Langsung ke konten utama

ihsg per tgl 06 Januari 2015 (teknikal: parabolic sar menunjukkan BELI mulai KUAT)

... well, ihsg maseh ada beli yang kuat saat ANJLOK n tren harian JENUH BELI:



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan di hari kedua, Selasa (6/1). Indeks melorot 0,76% atau 37 poin pada pukul 9:03 ke kisaran 5.181.

Aksi jual menyebabkan sepuluh sektor penghuni IHSG rontok. Penurunan terbesar dicatat sektor konstruksi yaitu minus 1,66%, diikuti oleh aneka industri yang turun 0,99%. Sedangkan sektor finansial mengalami penurunan paling kecil yaitu 0,39%.

Sebanyak 133 saham melemah, jauh melampaui 25 saham yang bergerak menguat. Sedangkan 42 saham lainnya tak bergerak.

Pagi ini, mayoritas indeks di kawasan juga terkoreksi. Indeks Topix di Jepang melorot 2,11%, sedangkan Nikke 225 minus 2,36%. Indeks Hang Seng Di Hong Kong tuurn 0,75%. Indeks Shanghai di China menguat 0,38%.

Bursa di kawasan merosot seiring dengan harga minyak mentah dunia West Texas Intermediate (WTI) yang kemarin terperosok dan hari ini berkutat di kisaran US$ 50 per barel, menurut kontrak aktif Februari di bursa Nymex.

Kemarin, IHSG ditutup dengan penurunan 23 poin atau minus 0,43% ke level 5.219.99.

http://investasi.kontan.co.id/news/perdagangan-pagi-ihsg-melorot-076




Sumber : KONTAN.CO.ID

JAKARTA— Penurunan harga minyak di bawah US$50 membawa indeks Standard & Poor’s 500 ke pelemahan terbesarnya sejak Oktober.

Indeks S&P 500 turun 1,8% ke level 2.020,58 pada penutupan perdagangan Senin (5/1/2015). Adapun Dow Jones Industrial Average turun 331,34 poin atau 1,9% ke level 17.501,65.

“Komoditas menjadi indicator penggerak kesehatan ekonomi global,” ujar Bruce Bittles, Chief Investment Strategist RW Baird & Co, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (6/1/2015).

Sektor energy di indeks S&P 500 turun 4%, Exxon Mobil Corp turun 2,7%, Chevron Corp turun 4%, Caterpillar Inc melemah 5,3%.

http://market.bisnis.com/read/20150106/7/388124/bursa-as-harga-minyak-turun-indeks-sp-500-dan-dow-jones-tertekan-hampir-2

JAKARTA— Pelemahan sektor energi dan kekhawatiran Yunani akan meninggalkan serikat mata uang Eropa membawa bursa Eropa mencetak penurunan terbesar lebih dari 3 tahun.

Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,2% ke level 333,99 pada penutupan perdagangan Senin (5/1/2015). Adapun indeks Euro Stoxx 50 turun 3,7% ke level 3.023,14.

“Sekali lagi, sepertinya kita akan mengalami suspense di beberapa area Euro dalam beberapa minggu sebelum adanya pemilu di Yunani,” ujar Arno Endres, Head Analyst Luzerner Kantonalbank, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (6/1/2015).

Indeks Yunani ASE turun paling tajam di bursa Eropa Barat. Sektor energi anjlok paling dalam diantara 19 kelompok industri. Saham Royal Dutch Shell Plc dan BP Plc terpantau melemah.

http://market.bisnis.com/read/20150106/7/388125/bursa-eropa-indeks-stoxx-600-anjlok-22-tertekan-sektor-energi-dan-bursa-yunani



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ihsg per tgl 2-17 OKTOBER 2017 (pra BULLISH November-Desember 2017)_01/10/2019

  RIBUAN PERSEN PLUS @ warteg ot B gw (2015-2017) ada yang + BELASAN RIBU PERSEN (Januari 2017-Oktober 2017) kalo bneran, bulan OKTOBER terjadi CRA$H @ IHSG, well, gw malah bakal hepi banget jadi BURUNG PEMAKAN BANGKAI lah ... pasca diOCEHIN BANYAK ANALIS bahwa VALUASI SAHAM ihsg UDA TERLALU MAHAL, mungkin satu-satunya cara memBIKIN VALUASI jadi MURAH adalah LWAT CRA$H, yang tidak tau disebabkan oleh apa (aka secara misterius)... well, aye siap lah :)  analisis RUDYANTO @ krisis ekonomi ULANGAN 1998 @ 2018... TLKM, telekomunikasi Indonesia, maseh ANJLOK neh, gw buru trus! analisis ringan INVESTASI SAHAM PROPERTI 2017-2018 Bisnis.com,  JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019), akan mendapat sentimen positif dari hijaunya indeks saham Eropa dan Amerika Serikat pada perdagangan terakhir bulan September. Berdasarkan data  Reuters , indeks S&P 500 ditutup menguat 0,50 persen di level 2.976,73, indeks Nasdaq Comp

ihsg per tgl 15 Desember 2014

JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal hasil surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi Indonesia bertenor lima tahun saat ini berkisar 7-8%, jauh lebih baik dibanding di Eropa dan AS yang hanya 2-2,5%. Begitu pula dibanding negara-negara lain di Asia, seperti Korea dan Thailand sebesar 2,5-3,5%. Di sisi lain, dengan pertumbuhan laba bersih emiten tahun ini sebesar 10-15% dan price to earning ratio (PER) 14 kali, valuasi saham di bursa domestik tergolong murah. Masih bertahannya investor asing tercermin pada arus modal masuk (capital inflow). Secara year to date, asing membukukan pembelian bersih (net buy) di pasar saham senilai Rp 47,54 triliun. Tren

Waspada: ekonomi 2024

  INFLASI: +0.04% (Januari 2024) INFLASI: +0.34% (Februari 2024) INFLASi: inflasi pangan Maret 2024 PDB: +5.05% (2023, yoy) Cadangan Devisa : $144 M, aza Cadangan Devisa: $140,4 M, aza Cadangan Devisa : $136,2 M (April 2024) SBY v. Jokowi: ekonomi yang lebe bagus 🍒