Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 16 Januari 2015

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar pada pembukaan Jumat hari ini (15/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.28 WIB, IHSG naik 0,09% menjadi 5.192,84. Sebelumnya, indeks sempat tertekan di zona merah dengan penurunan 0,13%.
Ada 81 saham yang naik. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 90 saham dan 87 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi pagi ini melibatkan 944,735 juta saham dengan nilai transaksi senilai Rp 655,158 miliar.
Secara sektoral, ada tujuh sektor yang naik dan tiga sektor yang turun. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor industri dasar naik 0,43%, sektor infrastruktur naik 0,32%, dan sektor agrikultur naik 0,25%.
Sejumlah saham penghuni posisi top gainers indeks LQ 45 adalah: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,81% menjadi Rp 25.300, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 1,29% menjadi Rp 1.565, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) naik 1,21% menjadi Rp 3.340.
Saham-saham pada indeks LQ 45 yang berada di posisi top losers antara lain: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,9% menjadi Rp 10.875, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,17% menjadi Rp 2.705, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,48% menjadi Rp 467.

Editor: Barratut Taqiyyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒