan belum kuatnya sisi beli. Namun secara tren, saya masih melihat indeks di tren bullish. Stochastic sudah positif crossed dan MACD bar juga sudah reversal, volume perdagangan juga menurun sehingga saya melihat ini adalah koreksi yang masih wajar," jelas dia.
Untuk jangka pendek, lanjut dia, disarankan untuk memperhatikan tanggal rilis data-data global. Namun untuk mereka yang ingin berspekulasi, ini bisa menjadi momentum yang baik untuk mengkoleksi saham saham yang sedang koreksi.
"Untuk saham, saya melihat sektor komoditi sedang menjadi primadona, bisa memperhatikan empat saham, yaitu: LSIP, ADRO, INCO dan PTBA," jelas dia. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2323261/ihsg-agak-loyo-saat-tepat-koleksi-saham-turun#sthash.Xo0kvNeW.dpuf

per tgl 12 Agustus 2016, ternyata kemiripan tren IHSG antara per tgl 4-11 Maret 2013 n tgl 26 Juli-12 Agustus 2016, saat tren ihsg MALAH TEMBUS TRUS BERTURUT batas atas Bollinger Band, walo faktanya ihsg tlah TURUN BERUNTUN (9-12 Agustus 2016)... pada analisis teknikal dalam jangka panjang ini (5 taon, sejak 2011) tampak kemiripan itu maseh terjadi, sehingga ekspektasi CRASH bisa aza terjadi, tapi faktor fundamental tetap akan berpengaruh, khususnya faktor pertumbuhan ekonomi kita kuartal 3 2016... well, liat aza :)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada pembukaan awal pekan (22/8). Mengutip data RTI, pada pukul 09.26 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,12% menjadi 5.409,06. Padahal, pada pembukaan pagi, indeks sempat melaju hingga ke posisi 5.435,192.

Kendati demikian, investor asing masih banyak membeli saham-saham Indonesia. Pagi ini, pembelian bersih (nett buy) asing di seluruh market sebesar Rp 85,7 miliar. Sedangkan di pasar reguler, nilai nett buy asing sebesar Rp 80,7 miliar.

Ada 101 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 109 saham dan 85 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 1,131 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 803,242 miliar.  

Ada empat sektor yang mengeluarkan sinyal merah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor barang konsumen turun 0,68%, sektor keuangan turun 0,37%, dan sektor agrikultur turun 0,22%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers pagi ini antara lain: PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,4% menjadi Rp 163, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 1,94% menjadi Rp 505, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,73% menjadi Rp 3.970.

Menurut Taye Shim, Kepala Riset Daewoo Securities, investor akan menanti pidato Pimpinan The Federal Reserve Janet Yellen pada 26 Agustus mendatang. Mereka menanti, apakah bank sentral AS itu siap untuk mendongkrak suku bunga acuannya dalam jangka pendek.

"Mengingat IHSG sudah mencapai level tertingginya tahun ini pada 18 Agustus lalu, kami menduga akan terjadi aksi profit taking," jelas Taye.

Bursa Asia juga tertekan

Bursa Asia dibuka di zona negatif pada transaksi pagi ini (22/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 139.

Sementara itu, data CNBC menunjukkan, pasar Korea Selatan menorehkan penurunan terdalam pada transaksi pagi ini. Indeks Kospi tercatat turun 0,54%, di mana hampir seluruh sektor terlihat tertekan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,16%. Sedangkan indeks ASX 200 Australia bergerak flat di level 5,523,20. Sektor energi dan bahan baku turun masing-masing 0,36% dan 0,85%.

http://investasi.kontan.co.id/news/dilanda-aksi-ambil-untung-ihsg-dibuka-melempem





Sumber : KONTAN.CO.ID

Jakarta Pada sesi pertama perdagangan Senin (22/8/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 9,861 poin (0,18%) ke posisi 5.425,896.

Sebanyak 23 saham ditransaksikan naik, 10 saham turun, 1 saham stagnan, dan 539 saham tidak ditransaksikan sama sekali.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp28,6 miliar dan belum terjadi transaksi di pasar negosiasi.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp23,9 miliar dan penjualan saham senilai Rp19,9 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net foreign buy) senilai Rp3,9 miliar.

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2318803/buka-sesi-i-ihsg-di-zona-hijau-98-ke-5425





Sumber : INILAH.COM


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada Senin (22/8/2016) diprediksi bergerak tertekan di kisaran 5.315--5.445.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan pergerakan teknikal indeks harga saham gabungan (IHSG) terlihat tertarik kembali pada resistance harga tertinggi sebelumnya di kisaran level 5.470. Sinyal ini tentu negatif jika terus melemah hingga mengonfirmasi pola double top.
"Indikator stochastic bergerak positif, tapi tidak dibarengi momentum RSI yang tertekan terus pada area overbought, sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak cukup tertekan di kisaran 5.315-5.445," tulis Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (19/8/2016).
Menurutnya, awal pekan depan akan diwarnai survei data aktivitas manufaktur dan jasa di Eropa serta AS sebagai tolak ukur ekonomi pada benua tersebut.
Pada akhir pekan ini, Jumat (19/8/2016), IHSG ditutup melemah 0,83% ke posisi 5.416,03 dengan volume perdagangan yang relatif moderat. Seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri.
Sebelumnya, sektor aneka industri bergerak cukup optimistis menyambut pertumbuhan penjualan mobil nasional yang secara tidak langsung berdampak pada kinerja penjualan ASII.

Pada akhir pekan ini investor cenderung ambil untung. Investor asing pun pertama kalinya melakukan aksi jual bersih sebesar Rp533,02 miliar. Net sell tersebut merupakan net sell pertama pada bulan ini. Maka, total capital inflow pada pekan ini sebesar Rp1,82 triliun, lebih rendah dari pekan sebelumnya.

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di zona hijau. IHSG bertambah 51 poin.

Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak naik 21,737 poin (0,40%) ke 5.341,934. Sementara indeks LQ45 bergerak menguat 5,362 poin (0,59%) ke 917,418.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 26,285 poin (0,49%) ke 5.346,846. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 6,201 poin (0,68) ke 918.257.

Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup bertambah 44,686 poin (0,84%) ke 5.365,247. Sementara indeks LQ45 ditutup menguat 10,047 poin (1,10%) ke 922.103.

Mengakhiri perdagangan Selasa (16/8/2016), IHSG ditutup menguat 51,285 poin (0,96%) ke 5.371,846. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 10,867 poin (1,19%) ke 922.923.

Seluruh sektor menguat. Sektor industri dasar memimpin penguatan sebesar 2,15% disusul sektor agrikultur sebesar 1,85% dan sektor konstruksi sebesar 1,42%.

Sebanyak 201 saham naik, 113 saham turun, dan 99 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 275.668 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 8,348 miliar saham senilai Rp 7,304 triliun. Dana asing masuk tercatat Rp 577,727 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya SMAR naik 600 poin (14,29%) ke Rp 4.800, UNVR naik 600 poin (1,34%) ke Rp 45.350, TPIA naik 500 poin (5,88%) ke Rp 9.000, dan INTP naik 500 poin (2,78%) ke Rp 8.500.

Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya ITMA turun 1.250 poin (8,71%) ke Rp 13.100, MREI turun 460 poin (9,81%) ke Rp 4.230, EMTK turun 400 poin (4,26%) ke Rp 9.000, dan SMMA turun 200 poin (2,41%) ke Rp 8.100.

Sementara di pasar uang, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 13.095 dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 13.110.

Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:

  • Indeks Nikkei 225 turun 273,05 poin (1,62%) ke 16.596,51
  • Indeks Hang Seng naik 87,41 poin (0,38%) ke 23.019,92
  • Indeks SSE Composite turun 15,16 poin (0,49%) ke 3.110,04
  • Indeks Straits Times turun 3,81 poin (0,18%) ke 2.863,496
(drk/hns) 


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di dua zona pada transaksi perdagangan pagi ini (15/8). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks tercatat turun tipis 0,07% menjadi 5.373,9. Pada transaksi sebelumnya, indeks sempat naik 0,35% menjadi 5.396,2.

Asing terlihat mulai melepas kepemilikannya atas saham-saham Indonesia. Pagi ini, nilai penjualan bersih (net sell) asing di seluruh market mencapai Rp 22,7 miliar. Sedangkan net sell asing di pasar reguler senilai Rp 23 miliar.

Jumlah saham yang naik mencapai 103 saham. Sedangkan 39 saham tertekan dan 78 saham lainnya tak bergerak. Adapun volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 205,816 juta saham dengan nilai transaksi Rp 160,049 miliar.

Secara sektoral, ada tujuh sektor yang melesat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor keuangan naik 0,71%, sektor barang konsumen naik 0,55%, dan sektor manufaktur naik 0,41%.

Saham-saham indeks LQ 45 dengan kenaikan tertinggi di antaranya: PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 2,94% menjadi Rp 525, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 2,94% menjadi Rp 2.020, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 1,92% menjadi Rp 159.

Adapun di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,91% menjadi Rp 2.570, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 1,82% menjadi Rp 10.800, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,65% menjadi Rp 4.160.

Bursa Asia tak berdaya

Sedangkan bursa Asia memerah pada transaksi perdagangan pagi ini (15/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.26 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific mencatatkan penurunan 0,4%. Sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor tambang yang diakibatkan anjloknya harga nikel sebesar 4% Jumat (12/8) lalu.

Sementara itu, data CNBC menunjukkan, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%, indeks Topix Jepang turun 0,2%, dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2%.

Pergerakan bursa Asia pagi ini dipicu oleh data PDB Jepang yang mencatatkan pertumbuhan nol alias flat pada kuartal dengan periode April hingga Juni.

Pada basis tahunan, PDB Jepang tumbuh 0,2%. Angka tersebut melambat secara dramatis dari kenaikan 1,9% pada periode tiga bulan pertama tahun ini.

Sementara, hasil polling Reuters menunjukkan, para ekonom memprediksi adanya kenaikan tahunan 0,7% dan kenaikan kuartalan sebesar 0,2%.

http://investasi.kontan.co.id/news/asing-net-sell-ihsg-pagi-bergerak-liar




Sumber : KONTAN.CO.ID
INILAHCOM, Jakarta Analis menengarai pelemahan IHSG sepekan terakhir karena dua faktor. Maraknya persepsi telah mahalnya level IHSG sehingga tenaga dorong pertumbuhannya berkurang dan laju rupiah yang melemah.
Pada perdagangan sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 43,05 poin (0,79%) ke posisi 5.377,2 pada pekan yang berakhir Jumat (12/8/2016) dibandingkan akhir pekan sebelumnya, Jumat (5/8/2016) di angka 5.420,25.
"Mulai banyaknya aksi jual, goyahkan posisi IHSG," kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (14/8/2016).
Cadangan Devisa Indonesia di bulan Juli yang meningkat menjadi US$111,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya di angka US$109,79 miliar) sudah dirilis. Begitu juga dengan rilis pertumbuhan ekonomi yang bertumbuh di atas estimasi pada akhir pekan sebelumnya.
"Dua sentimen tersebut mampu membuat IHSG bergerak di zona hijau meskipun diiringi dengan pelemahan laju rupiah," ujarnya.
Lalu, adanya sentimen positif dari AS dimana data Nonfarm Payrolls AS di bulan Juli yang berada di level 255.000 unit dibandingkan 180.000 atau di atas ekspektasi, mampu menopang laju IHSG di zona hijau. "Pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk tetap bertahan di pasar dan sesekali menambah posisi portofolio meski terbatas," ucapnya.
Setelah sempat berada di zona hijau, IHSG akhirnya bergerak cenderung melemah tertekan oleh adanya aksi jual setelah bergerak menguat dalam 3 hari terakhir. "Pelemahan ini terjadi di tengah cukup positifnya laju bursa saham Asia," ungkap dia.
Aksi profit taking seperti yang diperkirakan sebelumnya, membuat IHSG untuk sementara waktu cenderung calm down sembari menantikan sentimen selanjutnya. "Sementara itu, pelaku pasar asing terlihat masih melakukan aksi belinya di tengah pelemahan IHSG," papar Reza.
Adanya upaya pemerintah memperbaiki perekonomian melalui beberapa bidang hingga kajian terkait penurunan PPh badan serta imbas penguatan bursa saham AS tampaknya belum mampu menghalangi aksi profit taking yang dilakukan pelaku pasar. "Pelemahan juga terimbas dari variatif cenderung melemahnya laju bursa saham Asia," ucapnya.
Jelang akhir pekan, pelemahan masih berlanjut seiring masih berlanjutnya aksi jual setelah pasar meresponspelemahan pada laju bursa saham Asia dan minimnya sentimen dari dalam negeri.
"Maraknya persepsi telah mahalnya level IHSG dan kurangnya tenaga dorong pertumbuhan IHSG untuk meningkat lebih tinggi lagi serta kembali melemahnya laju rupiah kian menenggelamkan laju IHSG di zona merah," imbuhnya. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2317068/ihsg-melandai-karena-sudah-kemahalan#sthash.gBU3IQDs.dpuf




Bisnis.com, JAKARTA - Sejak awal tahun, investor asing ternyata telah melakukan pembelian saham senilai Rp411 triliun, sedangkan domestik Rp524 triliun.
Sepanjang pekan, investor asing mencatat net buy Rp5,01 triliun dengan pembelian saham Rp19,78 triliun. Aksi net buy sepanjang pekan ini membuat beli bersih yang dicatatkan semakin menebal menjadi Rp37,52 triliun dengan pembelian sepanjang tahun berjalan Rp411 triliun.
Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,77% sebesar 41,89 poin ke 5.377,19 meninggalkan level psikologis 5.400.
Setelah reli dalam lima pekan terakhir, IHSG minggu ini ditutup tertekan 0,79% sebesar 43,05 poin dari pekan lalu 5.420,24. Pelemahan sepekan IHSG merupakan sebuah anomali saat mayoritas bursa Asia Pasifik mengalami penguatan.
Memang, IHSG pada pekan lalu mencatatkan lonjakan tertinggi di dunia sejak awal tahun. Namun, IHSG pekan ini harus menyerah dari bursa Thailand. Bursa Thailand menjadi jawara dengan penguatan 20,54% yang dibuntutui IHSG dengan lompatan 17,07% year-to-date.
Meski terkoreksi, aliran modal dari investor asing masih terus mengguyur lantai bursa. Akhir pekan ini saja, investor asing melakukan beli bersih Rp682,49 miliar.
Berikut Rekapitulasi transaksi investor asing sepekan 8-12 Agustus 2016 
Tanggal
Nilai (Rp miliar)
Keterangan
8 Agustus
688,75
Net buy
9 Agustus
967,87
Net buy
10 Agustus
2.618,81
Net buy
11 Agustus
61,23
Net buy
12 Agustus
682,49
Net buy
Total
5.018,95
Net buy
Sumber: PT Bursa Efek Indonesia, diolah.
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi bakal menyentuh level baru tertinggi sepanjang sejarah (all time high) di posisi 5.524 atau lebih tinggi dari tahun lalu 5.523 pada April 2015.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo, memerkirakan IHSG diproyeksi masih akan menguat terbatas. Ditargetkan, IHSG bakal menguji level support 5.430 dan resistance 5.445.
"Sentimen positif dari 7-days repo rate dari Bank Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Agustus 2016," kata dia saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (12/8/2016).
Dia merekomendasikan saham-saham MEDC, MPPA, LPPF, dan PPRO. IHSG diperkirakan masih akan menguat dengan kemungkinan capital inflow deras hingga akhir tahun, dan IHSG diproyeksi mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di posisi 5.524.
Data PT Bursa Efek Indonesia, hingga perdagangan Kamis (11/8/2016), Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,99% ke level 5.419,09 year to date. Kemarin, IHSG melemah tipis 0,09% sebesar 4,86 poin dari hari sebelumnya 5.423,94.
Pada perdagangan Kamis (12/8/2016), investor asing masih membukukan net buy tipis Rp61,23 miliar saat IHSG terkoreksi. Capaian aksi beli bersih investor asing sejak awal tahun mencapai Rp36,83 triliun dengan transaksi Rp407,7 triliun.
IHSG ditutup melemah 41,89 poin atau -0,77% ke level 5.377,19 pada perdagangan hari ini. Sepanjang hari, indeks bergerak di kisaran 5.366,34 hingga 5.449,06.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerakan bervariasi antara menguat dan terkoreksi, besok, Jumat (12/8). Namun, jika kembali merosot, diprediksi penurunannya terbatas.
IHSG yang reli sejak Selasa lalu, hari ini dilanda aksi ambil untung pada satu jam jelang penutupan. Alhasil, indeks harus melemah tipis 4 poin atau 0,09% menjadi 5.419,09. 
Milka Mutiara, analis Philip Securities mengatakan, pelemahan harga minyak akibat meningkatnya level inventori di AS membuat saham sektor pertambangan dilanda aksi jual pada perdagangan hari ini. Namun. investor asing masih membukukan net buy sebesar Rp 61,2 miliar. Sementara itu LQ45 ditutup di posisi 929.14 turun 2,05 poin atau 0,22%.

Liga Maradona, analis Recapital Securities mengatakan saham-saham perbankan masih ramai dibeli oleh investor asing seperti BBRI dan BBCA, lalu ada UNVR, KLBF, dan ASII.
Sementara pada perdagangan hari ini, saham pertambangan mengalami penurunan cukup dalam sebesar 1,56% terutama ADRO, HRUM, dan PTBA. Saham industri dasar juga turun yaitu INTP dan SMGR. Saham-saham yang turun tersebut sekaligus menggerus laju IHSG pada perdagangan hari ini.
Lebih lanjut, pada perdagangan besok, Liga memprediksi IHSG akan melemah terbatas dengan rentang support 5.380 dan resistance 5.460.
Investor cenderung menunggu sentimen-sentimen selanjutnya seperti realisasi tax amnesty, BI rate, dan perkembangan arah kebijakan bank sentral AS Federal Reserve.
"Saham-saham yang bisa dicermati hari ini adalah INTP, PGAS, WTON, dan ADRO," kata Liga kepada KONTAN, Kamis (11/08).
Lalu Milka memprediksi IHSG akan menguat dengan rentang 5.368-5.474. Sementara Parningotan Julio analis Millenium Danatama Sekuritas memprediksiIHSG besok akan melemah dengan rentang 5.386-5.460.

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung tertekan pada perdagangan besok, Jumat (12/8). Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menujukkan adanya sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securites mengatakan, secara teknikal, pergerakanIHSG masih terkonsolidasi negatif pada support MA7. Indikator stochasticbearish, keluar dari area overbought menuju oversold setelah dead-cross.
Sementara indikator RSI bergerak tertekan di area overbought. "Sehingga diperkirakan IHSG masih cenderung tertekan dengan rentang pergerakan 5.355-5.450." kata Lajar dalam riset yang diterima KONTAN, Kamis (11/8).
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah tipis 4.86 poin atau 0.09% dilevel 5.419,09 dengan volume cukup tinggi. Indeks sektor konsumer dan property memimpin penguatan dan sektor keuangan dan pertambangan memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini.
Indeks harga property yang turun masih dibawah ekspektasi di level 3,39% dengan perkiraan di level 3,1% menjadi salah satu faktor optimisme pasar terhadap sektor property. Sementara investor asing tercatat masih melakukan aksi net buy sebesar Rp 61,19 miliar hari ini.
Bursa asia mayiroritas tertekan pada perdagangan hari ini. Setelah harga minyak mentah mulai memasuki trend bearish dengan prospek Arab saudi dan iran menolak memberikan tanah peperangan mereka untuk pangsa pasar dunia. Selain itu mengejutkannya persediaan minyak di AS yang meningkat menjadi salah satu faktor penekan harga minyak di level $ 41 per barrel.
Bursa Eropa dibuka berfluktuasi terbebani oleh kerugian penambang dan produsen energi. Produsen kalium terbesar di Eropa dan perusahaan baja terbesar di German melaporkan penurunan laba tengah tahun ini.

Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya diakhir pekan diwarnai oleh data penjualan ritel, pinjaman baru, industrial productions dan penanaman modal asing (FDI) di China dengan ekspektasi yang cenderung negatif. Juga ada data Produk Domestik Bruto dan tingkat inflasi di German dan Eropa keseluruhan.



Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Jumat, 12 Agustus 2016. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Utama
Hal 1. KINERJA INDEKS BISNIS27: Saham Tambang Jadi Pendorong
Pemulihan harga saham sejumlah emiten tambang menjadi motor utama penggerak indeks Bisnis27 yang terkerek 20,24% sejak awal tahun, melampui kinerja IHSG sebesar 17,99%.
'Pengembang Itu Tidak Saling Bersaing '
Selama hampir dua dekade ter akhir, industri pro perti di Tanah Air mengalami pasang surut. Tak terkecuali PT Intiland De velopment Tbk., yang dibesarkan oleh Hendro Santoso Gondokusumo sejak 1970-an. Untuk me ngetahui bagaimana taipan, yang oleh Forbes diperkirakan memiliki aset US$555 juta, mem pertahankan kinerjanya, Bisnis me wa wan carai CEO emiten berkode saham DILD itu. Berikut petikannya:
BERANDA: HINDARI JEBAKAN REFORMASI PERPAJAKAN
Orang bisnis, katanya, akan hidup dengan tenteram kalau menjalankan usaha atas prinsip: cuan, ceng li, dan cincai
Hal 2. LAPS dan Maksimalisasi Perlindungan Konsumen
Kehadiran enam Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Usaha Jasa Keuangan (LAPSUJK) yang diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan No. KEP-01/D.07/2016 pada 21 Januari 2016, idealnya dimaksudkan sebagai lembaga penyelesaian sengketa yang bersifat di luar pengadilan. Lembaga ini didirikan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi antara pelaku usaha jasa keuangan (PUJK)—perbankan, pasar modal, asuransi, perusahaan penjaminan, lembaga pembiayaan dan pegadaian dan dana pensiun—dengan nasabah atau konsumennya.
RICARDO SIMANJUNTAK, Pengamat Hukum Perbankan dan Asuransi
Hal 3. STANDARDISASI EURO 4: Opsi Impor Bahan Bakar Jadi Pertimbangan
Upaya menerapkan standar emisi gas buang kendaraan bermotor mengacu Euro 4 di matang kan. Opsi yang mencuat, pemerintah perlu impor bahan bakar minyak yang sesuai dengan standar untuk kebutuhan domestik.
Hal 4. PENGHIMPUNAN DANA REPATRIASI: Realisasi Masih Rendah
Eksekusi skema repatriasi tercatat masih rendah karena hanya 5% dari total harta yang sudah dideklarasikan dalam kebijakan pengampunan pajak.
Hal 5. Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Melesetnya realisasi produk domestik bruto atau PDB kuartal II/2016, membuat Pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya pada tahun ini.
Hal 6. Life Autonesia: MOBIL KELAS PREMIUM Atur Strategi Perkuat Pasar
Sejumlah merek premium mencoba bangkit dari keterpurukan. Setelah mengalami tren penurunan selama beberapa tahun terakhir, agen pemegang merek mengatur strategi untuk memenangi pasar.
Hal 7. Life Autonesia: Pekerjaan Besar Membangun Industri Mobil
Dalam dua tahun belakangan, walau pasar cenderung mengalami stagnasi, namun beberapa catatan positif ditorehkan industri otomotif dalam negeri.
Hal 8. PENYERAPAN ANGGARAN DAERAH: Saat Presiden Terusik Dana yang Terparkir
Besarnya dana milik pemerintah daerah yang mengendap di perbankan telah mengusik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden nampak terganggu dengan kualitas penyerapan anggaran pemerintah daerah yang masih minim.
Hal 9. PELAMPAUAN KOEFISIEN LUAS BANGUNAN DKI: Kompensasi 11 Pengembang Rp3,8 Triliun
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyetujui pelampauan koefisien lantai bangunan atau KLB yang diajukan 11 perusahaan dengan total nilai kompensasi mencapai Rp3,8 triliun.
Hal 10. IKLAN
Hal 11. RESTRUKTURISASI UTANG: PT Central Steel Siapkan Proposal
PT Central Steel Indonesia bersiap akan menyelesaikan utang nya dengan PT Bank Mandiri Tbk. seusai menyerahkan berkas jawab an.
Hal 12. KOALISI BELUM FINAL: Ada Opsi Usung Petahana
Pengurus teras PDI Perjuangan masih menggodok tiga opsi terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 15 Februari 2017. Salah satu opsi yang masih dipertimbangkan yakni menduetkan kembali Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Komentar

  1. Do you need an instant loan to finance your business, company, pay bills and a quick loan to change your life for the better I will advice you to contact Libertyprivatefunding@gmail.com because I so much believe they are best loan lender you can get online.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒