JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau hingga akhir transaksi sore ini (7/1). Data RTI menunjukkan, pada pukul 16.00 WIB, indeks tercatat naik 0,74% menjadi 5.207,11.
Ada 196 saham yang mengerek kinerja indeks. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 119 saham dan 69 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 8,344 miliar dengan nilai transaksi Rp 5,543 triliun.
Sementara itu, tujuh sektor menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor konstruksi yang naik 2,11%, sektor barang konsumen naik 1,09%, dan sektor keuangan naik 1,05%.
Saham-saham yang berada di jajaran top gainers indeks LQ 45 sore ini adalah: PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 4,5% naik 580, PT PP Tbk (PTPP) naik 4,1% menjadi Rp 3.685, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 3,94% menjadi Rp 1.450.
Sedangkan tiga saham top losers indeks LQ 45 yakni: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,36% menjadi Rp 3.255, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 1,36% menjadi Rp 7.275, dan PT Express Transindo Tbk (TAXI) turun 0,86% menjadi Rp 1.150.
Editor: Barratut Taqiyyah
... tgl 06 Januari 2015 gw berekspektasi secara teknikal @ ihsg 5200 lage seh, neh nyampe juga @ 07 Januari 2015 seh :
INILAHCOM, Jakarta Laju IHSG Rabu (7/1/2014) diprediksi mengalami technical rebound alias T-bound dalam kisaran support 5.151 dan resisten 5.247. Tujuh saham mendapat rekomendasi positif sebagai bahan pertimbangan. Apa saja?
Pada perdagangan Selasa (6/1/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,935 poin (0,98%) ke posisi 5.169,060.
Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya 5.194,803 atau melemah 25,192 poin dan mencapai level terlemahnya 5.169,06 atau anjlok 50,935 poin.
William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, laju IHSG Rabu (7/1/2014) berada pada kisaran support 5.151 dan resisten 5.247.
"IHSG telah menguji support 5174 dan dijebol hingga penutupan belum berhasil kembali naik ke atas level support tersebut," katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Efek global, regional dan ditambah menurunnya harga komoditas turut mempengaruhi gerak IHSG yang seyogyanya tidak ada issue yang perlu terlalu di khawatirkan. "Awal tahun adalah wajar adanya koreksi di mana sedang banyak investor berlomba mencari saham dengan harga yang dianggapnya murah," ucapnya.
Perburuan saham murah untuk investasi dengan timeframe yang berbeda beda tentunya. "Tekanan atau koreksi merupakan momen di mana investor mendapat kesempatan untuk melakukan akumulasi pembelian," tuturnya.
Momen tersebut, lanjut dia, ada baiknya disikapi dengan bijak dan bukan dianggap sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.
Dia menegaskan, secara umum IHSG masih dalam jalur uptrend. "Jikalau terjadi tekanan lanjutan maka sifatnya sudah sangat terbatas, target resistance terdekat berada pada level 5.247 dengan support level pada 5.151. Rabu ini, IHSG berpotensi mengalami technical rebound alias T-bound," imbuhnya.
Di atas semua itu, William menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
2. PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG)
3. PT Adhi Karya (ADHI)
4. PT Wijaya Karya Beton (WTON)
5. PT Pakuwon Jati (PWON)
6. PT AKR Corporindo (AKRA)
7. PT Jasa Marga (JSMR). [jin] - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168068/potensi-t-bound-ihsg-mainkan-7-saham#sthash.00DOCJaQ.dpuf
inilah.com:
Masih berlanjutnya pelemahan di sejumlah laju bursa saham global membuat laju IHSG kurang bergairah. Pelaku pasar pun cenderung lebih banyak melakukan aksi jual seiring kondisi bursa saham global dan sentimen yang ada kurang kondusif.
Laju rupiah yang kian tertekan turut memberikan sentimen negatif yang menghampiri laju IHSG. Tidak jauh berbeda dengan pergerakan sehari sebelumnya di mana tidak banyaknya laju bursa saham Asia yang di zona hijau dan kembali melemahnya laju rupiah serta kembalinya nett sell asing membuat laju IHSG terpuruk. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp144,23 miliar menjadi net sell Rp440,45 miliar). - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19221/1-laju-ihsg-lesu-darah#sthash.rmhT6JP9.dpuf
Laju rupiah belum menunjukkan adanya perbaikan di mana masih menunjukan pelemahan lanjutannya. Masih adanya imbas dari berlanjutnya pelemahan harga kontrak minyak mentah dunia di mana pelaku pasar lebih memilih pada aset-aset safe heaven, di antaranya dolar AS.
Di sisi lain masih adanya kekhawatiran terhadap masalah Yunani yang melemahkan euro juga turut berimbas negatif pada rupiah. Terapresiasinya yuan seiring rilis rencana pemerintah China untuk mendorong pengerjaan proyek infrastruktur senilai 7 triliun Yuan, belum cukup mampu direspons positif pelaku pasar.
Laju rupiah berada di bawah target level support 12.600. Masih adanya sentiment negatif membuat laju rupiah berpeluang kembali melanjutkan pelemahan. Meski diharapkan dapat lebih terbatas namun, tetap waspadai berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah. Rupiah berpeluang bergerak dalam kisaran support-resisten Rp12.665-12.649 berdasarkan kurs tengah BI. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19222/2-rupiah-belum-tunjukkan-perbaikan#sthash.kfvVxQqN.dpuf
Laju bursa saham Asia di hari kedua pekan ini belum menunjukkan adanya perbaikan. Kembali berlanjutnya pelemahan harga minyak mentah dunia kembali memukul laju bursa saham Asia. Apalagi dengan kembali naiknya nilai tukar Yen turut direspons negatif dengan pelemahan sejumlah indeks saham Jepang.
Saham-saham migas masih menjadi sasaran aksi jual pelaku pasar. Di lain sisi, laju sejumlah indeks saham China mampu bertahan di zona hijau di tengah kabar spekulasi Shenzhen akan diikutsertakan pada trading link antara Shanghai dan Hong Kong.
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19223/3-bursa-saham-asia#sthash.gootqcW8.dpuf
Kekhawatiran kami akan melemahnya harga minyak di bawah level US$50 per barel juga membuat pelaku pasar di bursa saham Eropa turut khawatir dan lebih banyak melakukan aksi jual. Belum selesai masalah minyak yang berimbas pada pelemahan harga saham-saham migas, sentimen dari Yunani turut menghantui laju bursa saham Eropa.
Turunnya ekspor dan impor Inggris serta kenaikan defisit neraca perdagangannya turut direspons negatif. Bahkan naiknya consumer confidence Perancis dan investec services PMI Italia tidak terlalu ditanggapi pelaku pasar.
Meski laju harga minyak kontrak bergerak di bawah target psikologis kami di US$50 per barel namun, kami harapkan laju bursa saham AS kian terbatas pelemahannya agar tidak turun lebih dalam. Diharapkan pula rilis dari chain store sales, redbook, hingga data-data manufakturnya dapat membaik sehingga mampu mengimbangi sentimen negatif tersebut. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19224/4-bursa-saham-eropa-dan-as#sthash.qQKAqpA0.dpuf
Pada perdagangan Rabu (7/1/2014), IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.145-5.150 dan resisten 5.175-5.196. Inverted hammer dekati area middle bollinger band (MBB ). Moving Average Convergence-Divergence (MACD) mulai bergerak turun dengan histogram positif yang memendek.
Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R kembali melanjutkan pelemahan. Laju IHSG berada di bawah area target resisten (5.236-5.240) dan berada di bawah target support (5.195-5.210).
Belum adanya sentimen positif dan masih adanya penilaian masih tingginya posisi IHSG dapat membuat IHSG berpeluang kembali melanjutkan pelemahannya. “Namun, kami harapkan dapat lebih terbatas. Adanya utang gap 5.194-5.206 setidaknya dapat menjadi pertimbangan untuk kembali rebound-nya IHSG setelah menyelesaikan tren pelemahannya,” imbuhnya.
Di atas semua itu, Reza menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah: - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19225/5-arah-ihsg-rabu-712014#sthash.H3hrSJw6.dpuf
Saham PT Sekawan Intipratama (SIAP) dalam kisaran support-resisten Rp390-434, hammer dekati Middle Bollinger Band (MBB). MFI bergerak turun namun, mass index bertahan naik. Buy on weakness jika di bawah Rp400. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19226/5-pt-sekawan-intipratama-siap#sthash.FwHjzHG2.dpuf
Saham PT Rukun Raharja (RAJA) dalam
kisaran support-resisten Rp1.500-1.650. Three white soldier lewati Upper Bollinger band (UBB). Volume beli melonjak namun, momentum bergerak turun. Trading sell jika Rp1.605 gagal bertahan. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19227/7-pt-rukun-raharja-raja#sthash.vWmt9JFU.dpuf
Saham PT Wijaya Karya Beton (WTON) dalam kisaran support-resisten Rp1.210-1.325. Ladder bottom di area Middle Bollinger Band (MBB). RoC bergerak naik diikuti peningkatan parabolic SAR. Akumulasi beli selama berada di atas Rp1.280.
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19228/8-pt-wijaya-karya-beton-wton#sthash.Zxjic9E9.dpuf
Saham PT Blue Bird (BIRD) dalam kisaran support-resisten Rp9.565-9.750. Hammer di bawah UBB. Momentum mencoba bertahan naik meski stochastic bergerak mendatar. Trading buy selama berada di atas Rp9.600. - See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19229/9-pt-blue-bird-bird#sthash.10n9delT.dpuf
Saham PT Erajaya (ERAA) dalam kisaran support-resisten Rp1.040-1.100. Meeting lines di atas lower Bollinger band (LBB). William’s %R mencoba berbalik naik diiringi mulai adanya kenaikan tipis volume beli. Trading buy selama berada di atas Rp1.060.
- See more at: http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2168060/inilah-saham-pilihan-rabu-712014/19230/10-pt-erajaya-eraa#sthash.zKG1ymL0.dpuf
Komentar
Posting Komentar