Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 24 Feb 2016

JAKARTA kontan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengikuti pelemahan pasar Asia di sesi pertama perdagangan, Rabu (24/2). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,20% atau 9,205 poin ke level  4.644,84 pukul 12.00 WIB.
Ada 134 saham bergerak turun, 108 saham bergerak naik, 82 saham stagnan. Di sesi pertama ini melibatkan 1,66 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,19 triliun.
Enam indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 2,74%.
Sementara, empat sektor lainnya menghijau antara lain; perdagangan naik 0,58%, keuangan naik 0,37%, konstruksi naik 0,33%, dan barang konsumsi naik 0,15%.
Pelemahan IHSG juga dipicu aksi jual asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 151,316 miliar dan net sell asing keseluruhan perdagangan sebesar Rp 211,792 miliar.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Tambang Batubara Bukit Asam tbk (PTBA) turun 5,67% ke Rp 4.905, PT Astra International Tbk (ASII) turun 3,45%, dan PT United Tractors tbk (UNTR) turun 2,83% ke Rp 14.600.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Tabungan Negara (BBTN) naik 5,52% ke Rp 1.530, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,84% ke Rp 7.575, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 3,69% ke Rp 16.850. 
Hari ini, pasar saham dan mata uang di negara berkembang Asia tengah muram. Penyebabnya dipicu minyak yang kembali turun. 
Minyak mentah di New York bertahan di bawah US$ 32 per barel setelah meluncur di sesi terakhir pasca komentar Menteri Minyak Iran yang menegaskan upaya pembekuan produksi minyak yang digagas Arab Saudi dan Rusia adalah konyol.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,7 % menjadi 739,53 pukul 12:11 di Hong Kong. Indeks telah turun 6,9 % tahun ini.
Ringgit Malaysia paling melemah, jatuh 1%. Won Korea Selatan turun 0,3 % karena upaya AS untuk menggelar sistem pertahanan rudal di negeri itu memicu kekhawatiran memanaskan hubungan ekonomi dengan China. Rupiah Indonesia tergelincir 0,2 % sementara yuan turun 0,1 %.

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di awal perdagangan Rabu (24/2). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,16% atau 6,j98 poin ke level 4.661,54 pukul 09.11 WIB.
Tercatat 86 saham bergerak naik, 47 saham bergerak turun, dan 61 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 260 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 358,2 miliar.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menghijau. Sektor keuangan memimpin penguatan sebesar 0,81% dan diikuti industri dasar naik 0,50%, serta perdagangan turun 0,39%.
Sementara, tiga sektor yang memerah antara lain aneka industri turun 0,64%, pertambangan turun 0,58%, dan infrastruktur turun 0,36%.
Pagi ini, aksi jual mulai mewarnai perdagangan. Di pasar reguler, net sell asing sebesar Rp 46,322 miliar dan net sell asing keseluruhan market Rp 47,426 miliar.
Sebelumnya, bursa saham Asia jatuh, Rabu (24/2) menyusul penurunan dalam saham-saham AS, dengan minyak melanjutkan penurunan dan yen membebani ekuitas Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,6 % ke 119,65 pada pukul 09:00 pagi di Tokyo, memperpanjang pelemahan 2016 menjadi 9,4 %.
Indeks Topix Jepang turun 1,4 % setelah yen menguat 0,7 % terhadap dollar pada hari Selasa (23/2). Minyak mentah turun 4,6 % pada sesi terakhir di New York karena menteri minyak Iran mengatakan rencana Arab Saudi dan Rusia untuk mengunci produksi di level bulan Januari adalah tidak masuk akal.

detik.com: Bahana Securities - detikfinance Rabu, 24/02/2016 07:47 WIB Jakarta -Pada perdagangan Selasa (23/2) IHSG turun 54 poin (-1,16%) ke level 4.654,05 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 4,5 triliun, setelah sentimen negatif dari saham perbankan membuat saham automotif dan semen ikut mengalami penurunan. Sebanyak 8 sektor mengalami penurunan dipimpin sektor aneka industri dan industri dasar sementara sektor infra yang mengalami kenaikan. Sebanyak 83 saham mengalami kenaikan, 207 saham mengalami penurunan, 85 saham tidak mengalami perubahan dan 225 saham tidak mengalami perdagangan. Saham-saham yang menjadi pemberat bursa antara lain BBRI, ASII, CPIN, UNTR, dan INTP, di mana asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 250,6 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing antara lain BBRI, BBNI, UNTR, ASII, dan INDF. Secara teknikal, indeks turun dengan bearish engulfing candle disertai volume dan close di lower band bollinger. Stochastic, RSI dan MACD negatif. Hari ini (24/2) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah di kisaran 4.595-4.680, dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain AALI, ADHI, ADRO, ASII, BBCA, KLBF, MIKA, PSAB, TLKM, TMAS, WSKT. Rupiah (23/2) ditutup menguat ke level Rp 13.428/US$ dan hari ini (24/2) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 13.325-Rp 13.575/US$ dengan kecenderungan menguat. (dnl/dnl)
Bisnis.com, JAKARTA- Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Rabu (24/2/2016) bergerak di kisaran 4.627– 4.722.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih bergerak dalam tekanan.
Perjalanan menuju support 4.627 yang sedang diuji, sebelum melanjutkan pergerakan menuju level resisten pada 47.22.
“Proses kenaikan terhenti sementara, namun masih dalam fase konsolidasi wajar pasca kenaikan yang terjadi semenjak akhir Januari,” kata William dalam risetnya.
Tekanan yang melanda sejumlah sektor, ujarnya, terlihat mulai mereda. Mengingat capital inflow yang terjadi hingga akhir perdagangan kemarin, dalam time frame jangka pendek IHSG terlihat memiliki potensi untuk melakukan teknikal rebound.
“Hari ini IHSG berpotensi naik,” kata William.

Asjaya Indosurya Securities mengemukakan menu saham pada perdagangan hari ini adalah TLKM, BBNI, INDF, BBRI, PGAS, KLBF, UNVR, BBCA, PWON,
BWPT.
Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham emiten asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO) pada perdagangan Selasa atau Rabu pagi ditutup anjlok.
Indeks EIDO pada penutupan perdagangan Selasa (23/2/2016) anjlok 2,82%.
Pelemahan EIDO sejalan dengan penurunan indeks bursa AS, yang tertekan saham energi di tengah anjloknya harga minyak mentah dunia.
Dow Jones turun 1,14% ke 16.431,78. Sementara itu indeks S&P500 di bursa AS bergerak melemah 1,25% ke 1.921,27.
Saham penekan indeks berdasarkan %:

ARNA
-6,84%
CPIN
-5,79% 
LSIP
-5,52% 
BJBR
-5,38%

Saham pendorong indeks berdasarkan %: 
TELE
+4.20%
MNCN
+4,09% 
ITMG
+3,57% 
BWPT
+3,54%


Sumber: Bloomberg, 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒