Langsung ke konten utama

ihsg penutupan per tgl 19 Februari 2016

JAKARTA. Hari ini, Jumat (19/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun sebesar 81,23 poin seiring dengan munculnya rumor mengenai pembatasan maksimum marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank oleh regulator.
IHSG terkoreksi signifikan 1,70 % menjadi 4.697,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 18,39 poin (2,19 %) menjadi 820,39.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, rumor rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai batas maksimum NIM bank di level 4 % agar dapat bersaing di regional Asia menghilangkan momentum positif dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI rate).
"Rumor itu dijadikan alasan oleh investor di pasar saham domestik untuk mengambil posisi ambil untung, termasuk asing pada sektor keuangan perbankan sehingga turun pada perdagangan di akhir pekan ini (Jumat, 19/2)," katanya.
Dalam data perdagangan BEI pada Jumat (19/2) ini, tercatat pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp 912,237 miliar.
Menurut dia, rencana OJK itu masih sangat jauh terpenuhi oleh bank-bank di Indonesia mengingat NIM perbankan yang rata-rata jauh di atas level 4 % dan perbedaan debitur di setiap negara.
Di sisi lain, lanjut dia, bursa saham di kawasan Asia yang berada dalam area negatif menambah dorongan bagi pelaku pasar saham di dalam negeri untuk melakukan aksi ambil untung.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 296.503 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,40 miliar lembar saham senilai Rp6,47 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 84 saham, turun 208 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 93 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 77,58 poin (0,40 %) ke level 19.285,50, dan indeks Nikkei melemah 229,63 poin (1,42 %) ke level 15.967,17, Straits Times melemah 0,40 poin (0,02 %) ke posisi 2.657,17.

Jakarta DETIK -Aksi jual di saham-saham perbankan semakin ramai. Perputaran uang sektor finansial di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 3,2 triliun dari total transaksi hari ini Rp 8,1 triliun.

Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, Jumat (19/2/2016), dari total transaksi sektor finansial Rp 3,2 triliun tersebut, investor asing melakukan jual bersih hingga Rp 568,2 miliar.

Jumlah penjualan bersih itu lebih dari setengah total penjualan bersih investor asing (foreign net sell) hari ini yang mencapai Rp 912,406 miliar.

Rata-rata saham perbankan yang jadi sasaran aksi jual. Akibatnya, banyak perbankan kelas berat yang berakhir jadi top losers alias saham yang terkoreksi paling dalam hari ini.

Saham-saham bank yang jatuh cukup dalam di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -4,59%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -4,37%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -2,61%, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) -6,42%.

(ang/dnl) 
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,7% ke Level 4.697,56 pada Jumat (19/2/2016) pukul 16.00 WIB.
Ketika membuka perdagangan pada Jumat (19/2/2016), IHSG melemah 0,72% atau 34,55 ke level 4.744,24. Namun, IHSG tidak berhasil rebound dan harus ikut terseret bursa global dengan penurunan hingga 1,7% atau 81,23 poin ke level 4.697,56.
IHSG pada penutupan perdagangan Kamis (18/2/2016) menguat 13,29 poin atau 0,28% ke 4.778,79.
Bahana Securities mengemukakan nilai transaksi di pasar reguler pada perdagangan kemarin  sebesar Rp5,8 triliun, setelah Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 0,25% ke level 7% yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pasar.
Sebanyak 6 sektor mengalami kenaikan dipimpin sektor pertambangan dan sektor perkebunan, properti serta perdagangan mengalami penurunan.

Sebanyak 152 saham mengalami kenaikan, 132 saham mengalami penurunan, 109 saham tidak mengalami perubahan dan 208 saham tidak mengalami
perdagangan.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. PGAS, INDF, INTP, UNVR dan ASII. Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp421,6 milyar. Saham-saham yang banyak dibeli asing a.l. BBNI, BBTN, UNVR, PGAS dan GGRM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒