Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 03 November 2014

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 12 poin mengekor penguatan bursa global dan regional. Aksi beli asing kembali muncul pagi ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.080 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.077 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 12,990 poin (0,26%) ke level 5.102,537. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,255 poin (0,37%) ke level 871,306.

Membuka perdagangan awal pekan, Senin (3/11/2014), IHSG bertambah 9,716 poin (0,19%) ke level 5.099,263. Indeks LQ45 tumbuh 2,150 poin (0,25%) ke level 870,241.

Aksi beli menyasar hampir seluruh indeks sektoral, kecuali sektor industri dasar dan keuangan. Laju penguatan Indeks juga tertahan aksi jual investor domestik.

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik tipis 2,621 poin (0,05%) ke level 5.092,168. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,481 poin (0,06%) ke level 868,432.

Akhir pekan lalu IHSG melaju 30 poin berkat aksi borong saham jelang akhir perdagangan. Stimulus Bank Sentral Jepang membuat indeks bursa-bursa di Asia melesat, termasuk IHSG.

Sedangkan Indeks Dow Jones dan S&P 500 mencetak rekor tertinginya didorong stimulus Bank Sentral Jepang. Pelaku pasar langsung semangat berburu saham dengan adanya sentimen positif ini.

Bursa-bursa di Asia pagi hari ini kompak menguat setelah dapat sentimen dari rekor Wall Street pekan lalu. Rata-rata penguatannya cukup tinggi, lebih dari 1%.

Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:

  • Indeks Hang Seng melonjak 296,02 poin (1,25%) ke level 23.998,06.
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 29,10 poin (1,22%) ke level 2.420,18.
  • Indeks Straits Times naik 17,76 poin (0,54%) ke level 3.292,01.
(ang/hds)


Jakarta -Pada perdagangan Jumat (31/10) IHSG naik 31 poin (+0,61%) ke level 5.089,55 menyikapi keluarnya laporan keuangan sejumlah emiten yang merupakan hari terakhir pelaporan keuangan kuartal ketiga.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa hari ini a.l. BBCA, BBRI, BMRI, PGAS, dan GGRM. Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 373,1 miliar dengan saham-saham yang banyak dibeli asing a.l. BBRI, BBNI, BMRI, INDF, dan UNTR.

Secara teknikal, indeks naik dengan pola hammer disertai volume dan terlihat mencoba test resist MA50. Stochastic, RSI, dan MACD positif.

Hari ini (3/11), IHSG diperkirakan masih akan menguat di kisaran 5.050-5.125 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, KAEF, BBNI, BBRI, dan BMRI.

Jakarta -Positifnya Dow Jones di tengah relatif turunnya beberapa bursa regional dapat mempengaruhi sentimen. IHSG bergerak relatif menguat diikuti oleh adanya minat beli asing minggu lalu. Namun demikian, posisi IHSG masih di dekat beberapa level resistance kemungkinan dapat menghambat peluang positif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini.


ASII – Kinerja 9M 2014

PT Astra International membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 7.6%Yoy menjadi Rp 14.5 Triliun Vs Rp 13.5 Triliun pada 9M 2013 lalu. Pendapatan ASII naik 6.2%Yoy menjadi Rp 150.58 Triliun. Upaya penghematan biaya yang dilakukan berdampak pada kenaikan beban pokok sebesar 4.6%Yoy sehingga ASII dapat membukukan kenaikan laba kotor sebesar 13.4%Yoy menjadi Rp 28.79 Triliun pada 9M 2014.



KLBF – Kinerja 9M 2014

PT Kalbe Farma (KLBF) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 8.8%Yoy menjadi Rp 1.49 Triliun Vs Rp 1.37 Triliun pada 9M 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 11.5%Yoy menjadi Rp 12.76 Triliun. Laba operasi tercatat naik 9.6%Yoy menjadi Rp 1.98 Triliun pada 9M 2014.
 LPKR – Kinerja 9M 2014

PT Lippo Karawaci (LPKR) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 15.4%Yoy menjadi Rp 1.05 Triliun Vs Rp 912.81 Miliar pada 9M 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 28%Yoy menjadi Rp 6.12 Triliun. Laba operasi tercatat naik 27%Yoy menjadi Rp 1.73 Triliun pada 9M 2014.



META – Kinerja 9M 2014

PT Nusantara Infrastructure (META) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 136.4%Yoy menjadi Rp 80.24 Miliar Vs Rp 33.9 Miliar pada 9M 2013 lalu kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 73.59% menjadi 382.31 Miliar. Laba operasi tercatat naik 92% Yoy menjadi Rp 156.35 Miliar.



SMGR – Kinerja 9M 2014

 PT Semen Indonesia (SMGR) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 4.7%Yoy menjadi Rp 4.09 Triliun Vs Rp 3.91 Triliun pada 9M 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 11.3%Yoy menjadi Rp 19.35 Triliun. Laba operasi tercatat naik 3.7%Yoy menjadi Rp 5.19 Triliun pada 9M 2014.



WIKA – Kinerja 9M 2014

PT Wijaya Karya (WIKA) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2014 sebesar 2.7%Yoy menjadi Rp 400.71 Miliar Vs Rp 390.03 Miliar pada 9M 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 8.8%Yoy menjadi Rp 8.6 Triliun. Laba operasi tercatat naik 6.1%Yoy menjadi Rp 824.84 Miliar pada 9M 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih