JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami laju yang bervariatif. IHSG diprediksi berada pada kisaran level rentang support 5.200-5.225 serta level resisten 5.281.
"Sentimen globalnya masih karena menunggu laporan keuangan Amerika saja. Terlebih, tren para investor yang masih mondar-mandir membuat IHSG masih berpotensi naik namun terbatas," ujar Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, kepada Okezone di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Lebih lanjut Satrio menjelaskan, bila dilihat dari sisi sentimen regional, IHSG mendapatkan pengaruh dari data neraca perdagangan serta inflasi yang masih menunggu kepastian.
Meski demikian, dia menilai pemberitaan politik terkait kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pihak Kepolisian. "Tidak membuat pengaruh signifikan terhadap IHSG. Karena, politik hanya mempengaruhi sebagian kecil saja," imbuhnya.
Sehingga, meskipun berpotensi naik IHSG masih dipandang tidak terlalu jelas pergerakannya. "Namun, dalam jangka pendek IHSG berpotensi turun, tetapi supportnya masih kuat," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini, masih akan berada dalam fase konsolidasi akibat menembus level tertinggi. Alhasil, koreksi sehat pun terkadang terjadi dalam pergerakannya.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William surya Wijaya mengatakan, diperkirakan pergerakan IHSG pada hari ini berada pada support 5.252 dan resistance 5.348. Terlihat, kekuatan naik masih cukup besar, namun konsolidasi tetap diperlukan pascaIHSG mencatatkan rekor tahun ini.
"Pendorong kenaikan menjelang akhir pekan akan berkisar pada rilis data ekonomi pekan depan yang disinyalir masih akan cukup stabil, ditunjang oleh masih kuatnya capital inflow total sejak pekan lalu," ujar William, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Kondisi tersebut, kata William, menunjukkan bahwa IHSG masih berada dalam jalur uptrend jangka pendek. "Hari ini IHSGberpotensi melakukan technical rebound," ucapnya.
Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada menuturkan, pada perdagangan hari ini IHSGdiprediksi berada pada rentan support 5.245-5.255 dan resisten 5.275-5.280. Laju indeks terlihat sedang wait and see terhadap suatu sentimen.
"Asumsi kami, IHSG menunggu kejelasan dari rilis hasil pertemuan The Fed sehingga potensi penguatan masih tertahan aksi jual. Tetap cermati perubahan yang yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif," tutur Reza.
Komentar
Posting Komentar