Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 12 Januari 2015


 JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada transaksi perdagangan awal pekan ini (12/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.42 WIB, IHSG turun 0,07% menjadi 5.212,43. Sebelumnya, indeks sempat naik tipis 0,03%.

Ada 86 saham yang turun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 115 saham dan 76 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,345 miliar saham dengan nilai transaksi senilai Rp 981,382 miliar.

Secara sektoral, tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor agrikultur turun 0,73%, sektor barang konsumen turun 0,6%, dan sektor infrastruktur turun 0,46%. Sedangkan sektor konstruksi dan sektor perdagangan berhasil naik dengan kenaikan masing-masing 0,62% dan 0,46%.

Saham-saham pada indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers antara lain: PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,37% menjadi Rp 4.450, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,44% menjadi Rp 14.975, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,88% menjadi Rp 32.600.

Sedangkan sejumlah saham penghuni posisi top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4,06% menjadi Rp 1.670, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 1,92% menjadi Rp 14.575, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,54% menjadi Rp 3.290.

http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-bergerak-liar-di-awal-pekan




Sumber : KONTAN.CO.ID

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka ke zona merah. IHSG tercatat turun 14,09 poin atau 0,27 ke 5.202,58.
Pagi ini, sebanyak 53 saham naik, 46 saham melemah, dan 61 saham stagnan. Mengawali perdagangan telah transaksi sebesar Rp208 miliar dari 326 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,01 poin atau 0,1 persen ke 897,82, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,60 poin atau 0,1 persen menjadi 688,35, indeks IDX30 naik 0,52 poin atau 0,1 persen menjadi 461,35, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1 persen menjadi 283,03.
Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah pertambangan 0,3 persen, dan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor perkebunan 0,5 persen.

Di Asia, indeks Nikkei 225 menguat 30,63 poin atau 0,18 persen ke 17.197, indeks Hang Seng naik 101,33 atau 0,42 persen ke 24.021 dan indeks Straits Times turun 0,02 persen ke 3.337.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp100 menjadi Rp13.050, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menguat Rp200 menjadi Rp24.375, dan PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp100 menjadi Rp14.400.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp350 menjadi Rp32.875, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp225 menjadi Rp11.800, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) susut Rp200 menjadi Rp11.600.
(rzk)Bisnis.com, JAKARTA--PT HD Capital Tbk. memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali bullish dalam jangka waktu menengah pada pekan depan.
Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital, mengatakan pergerakan IHSG selama seminggu telah membuat pelaku pasar lebih percaya diri untuk melakukan akumulasi buy di saham blue chip maupun lapis dua untuk mendorong medium term trend kembali bullish.
"IHSG support 5.205-5.165-5.090, dan resistance 5.350-5.450," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (10/1/2015).
Stock picks: (BUY: ADHI, PGAS, WTON, BBNI )
1. Adhikarya (ADHI) (BUY) (PE 2015 48x, PBV 4.2x, ROE 8.8%) (Trading target Rp.3.750-4.000)
Penutupan mingguan atau hari jumat diatas high minggu lalu dan setahun terakhir membuat medium uptrend kembali bullish di emitten konstruksi BUMN ini untuk mengetes Rp.3.750 all time high di Rp.4.000.
Entry (1) Rp.3.570, Entry(2) Rp.3.515, Cut loss point: Rp.3.475
2. Perusahaan Gas (PGAS) (PE 2015 14.7x, PBV 4.1x, ROE 28.08%) (BUY) (Trading target: Rp.6.050)
HD Capital melihat bahwa koreksi minor dalam medium to long term uptrend emitten distributor gas dan operator BUMN ini dapat digunakan untuk melakukan positioning buy.
Entry (1) Rp.5.825, Entry (2) Rp.5.750, Cut loss point: Rp.5.700
3. Wika Beton (WTON) (PE 2015 39x, PBV 5.4x, ROE 14.5%) (Trading target Rp.1.450)
Dari grafik mingguan yang relatif strong uptrend, dia melihat secara technical emitten konstruksi BUMN ini akan siap mencetak high baru nantinya.
Entry (1) Rp.1.310, Entry (2) Rp.1.295, Cut loss point: Rp.1.265
4. Bank BNI (BBNI) (PE 2015 11.4x, PBV 2x, ROE 17.5%) (BUY) (Trading Target Rp.6.275)
Rekomen buy untuk emitten big cap bank ini yang secara technical mulai mengalami perbaikan momentum secara grafik mingguan dan bulanan untuk mencetak all time high baru.
Entry (1) Rp.6.125, Entry (2) Rp.6.050, Cut loss point: Rp.5.975

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ISU FUNDAMENTAL perbankan: BBRI, bnii (2022) #1

ASIENk: bbri diintai   BBRI: LCS andalan BBRI : wealth management tumbuh 2021: simpanan orang kaya d perbankan BBRI: restrukturisasi debitur turun UMKM: kredit k perbankan +13,3% / Januari 2022 BBRI: hapus buku utanK (2023) BBRI: optimis kredit 2022   BBRI: sasaran akhir 2022 neh BBRI: bermitra solusi teknologi BBRI: bermetaverse   BBRI: buyback lage   BBRI: tren turun harga saham BBRI 2021: LABA bersih d atas bbca BBRI: jadwal dividen 2021 BBRI: kredit tumbuh d 2022 BBRI: kinerja 2022 diekspektasiken lebe bagus   Per Februari 2022, Perbankan Salurkan Kredit Rp5.741,5 Triliun BBRI: rups bakal ganti direksi BBRI: tren harga saham ctak rekor tertinggi BBRI: market cap Rp 867 T BBRI: makin efisien biaya dananya BBRI: brilink Rp 18,2 T BBRI: 3 taon ke depan BBRI: merek yang TOP BBRI: optimistis 2022 BBRI: #1 @ ihsg   BBRI: dividen Rp 174,23 / saham  BBRI: Rp 43 T lebe dibagikan sbagai DIVIDEN final 2022 BBRI: bagi dividen terbesar bwat pemerintah BBRI: laba bersih naek   BBRI: laba bersih

analisis fundamental : ASRI, saham properti (2019-2020, 2021, 2022)

Lunasi Utang, Agung Podomoro Raih Pinjaman dari Guthrie Venture SG$ 172,8 Juta Agung Podomoro Land Jual Central Park untuk Modal Ekspansi Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini Marketing sales Kawasan Industri Jababeka (KIJA) capai Rp 899 miliar di tahun lalu Stok Rumah Membludak, Jakarta Paling Banyak Rekomendasi Saham Properti saat Penjualan CTRA, BSDE, LPKR, PWON Melonjak Kuartal I/2021 Bisnis Properti Asia Pasifik Kuartal I Positif, Tahun Menjanjikan Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10% Fokus Pasar: Industri Properti Tumbuh Positif pada 2022 Jauh dari Jakarta, Apartemen di Bogor dan Tangerang Lebih Berkembang Gara-gara Pandemi, Jakarta Ditinggalkan Konsumen Properti? Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan? Menakar Prospek Saham Emiten Properti TAKAR PROPERTI 2023: rekomendasi (2) INFLASI: prospek properti Pasar Properti: bakal tumbuh positif Pajak : disk