Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 03/11/2014 (strateg1 un1k kebijakan stimulus + relokasi subs1d1)

JAKARTA investor daily- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan inflasi Oktober yang berada pada kisaran 0,47% masih dikategorikan inflasi stabil. Menurut dia, jika dilihat secara year to date (Januari-Oktober) inflasi tahun 2014 sudah mencapai 4,19%.

Sofyan mengatakan stabilnya laju inflasi dari Januari-Oktober 2014 menandakan bahwa pasokan pangan terjaga dengan baik.

"Alhamdulillah inflasi rendah dan stabil," ujar dia ketika ditemui di kantornya, Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (3/11).

Sofyan mengatakan pemerintah tetap akan menaikkan harga BBM sebelum 2015. Menurut dia, salah satu alasan penaikan harga BBM adalah pemerintah melihat laju inflasi cukup rendah.

Sofyan mengatakan kenaikan harga BBM pasti akan meningkatkan laju inflasi, inflasi diperkirakan akan kembali normal 3 bulan setelah kenaikan harga BBM. "Yang penting harga dan pasokan pangan utama dijaga," ujar dia

Sofyan mengatakan, kenaikan harga BBM tidak hanya meningkatkan laju inflasi tetapi akan memukul lapisan bawah.

Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan bantuan berupa program simpanan keluarga sejahtera, program Indonesia sehat, dan program Indonesia pintar. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat tidak mampu dari kenaikan harga BBM. (dho)
JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan pertama November ini tak cukup menggembirakan. IHSG ditutup melemah 0,079 % atau 4,04 poin ke level 5.085,5.
Merujuk data RTI, jumlah transaksi saham yang diperdagangkan sebanyak 188,031 dengan volume 6,154 miliar atau setara Rp 4,996 triliun. Jumlah saham yang naik sekitar 104 dan 175 saham turun. Sementara yang stagnan ada 95 saham.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp 400 ke Rp23.900, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) naik Rp375 ke Rp 8.875, dan saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik Rp 300 ke Rp 9.100.
Sedangkan saham-saham yang berada dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) turun Rp650 menjadi Rp 2.475, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp600 menjadi Rp 20.575, dan saham PT Indospring Tbk (INDS) turun Rp 405 menjadi Rp 1.695.
Editor: Yudho Winarto

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan Senin (3/11/2014) tercatat melemah 4,04 poin atau 0,08% ke level 5.085,51.
Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 5.060,32 hingga 5.103,7. Dari 502 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 102 saham menguat, 179 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Dari sembilan sektor yang ada, empat diantaranya menguat, sedangkan sisanya melemah. Sektor industri dasar dan bahan kimia melemah tertajam, yakni 1,82%. Sementara itu, sektor pertanian yang melejit 1,37% mencatatkan penguatan tertinggi.
Pada saat yang sama indeks Bisnis 27 justru menguat tipis 0,01% atau 0,03 poin ke level 445,7. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi 0,2% ke level Rp12.109/US$.
Saham-saham penekan indeks:
CPIN-5,6%
MAIN-22,88%
ITMG-9,16%
BMRI-4,84%
Saham-saham pendorong indeks:

ASII+0,37%
SMAR+3,8%
INVS+15,38%
AALI+1,7%
Sumber: Bloomberg, 2014

Editor : Ismail Fahmi


JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali ke zona merah. Sore ini, IHSG turun tipis 4,04 poin atau 0,1 persen ke 5.085,51
Sebanyak 116 saham menguat, 179 saham melemah, dan 100 saham stagnan. Penutupan sore ini, terjadi transaksi sebesar Rp3,71 triliun dari 2,95 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,26 poin menjadi 868,31, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,25 poin menjadi 670,19, indeks IDX30 menguat 0,44 poin atau 0,1 persen menjadi 445,62 dan indeks MNC36 naik 0,59 poin atau 0,2 persen menjadi 271,63.
Sektor-sektor penggerak IHSG variatif, dengan sektor yang menguat tertinggi adalah sektor perkebunan sebesar 1,4 persen. Sektor yang turun terbesar adalah sektor industri dasar 1,8 persen.
Di Asia, pasar saham bergerak dua arah, dengan indeks Nikkei naik 755,56 poin atau 4,83 persen ke 16.413, indeks Hang Seng turun 82,09 poin atau 0,34 persen menjadi 23.915,97, dan indeks Straits Times menguat 0,38 persen ke 3.288.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp400 ke Rp23.900, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) naik Rp375 ke Rp8.875, dan saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik Rp300 ke Rp9.100.
Sedangkan saham-saham yang berada dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) turun Rp650 menjadi Rp2.475, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp600 menjadi RP20.575, dan saham PT Indospring Tbk (INDS) turun Rp405 menjadi RP1.695.
(rzk)

JAKARTA investor daily - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/11) sore, melemah 4,04 poin (0,08 persen) ke level 5.085,51.

Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,06 (0,02 persen) mencapai posisi 362,30.

Sementara itu, indeks LQ-45 naik 0,26 poin (0,03 persen) ke level 868,31. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung ISSI tergerus 0,19 poin (0,12 persen) menjadi 163,22.

Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 2,945 miliar saham senilai Rp 3,707 triliun. Indeks sempat mencapai level tertinggi 5.103 dan level terendah sebesar 5.060. Sebanyak 116 saham menguat, 179 saham melemah, dan 100 saham stagnan.

Pergerakan sektor saham bervariasi dengan kenaikan tertinggi saham sektor pertanian sebesar 1,4, sementara sektor saham yang paling melemah adalah industri dasar 1,8 persen.

Saham-saham yang naik di top gainer adalah AALI naik Rp 350 (1,5 persen) menjadi Rp 23.850, LPCK naik Rp 350 (4,1 persen) menjadi Rp 8.850, SMAR naik Rp 300 (3,8 persen) mencapai Rp 8.200, dan GGRM naik Rp 200 (0,3 persen) menjadi Rp 57.900.

Saham-saham yang turun di top loosers adalah DLTA turun Rp 13.900 (3,5 persen) menjadi Rp 388.100, MYOR turun Rp 1.175 (4,2 persen) menjadi Rp 27.100, ITMG turun Rp 1.025 (4,8 persen) menjadi Rp 20.150 dan ITMG turun Rp 710 (22,7 persen) menjadi Rp 2.415.

Sementara untuk rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah Kamis (30/10) berada di posisi Rp 12.165 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 2 dari posisi Rabu (29/10) sebesar Rp 12.163 per dolar AS dengan kisaran perdagangan Rp 12.226 - Rp 12.104.

Adapun mengacu data Bloomberg, rupiah pagi tadi pukul 04.00 waktu AS atau Senin sore pukul 16.00 WIB di level Rp 12.108 per dolar AS. Angka ini melemah 23,0 poin (0,20 persen) dari posisi penutupan kemarin.

Adapun harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (3/11) pagi pukul 04.00 waktu New York atau sore ini pukul 16.00 WIB melemah US$ 0,58 (0,72 persen) ke level US$ 80,54 untuk jenis WTI, sedangkan jenis brent crude oil tergerus US$ 0,38 (0,44 persen) ke level US$ 85,86. (BS/wbp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk