JAKARTA. Meski performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi kedua perdagangan hari ini tak sebesar sesi sebelumnya, namun, indeks berhasil menyelesaikan perdagangan hari ini, Jumat (8/1) di zona hijau. Mengutip RTI, IHSG naik 0,09% ke level 5.216,66.
Sebanyak 143 saham menguat, berbanding 128 saham yang melemah. Sedangkan 118 saham lainnya tak bergerak.
Lima dari sepuluh sektor di IHSG menguat, dipimpin sektor agrikultur sebesar 1,29% dan pertambangan 1,04%. Di sisi lain, sektor industri dasar melorot 0,83% dan manufaktur turun 0,54%.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 8,5 miliar berpindah tangan dengan nilai Rp 7,22 triliun.
Di antara LQ45 beberapa saham yang menjadi top gainers antara lain: PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 6,04% menjadi Rp 15.350, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 5,25% menjadi Rp 1.605, dan PT Express Transindo Tbk (TAXI) naik 3,02% menjadi Rp 1.195.
Sedangkan beberapa saham bluechips yang paling merasakan penurunan hari ini antara lain PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 2,75% menjadi Rp 1.590, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 2,69% menjadi Rp 1.085, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 2,12% menjadi Rp 60.000.
Editor: Barratut Taqiyyah
INILAHCOM, Jakarta - Keberhasilan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjebol level resistance tinggi sepanjang pekan ini di 5.247 pada perdagangan kemarin membuka peluang baru pada hari ini.
JAKARTA. Harian KONTAN edisi Sabtu (10/1)
terdapat sejumlah berita yang layak Anda simak. Pada halaman empat
rubrik rekomendasi kami memiliki empat berita pilihan. Berita pertama tentang prospek PT Bank Agris Tbk (AGRS) pasca
IPO. Setelah sempat tertunda beberapa kali, akhirnya PT Bank Agris Tbk
(AGRS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Desember
2014 lalu. Atas aksi itu, AGRS menargetkan bisa naik kelas ke kelompok
bank BUKU II di 2016. Rencananya, sebesar 70% dari hasil dana IPO
mengalir untuk ekspansi kredit. Sisanya, untuk menunjang rencana
pengembangan jaringan kantor.
Kedua ada cerita soal keluarnya dana asing yang mewarnai pasar modal Indonesia di awal tahun 2015. Hingga Kamis (8/1), pemodal asing mencatatkan net sell setiap harinya. Investor tengah menyesuaikan portofolio investasi jelang kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), The Fed pertengahan tahun 2015.
Analis melihat bahwa keluarnya dana asing ini tak terlalu signifikan. Malahan, asing di pasar reguler dan non reguler akhirnya mencatatkan net buy Rp 895,1 miliar, Jumat (9/1). Hasil ini juga membuat posisi net buy tipis ke posisi Rp 167,8 miliar secara year to date (ytd).
Ketiga ada kisah soal PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang mendapat lampu hijau membangun pabrik di Pati, Jawa Tengah. Ini ditandai dengan telah selesainya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk pembangunan pabrik ke-15. INTP menargetkan, pembangunan pabrik bisa dimulai pertengahan tahun ini.
Keempat, ada marketing sales PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sepanjang 2014 yakni Rp 8,6 triliun. Angka tersebut lebih mini dibanding raihan marketing sales CTRA di 2013 yakni Rp 8,9 triliun.
Berita selengkapnya Anda bisa membaca di Harian KONTAN hari ini ya. Selamat berakhir pekan.
Kedua ada cerita soal keluarnya dana asing yang mewarnai pasar modal Indonesia di awal tahun 2015. Hingga Kamis (8/1), pemodal asing mencatatkan net sell setiap harinya. Investor tengah menyesuaikan portofolio investasi jelang kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), The Fed pertengahan tahun 2015.
Analis melihat bahwa keluarnya dana asing ini tak terlalu signifikan. Malahan, asing di pasar reguler dan non reguler akhirnya mencatatkan net buy Rp 895,1 miliar, Jumat (9/1). Hasil ini juga membuat posisi net buy tipis ke posisi Rp 167,8 miliar secara year to date (ytd).
Ketiga ada kisah soal PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang mendapat lampu hijau membangun pabrik di Pati, Jawa Tengah. Ini ditandai dengan telah selesainya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk pembangunan pabrik ke-15. INTP menargetkan, pembangunan pabrik bisa dimulai pertengahan tahun ini.
Keempat, ada marketing sales PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sepanjang 2014 yakni Rp 8,6 triliun. Angka tersebut lebih mini dibanding raihan marketing sales CTRA di 2013 yakni Rp 8,9 triliun.
Berita selengkapnya Anda bisa membaca di Harian KONTAN hari ini ya. Selamat berakhir pekan.
Editor: Avanty Nurdiana
INILAHCOM, Jakarta - Keberhasilan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjebol level resistance tinggi sepanjang pekan ini di 5.247 pada perdagangan kemarin membuka peluang baru pada hari ini.
Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital dalam riset hariannya Jumat (9/1/2015), dengan penguatan indeks itu akan membuat medium to long term trend kembali bullish lagi setelah sebelumnya tertunda dalam konsolidasi sideways. "IHSG akan berada di level support 5.205-5.165-5.090, dan resistance 5.350-5.450," jelasnya.
Pada perdagangan Kamis (8/1/2015) IHSG ditutup menguat 4,710 poin (0,09%) ke posisi 5.211,828. Sebanyak 162 saham menguat, 143 saham melemah, 92 saham stagnan, dan 157 saham tidak ditransaksikan sama sekali. Total saham yang ditransaksikan mencapai 410 saham.
Mayoritas indeks mendukung penguatan IHSG. Antara lain, indeks saham-saham unggulan LQ45 yang naik 0,495 poin (0,055%) ke angka 898,001; IDX30 naik 0,529 poin (0,115%) ke angka 461,703;MBX naik 1,464 poin (0,097%) ke angka 1.507,704; DBX naik 0,262 poin (0,037%) ke posisi 700,536; dan saham-saham syariah yang tergabung dalam JII naik 0,632 poin (0,092%) ke angka 688,139.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp5,3 triliun dan Rp1,2 triliun di pasar negosiasi. Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,8 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,9 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp163,8 miliar. [jin]
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168570/ihsg-kembali-trend-bullish#sthash.WSqCuuwU.dpuf
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeda
makan siang ini kembali melanjutkan penguatan. IHSG tercatat naik 17,58
poin atau 0,3 persen ke 5.229,68.
Siang ini sebanyak 159 saham naik, 96 saham melemah, dan 112 saham stagnan. Penutupan sesi I, terjadi transaksi sebesar Rp3,07 triliun dari 4,4 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4,36 poin atau 0,5 persen ke 902,36, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,93 poin atau 0,4 persen menjadi 691,07, indeks IDX30 naik 1,41 poin atau 0,5 persen menjadi 463,40, dan indeks MNC36 naik 1,24 poin atau 0,4 persen menjadi 284,60.
Sektor-sektor penggerak IHSG ditutup mayoritas menguat, namun hanya sektor industri dasar 0,2 persen, sektor konsumer 0,5 persen, dan sektor manufaktur 0,3 persen.
Di Asia, Indeks Hang Seng naik 246,22 poin atau 1,03 persen ke 24.081,75, Straits Times menguat 0,03 persen ke 3.346,63, dan indeks Nikkei 225 naik 58,16 poin atau 0,37 persen ke 17.230,26
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp11 menjadi Rp103, PT Sentul City Tbk (BKSL) menguat Rp12 menjadi Rp120, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik Rp10 menjadi Rp2.030.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) turun Rp5 menjadi Rp419, PT Trada Maritime Tbk (TRAM) turun Rp15 menjadi Rp269, dan PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) susut Rp11 menjadi Rp152.
Siang ini sebanyak 159 saham naik, 96 saham melemah, dan 112 saham stagnan. Penutupan sesi I, terjadi transaksi sebesar Rp3,07 triliun dari 4,4 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4,36 poin atau 0,5 persen ke 902,36, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,93 poin atau 0,4 persen menjadi 691,07, indeks IDX30 naik 1,41 poin atau 0,5 persen menjadi 463,40, dan indeks MNC36 naik 1,24 poin atau 0,4 persen menjadi 284,60.
Sektor-sektor penggerak IHSG ditutup mayoritas menguat, namun hanya sektor industri dasar 0,2 persen, sektor konsumer 0,5 persen, dan sektor manufaktur 0,3 persen.
Di Asia, Indeks Hang Seng naik 246,22 poin atau 1,03 persen ke 24.081,75, Straits Times menguat 0,03 persen ke 3.346,63, dan indeks Nikkei 225 naik 58,16 poin atau 0,37 persen ke 17.230,26
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp11 menjadi Rp103, PT Sentul City Tbk (BKSL) menguat Rp12 menjadi Rp120, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik Rp10 menjadi Rp2.030.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) turun Rp5 menjadi Rp419, PT Trada Maritime Tbk (TRAM) turun Rp15 menjadi Rp269, dan PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) susut Rp11 menjadi Rp152.
Komentar
Posting Komentar