Langsung ke konten utama

IHSG PENUTUPAN per tgl 06 Mei 2014

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I berbalik arah di pengujung sesi II hari ini, Selasa (6/5). Pada pukul 16.00 WIB, IHSG tumbang 8,035 poin atau turun 0,17% menjadi 4.834,48. Tercatat ada 152 saham turun dan 135 saham naik dan 95 saham diam tak bergerak. Ada 3,77 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 3,11 triliun. Tujuh sektor turun ke zona merah. Sektor yang turun dalam adalah, produk konsumen turun 1,12%, perkebunan turun 0,96%, konstruksi turun 0,60%, manufaktur turun 0,37%, industry lainnya turun 0,29%, perdagangan turun 0,20% dan keuangan turun 0,04%. Sektor yang naik adalah basic industry naik 0,99%, pertambangan naik 0,96% dan infrastruktur diam tak bergerak. Saham LQ 45 yang masuk jajaran top losers adalah; PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,37%, PT Sentul City Tbk turun 2,35%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 1,98% dan Surya Semesta International Tbk (SSIA) turun 1,96% dan PT Alam Sutera realty Tbk (ASRI) turun 1,94%. Saham LQ 45 yang naik ke posisi top gainers adalah; PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 6,93%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 5,76%, PT Multipolar Tbk (MLPL) naik 1,56%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,29% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 1,28%. Editor: Asnil Bambani Amri Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di akhir perdagangan sesi I hanya mampu menguat 0,05% ke 4.845,15. Indeks bergerak di kisaran 4.843,2-4.855,09. Sementara jelang penutupan, pada pukul 15.10 WIB IHSG melemah 0,19% ke level 4.833,39. Bahkan, pukul 15.34 WIB pelemahan IHSG makin tajam dan terkoreksi 0,26% ke level 4.829, 98 dan akhirnya ditutup terkoreksi 0,17% ke level 4.834,5 pada pukul 16.00. Adapun nilai tukar rupiah menguat 0,01% ke Rp11.519 per dolar AS pada pukul 15.57 WIB. Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau dan akhirnya ditutup turun 8 poin. Aksi ambil untung investor domestik jadi IHSG turun di tengah perdagangan yang sepi. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis di posisi Rp 11.515 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.517 per dolar AS. Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 2,965 poin (0,06%) ke level 4.845,468 mengekor penguatan bursa global dan regional dan menguat tipis 2 poin. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis. Aksi beli selektif terjadi di hampir seluruh lapisan saham. Indeks sempat menanjak hingga ke titik tertingginya hari ini di 4.855,092 sebelum lajunya melambat jelang penutupan sesi pagi. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat tipis 2,649 poin (0,05%) ke level 4.845,152 setelah muncul aksi ambil untung investor domestik. Padahal pagi tadi indeks bisa menanjak cukup tinggi. Aksi ambil untung memaksa indeks jatuh ke zona merah, sampai ke titik terendahnya di 4.828,637. Pergerakan indeks tetap berada di rentang yang tipis. Menutup perdagangan, Selasa (5/5/2014), IHSG turun 8,035 poin (0,17%) ke level 4.834,468. Sementara Indeks LQ45 melemah 1,817 poin (0,22%) ke level 815,337 Minimnya sentimen penggerak membuat investor lakukan aksi tunggu. Transaksi hari ini berjalan sepi, nilai transaksi saja hanya setengah dari rata-rata perdagangan harian. Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 72.360 kali pada volume 2,401 miliar lembar saham senilai Rp 1,681 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 105 turun, dan 94 saham stagnan. Saham-saham yang pagi tadi empat menguat kini harus melemah, hanya sektor tambang, industri dasar, dan infrastruktur yang masih bisa menguat. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 96,08 miliar di seluruh pasar. Bursa-bursa di Asia sore ini bergerak kompak menguat. Beberapa pasar saham tutup menyambut libur nasional, seperti bursa Jepang dan Hong Kong. Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini: Indeks Komposit Shanghai naik tipis 0,68 poin (0,03%) ke level 2.028,04. Indeks Straits Times menguat 4,65 poin (0,14%) ke level 3.246,25. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Sarana Tunas (SUPR) naik Rp 400 ke Rp 8.700, Waran Sarana Tunas (SUPR) naik Rp 400 ke Rp 3.600, Baramulti (BSSR) naik Rp 340 ke Rp 1.890, dan Charoen (CPIN) naik Rp 215 ke Rp 3.950. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 18.950 ke Rp 181.000, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 10.000 ke Rp 1,08 juta, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 4.050 ke Rp 69.900, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.950 ke Rp 55.850.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih