Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 05 November 2014

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai siang ini masih lesu. Mengutip Bloomberg, sampai istirahat jeda siang oukul 12.00 WIB, indeks naik 4,8 poin atau tak sampai 0,1% ke level 5.075,79.

Beberapa saham yang menjadi penggerak (movers) bursa bertahan di zona hijau antara lain: PT Astra International Tbk (ASII) yanng menguat 1,11% atau 3,2 poin ke Rp 6.850, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang naik 3% atau 2,2 poin ke Rp 18.425 per saham, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 0,73% atau 2,1 poin ke Rp 2.760 per saham.

Sampai siang ini, indeks bergerak di kisaran 5.072,93 - 5.087,23.

Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang listing perdana hari ini menjadi salah satu top gainers sampai siang ini. BIRD menguat 14,23% menjadi Rp 7.425 per saham.

Saham PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) yang baru bisa diperdagangkan kembali, menduduki puncak top gainers, yaitu naik 34% ke Rp 67.

http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-naik-tipis-bird-masuk-top-gainers




Sumber : KONTAN.CO.ID
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Rabu (4/11) dibuka langsung menguat 5 poin ke level 5.075,24 dari 5.070,94 setelah sejak awal pekan terus melemah.

Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.07 WIB, IHSG bertambah 6 poin (0,12 persen) menjadi 5.076,14.

Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 dibuka naik menjadi 360,87 dari 360,01. Indeks LQ45 dibuka menguat 1 poin ke level 865,37 dari 864,29. Sementara indeks syariah yang tergabung dalam ISSI dibuka naik menjadi 162,32 dari 162,08.

Sementara dari global, pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak mixed seiring rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) yang mengecewakan. Penguatan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,10 persen. Sedangkan indeks S&P500 melemah tipis -0,28 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh keputusan lembaga dana pensiun terbesar Jepang yang akan menambah alokasi di saham dua kali lipat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang yang turun -0,35 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,23 persen.

Sedangkan harga emas Comex menguat +0,01 persen ke posisi US$ 1.167,80 per troy ounce.

Adapun harga minyak mentah dunia pada perdagangan Selasa (4/11) malam pukul 21.50 waktu New York atau pagi ini WIB tergerus US$ 1,59 (2,06 persen) ke level US$ 77,19 untuk jenis WTI, sedangkan jenis brent crude oil melemah US$ 1,96 (2,37 persen) ke level US$ 82,82.

IHSG Selasa (4/11) melemah 14 poin (0,29 persen) ke level 5.070,94. Kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 melemah 2,29 (0,63 persen) mencapai posisi 360,01. Sementara indeks LQ-45 melemah 4,02 poin (0,46 persen) ke level 864,29.

http://www.beritasatu.com/pasar-modal/222832-setelah-tertekan-sejak-awal-pekan-ihsg-akhirnya-menguat.html




Sumber : BERITASATU.COM

JAKARTA. Harian KONTAN edisi Rabu (5/11) memiliki sejumlah berita yang layak Anda simak. Pada halaman dua rubrik Bursa kami memiliki berita besar tentang saham PT PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Utang perusahaan ini membengkak per kuartal III-2014. Melonjaknya utang PGAS ini karena tambahan obligasi US$ 1,33 miliar. Sementara pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun US$ 508,95 juta. Jika ditotal dengan kewajiban jangka pendek, liabilitas PGAS mencapai US$ 2,6 miliar. Ini artinya kewajiban PGAS tumbuh dua kali lipat per Desember 2013 sebesar US$ 1,65 miliar. Pada 28 Agustus 2014, PGAS memang telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Sindikasi US$ 650 juta.
Selain itu ada berita PT Indika Energy Tbk (INDY) kembali meraih pendanaan eksternal. INDY melalui entitas anak, PT Indika Inti Corpindo (IIC), menarik fasilitas kredit tanpa komitmen senilai US$ 20 juta dari Citibank NA. Utang itu ditarik pada 13 Oktober 2014 dan jatuh tempo 13 Oktober 2015. Fasilitas ini berbunga 2,5% di atas LIBOR yang terutang setiap bulan.Pinjaman ini untuk membiayai kegiatan perdagangan batubara di IIC
Ketiga ada berita tentang, PT Resources Alam Indonesia Tbk yang akan mendongkrak produksi komoditas Emiten berkode saham KKGI ini membidik produksi batubara 5,3 juta metrik ton (MT) pada tahun depan. Target itu tumbuh 39,47% dibandingkan produksi batubara tahun ini yang diprediksi mencapai 3,8 juta MT. Manajemen menilai, target produksi sangat mungkin tercapai, mengingat kapasitas keseluruhan infrastruktur sudah lengkap.
Terakhir ada berita tentang proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin (4/11), IHSG melemah 0,29% menjadi 5.070,94. Dan pemodal asing kembali mencatatkan net sell senilai Rp 197,15 miliar. Pergerakan IHSG kontras dengan pasar saham Asia, yang tecermin dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Indeks ini kemarin menguat 1,3% ke level 142,12, pada pukul 17.54 waktu Hong Kong. Analis menilai, IHSG cenderung sepi sentimen. Pelaku pasar masih menanti rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Editor: Avanty Nurdiana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih