TEMPO.CO, Jakarta - Para kepala daerah yang berkumpul dalam Rapat Koordinasi Nasional di Kementerian Dalam Negeri mendukung pemerintah dalam kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, misalnya, sepakat dengan kenaikan BBM asalkan ada kejelasan untuk apa pengalihan subsidi tersebut.
"Kalau sudah jelas dana subsidi untuk irigasi atau lainnya kan kita di daerah enak sosialisasinya ke masyarakat," kata Ganjar, Selasa 4 November 2014. (Baca: BBM Belum Naik, Harga Gula dan Beras Mendahului )
Senada, Gubernur Aceh Zaini abdullah dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menilai subsidi BBM kurang produktif. Mereka mendukung pengalihan subsidi. "Lebih baik dialihkan ke sektor lain yang lebih pendidikan dan kesehatan," kata Frans Lebu. Mereka mengharap agar ada substitusi kepada rakyat agar mereka bisa tetap bekerja. "Seperti penambahan modal kerja agar rakyat tetap bisa bekerja," kata Zaini.
Gubernur Jawa Timur bahkan melangkah lebih jauh menghadapi kepanikan pasca kenaikan BBM. Pemerintah mengontrol sistem distribusi barang agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Pemerintah Jawa Timur telah memangkas rantai distribusi menjadi dari produsen langsung ke pasar. "Ongkos angkut dan pengemasannya, kami yang tanggung," kata dia. Selain itu, kata dia, pemerintah bakal memantau 138 pasar secara online.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan selaiknya subsidi bahan bakar minyak dialihkan kepada sektor yang lebih produktif. Dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, belanja subsidi lebih besar ketimbang belanja Kementerian/Lembaga.
"Harusnya subsidi BBM bisa dialihkan untuk membangun insfrastruktur," kata Bambang. (Baca: Politikus NasDem Ini Ngotot Harga BBM Harus Naik )
APBN 2015 senilai Rp 2.039,5 triliun itu terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp 1.392,4 triliun. Selain itu ada dana transfer ke daerah serta dana desa sebesar Rp647 triliun. Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 601,1 triliun. Sedangkan, belanja non Kementerian/Lembaga sebesar Rp 791,4 triliun. Pemerintah ingin agar ada anggaran pagu belanja non Kementerian yang didominasi subsidi, khsususnya BBM, dialihkan ke belanja infrastruktur. "Seperti membangun irigasi," kata dia.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Kondisi politik di Gedung Parlemen Senayan belakangan memanas setelah koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi membentuk pimpinan DPR tandingan. Mereka membentuk pimpinan DPR sendiri lantaran kecewa dengan sikap koalisi partai pendukung Prabowo Subianto yang menguasai seluruh alat kelengkapan legislatif.
Mereka yang ditunjuk adalah Pramono Anung dari PDI Perjuangan sebagai Ketua DPR, sementara wakilnya adalah Abdul Kadir Karding dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Partai NasDem, Syaifullah Tamliha dari Partai Persatuan Pembangunan, serta Dossy Iskandar Prasetyo dari Hanura. (Baca: Koalisi Prabowo Tak Terima Undangan Paripurna DPR).
PRIHANDOKO
JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14% ke level 5.078,52 pada perdagangan Selasa (4/11/2014).
Selanjutnya, indeks melemah 0,27% ke 5.071,53. Sebelumnya indeks juga ditutup melemah 0,08%. Dari 502 saham yang diperdagangkan, sebanyak 12 saham menguat, 13 saham melemah, dan 477 saham stagnan.
Tiga dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor aneka industri 0,29%. Adapun lima sektor lainnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor finansial 0,45%, dan satu sektor stagnan yakni konsumer.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka turun 0,29% ke 444,41. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,16% ke Rp12.128.
Saham-saham yang menguat pagi ini:
LPPF
+3,44%
BMRI
+0,48%
ASII
+0,36%
PGAS
+0,42%
Saham-saham yang melemah pagi ini:
BBCA
-1,15%
BBRI
-1,13%
TLKM
-0,54%
UNTR
-1,91%
Sumber: Bloomberg.
http://market.bisnis.com/read/20141104/7/270191/indeks-bei-4-november-ihsg-terus-turun-027-sejak-awal-perdagangan
Sumber : BISNIS.COM
The Numbers: Adding Up Indonesia’s Fuel Subsidy Costs
ByI Made Sentana
Cutting fuel subsidies is one of the biggest decisions facing Indonesia’s new President, Joko Widodo, elected on a populist platform in one of the most closely fought elections ever in Southeast Asia’s largest economy. People familiar with the plan say Mr. Widodo’s administration is considering raising the price of subsidized gasoline and diesel fuel by up to 3,000 rupiah a liter, which could save the government up to 10 trillion rupiah ($828 million) for the remainder of this year and a whopping 141 trillion in 2015. It’s uncertain when the fuel price increase will happen, but the new Coordinating Minister for the Economy, Sofyan Djalil, said last week that the government would seek “to correct” the fuel subsidy system before the end of the year.
$22.8 billion (276 trillion rupiah)The estimated cost of fuel subsidies next year, according to the state budget. The total amount allocated to energy subsidies, including fuel, is estimated to hit 363.5 trillion rupiah ($31 billion), roughly 18% of total spending. Fuel subsidies, a legacy of the more than 30-year rule of former President Suharto, have long presented a quandary for Indonesia’s leaders. Initiated as a means of stabilizing prices and assisting the poor, the subsidies have increasingly been seen as a gift to the growing middle class that uses cheap fuel to power its cars and motorcycles. If Mr. Widodo doesn’t rein them in, he will have little money to add new infrastructure or meet campaign pledges to improve health care or education.
$132 billion (1,600 trillion rupiah)The amount Indonesia spent on fuel subsidies over the past five years. At the same time, the government spent only 1,200 trillion rupiah on infrastructure and social welfare programs combined, said the new Minister of Energy and Mineral Resources, Sudirman Said. Raising fuel prices has bred riots in the past and people close to the government say officials are preparing a public service campaign to explain to citizens that the money saved from cutting back spending on subsidies will allow the government to shifting its budget to more productive programs that eventually will benefit the poor.
$43 Billion
If the government gradually reduces the amount it puts toward fuel subsidies over the next four years, PT Ashmore Asset Management Indonesia, an Indonesian unit of London-listed fund manager Ashmore, estimates that it could save $43 billion in total. Assuming 50% of those savings go toward infrastructure development, Indonesia could add more than 2,000 kilometers of toll roads or 2.5 times the current number of toll roads in the country. It could also put those savings toward other types of infrastructure projects, such as ports and railways, a lack of which is often cited as one of the biggest hindrances to investment.
If the government gradually reduces the amount it puts toward fuel subsidies over the next four years, PT Ashmore Asset Management Indonesia, an Indonesian unit of London-listed fund manager Ashmore, estimates that it could save $43 billion in total. Assuming 50% of those savings go toward infrastructure development, Indonesia could add more than 2,000 kilometers of toll roads or 2.5 times the current number of toll roads in the country. It could also put those savings toward other types of infrastructure projects, such as ports and railways, a lack of which is often cited as one of the biggest hindrances to investment.
$0.23Subsidy cuts will spark inflation, raising the price of daily goods, such as food and transportation. Currently, the average cost of a one-way ticket on Jakarta public transportation, according to a survey by GoEuro.com, a Berlin-based travel search website. In comparison, an average taxi journey in Jakarta costs $3.57 for every 10km, while a ride with ridesharing service Uber costs slightly more at $3.77 per 10km.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan setiap tamu dan investor luar negeri yang bertemu dengannya selalu menyampaikan kekhawatiran mereka atas tensi politik Indonesia yang semakin panas. "Tapi selalu saya sampaikan bahwa tidak ada masalah," kata Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 November 2014.
Menurut Jokowi, ketegangan yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhir-akhir ini adalah sebuah dinamika politik yang biasa. Jokowi meminta para pemimpin di daerah untuk tidak khawatir atas apa yang terjadi di Jakarta. Hal ini diutarakan Jokowi di hadapan seluruh gubernur yang hadir di acara itu. (Baca juga: Surya Paloh: Kami Bukan Kalah di DPR).
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan setiap tamu dan investor luar negeri yang bertemu dengannya selalu menyampaikan kekhawatiran mereka atas tensi politik Indonesia yang semakin panas. "Tapi selalu saya sampaikan bahwa tidak ada masalah," kata Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 November 2014.
Menurut Jokowi, ketegangan yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhir-akhir ini adalah sebuah dinamika politik yang biasa. Jokowi meminta para pemimpin di daerah untuk tidak khawatir atas apa yang terjadi di Jakarta. Hal ini diutarakan Jokowi di hadapan seluruh gubernur yang hadir di acara itu. (Baca juga: Surya Paloh: Kami Bukan Kalah di DPR).
Kondisi politik di Gedung Parlemen Senayan belakangan memanas setelah koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi membentuk pimpinan DPR tandingan. Mereka membentuk pimpinan DPR sendiri lantaran kecewa dengan sikap koalisi partai pendukung Prabowo Subianto yang menguasai seluruh alat kelengkapan legislatif.
Mereka yang ditunjuk adalah Pramono Anung dari PDI Perjuangan sebagai Ketua DPR, sementara wakilnya adalah Abdul Kadir Karding dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Partai NasDem, Syaifullah Tamliha dari Partai Persatuan Pembangunan, serta Dossy Iskandar Prasetyo dari Hanura. (Baca: Koalisi Prabowo Tak Terima Undangan Paripurna DPR).
PRIHANDOKO
JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,14% ke level 5.078,52 pada perdagangan Selasa (4/11/2014).
Selanjutnya, indeks melemah 0,27% ke 5.071,53. Sebelumnya indeks juga ditutup melemah 0,08%. Dari 502 saham yang diperdagangkan, sebanyak 12 saham menguat, 13 saham melemah, dan 477 saham stagnan.
Tiga dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor aneka industri 0,29%. Adapun lima sektor lainnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor finansial 0,45%, dan satu sektor stagnan yakni konsumer.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka turun 0,29% ke 444,41. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,16% ke Rp12.128.
Saham-saham yang menguat pagi ini:
LPPF
+3,44%
BMRI
+0,48%
ASII
+0,36%
PGAS
+0,42%
Saham-saham yang melemah pagi ini:
BBCA
-1,15%
BBRI
-1,13%
TLKM
-0,54%
UNTR
-1,91%
Sumber: Bloomberg.
http://market.bisnis.com/read/20141104/7/270191/indeks-bei-4-november-ihsg-terus-turun-027-sejak-awal-perdagangan
Sumber : BISNIS.COM
Bisnis.com, JAKARTA- Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa (4/11/2014)
di kisaran support 5.055-5.075, dan resisten 5.096-5.115.
Analis WKSI Reza Priyambada mengatakan hanging man di bawah upper bollinger band (UBB ). MACD cenderung naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R cenderung turun tipis.
Laju IHSG, ujarnya, sempat berada di target resisten (5.095-5.114), dan sempat berada di target support (5.055-5.072).
Laju IHSG, tambahnya, di satu sisi memiliki peluang kenaikan. Namun juga menyimpan potensi untuk mengalami penurunan lanjutan, jika aksi profit taking masih mewarnai transaksi.
“Untuk itu, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan,” kata Reza.
WKSI mengemukakan ada 5 saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- LPCK. 8.475-9.075. Three white soldier di bawah UBB. Target resisten 8.675 terlampaui diikuti kenaikan RSI namun, william’s %R bergerak turun. Trd sell jika 8.800 gagal bertahan
- TAXI. 1.165-1.225. White marubozu dekati UBB. Stochastic bergerak naik diikuti kenaikan MFI. Trd buy slm up 1.200
- BBRI. 10.950-11.175. Hanging man di bawah UBB. RMI bergerak naik namun, diikuti penurunan volume & mass index. Trd sell jika 11.050 gagal bertahan
- UNVR 30.125-30.650. Hammer di bawah middle Bollinger band (MBB ). RoC bergerak naik diikuti peningkatan MFI. Maintained buy slm up 30.400
- ERAA. 1.000-1.060. Hammer di bawah UBB. Parabollic SAR bergerak naik. Target resisten 1.045 tersentuh diiringi kenaikan William’s %R. Trd buy slm up1.035
Editor : Linda Teti Silitonga
Komentar
Posting Komentar