Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 05 Mei 2014

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 4.829-4.852.

Tim Riset Equity Retail Mandiri Sekuritas mengatakan indeks akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini.

"IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indikator stochastic di zona 50% dan berpotensi melanjutkan rally," paparnya dalam riset, Senin (5/5/2014).

Adapun sejumlah saham yang dinilai perlu untuk dicermati pada hari ini:
Kode       Rekomendasi       Target (Rp)
TLKM      Buy                         2.420
SGRO     Sell                          2.310
EXCL      Buy                          5.300
BBRI       Buy                          10.500
PTPP      Speculative buy       1.920

Editor : Sepudin Zuhri

kontan JAKARTA. Sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,2% ke level 4.838,76. Meski demikian, Jumat (2/5), asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 86,1 miliar. Artinya, beli bersih asing sepanjang tahun ini sebesar Rp 33,38 triliun.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menilai, pasar sudah mengantisipasi data ekonomi domestik, seperti inflasi dan neraca dagang membaik. Pun dari eksternal, data payroll Amerika Serikat mencapai kenaikan tertinggi dalam dua tahun terakhir.
"Hanya saja sentimen positif itu dibatasi konflik Ukraina," papar dia. Investor masih menanti pengumuman suku bunga Bank Indonesia.
Tapi, analis Phintraco Securities Setiawan Efendi yakin, pekan ini IHSG menguat karena sentimen positif domestik. Adapun, analis OSO Securities Andri Goklas menduga, data HSBC PMI China yang diperkirakan melambat bisa menekan IHSG pada pekan ini.
Andri menebak, Senin (5/5), indeks bergulir di kisaran 4.815 - 4.875. Sementara, Purwoko memprediksi, indeks bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran 4.820-4.870. Prediksi Setiawan, IHSG naik terbatas di 4.827-4.872.
Editor: Barratut Taqiyyah
Bisnis.com, JAKARTA—Setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 58,88 poin atau minus 1,2% seminggu lalu, tekanan jual diperkirakan akan berlanjut Senin (5/5/2014) dan sepanjang pekan ini.
Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan hal itu disebabkan mulai sepinya sentimen positif yang beredar di pasar.
“Itu juga merujuk kejatuhan DJIA dan EIDO pada Jumat pekan lalu,” kata Edwin dalam risetnya, Senin (5/5/2014).
Menurutnya, selective buying minggu ini akan tertumpu atas saham di sektor consumer, perbankan, dan infrastruktur di antaranya: INDF, GGRM, AISA, ACES, BBRI, BBCA, TLKM, PGAS.

Editor : Rustam Agus
INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG Senin (5/5/2014) diprediksi variatif cenderung menguat terbatas dalam kisaran 4.820-4.870. Akan tetapi, indeks belum indikasikan reli lebih lanjut.
Pada perdagangan Jumat (2/5/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,386 poin (0,03%) ke posisi 4.838,760. Intraday tertinggi 4.858,907 dan terendah 4.835,195.
Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas memproyeksikan, Senin (5/5/2014) ini IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. “Data makro ekonomi seperti inflasi dan neraca perdagangan tampaknya sudah diantisipasikan oleh pasar,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dari eksternal, lanjut dia, data payroll AS menunjukkan kenaikan dalam skala tertinggi dalam 2 tahun terakhir. “Hanya saja sentimen positif tersebut dibatasi oleh meningkatnya tensi di Ukraina,” ungkap dia.
Secara teknikal, kata Purwoko, momentum indikator berada di bawah average-nya. Belum ada indikasi IHSG bisa rally lebih lanjut. “Kisaran support-resistance 4.820-4.870,” imbuhnya. [jin]

1. PT Adhi Karya (ADHI)

Saham PT Adhi Karya (ADHI) dalam kisaran Rp2.985-3.065. Stochastic & momentum mencoba naik namun, Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih bergerak turun dengan histogram positif mendatar. Trading buy selama di atas Rp3.000.

2. PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp9.900-10.125. Hammer lewati Middle Bollinger Bands (MBB). Stochastic & The Relative Strength Index (RSI) melanjutkan kenaikan serta meninggalkan utang gap Rp9.800-9.850. Maintained buy selama di atas Rp10.000.

3. PT Siloam International Hospitals (SILO)

Saham PT Siloam International Hospitals (SILO) dalam kisaran Rp10.900-12.100. White marubozu lewati upper bollinger band (UBB ). William’s %R mendatar. Trading sell jika Rp11.950 gagal bertahan.

4. PT United Tractor (UNTR)

Saham PT United Tractor (UNTR) dalam kisaran Rp21.700-22.350. Morning star lewati Middle Bollinger Bands (MBB). The Relative Strength Index (RSI) masih bertahan naik. Maintained buy selama di atas Rp22.150.

5. Astra Agro Lestari (AALI)

Saham PT Astra Agro Lestari (AALI) dalam kisaran Rp28.400-29.575. White marubozu bertahan di atas Middle Bollinger Bands (MBB). Stochastic & Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak naik. Maintained buy selama di atas Rp29.400.

6. PT Malindo Feedmill (MAIN)

Saham PT Malindo Feedmill (MAIN) dalam kisaran Rp2.850-2.985. Tren turun terjadi. Black marubozu di atas lower bollinger band (LBB ). The Relative Strength Index (RSI) masih berada di area oversold. Trading sell jika Rp2.880 gagal bertahan.

7. PT Gudang Garam (GGRM)

Saham PT Gudang Garam (GGRM) dalam kisaran Rp55.700-57.175. Tren kenaikan masih bertahan. William’s %R masih bergerak naik. Maintained buy selama di atas Rp56.450. [jin]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih