Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 19 Mei 2014

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (19/5/2014) ditutup melemah mengikuti trend bursa regional.

Meski melemah, perdagangan hari ini cukup bergairah, seiring dengan deklarasi capres-cawapres oleh dua poros. Namun hal itu tak mampu menopang pelemahan indeks yang pada sesi II harus menyerah masuk ke zona merah. Hal itu salah satunya juga disumbang oleh aksi profit taking.

Pada pukul 16.00, IHSG parkir di level 5.014,99 atau berkurang 16,57 poin (-0,32 persen). Hanya ada 83 saham yang menguat, sedangkan 228 saham lainnya diperdagangkan melemah dan 71 saham stagnan.

Bergairahnya pasar modal terlihat dari volume perdagangan mencapai 5,69 miliar lot saham dan nilai transaksi hingga Rp 8,9 triliun. Investor asing cukup aktif melakukan pembelian pada hari ini.

Saham-saham yang memberi turnover positif terbesar bagi investor adalah TLKM (Rp 2.580), BBRI (Rp 10.975), PGAS (Rp 5.575), ADRO (Rp 1.275), dan INCO (Rp 3.870). Adapun saham-saham yang memberi turnover negatif terbesar adalah SMGR (Rp 15.275), WIKA (Rp 2.340), ADHI (Rp 3.140), LPKR (Rp 1.120), dan INTP (Rp 23.100).

Sektor saham yang menguat adalah pertambangan (0,32 persen), infrastruktur (0,86 persen) dan sektor keuangan (0,36 persen).

Sebaliknya, sektor-sektor yang melemah adalah agribisnis (-1,24 persen), industri dasar (-2,3 persen), aneka industri (-0,01 persen), konsumer (-0,63 persen), properti (-1,96 persen), perdagangan (-0,87 persen) dan manufaktur (-0,9 persen).

Dari regional, sebagian besar bursa saham di kawasan Asia Pasifik melemah, lantaran investor menunggu rilis data perekonomian Jepang dan China. Selain itu, melemahnya bursa di kawasan ini juga dipicu oleh tipisnya penguatan Wall Street pada akhir pekan lalu.

Indeks Nikkei Jepang melemah 0,64 persen di level 14.006,44. Adapun indeks Hang Seng juga melemah 0,04 persen di posisi 22.704,5.

Meskipun IHSG melemah, namun hari ini nilai tukar rupiah menguat seiring dengan deklarasi capres-cawapres. Hingga sore ini, rupiah diperdagangkan di Rp 11.351 per dollar AS atau menguat 0,56 persen.



: Bambang Priyo Jatmiko

 Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menembus level 5.100 gara-gara terkena aksi ambil untung. Posisi indeks yang jenuh beli (overbought) dimanfaatkan investor untuk mengambil untung.

Deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dilakukan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) serta Prabowo dan Hatta Rajasa tidak mampu pertahankan IHSG positif. Tapi berhasil menarik dana asing masuk lantai bursa hingga lebih dari Rp 2 triliun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.350 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.430 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 21,480 poin (0,43%) ke level 5.053,051 bersama mata uang garuda buka perdagangan awal pekan. Optimisme Pemilihan Presiden (Pilpres) berjalan lancar jadi katalis positif.

Pelaku pasar yakin Pilpres akan berjalan satu putaran dengan kemenangan presiden yang selama ini jadi idolanya. Sentimen ini mendorong aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua.

Setelah mencapai titik tertingginya di level 5.091,317 IHSG langsung terkena aksi ambil untung. IHSG hanya stagnan, tidak sampai jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (19/5/2014), IHSG naik tipis 2,417 poin (0,05%) ke level 5.033,988. Aksi ambil untung muncul setelah IHSG masuk area jenuh beli

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih