JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada transaksi perdagangan awal pekan ini (12/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.42 WIB, IHSG turun 0,07% menjadi 5.212,43. Sebelumnya, indeks sempat naik tipis 0,03%.
Ada 86 saham yang turun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 115 saham dan 76 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,345 miliar saham dengan nilai transaksi senilai Rp 981,382 miliar.
Secara sektoral, tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor agrikultur turun 0,73%, sektor barang konsumen turun 0,6%, dan sektor infrastruktur turun 0,46%. Sedangkan sektor konstruksi dan sektor perdagangan berhasil naik dengan kenaikan masing-masing 0,62% dan 0,46%.
Saham-saham pada indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers antara lain: PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,37% menjadi Rp 4.450, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,44% menjadi Rp 14.975, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,88% menjadi Rp 32.600.
Sedangkan sejumlah saham penghuni posisi top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4,06% menjadi Rp 1.670, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 1,92% menjadi Rp 14.575, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,54% menjadi Rp 3.290.
http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-bergerak-liar-di-awal-pekan
Sumber : KONTAN.CO.ID
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka ke zona merah. IHSG tercatat turun 14,09 poin atau 0,27 ke 5.202,58.
Pagi ini, sebanyak 53 saham naik, 46 saham melemah, dan 61 saham stagnan. Mengawali perdagangan telah transaksi sebesar Rp208 miliar dari 326 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,01 poin atau 0,1 persen ke 897,82, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,60 poin atau 0,1 persen menjadi 688,35, indeks IDX30 naik 0,52 poin atau 0,1 persen menjadi 461,35, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1 persen menjadi 283,03.
Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah pertambangan 0,3 persen, dan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor perkebunan 0,5 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 menguat 30,63 poin atau 0,18 persen ke 17.197, indeks Hang Seng naik 101,33 atau 0,42 persen ke 24.021 dan indeks Straits Times turun 0,02 persen ke 3.337.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp100 menjadi Rp13.050, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menguat Rp200 menjadi Rp24.375, dan PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp100 menjadi Rp14.400.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp350 menjadi Rp32.875, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp225 menjadi Rp11.800, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) susut Rp200 menjadi Rp11.600.
Ada 86 saham yang turun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 115 saham dan 76 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi pagi ini melibatkan 1,345 miliar saham dengan nilai transaksi senilai Rp 981,382 miliar.
Secara sektoral, tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor agrikultur turun 0,73%, sektor barang konsumen turun 0,6%, dan sektor infrastruktur turun 0,46%. Sedangkan sektor konstruksi dan sektor perdagangan berhasil naik dengan kenaikan masing-masing 0,62% dan 0,46%.
Saham-saham pada indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers antara lain: PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 3,37% menjadi Rp 4.450, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,44% menjadi Rp 14.975, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,88% menjadi Rp 32.600.
Sedangkan sejumlah saham penghuni posisi top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4,06% menjadi Rp 1.670, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 1,92% menjadi Rp 14.575, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,54% menjadi Rp 3.290.
http://investasi.kontan.co.id/news/ihsg-bergerak-liar-di-awal-pekan
Sumber : KONTAN.CO.ID
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka ke zona merah. IHSG tercatat turun 14,09 poin atau 0,27 ke 5.202,58.
Pagi ini, sebanyak 53 saham naik, 46 saham melemah, dan 61 saham stagnan. Mengawali perdagangan telah transaksi sebesar Rp208 miliar dari 326 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,01 poin atau 0,1 persen ke 897,82, Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,60 poin atau 0,1 persen menjadi 688,35, indeks IDX30 naik 0,52 poin atau 0,1 persen menjadi 461,35, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1 persen menjadi 283,03.
Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah pertambangan 0,3 persen, dan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor perkebunan 0,5 persen.
Di Asia, indeks Nikkei 225 menguat 30,63 poin atau 0,18 persen ke 17.197, indeks Hang Seng naik 101,33 atau 0,42 persen ke 24.021 dan indeks Straits Times turun 0,02 persen ke 3.337.
Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp100 menjadi Rp13.050, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menguat Rp200 menjadi Rp24.375, dan PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp100 menjadi Rp14.400.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp350 menjadi Rp32.875, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp225 menjadi Rp11.800, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) susut Rp200 menjadi Rp11.600.
Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital, mengatakan pergerakan IHSG selama seminggu telah membuat pelaku pasar lebih percaya diri untuk melakukan akumulasi buy di saham blue chip maupun lapis dua untuk mendorong medium term trend kembali bullish.
"IHSG support 5.205-5.165-5.090, dan resistance 5.350-5.450," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (10/1/2015).
Stock picks: (BUY: ADHI, PGAS, WTON, BBNI )
1. Adhikarya (ADHI) (BUY) (PE 2015 48x, PBV 4.2x, ROE 8.8%) (Trading target Rp.3.750-4.000)
Penutupan mingguan atau hari jumat diatas high minggu lalu dan setahun terakhir membuat medium uptrend kembali bullish di emitten konstruksi BUMN ini untuk mengetes Rp.3.750 all time high di Rp.4.000.
Entry (1) Rp.3.570, Entry(2) Rp.3.515, Cut loss point: Rp.3.475
2. Perusahaan Gas (PGAS) (PE 2015 14.7x, PBV 4.1x, ROE 28.08%) (BUY) (Trading target: Rp.6.050)
HD Capital melihat bahwa koreksi minor dalam medium to long term uptrend emitten distributor gas dan operator BUMN ini dapat digunakan untuk melakukan positioning buy.
Entry (1) Rp.5.825, Entry (2) Rp.5.750, Cut loss point: Rp.5.700
3. Wika Beton (WTON) (PE 2015 39x, PBV 5.4x, ROE 14.5%) (Trading target Rp.1.450)
Dari grafik mingguan yang relatif strong uptrend, dia melihat secara technical emitten konstruksi BUMN ini akan siap mencetak high baru nantinya.
Entry (1) Rp.1.310, Entry (2) Rp.1.295, Cut loss point: Rp.1.265
4. Bank BNI (BBNI) (PE 2015 11.4x, PBV 2x, ROE 17.5%) (BUY) (Trading Target Rp.6.275)
Rekomen buy untuk emitten big cap bank ini yang secara technical mulai mengalami perbaikan momentum secara grafik mingguan dan bulanan untuk mencetak all time high baru.
Entry (1) Rp.6.125, Entry (2) Rp.6.050, Cut loss point: Rp.5.975
Komentar
Posting Komentar